Anda di halaman 1dari 5

Analisis Novel “Surat Kecil untuk Tuhan”

Nama Pengarang : Agnes Devanor


Penerbit : Inandra Published, Jakarta
Tebal : 232 Halaman
Tahun Terbit : 2008
Kategori : True Story (non fiksi)

1. Unsur intrinsik novel Surat Kecil untuk Tuhan


A. Tema :
Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas
(Rabdomiosarcoma) ,tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
B. Alur :
Maju, penceritaan berdasarkan urutan waktu yang berjalan maju.
Tahapan alur :
a. Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volley. Ia juga
memiliki banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun
ayah dan ibunya telah berpisah, namun ia selalu bahagia dengan apa yang ia miliki.

b. Pemunculan Konflik
Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada saat itu sakit mata
sedang banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat itu juga ternyata
Keke tertular penyakit mata itu, sehingga mata Keke membengkak. Awalnya
memang bengkak biasa, namun lama kelamaan bengkak itu makin membesar
sampai wajah Kekepun ikut membesar. Dan dokterpun memvonis bahwa Keke
mengidap penyakit kanker jaringan lunak yang amat ganas.
c. Klimaks
Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke terus berusaha
untuk menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif kesana
kemari, keadaan Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Keke bertemu dengan
seorang profesor yang hebat. Kemudian Keke melakukan pengobatan kemoterapi.
Kemoterapi ini berhasil, walaupun Keke harus meraskan dingin dan rambutnya yang
berguguran.

d. Penurunan Konflik
Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin
menyebar. Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk
membahagiakn orang disekitarnya. Ia pun mulai menyadari bahwa hidupnya takkan
lama lagi. Ia makin rajin belajar karna ia ingin tetap belajar pada detik-detik terakhir
dihidupnya.

e. Penyelesaian
Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke
mulai merelakan Keke jika Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat di
rumah sakit, Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan sempatterbangun dari
komanya. Namun setelah itu ia kembali tertidur dengan tenang untuk selamanya.
Ayah dan keluarga yang lain telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke
memejamkan mata, seluruh ruangan rumah sakit tempat dimana Keke dirawat
harum bunga melati.
C. Tokoh :
1. Keke
2. Ayah Keke
3. Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
4. Andi
5. Pak Iyus
D. Penokohan :
1. Keke (Gita sesa wenda cantika, Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”)
Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki Keinginan dan
cita-cita dirinya sendiri, walau hidupnya tidak akan lama Lagi.
(Bacaan hal 11) :
“Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah Sambil menunggu ayah
selesai bekerja di kantor sekolah.AkuSering ikut ekstrakulikuler volley dengan
kakak-kakak kelas dan kedua Kakakku.Selain itu, aku juga suka ikutmembantu
mereka untuk memBuat Mading (Majalah Dinding).Kemudian aku diarahkan oleh
kakak kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat
menggambar dan daya imajinasiku tinggi. Bagitu kata mereka.”

2. Ayah Keke :
Seorang ayah yang sabar, baik, selalu berusaha, bijaksana dan perhatian
kepada ketiga Anaknya.
(Bacaan halaman 61) :
“Akumenolak di gigitankedua, tetapi ayah dengan setiaberada disampingku dan
terus memberikandukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat- obat
herbal tersebut. ’Ayo,Keke… Dimakan sayang… kan Kamu mau sembuh.Kita
berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu Sembuh. Nanti di tanah suci kita
bersyukur kepada Allah karena kamu diberikan kesehatan.Kamu mau kan
sayang…??? Kata Aya”.
3. Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini) :
Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke.
(Bacaan Hal 99) :
“Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu
Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat Ini nyaris
telah kulupakan. Fadha dan Sahabat- sahabatku hanya tersenyum padaku sambil
berkata…… “Welcome back,Keke..!!” Ujar Mereka..”
4. Andi :
Tampan, sabar,perhatian, penyayang dan baik.
(bacaan halaman 72) :
“Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa diri seperti
ini bukanlah Keke yang sesungguhnya ?! Keke yang sesungguhnya adalah orang
yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah.Keke yang Andi cintai adalahm putri
yang selalu tersenyum dan riang dalam keadaan apapun! “ Ujar Andi.
5. Pak Iyus :
Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
( Bacaan Hal 113) :
“Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak Chika, ada kak
Kiki dan ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja.Pokoknya kamu tenang
aja…. Mendingan kita lanjutkan Makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil
mengajakku bercanda.

