Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SHERLY AMELIA WAHYUNI

KELAS : XI IPS 1
TUGAS SENI BUDAYA
“Mencari naskah drama pendek dengan tema bebas”

*************************************************************

Naskah Drama “Ayahku Maafkan Aku”

DRAMA :
Judul drama : Ayahku Maafkan Aku
Tokoh drama :
1. Ayah
2. Anak( Tina )
3. Teman Tina ( Sinta )
4. Teman Tina II ( Sarah )
5. Teman Tina III ( Tono )

Alkisah seorang ayah yang mempunyai seorang putri seusia remaja ia bernama Tina. Tina
tumbuh dari keluarga yang sangat sederhana, namun kesederhanaannya itu tidak mengurangi tina untuk
menuntut ilmu. Hal itu terbukti dari prestasi yang diraih Tina dibangku sekolah dasar sampai jenjang
menengah atas. Ia selalu menempati peringkat satu. Dengan keterbatasan ekonomi dalam keluarga,
Namun hal itu tidak mengurangi semangat ayahnya untuk mengais rezeki sebagai tukang sol sepatu
keliling. Akan tetapi sikap dan perilaku Tina berbanding terbalik dengan prestasinya.

Tina : “ayah, bagi uang dong. Aku mau berangkat sekolah nih …”

Ayah : “ayah hanya punya uang segini nak, ambilah …” (sambil memberikan uang pecahan Rp.
10000)

Tina : “segini doang yah? Mana cukup, ini mah Cuma cukup untuk ongkos doang kali yah” (sambil
menggerutu di depan ayahnya)

Ayah : (melangkah dengan penuh harapan sambil memikul peralatan sol sepatunya)
Di sekolah, bel berbunyi semua siswa masuk kedalam kelas

Sarah : “coba liat dong hasi lulangan lo kemaren …” (Tanya Sarah kepada Tina)

Tina : “nih, liat ajah sendiri” (sambil memberikan kertas hasil ulangan kepada sarah)

Sarah : “waahhh kereen … kok bisa sih” (sambil bertanya-tanya)

Tiba-tiba Tono datang dan mengambil kertas hasil ulangan Tina yang ada di tangan Sarah.
Tono : “mana-mana, coba gue liat… Keren juga yah lo tin ..” (sambil memuji Tina)

Tina : “yaiyalah … gue” (Sambil menggibas rambut)

Bel istirahat pun berbunyi, siswa berhamburan keluar dari kelas pada saat itu …

Sinta : “eh eh, liat deh kok bapak-bapak itu ngeliatin kearah kita sih (sambil menunjuk kebapak
tersebut)

Sarah : “mana sih mana ….” (Tanya sarah ke Sinta)

Tina : “eh lagi ngomongin apa sih ….” (gabung tina pada Sinta dan Sarah)

Shinta : “ituloh, bapak-bapak yang berdiri di depan gerbang itu” (sambil menunjuk lagi)

Tina : “itukan ayah, ngapain sih dia kesini” (menggerutu dalam hati) “eeeh.. Teman-teman, kalian
jalan duluan aja deh, ntar gue nyusul”

Shinta & Sarah : “oke deh..”

Tina pun menghampiri ayahnya yang berdiri di depan gerbang sekolah.

Tina : “yah ngapain kesini? (sambil berbisik kepada ayahnya)

Ayah : “ini nak uang jajan untukmu, ayah tau uang tadi pagi tidak cukup untukmu (sambil mengusap
keringat yang ada didahinya)

Tina pun langsung mengambil uang yang ada ditangan ayahnya.

Tina : “sini. Udah ayah cepet pulang sanah. Awas yah kalau ayah nanti kesini lagi (dengan nada
suara yang cukup tinggi)

Tanpa sepatah katapun, ayah Tina melangkah kembali berkeliling sambil memikul peralatan sol
sepatunya itu. Tanpa Tina sadari, Sarah, Shinta, dan Tono melihat Tina dan ayahnya dari kejauhan.

Bel pulangpun berbunyi, Tina, Sarah, Shinta dan Tono berjalan pulang dengan arah yang
terpisah. Tiba-tiba di tengah perjalan Tono menemukan seorang bapak-bapak yang tergeletak di tengah
jalan, kemudian Tono memanggil teman-temannya yaitu Shinta dan Sarah.

