Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Teks Editorial

Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah
aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, atau pun masalah ekonomi yang memiliki
hubungan secara signifikan dengan politik.

Pengertian Editorial / Tajuk Rencana


Editorial / tajuk rencana adalah suatu opini yang berisi pendapat dari pihak media yang
bersangkutan mengenai suatu peristiwa atau persoalan yang fenomenal, aktual atau
kontroversial.
Secara sederhana, tajuk rencana bisa diartikan sebagai artikel pokok di dalam surat kabar.
Karena tajuk rencana berisi mengenai pandangan redaksi terhadap suatu kejadian atau peristiwa
yang menjadi perhatian masyarakat/aktual.

Fungsi Editorial / Tajuk Rencana


Tajuk rencana memiliki fungsi sebagai bentuk solidaritas kepada masyakarat berupa
penjelasan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang aktual, berdasarkan bukti yang akurat.
Isi tajuk rencana terkadang juga menjelaskan analisis suatu kondisi, tujuannya untuk
memberitahukan kepada masyarakat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Tujuan Teks Tajuk Rencana / Editorial / Opini:

• Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi
di kehidupan sekitar.
• Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
Manfaat Teks Editorial / Opini:

• Teks editorial memberi informasi kepada pembaca, untuk merangsang pemikiran, dan
terkadang mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak.
Fungsi Teks Tajuk Rencana/Editorial/Opini:

• Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
• Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang
mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
• Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan
kemungkinan yang bisa terjadi
• Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Dapat di download di mhraka.blogspot.co.id


Ciri-Ciri Teks Editorial/Opini
Adapun ciri-ciri teks editorial/opini yang diantaranya yaitu:

• Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas oleh masyarakat),
aktual dan faktual.
• Bersifat sistematis dan logis.
• Tajuk rencana merupakan opini/pendapat yang bersifat argumentative.
• Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan jelas.

2. Struktur Teks Editorial

Struktur yang menyusun teks editorial/opini sama dengan struktur yang telah membangun teks
eksposisi. 3 struktur teks editorial/opini:

1. Pernyataan pendapat (tesis): bagian berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang
dibahas. Biasanya sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
2. Argumentasi: alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis,
walau secara umum argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen bisa
berbentuk pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta
berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
3. Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration): bagian berisi penegasan ulang
pendapat yang didorong oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan.
Ada di bagian akhir teks.

3. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Tidak jauh berbeda dengan kaidah kebahasaan yang dipakai di Teks Prosedur Kompleks. Di ciri
kebahasaan teks editorial juga menggunakan verba material. Berikut kaidah kebahasaan teks
editorial:

• Adverbia: ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan
menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif). Kata yang biasa digunakan
yaitu: selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan lainnya.
• Konjungsi: kata penghubung pada teks, contoh nya: bahkan.
• Verba Material: verba yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.

Dapat di download di mhraka.blogspot.co.id


• Verba Relasional: verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B),
dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
• Verba Mental: verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi
(misalnya suka, khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental
terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.
• Adverbia, agar dapat meyakinkan pembaca diperlukan ekspresi kepastian yang bisa dipertegas
dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, yaitu adverbia yang menggambarkan makna
berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata-
kata yang digunakan antara lain selalu, biasanya, sebagian besar waktu, sering, kadang-kadang,
jarang, dan lainnya.
• Konjungsi, merupakan kata penghubung pada teks editorial seperti kata dan.
• Verba Material, adalah verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.
• Verba relasional, adalah verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah
B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke
dalam verba relasional identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke dalam
verba relasional atributif.
• Verba Mental, adalah verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi
(misalnya suka, khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental
terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.

4. Contoh teks editorial sendiri dapat digolongkan dan dibagi menjadi beberapa topik bahasan,
salah satunya adalah teks editorial tentang lingkungan, teks editorial tentang masyarakat,
contoh editorial tentang pendidikan dan lain sebagainya. Permasalahan permasalahan
tersebut sangat umum dijumpai dalam kehidupan kita.

5. Pengertian, Contoh Kerangka Karangan, dan Cara Membuatnya


Pengertian, Contoh Kerangka Karangan, dan Cara Membuatnya - Kerangka atau outline adalah suatu
rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah
karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca.

Dapat di download di mhraka.blogspot.co.id


Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar atau ide
suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur.

Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan

1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih.
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan yang akan
digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas sebelumnya.
4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa data atau fakta.
5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di dalam suatu karangan agar
karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

Cara Membuat Kerangka Karangan

Adapun cara membuat kerangka suatu karangan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tema dan menetukan judul suatu karangan

Sebelum membuat karangan, tentukanlah dahulu tema karangan yang akan dibuat. Tema ini yang akan
mempengaruhi seluruh isi dari karangan yang akan dibuat. Pilihlah tema-tema yang sedang hangat atau
tema yang menjadi kesenangan Anda. Hal ini akan sangat membatu untuk mengembangkan karangan.

Setelah mendaptkan tema, tentukan juga judul karangan yang akan dibuat. Usahakan membuat judul
yang singkat dan menarik pembaca untuk membaca karangan tersebut.

2. Mengumpulkan bahan

Setelah mendapatkan tema, yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bahan pendukung yang
berupa topik-topik yang berhubungan dengan tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan.
Topik-topik tersebut antara lain, pengertian, tujuan, jenis, contoh, dan lain-lain. Catatlah semua topik

Dapat di download di mhraka.blogspot.co.id


yang terlintas di dalam pikiran untuk memudahkan penseleksian bahan atau topik.

3. Menseleksi bahan

Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang sesuai dengan tema karangan dan
penting. Hindari membahas topik-topik yang tidak penting untuk di bahas.

4. Mengembangkan kerangka karangan

Jika sudah mendapatkan tema, judul dan topik, buatlah karangan yang utuh dengan cara
mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat. Perluas topik-topik yang telah ditentukan pada
kerangka dan usahakan jangan membahas topik yang tidak ada di dalam kerangka karangan.

Contoh Kerangka Karangan

1. Tema : Kesehatan
Judul : Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan

2. Definisi

2.1 Pengertian tidur cukup

3. Dampak Kurang tidur

3.1 Kurang tidur dapat menyebabkan tergangunya konsentarsi


3.2 Kurang tidur mudah terserang penyakit
3.3 Kurang tidur dapat mempengaruhi emosi

4. Manfaat tidur cukup

4.1 Meningkatkan konsentrasi


4.2 Meningkatkan daya tahan tubuh
4.3 Meningkatkan energi

5. Tips agar tidur nyenyak

5.1 Berolahraga
5.2 Membuat jadwal tidur
5.3 Jangan mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur

Dapat di download di mhraka.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai