NO: 01
KELAS: XII MIPA 1
Pelajari Buku Paket BIN halaman 76 -86 tentang “Menulis Novel Sejarah Pribadi”
1. Bacalah satu novel sejarah pribadi seseoarang di internet! Lalu, silakan download
novel sejarah pribadi tersebut dan bahas terkait hal-hal berikut!
Imajinasi pengarang:
1) Masa kecilku tidak jauh beda dengan anak-anak yang lainnya, tidak ada yang
spesial dan berarti
2) Kami memiliki banyak kesamaan sehingga kami menjadi sahabat yang cukup
akrab.
3) Selama 3 tahun di SMP aku selalu menikmati kegiatan setiap harinya
disekolah.
Jawab:
Kerangka:
”Pengalaman Tampil”
Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara, sedari kecil rumahku berpindah
dari satu kota ke kota lain karena pekerjaan orangtuaku, juga karena orangtuaku
belum mempunyai rumah milik sendiri. Tahun 2015 adalah pertama kalinya kami
tinggal di rumah milik sendiri, itu adalah tahun dimana aku duduk di kelas 6 Sekolah
Dasar. Rumahku terletak di Kabupaten Madiun, karena peraturan pemerintah, siswa
asal luar Kota Madiun cukup sullit masuk sekolah di kota. Namun karena aku sangat
ingin bersekolah di kota, tentunya aku sangat berusaha agar dapat masuk ke SMP
favorit di kota. Saat yang ditunggu pun tiba, yaitu saat diumumkannya nilai Ujian
Nasional yang pada saat itu merupakan syarat masuk ke jenjang berikutnya. Aku
cukup senang karena mendapat nilai UN cukup bagus dibanding teman sekolahku
lainnya.
Tahun 2016 adalah tahun pertamaku bersekolah sebagai siswi SMP, aku
sangat bangga dan bahagia karena pada akhirnya aku bisa masuk ke sekolah impianku
tentunya dengan doa orang tua dan jerih payahku mendapatkan nilai cukup bagus.
Bulan September 2016 adalah HUT sekolahku, diadakan berbagai lomba dan
perayaan. Salah satu perlombaan yang sangat menarik perhatianku ialah lomba
fashion show memakai baju yang terbuat dari kain perca atau barang bekas. Aku
lumayan tertarik karena belum pernah melihat ataupun mengikuti acara seperti ini.
Awalnya aku ragu dan kurang percaya diri, namun karena aku ingin menantang diriku
untuk berani tampil didepan banyak orang aku memutuskan untuk mengajukan diri.
Pada akhirnya aku mengajukan diri untuk menjadi perwakilan kelasku pada
perlombaan fashion show tersebut. Aku mewakili kelas 7C yang merupakan kelasku.
Awalnya aku sangat bersemangat karena melihat gaun kain perca milik kelas lain
yang sangat indah. Namun pada akhirnya aku diberikan gaun kain perca buatan wali
kelasku, sejujurnya aku kurang suka dengan model gaun tersebut dikarenakan sangat
sederhana dibanding peserta lainnya dan pendek, namun aku tidak mungkin
mengundurkan diri karena aku sudah mengajukan diriku sebelumnya. Ditambah lagi,
ternyata semua peserta lomba fasion show juga harus berdandan dan mengenakan
aksesoris tambahan yang menurutku terlalu berlebihan dan tidak cocok denganku.
Pada akhirnya aku merasa cukup menyesal dengan keputusanku telah mengajukan
diri, selain karena aku belum pernah tampil dihadapan banyak orang ditambah lagi
dengan mengenakan gaun yang kurang kusukai juga dengan dandanan dan aksesoris
yang cukup berlebihan.
Malu rasanya membayangkan penampilanku dihadapan banyaknya warga
sekolahku. Namun apa boleh buat, aku juga harus mempertanggungjawabkan
keputusan yang sudah aku buat. Aku juga tidak ingin mengecewakan guru dan teman-
teman kelasku. Telah tiba hari dimana aku harus tampil dengan penampilan yang
membuatku cukup malu. Jika bisa, rasanya aku ingin menghilang saja. Bagaimana
tidak malu, acara pada hari itu adalah puncak dari serangkaian acara hari-hari
sebelumnya. Semua siswa-siswi mulai dari kelas 7,8,9 yang totalnya mencapai 1000
orang, ditambah lagi alumni, semua guru dan staff karyawan sekolah yang
menyaksikan panggung acara fashion show ini. Aku mendapat nomor urut ke-2 untuk
naik ke atas panggung. Saat tiba giliranku untuk tampil, aku menarik nafas dalam dan
mulai berjalan dan berpose di atas panggung sembari di foto. Semua orang tentunya
tertuju pada peserta yang tampil. Berusaha tidak memedulikan keadaan sekitar dan
sangat ingin acara ini segera usai.
Saat acara telah selesai aku segera mengganti pakaianku, dan aku merasa lega
karena semua sudah aku lewati, dan juga merasa lega karena tidak banyak yang
mengenal aku yang merupakan murid baru kelas tujuh. Aku merasa bangga pada
diriku walaupun tidak memenangkan juara, tetapi aku sudah mau dan bisa melawan
rasa takut. Melakukan suatu hal baru di hadapan banyak orang, dan pengalaman
memalukan itu adalah awal dari diriku yang semakin berani dan percaya diri untuk
tampil. Aku sangat bersyukur memiliki pengalaman itu.
Guru Mapel