Anda di halaman 1dari 4

Naskah Drama 8 Orang Pemain, Hanya Bisa Menyesal

Isi cerita dalam drama terbaru ini benar-benar bisa dijadikan nasehat berharga dimana sebaiknya kita bisa
memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya. Sukses tidaknya hidup kita dimasa depan dipengaruhi
oleh usaha kita saat muda.

Naskah drama yang berjudul “hanya bisa menyesal” ini melibatkan delapan orang pemain yang masing-
masing memiliki karakteristik atau sifat yang unik. Ada peran sebagai anak baik dan pintar tetapi ada juga
peran seorang anak yang nakal dan brutal.

Karakter sifat pemain memberikan warna dan ciri khas tersendiri jika naskah ini dimainkan atau
dipentaskan. Ingin tahu bagaimana kisah selengkapnya dalam drama tersebut?

1) Drama hilangnya mimpi


2) Naskah drama 8 orang tentang kehidupan
3) Drama cerita rakyat sangkuriang
4) Drama lucu yang menarik
5) Naskah drama tentang percintaan
6) Naskah drama 8 orang pemain wanita
7) Naskah drama komedi
8) Naskah drama 8 orang pemain laki-laki
9) Naskah drama tentang persahabatan
10) Contoh naskah drama pilihan komedi 8 orang

Untuk melengkapi naskah yang satu ini akan disiapkan juga beberapa naskah lain yang juga dimainkan
oleh delapan orang. Naskah tersebut bisa dilihat seperti pada daftar yang ada di atas. Ada naskah yang
bertemakan komedi lucu, ada yang serius dengan tema hidup, kisah cerita rakyat, persahabatan dan banyak
lagi lainnya. Sekarang kita lihat langsung drama tersebut di bawah ini.

Hanya Bisa Menyesal


Pemain
Hana (baik, pintar)
Arum (teman Tia dan brutal)
Nanda (dosen, galak)
Tia (anak pak Harun dulunya sopan sekarang brutal)
Gresia (baik dan motivator)
Akbar (baik, rajin, kutu buku, berkacamata)
Vito (brutal)
Pak Harun (Ayah Tia, sabar)

Tema:
Kesuksesan

Pesan Moral:
Pesan dari drama ini adalah pintar pintar-lah kalian dalam memilih teman, sebab teman bisa menjadi kunci
kesuksesan kita dan yang paling utama adalah tetap orang tua. Sekian dan terima kasih.

Di sebuah SMA telah dilaksanakan ujian akhir nasional dan pada hari ini adalah pengumuman kelulusan
Tia di sekolah itu dia sudah yakin dia akan lulus karena setiap malam ayahnya telah membimbingnya
belajar untuk mendapatkan hasil ujian yang memuaskan dia pun sudah mendaftar kuliah di sebuah
Universitas Bumi Ayu. Dari pada penasaran mending kita lihat langsung drama kita di TKP…

(Suasana tegang dan penuh harapan)


Tia: Ya allah semoga hari ini Tia lulus (sambil menuju papan pengumuman)
Hana: Tia? Yakin enggak kamu lulus haha, deg-degan enggak?
Tia: Ya iya lah yakin huh deg-degan banget nih
Hana: Ayuk kita lihat bersama pengumumannya

Tia: Oke…
Hana & Tia: Puji Tuhan lulus…. ! Alhamdulilah ya Allah Tia lulus
Tia: Selamat yah han..
Hana: Selamat juga Tia sayang (berpelukan)

Hana: Kamu setelah ini mau kuliah dimana Tia?


Tia: Aku sih ingin kuliah di Universitas Bumi Ayu…
Hana: Loh kok sama, itu impian aku dari kelas 1 loh…
Tia: Oke lah, kita pulang yuk…

Hana dan Tia pun pulang dengan gembira karena mereka lulus ujian dan Tia pun ingin lekas bercerita
kesenangannya kepada ayahnya. Sesampainya di rumah, Tia langsung mencari ayahnya.

Tia: Yah aku lulus, yah… ayah…


(tidak ada jawaban, telpon Tia pun berbunyi dan ternyata telpon dari ayahnya)
Ayah: Hallo, bagaimana tadi hasil pengumuman nya Tia?

