Majas atau kiasan adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan kesan dengan jalan
memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda dengan benda lain atau hal lain yang lebih
umum.
Majas dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, dan dari empat golongan tersebut
mempunyai turunan masing-masing, sebagai berikut :
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan
kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca.
1. Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata
bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
2. Metafora
Contoh :
3. Personifikasi
Contoh :
4. Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang
utuh.
Contoh :
o Mendayung bahtera rumah tangga. (Perbandingan yang utuh bagi seseorang dalam
rumah tangga)
5. Simbolik
Contoh :
6. Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk
menggantikan benda tersebut.
Contoh :
o Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
o Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7. Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara
keseluruhan atau sebaliknya.
Contoh :
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang
dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”.
1. Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh :
– Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
– Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2. Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh :
– Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
– Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3. Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan
maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh :
– Suaranya menggelegar membelah angkasa.
– Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4. Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya
dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
– Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
– Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan
dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.
1. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud
menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
– Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
– Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2. Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
– Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
– Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra
bangsa.
3.Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin
meningkat.
Contoh:
– Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
– Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak
untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
4. Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama
semakin menurun.
Contoh :
– Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
– Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
5. Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya
memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
– Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
– Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan
dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1. Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir
seseorang.
Contoh:
– Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
– Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
2. Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain
Contoh :
– Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti
dirimu.
– Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
3. Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang
sedang marah.
Contoh:
– Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
– Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
Jenis Jenis Pantun dan Contohnya
Pantun merupakan kekayaan artistik nusantara. Orang barat sedang gandrung dengan kebudayaan
asli Indonesia, dari mulai bahasa Indonesia hingga aksara Jawa. Pedihnya, sering kali kita sebagai
anak bangsa mengabaikan ke-khas-an yang sudah kita miliki. Kita mungkin semakin lancar
berbahasa asing, namun, lancarkah ketika kita membuat pantun? Berikut konsepsi tentang jenis
jenis pantun dan contohnya.
Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia atau melayu. Pantun ini termasuk jenis puisi lama (baca :
jenis jenis puisi) yang terikat dengan beragam ketentuan dan aturannya. Sehingga sebuah puisi tidak
dapat disebut pantun ketika tidak memenuhi ketentuannya.
Berdasarkan keterkaitan antara sampiran (larik 1,2) dan isi (larik 3,4), pantun dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu :
1. Pantun mulia
Dinamakan pantun mulia apabila sampiran pada baris 1-2 fungsinya selain mempersiapkan lafal
untuk isi sekaligus sebagai isyarat dari isi pada baris ke 3-4.
Contoh :
Hati ini dendam bertambah dendam (isi – artinya hatinya bertambah marah)
Dendam dahulu belum juga sembuh (isi – kemarahannya dari dulu masih ada)
Jadilah anak berbaik hati (isi – artinya harus menjadi anak yang baik, rajin)
Agar bisa berprestasi (isi – artinya supaya bisa mencapai kesuksesan belajar)
2. Pantun tak mulia
Dinamakan pantun tak mulia apabila sampiran pada baris 1-2 fungsinya hanya mempersiapkan lafal
untuk isi, kata-kata dalam sampiran tidak berhubungan dengan isi pada baris 3-4.
Contoh :
Berguru kepalang ajar (isi – artinya ilmu yang dituntut tidak sempurna)
Bagai bunga kembang tak jadi (isi – artinya tidak akan memiliki faedah)
3. Pantun Anak-anak
Contoh :
Hati siapa tak gembira (isi – arinya setiap anak akan bahagia)
Karena beta telah naik kelas (isi – artinya telah naik kelas)
Pantun berduka cita merupakan pantun isinya mengungkapan kesedihan atau duka .
Contoh pantun :
Mencari bunda belum juga pulang (isi – artinya tangisku karena ibu lama tidak pulang ke rumah)
4. Pantun nasib atau pantun dagang
Pantun nasib atau pantun dagang adalah pantun yang menggambarkan keadaan seseorang.