E. Latar :
a. Waktu :
 Pagi hari : “Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit- langit
kamarku.” (halaman 5)
 Siang hari: “ Cuaca siang yang panas membuat aku sedikit lemah pada saat itu,
tapi aku tidak ingin menunjukan kepada timku.” ( halaman 34)
 Malam hari: “Malam hari ketika aku bangun, ayah, kak Chika, dan kak Kiki
mengajak aku makan malam diluar sambil mencari angin segar.” (halaman 119)
b. Tempat :
 Jakarta : “Kamipun membeli rambut palsu WTC ternama di Jakarta.” (halaman
7)
 Bandung : “Suasana berubah seketka kami memasuki kota Bandung.” (halaman
179).
 Singapura: ” Setelah sepanjang malam kami berjalan dan Menikmati kota
Singapura, tubuhku terasaletih dan tak kuat berjalan kembali menuju rumah sakit.”
(halaman 171)
F. Amanat :
 Dalam menghadapi sebuah cobaan seberat apapun itu, kita harus tetap berusaha
untuk bangkit dan tak menyerah.
 Tetap rajin belajar dan menuntut ilmu pada keadaan apapun selama kita masih
mampu untuk bernafas.
 Tetap berusaha untuk membahagiakan orang yang kita sayangi dan orang-orang
yangada disekeliling kita.
G. Sudut Pandang :
a. Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya Sendiri. Bukti dapat
dilihat dari bacaan Hal 5 :
“Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya..
Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat saja.
Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe…. Jadi diantara
keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.”

2. Unsur Ekstrinsik Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan”


1. Latar Belakang Pengarang
Agnes Davonar adalah seorang fenomenal dalamdunia sastra Indonesia. Ia
memulai kariernya sebagaiseorang penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan
cepat berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkannovel online
dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya.
Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan
“bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes Davonar”.
Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes Davonar. Agnes berasal dari
namanya, sedangkan Davonar diambil dari nama adiknya. Jadi mereka adalah dua
saudara yang bersatu dalam sebuah karya.
Agnes lahir di Jakarta 8 Oktober sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7
Agustus. Merka adalah dua saudara yang besar dalam lingkungan seni. Ayahnya
adalah seorang pelukis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah
tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs http://
lieagneshendra.blogs.friendster. com.
Agnes bekerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas
sastra Jepang Bina Nusantara. Keduanya memiliki hobby yang sama yakni
menyukai olahraga. Tapi kelihaian menulis tekah mengantarkan keduanya sebagai
penulis muda berbakat dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar
menyebutnya sebagai Novelis dan Cerpenis online. Karena ketulusan dan
kedisiplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog Topseratus.com
menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di
Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dansitus
internet yang pada umumnya lebih memfokuskan pada music ataupun tips-tips
mencari uang marketing melalui internet.
Surat kecil untuk Tuhan adalah kisah nyata yang pertama mereka tulis dan
sempat dipublikasikan di blog mereka. Ribuan air mata berjatuhan ketika kisah ini
dibaca, atas permintaan pembacanya Agnes Davonarpun membuat kisah inimenjadi
novel keduanya dan pastinyakisah ini lebih sempurna dengan ribuan air mata yang
siap berjatuhan disetiap bait perjalanan Keke.

2. Nilai yang Terkandung dalam Novel :

a. Nilai Agama
Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kepada
pembaca bahwa kita harus lebih banyak bersyukur dan tidak menyombongkan diri.

b. Nilai Moral
Terkandung nilai moral yang baik, yaitu disaat teman Keke yang yang nmengejek
dia, Keke tetap diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. Dan saat Keke jatuh
sakit teman yang mengejek Keke memberi dukungan kepada Keke untuk tetap
bertahan. Dan itu merupakan nilai moral yang baik untuk para remaja.

c. Nilai Sosial
Saling membantu dan memberi dukungan kepada kawan dan siapapun yang ada
disekitar kita.

d. Nilai Budaya
Terdapat nilai-nilai budaya di Jakarta, yaitu budaya anak remaja didaerah Jakarta.

3. Kritikan untuk Novel :


Novel ini dapat menyentuh hati para pembaca sehingga pembaca dapat
terbawa oleh suasana yang terdapat pada novel “Surat Kecil Untuk Tuhan”. Dalam
novel ini juga terdapat perasaan yang dapat menyentuh hati dan keharuan yang
mendalam bagi para pembaca. Pengarang menggunakan bahasa novel yang
sederhana namun indah yang mempunyai hikmah dan menyentuh hati nurani.
Dengan membaca novel ini kita bisa tahu bagaimana perjuangan seorang gadis
remaja yang bertarung melawan penyakit ganas yang bisa dengan cepat
membunuhnya. Dalam novel ini juga diceritakan berbagai kegiatan sehari-hari
remaja yang sangat bernilai positif dan baik untuk para remaja masa kini. Novel ini
cocok dibaca untuk semua kalangan. Dan juga menjadi bacaan yang bisa mendidik
dalam bersikap serta bagaimana cara berteman yang baik.
Novel ini hampir tidak memiliki kekurangan karena ceritanya yaang diambil dari
kisah nyata seorang gadis bernama Gita Sesa Wenda Cantika atau keke yang
menjalani sisa hidupnya dan berperang melawan penyakitnya sampai akhir
khayatnya. Namun, bagi pembaca yang tidak memiliki kemampuan pemahaman
terhadap ungkapan kalimat si pengarang yang bisa dibilang sulit dan memiliki makna
yang dalam akan susah untuk dipahami kalau tidak dianalisa baik-baik.

Anda mungkin juga menyukai