Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan : Penilaian harian Tanggal kegiatan :……………

Materi : Teks cerita pendek Guru pengampu :…………….


Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini dengan jujur dan mandiri serta berdoa terlebih
dahulu sebelum mengerjakan!

Bacalah penggalan cerpen dibawah ini untuk menjawab soal nomor 1

Hanya itu alasan Mama melarang Dewi menikah dengan Lukas?” Bibir Dewi
menyungging sinis. “Oh, alangkah picik pikiran Mama! Lalu, apa artinya kemuliaan hati Mama
selama ini yang Dewi kagumi? Padahal dulu Mama tidak pernah mempermasalahkan status
Lukas yang ternyata belum mempunyai pekerjaan tetap. Begitu pula dengan kakakku yang
selama ini mendukungku, sekarang justru berbalik arah.

1. Berdasarkan bacaan di atas, tentukan :


a. Konflik di dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
b. Penyebab munculnya konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah ....

Bacalah cerpen dibawah ini untuk menjawab soal nomor 2

Sepertinya, hujan akan segera reda. Dibawah lampu 5 watt yang semakin meredup,
Damar dan kedua adiknya duduk bersila sambil memegangi perutnya yang semakin mengempis.
Rambutnya sedikit basah ditimpa tetesan air langit yang lolos dari atap-atap rumahnya.
Sedangkan ibu Damar memilih untuk duduk diteras menunggu suaminya sambil memandangi
langit yang kurang bersahabat malam itu. Sebuah pemandangan yang lumrah bagi keluarga
Damar. Tapi, mungkin tidak demikian dengan orang-orang di luar sana. Sayup terdengar, suara
rintihan bocah-bocah kecil dengan penuh pengharapan dalam benaknya. Berharap bapak akan
membawakan sesuap nasi untuk mereka. Sebuah pengharapan yang cukup sederhana, tapi tidak
bagi keluarga kecil mereka.
“assalamualaikum, bapak pulang”. Suara itu terdengar begitu familiar di telinga Damar
dan adik-adiknya. Seketika, mereka berebut melewati pintu tua itu dan keluar menemui sosok
pria paruh baya dengan penampilan lusuh dan basah kuyup di sebelah ibu. “lihat ini, apa yang
bapak bawa buat kalian?”. Sebuah roti isi coklat sudah berada di tangan kanan bapak. Mereka
memandangi roti itu, tapi tidak dengan Damar. Melainkan sebuah senyuman yang tetap terjaga
dibalik wajah lelah dan tabah bapaknya. Damar ikut bahagia malam itu, setidaknya kedua
adiknya bisa makan meskipun hanya sebagai pengganjal saja. “kamu beli dimana itu pak rotinya,
memangnya ada duit?”. Tanya ibu pada bapak Damar dengan perasaan penuh resah. Bapak
hanya tersenyum tipis dengan menggelengkan kepalanya pelan.
“seperti biasa, aku memungutnya dari muntahan truk sampah sore tadi. Maaf, hari ini aku
hanya dapat roti itu untuk makan anak-anak dan sekarung plastik bekas di karungku ini.
Maklumlah, hujan sepanjang sore membuatku sulit untuk mengaisnya. Tapi jangan khawatir,
besok bapak akan berusaha lagi. Semoga ada sayuran sisa yang bisa kita makan”. Kata bapak
berusaha menenangkan. Kemudian, mereka semua masuk gubuk tua itu. Damar dan kedua
adiknya kembali bersila, tangan-tangan mungil itu mulai memegang sepotong roti coklat yang
telah dibagi ibu menjadi tiga bagian. Dengan lahapnya mereka menyantap roti coklat pemberian
bapak, sepertinya mereka sudah tidak kuat menahan laparnya dan menghiraukan darimana roti
itu didapatkan oleh bapak. Sedangkan bapak Damar langsung mengganti bajunya dengan yang
kering dan bersih. Huffttt .. Sepasang suami istri itu lagi-lagi harus berpuasa. Dengan harapan,
esok hari bisa mengisi kekosongan di perut mereka.
2. Berdasarkan cerpen di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut.
a. Sebutkan bagian struktur cerpen yang ada pada paragraf pertama. Jelaskan
alasan anda!
b. Sebutkan latar yang ada pada kutipan cerpen di atas!

Bacalah cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 3-5 !