Contoh :
Mungkin memang sudah takdir Illahi (isi – artinya sepertinya sudah ketetapan Tuhan)
Badan sakit tertinggal tulang (isi – artinya memiliki penyakit yang tidak kunjung sembuh)
5. Pantun perkenalan
Pantun perkenalan merupakan pantun yang mengungkapkan pengenalan kepada seseorang dan
ucapan ketika berkenalan.
Contoh :
Gadis manis siapa namamu (isi – artinya kepada seorang gadis ia menanyakan namanya)
6. Pantun Persahabatan
Pantun persahabatan merupakan pantun yang bertema persahabatan atau hubungan dengan teman.
Kalau kau cari teman (Isi – artinya ketika kamu memilih teman atau sahabat)
Seorang teman harus baik (Isi – artinya pilihlah teman yang baik)
Pilihlah aku orangnya (Isi – artinya kamu lebih baik memilihku menjadi sahabatmu)
Ada ketika suka duka (Isi – artinya karena aku selalu menemani disaat kamu senang maupun sedih)
Jika ingin miliki teman (Isi – artinya ketika ingin memiliki banyak teman)
Jangan engkau berlaku sombong (Isi – artinya harus menjaga sikap tidak boleh sombong)
7. Pantun Adat
Pantun adat merupakan pantun yang isinya mengandung tentang adat istiadat dan kebudayaan.
Contoh :
Adat bermula dari hukum (Isi – artinya adat suatu suku awalnya berasal dari aturan)
Hukum sandar dari Kitabullah (Isi – artinya aturan aturan yang menjadi adat bersandar dari kitab
Allah)
8. Pantun Agama
Pantun agama adalah pantun yang berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan.
Contoh :
Banyak tuhan perkara tuhan (Isi – artinya di dunia ini banyak sekali agama dengan banyak
Tuhannya)
Tidak semulia Tuhan Yang Esa (Isi – artinya namun hanya satu yang mulia yaitu Tuhan yang esa)
9. Pantun Budi
Pantun budi adalah pantun yang berisi tentang kesopanan, sikap dan perilaku.
Contoh :
Apa faedah berkain batik (sampiran)
Pantun Jenaka merupakan pantun yang bertujuan untuk menghibur pendengar. Selain itu, pantun ini
juga dijadikan sebagai media untuk menyindir dalam suasana akrab, sehingga tidak menyinggung.
Penggunaan pantun jenaka ini berguna untuk mencairkan suasana.
Contoh :
Geli hati tahan tawa (Isi – artinya ingin tertawa karena lucu namun ditahan)
Melihat katak pakai helm (Isi – artinya lucu ketika melihat katak yang memakai helm, katak sama
helm gedean helmnya )
Pantun kepahlawanan merupakan pantun yang berisi tentang semangat kepahlawanan, patriotisme
dan kebangsaan.
Contoh :
Kalau arang tercorong ke muka (Isi – artinya pahlawan akan melawan saat penjajah menyerang
bangsa)
Ujung keris akan menghapusnya (Isi – artinya perlawanan pahlawan bisa dilakukan dengan keris,
yang merupakan senjata asli nusantara)
12.Pantun Kias
Pantun kias adalah pantun yang mengandung makna konotasi, perumpamaan dan biasanya memakai
majas metafora.
Contoh :
Berapa manis bernama nira (Isi – artinya sebaiknya mampu mengubah sesuatu, nira : air kelapa)
Simpan lama menjadi cuka (Isi – artinya agar nantinya mendapatkan manfaat darinya)
Pantun nasihat adalah pantun yang berisi anjuran, himbauan dan nasihat yang baiknya dilaksanakan.