Tia: Alhamdulilah aku lulus Yah, dengan hasil yang memuaskan


Ayah: Syukurlah nak kalau begitu, ayah sekarang sedang di tempat paman, paman mu sedang sakit
(Tia pun langsung mematikan telpon nya, sebab ia kecewa ayahnya tidak menyambut kebahagian yang dia
rasakan)

Pagi itu Tia dan Hana pergi mendaftar di Universitas yang mereka impikan bersama, hingga tiba hasil
pendaftarannya mereka berdua di terima di universitas tersebut. Hingga tidak terasa sudah 1 bulan
mereka kuliah disitu.

Dosen: Pagi anak anak


Anak-anak: Pagi juga bu…
Dosen: Sekarang kita belajar sejarah ya anak anak
Vito: Sejarah lagi, sejarah lagi hu…
Arum: Emangnya enggak bosen ya bu bahas masa lalu mulu, move on dong bu
(tiba tiba Tia pun datang ternyata tia terlambat masuk kelas )

Tia: Permisi Bu, maaf saya telat Bu


Dosen: Ibu juga tahu kalau kamu telat, sekarang Vito, Arum dan kamu Tia enggak usah ikut mata kuliah
ibu. Dan kamu Tia kalau besok kamu telat lagi, kamu harus bersihkan semua ruangan praktek di kampus
ini.

Vito & Arum: (bersama sama menggebrak meja dan keluar dari kelas)
Tia: Kenapa sih kalian kalau di kelas selalu ribut?
Arum: Ribut itu menyenangkan, makanya kamu jadi orang terlalu polos, hidup itu jangan serius-serius.
Nanti enggak ada asyiknya

Vito: Lebih baik kita ke kantin saja bagaimana?


Arum: Boleh juga ide kamu To!
Tia: Tapi kan?
Arum: Sudah ikut aja enggak usah berisik
Hari-hari pun terus berjalan kedekatan Tia dengan Arum dan Vito yang merupakan anak yang sangat
berutal. Tia pun terpengaruh oleh mereka berdua, drama 8 orang pemain.. Sekarang Tia sering sekali
membolos mata kuliah, bahkan sering membohongi ayahnya yang sudah tua. Dia tidak pernah belajar
sekarang dia selalu berfoya-foya, pergi klubing, tidak menghiraukan nasihat orang tua maupun teman
dekat dia sewaktu SMA dulu yaitu Hana.
Arum: Tia nanti malam ikut kita berdua yuk ?
Tia: Kemana?
Vito: Sudah toh ikut saja bakal asik deh, percaya saja sama kita berdua
Tia: Iya deh aku ikut kalian berdua

Dan ternyata Vito dan Arum mengajak Tia pergi klubing, di sana mereka bersenang-senang tanpa
mengingat waktu yang sudah malam

Arum: Bagaimana Tia, asik kan di sini?


Tia: Benar Rum, asik juga di sini
Vito: Sudah malam ini kita senang-senang saja, kita lupakan masalah yang ada di hidup kita sekarang

Jam pun sudah menunjukan pukul 01 malam namun mereka tetap melanjutkan klubing, hingga pagi
harinya menyebabkan Tia terlambat kuliah lagi dan ia bertemu teman dengan Hana teman satu SMA nya
dulu

Hana: Kamu terlambat lagi Tia?


Tia: Iya, memang kenapa?
Hana: Tia, apa kamu sadar dengan kamu yang sekarang?
Tia: Sadar bagaimana, memang aku bagaimana sekarang?

Akbar: Tia sekarang kamu sudah berubah sekali, dulu waktu pertama kali aku kenal kamu, kamu itu
orangnya sopan, ramah, dan enggak sombong, tapi sekarang sikap kamu semakin menjadi-jadi
Gresia: Kita disni semua sayang sama kamu Tia, kita tidak ingin masa depan kamu hancur karena masa
depan tergantung dari usahamu sekarang ini

Ternyata Vito dan Arum telah menguping pembicaraan mereka semua, mereka berdua pun langsung
menghampiri Tia, mereka tidak mau Tia kembali menjadi anak yang baik

Arum: Hello ..nasihat nasihat apa sih ini


Hana: Beraninya ya kamu bilang seperti begitu
Vito: Kenapa kamu enggak suka? (dengan keadaan marah)

Akbar: Kalau berani jangan sama cewek sini berantem sama aku
Vito: Berantem sama si anak kutu buku ini, itu soal gampang kecil
Arum: Ayo Vito aku selalu mendukung mu,
Hana & Grasia: idih…
Arum: Kenapa, enggak suka sama?
Hana: Iya aku enggak suka sama kamu,

Arum: mengajak berantem!


