Pemain
Hana (baik, pintar)
Arum (teman Tia dan brutal)
Nanda (dosen, galak)
Tia (anak pak Harun dulunya sopan sekarang brutal)
Gresia (baik dan motivator)
Akbar (baik, rajin, kutu buku, berkacamata)
Vito (brutal)
Pak Harun (Ayah Tia, sabar)
Tema:
Kesuksesan
Pesan Moral:
Pesan dari drama ini adalah pintar pintar-lah kalian dalam memilih teman, sebab teman bisa
menjadi kunci
kesuksesan kita dan yang paling utama adalah tetap orang tua. Sekian dan terima kasih.
Di sebuah SMA telah dilaksanakan ujian akhir nasional dan pada hari ini adalah
pengumuman kelulusan
Tia di sekolah itu dia sudah yakin dia akan lulus karena setiap malam ayahnya telah
membimbingnya
belajar untuk mendapatkan hasil ujian yang memuaskan dia pun sudah mendaftar kuliah di
sebuah
Universitas Bumi Ayu. Dari pada penasaran mending kita lihat langsung drama kita di
TKP…
Tia: Oke…
Hana & Tia: Puji Tuhan lulus…. ! Alhamdulilah ya Allah Tia lulus
Tia: Selamat yah han..
Ayah: Syukurlah nak kalau begitu, ayah sekarang sedang di tempat paman, paman mu sedang
sakit
(Tia pun langsung mematikan telpon nya, sebab ia kecewa ayahnya tidak menyambut
kebahagian yang dia rasakan)
Pagi itu Tia dan Hana pergi mendaftar di Universitas yang mereka impikan bersama, hingga
tiba hasil pendaftarannya mereka berdua di terima di universitas tersebut. Hingga tidak terasa
sudah 1 bulan mereka kuliah disitu.
Arum: Emangnya enggak bosen ya bu bahas masa lalu mulu, move on dong bu
(tiba tiba Tia pun datang ternyata tia terlambat masuk kelas )
Dosen: Ibu juga tahu kalau kamu telat, sekarang Vito, Arum dan kamu Tia enggak usah ikut
mata kuliah ibu. Dan kamu Tia kalau besok kamu telat lagi, kamu harus bersihkan semua
ruangan praktek di kampus ini.
Vito & Arum: (bersama sama menggebrak meja dan keluar dari kelas)
Arum: Ribut itu menyenangkan, makanya kamu jadi orang terlalu polos, hidup itu jangan
serius-serius. Nanti enggak ada asyiknya
Tia: Kemana?
Vito: Sudah toh ikut saja bakal asik deh, percaya saja sama kita berdua
Dan ternyata Vito dan Arum mengajak Tia pergi klubing, di sana mereka bersenang-senang
tanpa mengingat waktu yang sudah malam
Vito: Sudah malam ini kita senang-senang saja, kita lupakan masalah yang ada di hidup kita
sekarang.
Jam pun sudah menunjukan pukul 01 malam namun mereka tetap melanjutkan klubing,
hingga pagi harinya menyebabkan Tia terlambat kuliah lagi dan ia bertemu teman dengan
Hana teman satu SMA nya dulu
Akbar: Tia sekarang kamu sudah berubah sekali, dulu waktu pertama kali aku kenal kamu,
kamu itu orangnya sopan, ramah, dan enggak sombong, tapi sekarang sikap kamu semakin
menjadi-jadi
Gresia: Kita disni semua sayang sama kamu Tia, kita tidak ingin masa depan kamu hancur
karena masa depan tergantung dari usahamu sekarang ini
Ternyata Vito dan Arum telah menguping pembicaraan mereka semua, mereka berdua pun
langsung menghampiri Tia, mereka tidak mau Tia kembali menjadi anak yang baik
Akbar: Kalau berani jangan sama cewek sini berantem sama aku
Vito: Berantem sama si anak kutu buku ini, itu soal gampang kecil
Mereka pun saling berkelahi namun Tia bingung harus membela siapa, dan Tia memutuskan
untuk pergi saja. Tia pun memutuskan untuk pulang bertemu ayahnya sedangkan grasia pergi
ke kantin
Ayah: Walaikumsalam, Nak kamu sudah pulang? (sambil mengulurkan tangannya kepada
Tia tetapi Tia tidak membalas uluran tangan ayahnya)
Tia: Iya yah (sambil duduk di samping ayahnya) Yah Tia mau tanya, memang benar ya susah
kita menentukan kesuksesan kita dimasa depan?