Contoh :
Berunding pada orang tak pandai (Isi – artinya bermusyawarah dengan orang yang bodoh)
Bagai alu pencungkil duri (Isi – artinya tidak akan menyelesaikan masalah)
giat-giatlah belajar
Pantun percintaan adalah pantun yang isinya tentang cinta, kasih dan sayang.
Contoh :
Coba-coba menanam sayang (Isi – artinya penulis berusaha memberikan rasa sayang kepada
seseorang)
Moga-moga tumbuh cinta (Isi – artinya penulis berharap orang lain pun memiliki rasa cinta)
Pantun peribahasa adalah pantun yang berisi tentang ungkapan yang pada umumnya memiliki
susunan tetap.
Contoh :
Carilah guru tempat belajar (Isi – artinya selagi masih muda harus belajar dengan seorang guru)
Janganlah sesal kemudian (Isi – artinya agar nanti tidak menyesal dikemudian hari)
Pantun teka – teki adalah pantun yang berisi tentang terkaan atau tebakan terhadap pantun tersebut.
Contoh :
Jika tuan bijak bestari (Isi – artinya kalau tuan berpengetahuan baik dan luas)
hewan apa tanduk di hidung?( Isi – artinya maka apa nama hewan yang memiliki tanduk di
hidung?)
Pantun perpisahan adalah pantun yang berisi tentang seseorang yang akan pergi ataupun
ditinggalkan orang lain.
contoh :
Hilang di mata di hati jangan (Isi – artinya meskipun tak bisa dilihat secara langsung, namun
jangan sampai perasaannya juga menghilang)
Masing – masing suku bangsa di nusantara memiliki pantun yang khas. Berikut ini pantun dari
beberapa suku di Indonesia yaitu :
Pantun Sunda berbeda maknanya dari pantun Melayu. Pantun Melayu maknanya lebih mendekati
sisindiran Sunda. Sisindiran Sunda adalah puisi yang terdiri dari dua bagian meliputi sampiran dan
isi. Namun Pantun Sunda merupakan seni pertunjukan berupa cerita tutur berbentuk sastra Sunda
yang disajikan secara prolog, dialog, dan sering dinyanyikan.
Sing getol neangan ilmu (isi – artinya rajin rajinlah menuntut ilmu)
nu guna dunya akhirat (isi – artinya yang bermanfaat bagi dunia akhirat)
Pantun Banjar merupakan pantun yang dituliskan atau dilisankan dengan Bahasa Banjar. Bahasa
Banjar digunakan oleh suku Banjar daerah Kalimantan Selatan dan sekitarnya serta daerah – daerah
perantauan dari suku Banjar. Pantun Banjar adalah puisi rakyat berjenis hiburan yang dituliskan dan
dilisankan dalam Bahasa Banjar dengan bentuk mental dan bentuk fisik tertentu sesuai konvensi
khusus yang telah berlaku dalam literatur folklor Banjar.
Pantun Betawi tersebar di wilayah budaya Betawi meliputi :Pinggiran Tambun, Krawang, Bekasi
bagian Timur, Cimanggis, Depok, Ciputat dan Cibinong di bagian selatan, Tanggerang pada bagian
timur.
Hal yang paling menonjol dalam pantun ini yaitu kuatnya karakteristik yang menunjukkan ekspresi
spontan. Sebagaian besar sampiran memperlihatkan nada demikian. Bisa jadi semangat serta
ekspresi spontanitas tersebut didasari oleh kemauan untuk membangun bunyi yang berakhiran sama
: a-b-a-b. Maka dari itu, hampir semua sampiran pantun Betawi tidak berkaitan dengan isi.
Sampiran seperti terlontar apa adanya, bebas, lepas, tanpa beban.