“ Ayah, ibu aku ingin bicara.” Kataku disela-sela perbincangan saat makan malam.
“ Silahkan, bicara saja,” kata ayahku santai”
“Mmmmmmm….begini, aku ingin mendaftar ke STPDN,” kataku tergagap.
Ekspresi ayahku menunjukkan ketidak setujuan. Namun, setelah dibicarakan lebih lanjut,
akhirnya aku diperbolehkan mendaftar ke STPDN.
Keesokan harinya, aku mendaftar ke STPDN. Namun, aku gagal. Perasaan sedih yang sama
ketika aku gagalmasuk Fakultas Kedokteran kini muncul kembali. Kini, bukan masalah
biayayang membuatku gagal, tapi kondisi fisikku yang tidak memenuhi syarat. Sungguh aku
merasa sangat terluka.
Aku pulang kerumah dengan lemas, tanpa gairah. Ibuku terherran-heran melihatku.
“Ada apa, Nand?” tanyanya
Bukan dengan kata-kata aku menjawab pertanyaan ibuku, melainkan dengan air mata. Ibuku
semakin heran melihat sikapku yang seperti ini, begitu pula ayahku yang baru saja pulang
bekerja. Hingga akhirnya aku menceritakan semua yang terjadi. Dan air matakupun mengalir
lagi, bahkan lebih deras. Dengan penuh kasih, ibuku terus memberikan semangat kepadaku
agar aku tak berputus asa.
Dua kegagalan yang aku alami membuatku kehilangan semangat. Namun, berkat nasihat yang
diberikan kedua orang tuaku, aku sadar aku tak boleh putus asa. Keputusan untuk membantu
ibu menjaga warung lagi. Hingga suatu saat, rasa sakit akibat kegagalan itu terbayar dengan
diterimanya aku di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris. Aku menjalani masa Pendidikan ini dengan sepenuh hati. Keberuntungan pun dating
padaku. Kak Ica, temanku, mengajakku berbisnis pakaian. Aku senang bukan main. Kini, aku
bisa bekerja sambal kuliah.
Usaha yang aku jalani dengan Kak Ica mulai m embuahkan hasil. Dengan seiring waktu,
jaringan bisnisku meluas. Aku menjadi lebih sibuk sekarang. Walaupun begitu, itu tak
menunggu prestasiku di bidang akademik.
3 . Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, pasangkan sengan dengan menarik garis antara
penokohan dan sifat yang sesuai !

Suka menolong
Aku
Bijaksana
Ibu
Penyayang
Ayah
Mudah terbawa
perasan Ica

Setia kawan

4. Berdasarkan isi teks tersebut, tokoh “Aku” patut bersyukur karena mendapatkan beberapa
keberuntungan. Keberuntungan apakah yang dimaksud ?

5. Tentukan pernyataan-pernyataan berikut ini merupakan keunggulan atau kelemahan cerpen


tersebut. Berilah tanda (V) pada kota pilihan jawaban yang sesuai.

Pernyataan Keunggulan Kelemahan


Bahasa yang digunakan terlalu lugas (denotatif)
Pesan yang disampaikan mudah ditemukan
Tidak menggunakan gaya Bahasa (majas)
Tema yang diangkat sederhana dan mengena

Bacalah kutipan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 6 dan 7

Bandung Bondowoso ingin memperistri Roro Jonggrang, namun Roro jonggrang takut
menolak pinangan itu. Dia tidak akan begitu saja menerimanya. Dia mau menikah asal
Bandung Bondowoso memenuhi syarat-syaratnya. Syarat nya ialah membuat seribu candi
dan sumur yang sangat dalam dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso
menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, yang
mempunyai roh-roh halus. Bandung bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus
mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu.
Mengherankan cara dan kecepatan kerja mereka. Sesudah pukul empat pagi hanya tinggal
lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu, sumurnya pun hampir selesai. Apa
yang harus di perbuat? Segera gadis-gadis di bangunkannya dan di suruh menumbuk padi di
lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mecium
bau bunga-bungaan yang harum menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari
sudah siang.

6. Kutipan cerpen di atas termasuk dalam struktur teks cerpen bagian apa? Jelaskan!
7. Bagaimanakah tokoh dan penokohan dalam penggalan cerita di atas? Jelaskan!

Bacalah kutipan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 8 dan 9
"Juga Sang Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilwatikta tidak bebas dari ketentuan
Maha Dewa. Sang Hyang Widhimerestui barang siapa punya kebenaran dalam hatinya.
Jangan kuatir. Kepala desa! Kurang tepat jawabku kiranya? Ketakutan selalu jadi bagian
mereka yang tak selalu berani mendirikan keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang
tak berani yang mengingkari kebenaran mereka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk, dua-
duanya sumber keonaran di muka bumi ini…." Dan ia teruskan wejangannya tentang
kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di tengah-tengah kehidupan manusia dan para
dewa.

8. Berdasarkan petikan cerpen di atas nilai apa yang mendominasi cerita tersebut ?

9. Amana tapa yang terkandung pada petikan cerpen di atas ?

10. Buatlah sebuah percakapan antar tokoh dengan menggunakan majas metafora !

Anda mungkin juga menyukai