Ayah: Benar Tia coba saja kamu lihat padi di sawah, padi itu tidak langsung tumbuh nak,
tetapi tanahnya harus diolah terlebih dahulu, diberi obat supaya tidak ada hama, ditaburi bibit
selanjutnya lagi, lagi dan lagi. Hingga padi itu siap di tuai. Itulah ibarat dari sebuah
kesuksesan
Tia mulai menyadari kesalahannya namun keesokan harinya Vito dan Arum tetap
mempengaruhi Tia, mengajaknya untuk berfoya foya karena besok hari libur
Gresia: Tia… Tia… TIA !!!!! Kerjakan tugas skripsi bareng yuk di rumah mu, kamu enggak
lagi mau pergi kan sama Vito dan Arum bukan?
Gresia: Tia, aku berharap kamu bisa jauhi mereka, mereka itu tidak baik untuk kamu.
Tia: Aku enggak akan melakukan hal-hal yang tidak baik kok Gres, aku sudah gede aku bisa
jaga diri aku jadi enggak usah sok nasihati aku deh
Datang Vito dan Arum di rumah Tia yang saat itu ingin mengajak Tia keluar untuk makan
bersama
Arum: Ehh… enggak usah bawa nama kita berdua deh, kita ini sudah ditakdirin untuk jadi
sahabat ya
Arum : Ehh... enggak usah bawa nama kita berdua deh, kita ini sudah ditakdirin untuk jadi
sahabat ya enggak Tia?
Gresia: Tia kamu enggak mau pamitan sama ayah kamu dulu
Tia: E…enggak deh malas lama habisnya, ayah ku juga lagi pergi entah kemana
Akbar dan Hana pun tidak sengaja bertemu dengan Gresia. Gresia pun bercerita apa yang tadi
terjadi
Akbar: Tia memang sudah benar-benar berubah. Dia sudah tidak mau mendengarkan nasihat
kita terutama ayahnya
Hana: iya, benar apa yang kamu bilang Bar, aku takut dia akan terjerumus kearah yang tidak
lurus
Gresia: Ya Allah semoga apa yang kamu bilang enggak akan terjadi semoga dia akan cepat
berubah
Sampai sekarang pun Tia belum sadar tentang kesalahan yang telah dia lakukan, hingga tiba
waktu yang ditunggu oleh seluruh mahasiswa di unversitas tersebut yaitu wisuda. Termasuk
bagi Hana, Akbar, dan Gerasia. Namun tidak untuk Tia, Arum dan Vito mereka hanya dapat
melihat kebahagian teman-teman mereka yang melakukan wisuda sebab mereka tidak lulus
skrpsi. Penyesalan pun datang pada hati mereka masing-masing namun waktu tidak bisa
diulang kembali.
Sekarang Hana sudah menjadi dokter di sebuah rumah sakit yang terkenal sedangkan Gresia
menjadi seorang guru di SMA yang sangat terkenal. Berbeda dengan si Akbar sekarang ia
menjadi seorang dosen yang tetap berkaca mata dan kutu buku.
Tia pun hanya menjadi seorang sales kosmetik, Arum pun begitu, dia hanya menjadi seorang
OB dan yang terakhir Vito dia bekerja sebagai OB juga bersama Arum yang disetiap
perkerjaanya pun mereka berdua selalu bertengkar.
Mumpung masih muda, gunakan waktu sebaik mungkin dengan menimba ilmu yang
bermanfaat. Jangan hanya habiskan masa muda hanya untuk bersenang-senang atau kita akan
menyesal kelak. Kita tidak akan tahu dan tidak akan percaya kecuali kita telah mengalami
sendiri.