Sapa nyangka nasibnya guru (Isi – artinya tidak ada yang dapat menentukan nasib seorang guru)
Pagi ngajar sorenya ngojeg (Isi – artinya paginya mengajari murid-murid kemudian sorenya bekerja
sebagai ojek motor)
Isi pantun Betawi berkenaan dengan ungkapkan berbagai nasihat yang ada kaitannya dengan etika,
adab, moral, sopan, santun dan ajaran agama, serta kritik sosial. Maka dari itu, kita dapat melihat
bahwa pantun Betawi dapat dikatakan sebagai representasi dari dinamika kehidupan sosial dan
budaya, serta sejarah orang Betawi.
Baru satu dia punya tipi (Isi – artinya hanya mempunyai satu televisi)
Eh, sombongnya minta ampun (Isi – artinya membuat seseorang sombong sekali akan TVnya)
Contoh pantun betawi di atas mengandung unsur kritik sosial dan nasihat sopan santun
Baju kuning nyeng nabuh bedug (Isi – artinya seseorang yang memakai baju kuning menabuh
bedug)
Abis ajan malah gak solat (Isi – artinya penabuh bedug tersebut tidak menunaikan sholat)
Pantun memang dipelajari di bangku sekolah, namun penggunaannya untuk pergaulan sehari-hari
belum bisa menjadi kebiasaan masyarakat Nusantara. Tidak dipungkiri bahwa membuat pantun
tidak semudah percakapan biasa. Pantun terikat aturan, sehingga pemakainya harus memiliki kosa
kata bahasa Indonesia yang komprehensif. Mari lestarikan keragaman artistik Nusantara.
Contoh Gurindam Dua Belas Lengkap Beserta Maknanya
Gurindam Dua Belas – Gurindam adalah puisi lama yang saat ini masih sangat digemari. Gurindam
pertama kali dibawa ke Nusantara oleh seorang penyebar agama Hindu dari Tamil (India), sehingga
wajar jika gurindam versi kuno banyak didapati pengaruh ajaran Hindu dalam sastra-sastranya.
Setelah masuk ke Nusantara, gurindam mengalami banyak perubahan, baik versi bahasa Melayu
maupun bahasa Indonesia.
Jika dilihat dari barisnya, gurindam terbagi menjadi 2, yaitu gurindam berkait dan gurindam
berangkai.
Gurindam dilihat dari isi pesannya ada gurindam nasihat, gurindam pendidikan, gurindam cinta,
gurindam agama, gurindam motivasi, gurindam budi pekerti, guindam moral, gurindam lingkungan
hidup, gurindam sahabat, gurindam 12 dan lain sebagainya.
Dari sekian tema gurindam tersebut, yang paling terkenal adalah gurindam dua belas (12) yang
dikarang oleh Raja Ali Haji pada tahun 1847. Gurindam karya Raja Ali haji tersebut dinamakan
gurindam 12 karena terdiri atas 12 fasal yang berisi nasihat dan petunjuk menuju hidup yang
diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Selain itu, gurindam 12 juga berisi pelajaran dasar ilmu tasawuf tentang mengenal ‘yang empat’;
yaitu syariat, tarikat, hakikat dan makrifat.
Gurindam 12 pertama kali diterbitkan pada tahun 1854 dalam Tijdschrft van het Bataviaasch
Genootschap No. II, Batavia. Gurindam 12 awalnya berbahasa Arab, kemudian oleh Elisa Netscher
diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda.
Rekomendasi bacaan: Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh Gurindam dari Berbagai Tema
Fasal 1
Maksudnya setiap orang harus beragama karena agama sangat penting baginya, orang
yang tidak beragama akan buta arah dalam menjalankan hidupnya.
Orang yang mengetahui bahwa dunia itu fana, ia akan berhati-hati menjalani
kehidupan, ia tahu bahw dunia hanyalah tempat tipu daya.
Orang yang menyakini adanya akhirat, pasti ia juga yakin bahwa dunia tempatnya
kemudharatan.
Fasal 2
Seorang yang meyakini hal-hal di atas (Allah, penciptaan diri, agama, dunia dan
akhirat), ia akan semakin takut jika melanggar aturan-Nya.