Hana: ayo, siapa takut

Mereka pun saling berkelahi namun Tia bingung harus membela siapa, dan Tia memutuskan untuk pergi
saja. Tia pun memutuskan untuk pulang bertemu ayahnya sedangkan grasia pergi ke kantin

Tia: Assalamualaikum ayah

Ayah: Walaikumsalam, Nak kamu sudah pulang? (sambil mengulurkan tangannya kepada Tia tetapi Tia
tidak membalas uluran tangan ayahnya)
Tia: Iya yah (sambil duduk di samping ayahnya)
Yah Tia mau tanya, memang benar ya susah kita menentukan kesuksesan kita dimasa depan?

Ayah: Benar Tia coba saja kamu lihat padi di sawah, padi itu tidak langsung tumbuh nak, tetapi tanahnya
harus diolah terlebih dahulu, diberi obat supaya tidak ada hama, ditaburi bibit selanjutnya lagi, lagi dan
lagi. Hingga padi itu siap di tuai. Itulah ibarat dari sebuah kesuksesan
Tia: Apa nanti Tia akan dituai yah?
Ayah: Tergantung usaha dari dirimu nak

Tia mulai menyadari kesalahannya namun keesokan harinya Vito dan Arum tetap mempengaruhi Tia,
mengajaknya untuk berfoya foya karena besok hari libur

Gresia: Tia… Tia… TIA !!!!! Kerjakan tugas skripsi bareng yuk di rumah mu, kamu enggak lagi mau
pergi kan sama Vito dan Arum bukan?
Tia: Enggak kok
Gresia: Tia, aku berharap kamu bisa jauhi mereka, mereka itu tidak baik untuk kamu.
Tia: Aku enggak akan melakukan hal-hal yang tidak baik kok Gres, aku sudah gede aku bisa jaga diri aku
jadi enggak usah sok nasihati aku deh
Gresia: Tapi selama ini pergaulan kamu sudah enggak baik

Datang Vito dan Arum di rumah Tia yang saat itu ingin mengajak Tia keluar untuk makan bersama

Arum: Ehh… enggak usah bawa nama kita berdua deh, kita ini sudah ditakdirin untuk jadi sahabat ya
enggak Tia
Tia: I….ya Rum
Vito: Sudah deh, lebih baik kita pergi sekarang aja deh yuk
Gresia: Tia kamu enggak mau pamitan sama ayah kamu dulu
Tia: E…enggak deh malas lama habisnya, ayah ku juga lagi pergi entah kemana

Akbar dan Hana pun tidak sengaja bertemu dengan Gresia. Gresia pun bercerita apa yang tadi terjadi

Akbar: Tia memang sudah benar-benar berubah. Dia sudah tidak mau mendengarkan nasihat kita terutama
ayahnya
Hana: iya, benar apa yang kamu bilang Bar, aku takut dia akan terjerumus kearah yang tidak lurus
Gresia: Ya Allah semoga apa yang kamu bilang enggak akan terjadi semoga dia akan cepat berubah
Akbar & Hana: Amin…. Ya allah

Sampai sekarang pun Tia belum sadar tentang kesalahan yang telah dia lakukan, hingga tiba waktu yang
ditunggu oleh seluruh mahasiswa di unversitas tersebut yaitu wisuda. Termasuk bagi Hana, Akbar, dan
Gerasia. Namun tidak untuk Tia, Arum dan Vito mereka hanya dapat melihat kebahagian teman-teman
mereka yang melakukan wisuda sebab mereka tidak lulus skrpsi. Penyesalan pun datang pada hati mereka
masing-masing namun waktu tidak bisa diulang kembali.

Sekarang Hana sudah menjadi dokter di sebuah rumah sakit yang terkenal sedangkan Gresia menjadi
seorang guru di SMA yang sangat terkenal. Berbeda dengan si Akbar sekarang ia menjadi seorang dosen
yang tetap berkaca mata dan kutu buku.

Tia pun hanya menjadi seorang sales kosmetik, Arum pun begitu, dia hanya menjadi seorang OB dan yang
terakhir Vito dia bekerja sebagai OB juga bersama Arum yang disetiap perkerjaanya pun mereka berdua
selalu bertengkar.

--- Tamat ---

Mumpung masih muda, gunakan waktu sebaik mungkin dengan menimba ilmu yang bermanfaat. Jangan
hanya habiskan masa muda hanya untuk bersenang-senang atau kita akan menyesal kelak. Kita tidak akan
tahu dan tidak akan percaya kecuali kita telah mengalami sendiri.

Anda mungkin juga menyukai