Tono : “lihat deh itu kan bapak-bapak yang tad iada didepan sekolah (sambil menunjuk kearah bapak-
bapak itu)

Kemudian Shinta, Sarah dan Tono menghampiri bapak-bapak tersebut. Lalu shinta mencoba
membangunkan bapak-bapak tersebut.
Shinta : “pak, bangun pak..” (sambil membangunkan bapak-bapak tersebut). “kalian gimana ini
bapaknya engga bangun-bangun)

Sarah : “ cepat-cepat kita bawa kerumah sakit, Tono ayo cari taxi sana kita bawa bapak ini kerumah
sakit”

Kemudian taxi pun datang dan menujurumah sakit. Setelah tiba di rumah sakit dokter pun
langsung menanganinya dan mereka bertiga menunggu bapak itu sampai sadar.

Ayah : “tina … tina….” (mengigau)

Shinta, Sarah dan Tono kaget mendengar bapak tersebut memanggil-manggil nama Tina
.
Tono : “kok dia manggil-manggil nama Tina terus sih” (bertanya kepada Shinta dan Sarah)

Shinta : “apa yang dimaksud Tina itu adalah Tina teman kelas kita yah?” (Tanya si shinta)

Sarah : “maksudmu jadi bapak ini ayahnya tina?” (makin penasaran dan bertanya-tanya)

Tono : “pak bangun pak …. Pak…. Paaakkk ….” (membangunkan bapak yang terus memanggil
nama Tina)

Tiba-tiba bapak tua itu pun sadar

Ayah : “kalian ini siapa?” (berbicara dengan nada yang terbata-bata)

Tono : “kami tadi menemukan bapak tergeletak di tengah jalan dekat sekolah kami”

Shinta : “iya, pak lalu kami membawa bapak kesini” (mencoba menjelaskan apa yang terjadi)

Sarah : “bagaimana keadaan bapak sekarang?”

Ayah : “terimakasih karena telah membawa bapak kesini, sekarang keadaan bapak baik-baik saja dan
bapak ingin melanjutkan berkeliling menjajakan sol sepatu”

Selang beberapa hari, ayah Tina memaksakan untuk kembali berkeliling meski kondisinya belum
sembuh total. Pada saat berkeliling disebuah komplek ia berpapasan dengan anaknya Tina. Pada saat itu
Tina sedang berjalan kaki setelah Tina pulang dari sekolahnya. Namun dibelakang Tina ada mobil yang
melaju dengan kencang kearah Tina dan mobil itu semakin mendekati Tina. Ayah tina yang melihat ada
mobil kencang menuju kearah Tina, ia langsung lari dan mendorong Tina ke bahu jalan. Lalu mobil itu
menabrak ayah Tina.

Tina : “ayaaaaaaaaaahh… (teriak melihat mobil yang menabrak ayahnya) tolong.. tolong…”(Tina
meminta pertolongan dan menangis rasa yang penuh sesal)
Masuklah ayah Tina kerumah sakit dan mulai ditangani oleh beberapa dokter dan suster. Tina
tidak hentinya-hentinya menagis dan mengingat semua kejadian yang ia lakukan kepada ayahnya.
Dalam hati Tina berkata..

Tina : “ayah maafkan aku, maafkan anakmu ini yah, aku mohon ayah jangan pergi jangan tinggalin
Tina sendiri. Yaallah maafkan aku, aku janji aku tidak akan berlaku kasar lagi kepada ayahku”
(dengan air mata yang tidak henti-hentinya ia keluarkan).

Keluarlah dokter dan suster dari ruangan. Lalu mengatakan kepada Tina bahwa kaki ayahnya
harus diamputasi. Semakinlah rasa bersalah itu menyelimuti hati Tina. Rasa bersalah yang selama ini ia
memperlakukan kasar kepada ayahnya, rasa bersalah karena kejadian ini semua karena ayah telah
menolong Tina, rasa bersalah karena selama ini Tina tidak pernah bersyukur yang telah memiliki ayah
yang sehebat itu.

Setelah kejadian tersebut tina berubah. Tina menebus semua kesalahan yang ia lakukan
kepadanya. Tina merawat ayahnya dengan penuh kasih sayang, karena dia tidak ingin ayahnya pergi
meninggalkan dia sebelum ia membahagiakan ayahnya.

Ayah tetaplah bersamuku, Tetaplah disampingku, Tetaplah menemaniku, Hingga kau tahu
bahwa anakmu yang nakal ini, Akan membuatmu bahagia, YaAllah.. terimakasih kautelah ciptakan
malaikat seindah dia, yaitu AYAHKU ..

Anda mungkin juga menyukai