Perumpamaan orang yang meninggalkan shalat seperti rumah tanpa tiang, karena
sejatinya shalat adalah tiangnya agama.
Orang yang meninggalkan puasa wajib akan kehilangan kenikmatan kehidupan dunia
dan akhirat.
Orang yang tidak mau membayar zakat, hartanya tidak akan mendapat keberkahan.
baik di dunia terlebih di akhirat.
Orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, ia akan mudah menginkari janji yang ia
buat.
Fasal 3
Telinga arus dijauhkan dari segala dosa pendengaran, seperti gunjingan, hasutan, gosip
serta dosa pendengarana lainnya.
Jangan makan terlalu kenyang, karena hal itu akan menyebabkan berbuat yang tidak
baik.
Jagalah angota tubuh yang tengah (kemaluan), karena itu yang menyebabkan banyak
orang kehilangan semangat hidup (jika terlanjur melakukan zina).
Langkahkah kakimu ke tempat-tempat yang diridhai Allah, jika tidak maka akan
menyebabkan kerugian.
Fasal 4
Hati merupakan pusat kendali semua anggota tubuh, jika ia melakukan kezaliman akan
menyebabkan kerugian semua anggora tubuh.
berhati-hatilah dalam berbicara, banyak yang tergelincir hanya karena salah bicara.
Orang yang sudah terbiasa berbohong, jika berbicara pasti ada unsur kebohongannya
meskipun sedikit.
Orang yang celaka adalah orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri.
Jangan memelihara sifat kikir dan bakhil, justru sifat itu yang akan menguras habis
hartanya.
Setiap kesalahan yang kita perbuat, kita harus meminta maaf kepada orang yang kita
dhalimi.
Orang yang bahagia adalah orang yang meninggalkan perbuatan tidak berguna dan sia-
sia.
Orang yang mulia dan terhormat bisa dilihat dari sikap dan perilakunya.
Orang yang berilmu tidak akan pernah bosan belajar dan mengambil pelajaran dari
kehidupannya.
Jika ingin melihat orang yang berbudi luhur, lihatlah ketika ia bergaul dengan orang
lain.
Fasal 6
Carilah sahabat setia yang mau membantu kita dalam setiap kondisi.
Carilah guru bijaksana, yang bisa tidak menyembungikan ilmunya dan dapat
mendamaikan orang yang berseteru.
Carilah teman yang setia, baik di saat kita senang maupun susah.
Fasal 7
Jika anak tidak dididik dengan benar, ketika besar akan membangkang dan
menyusahkan orang tuanya.
Orang yang sering menghina orang lain, pertanda dia merasa kurang sempurna.
Bila mendengar kabar duka atau kurang menyenangkan, hendaklah sabar dan
menerima dengan lapang dada.
Apabila mendengar akan aduan,
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Perkataan yang lemah lembut akan mudah diterima dan didengar orang lain.
Perkataan yang kasar membuat orang yang mendengarnya tidak nyaman dan resah.
Fasal 8
Orang yang mempunyai sifat khianat dalam dirinya, pasti ia akan berkhianat kepada
orang lain.
Jika kepada diri sendiri saja ia melakukan aniaya, maka jangan pernah
mempercayainya.
Jangan suka menganggap diri sendiri paling benar dan suka menyalahkan orang lain.
Daripada memuji diri sendiri, lebih baik berbuat baiklah kepada orang lain, agar kamu
dipuji oleh orang lain.
Jangan menyebarkan aib orang lain, hendaklah melihat pada aibnya sendiri.
Fasal 9
Orang yang tetap mengerjakan perbuatan yang tidak baik padahal ia sudah tahu, ia
bukanlah manusia melainkan setan.
Jangan engkau tergoda akan kekayaan para raja, karena di situlah tempat setan
menggoda manusia.
Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktunya, setan tidak suka kepada
orang tersebut.
