Pagi - pagi preman sekolah sudah membuat masalah . Mereka adalah Aya, Gito dan Aran. Didepan pintu
kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Gito, Aya dan Aran, jika mereka
tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka. Dari kejauhan, empat anak pejabat tinggi sedang
berjalan menuju ke dalam kelas. Mereka adalah Deo, Shafa, Shani dan Raia. Gito, Aya dan Aran, telah
menunggu mereka dari tadi.
Aya: Hey! Apa kabar para pejabat cilik?(menghadang jalan mereka berempat)
Gito: Buru - buru ya? kenapa buru buru sih santai aja lah? (memeluk Deo) kita main main aja dulu, bener
ga ran?
Deo : Kenapa nih? Kenapa loe berdua hadang jalan kita berempat?
Gito : Pura - pura gak tau atau loe emang ga tau ya? Nih kan daerah kita berdua. Loe pada sebagai
pendatang harus bayar pajak donk sama kita - kita.
Raia : Ini kan sekolahan ga ada pajak - pajakan tau. Eh, loe bertiga bocah ingusan dari kolong jembatan
mau bertindak aneh - aneh? Malas gue bayar?
Gito : Apa loe barusan bilang? Bocah ingusan. Oke, jadi loe mau bayar ga nih. Gue tanya sekali lagi
Raia : Bayar? Malas yaw mending uang gue buat beli bakso 10 mangkok dari pada buat loe pada
Aya : (berjalan ke arah Raia dan memegang kerahnya) heh, tengil. Loe jangan sok berani main main
sama kita ya? Ya! Ga apa apa sih kalo loe berempat ga mau bayar, lagian hari ini kita juga belum punya
kelinci percobaan.
Aran : Loe berdua mau bayar kagak? (kata Aran pada mereka berempat)
Shani : Okey, aku mau bayar. Asal kalian bertiga mau lepasin kita berempat
Aya : Loe bertiga boleh masuk setelah bayar tapi untuk si tengil nggak. Kita mau main main dulu ama
dia. loe keberatan?
Shani : (berbisik kepada Deo dan Shafa ) Gimana nih, kalo kita ga biarin Raia bersama mereka bisa - bisa
kita bernasib sama kayak mereka ntuh.
Aya : Okey
Shani : (mengeluarkan selembar uang 20 ribuan dari dompetnya) Nih, duitnya! (menyerahkan uang itu
pada Gito)
Gito : Hah (mengatakan dengan nada tak percaya) 20 ribu ,ini ma duit cuma buat beli penthol lah
gimana dengan uang makannya? Loe kan anak pejabat minimal uang saku kan 100 ribu. Kurang!!
Deo : Gue aja deh yang bayar (mengeluarkan uang 100ribu dari dompetnya)
Gito : (mengambil uang 100ribu tersebut dengan cepat dari tangan Deo) Ini baru duit. Nah sekarang
kalian boleh masuk
Deo : (berjalan masuk kalas sambil menengok Raia) Sorry, rai!! gue kali ini gabisa bantu.
Tiba tiba Nara datang dan langsung menghampiri Aya, Aran, dan Gito.
Gito : biasa lah, ini anak tengil yang sok gak tau aturan kita
Aran : Enaknya kita apain nih anak yang satu ini?
Aya : (berpikir sejenak) Kita coreng coreng aja mukanya pake arang. Pasti nanti kocak tu.
Hahahahahahaah (ketawa terbahak bahak)
Aran, Gito, Nara : Tak ada ampun lagi buat lo, dasar tengil!!
Akhirnya setelah mengerjai Raia habis habisan. Aya, Aran, Nara dan Gito bukannya masuk kelas tapi
bolos sekolah. Mereka sudah ada rencana akan bolos sekolah untuk mabuk - mabukan . Tetapi pada saat
mau bolos mereka ketahuan sama Kepala Sekolah.
Aya: Udahlah to, loe ga usah banyak mikir kita bolos aja.
Nara : Ya udah cepet loe bertiga ikut gue (Sambil berjalan mengendap - ngendap).
Nara : Ala gak usah dipikirin, besok juga dia lupa sama tampang kita
Gito : Tapi gimana kalau dia ingat dan kita dipanggil dan masuk bp?
Aya : Yah kita pergi saja, toh guru bp gak bakalan makan kita kan? Palingan dikasih peringatan saja.
Mereka pun pergi ke tempat tongkrongan mereka dan menggunakan uang yang mereka dapatkan tadi
buat minum minuman keras. Hingga mereka bertiga mabuk di tengah jalan. Keesokan harinya
disekolah... Aya dkk dipanggil ke ruang BK oleh Bu Caca, dan disisi lain Deo dkk mendengarkan
percakapan Bu Caca kepada Aya dkk.
Bu Caca : Aran, Gito, Aya, Nara kalian tau maksud ibu memanggil kalian kesini?
Aran, Gito, Aya, Nara : (Aran, Gito, Aya, Nara hanya diam dan nunduk)
Bu Caca : Kalian juga dilaporkan sama Deo dan teman2nya bahwa kalian telah memalak mereka, apa itu
benar?
Aran, Gito, Aya, Nara : (Aran, Gito, Aya, Nara lagi - lagi hanya diam dan nunduk)
Bu Caca : Jawab prtanyaan ibu!!! Kalau kalian masih seperti ini ibu akan panggil orang tua kalian!!
Pihak sekolah memberi sanksi kepada mereka berempat. Disisi lain Deo dkk masih diam di belakang
pintu dan mereka tidak tahu kalau pintunya itu tiba tiba dibuka.....gubrakkk....
Nara : kalian ngikutin kita ya, apa masih kurang apa yang kemarin kita lakuin ke si tengil itu.
Seminggu kemudian Nara pun menjadi anak yang paling nakal diantara Aya, Aran dan Gito. Karena
kelakuan Nara tidak wajar dia mendapat teguran dan peringatan lisan dari guru bp nya.
Guru bp : Nara kamu tau ini kan sekolah dan kamu tau peraturan yang ada disekolah ini.
Guru bp : Kalau kamu tau kenapa kamu melanggar semua peraturan yang ada?
Guru bp : Maaf Nara !! Ibu tidak bisamentoleransi lagi, kamu sudah keterlaluan dan ibu akan
memberikan kamu surat panggilan kepada orang tua kamu.
Akhirnya pihak sekolah memanggil orang tua Nara.
Bu Gisel : Begini pa kita langsung kepoin pembicaraan. Anak bapa Nara belakangan ini sikapnya aneh
selain itu dia juga jarang masuk sekolah Pa!!
Pa Erza : Tapi bu, dia dari rumah memakai seragam sekolah dan berangkat sekolah.
Pa Erza : Kalau masalah itu saya kurang tau bu, karena dia setiap pergi dan pulang sekolah tepat waktu
bu.
Bu Gisel : Baik Pa ! Karena telah berkali kali Nara diperinggakan oleh pihak sekolah, dan akhir nya kita
putuskan untuk mengeluarkan Nara dari sekolah ini Pa
Pa Erza : (terkejut mendengar perkataan kepsek) Apa!! Tidak bisa begitu bu, kenapa hanya gara-gara ini
ibu mengeluarkan Nara dari sekolah.
Bu Gisel : Iyah Pa ada satu lagi Nara itu pernah mengerjai teman sekelasnya disekolah. Itu sebabnya kita
mengeluarkan dia dari sekolah ini.
Pa Erza : (ketika mendengar penjelasan kepsek dia hanya diam menerima semuanya) Ya sudah bu kalau
itu yang ibu anggap baik saya terima, dan terima kasih atas semuanya.
Kepsek : Waalaikumsalam..
Nara : Iya Pi
Pa Erza : Kamu dimana? Cepat pulang Papi mau bicara sama kamu (dengan nada marah)
Pa Erza : Kamu ini sekarang jadi anak nakal yah? Gak pernah masuk sekolah, kamu jailin teman -
temanmu. Mau jadi apa? Hah? Jawab papi jangan hanya diam.
Gito : weh weh bentar, liat sana ada santapan baru nih🤨
Deo : mmmm
Gito : (Aran memegang Deo) Alah banyak bacot cepet mana mana (mengambil dompet Deo dari
sakunya)
Shani : Wei
Raia,Shafa : Stop
Aran : Apalagi nih bocah bocah belagu pengen dikasih pelajaran juga kali ya lo
Raia : Oh jelas lah kita ikut campur yang Lo pada kerjain temen kita (marah)
Gito : alah banyak bacot (mendorong Raia)
Gito : Cewe kaya dia itu emang harus dikasarin biar tau
Aran : berisik
Suatu hari Aya, Aran, Nara, dan Gito pergi ke sesuatu tempat.
Dimana ketika mereka sedang mencuri merekapun ketahuan, oleh yang punya rumah.
Shafa : ayo
Tidak lama setelah kejadian itu Aya, Aran, Nara, dan Gito ditangkap polisi. Mendengar kabar anaknya
ditangkap polisi Orang tua Aya, Nara, Gito dan Aran stress sehingga mereka berinisiatip untuk
meminjam uang kesana kemari untuk membebaskan Anak - anaknya. Setelah mendapat uang pinjaman
mereka pun langsung ke kantor polisi untuk menebus Aya, Nara, Aran, dan Gito. Setelah dibebaskan
oleh orang tuanya hidup mereka mulai berubah..
Aran : Deo, Shani, Raia, Shafa maafin kita ya selama ini kita udah banyak salah sama kalian
Aya : Iyh kita minta maaf ya, kita janji mau tobat dan rubah kehidupan kita
Nara : Iyh maafin kita, kita selalu berbuat jahat sama kalian
Shani : Iyh kita maafin ko, sesama manusia kan harus saling memaafkan
Aya, Nara, Aran, Gito : Makasih banget kalian emang temen yang baik, kita gak nyangka kalian bisa
maafin kita segampang ini
Oh ya untuk semuanya dari hal ini kita bisa belajar terutama dalam hal pergaulan kita harus bisa
membatasi diri kita sendiri agar tidak terjerumus pada hal negatif dan memilih teman yang baik dan
berkualitas mempunyai pikiran positif dan semoga dengan adanya hal seperti ini bisa menjadi motivasi
buat kalian agar bisa menjadi lebih baik buat kedepannya.