Masa muda yang digunakan untuk menuntut ilmu, setan akan menjadi musuhnya.
Fasal 10
Setiap anak harus patuh dan hormat kepada ibunya, agar selamat di akhirat kelak.
Jangan pernah melalaikan tanggung jawab mendidik anak, maka kamu akan bahagia
dunia akhirat.
Fasal 11
Hendaklah berjasa,
Kepada yang sebangsa
Hendak marah,
Dahulukan hajat
Jika hendak melampiasakan kemarahan pikir ulang lagi, apakah marah tersebut akan
mendatangkan kebaikan dan menyelesaikan hajat orang banyak.
Hendak dimulai,
Jangan melalui
Hendak ramai,
Murahkan perangai
Hubungan raja dengan menterinya adalah saling bekerjasama dan menjaga satu sama
lain.
Raja yang adil kepada rakyatnya dalah raja yang mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Raja yang mendapat petunjuk Allah SWT akan melaksanakan hukum yang adil bagi
rakyatnya.
Bila kamu menghormati orang berilmu, tandanya kamu mendapat rahmat dari Allah.
Bila manusia mengingat kematian, ia akan lebih berbakti kepada Allah SWT.
Orang yang tidak buta mata hatinya, akan meyakini bahwa akhirat benar adanya.
5 Jenis-Jenis Syair dan Contohnya dalam
Bahasa Indonesia
Jenis-jenis syair dan contohnya dalam bahasa Indonesia – Syair terkenal sebagai media untuk
mengungkapkan isi hati tentang suatu peristiwa, kejadian, seseorang, atau perasaan. Lalu apa itu
sebenarnya syair? Apa yang membedakannya dengan karya lainnya? Untuk lebih memahami syair,
berikut dipaparkan penjelasan mengenai syair. Mulai dari pengertian syair, ciri-ciri syair, jenis jenis
syair, dan contoh dari masing-masing jenis syair tersebut. Nah..Selamat belajar ya!
Pengertian Syair
Syair merupakan salah satu dari jenis jenis puisi lama. Kata syair berasal dari bahasa Arab “syu’ur”
yang berarti perasaan, kemudian berkembang menjadi “syi’ru” yang berarti puisi. Syair adalah puisi
lama yang masih terikat dengan aturan sajak dan bait.
Ciri-Ciri Syair
Beberapa ciri-ciri syair yang membedakannya dengan jenis puisi lain adalah:
Jenis-Jenis Syair
Syair dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu syair agama, syair kiasan, syair panji, syair romantis, dan
syair sejarah. Berikut adalah penjelasannya:
1. Syair Agama
Syair agama mulai dikenal di Indonesia ketika bersamaan masuknya agama Islam. Terdapat
beberapa jenis syair agama, yaitu syair sufi, syair ajaran Islam, syair cerita nabi, dan syair nasihat.
Contoh:
2. Syair Kiasan
Kunci utama dalam syair ini adalah digunakannya kiasan. Kiasan pada syair ini digunakan sebagai
sindiran atas peristiwa atau kejadian tertentu. Kiasan yang digunakan biasanya memakai perandaian
objek tertentu seperti hewan, bunga, atau buah. Contoh:
Jenis syair ini bercerita tentang keadaan, peristiwa dan orang-orang yang ada dalam istana. Berikut
disajikan contoh syair panji yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini menceritakan kehidupan seorang
putri cantik yang bernama Ken Tambunan.
4. Syair Romantis
Syair ini berisi kisah-kisah percintaan dan kasih sayang, dapat juga merupakan kisah cerita rakyat
atau hikayat. Contoh:
5. Syair Sejarah
Sesuai dengan namanya, syair sejarah dibuat berdasarkan suatu peristiwa, tokoh, atau tempat-
tempat bersejarah. Berikut adalah contoh syair sejarah mengenai legenda yang terdapat di
Negaradipa: