Pada suatu ketika di dalam kelas sedang jamkos sehingga para siswa sibuk dengan
dunianya masing’ begitupun 3 sahabat bernama patan, Dedi, torik yang sedang mabar lalu
toriq kalah dan marah, ketika toriq marah terdapat mawar dan NPC yang menanggapi
Toriq : arghhh.... game rusak, ga jelas. Sekolah gini² Mulu berangkat pagi pulang sore banyak
tugas lagi cih
Mawar : apaan sih....gak jelas banget luuu
NPC : Tau nih sih an*** orang lagi tidur juga, nagamuk² kek orang ga jelas. Kalo ga bisa
main ga usah main
Toriq : Yeye, Bawel lu
Di satu sisi mereka ketahuan merokok (3 anak ngrokok sambil gesah) di dalam toilet
oleh pak a, (dialog singkat) yang membuat mereka bertiga dihukum hormat menghadap ke
bendera(sambil menggunjing)
Pulsek si patan mengajak si mawar pulang bareng
Patan : mawar.. mau gak pulang bareng aku
Mawar : gimanaa yaaa.... Boleh deh lagian aku juga dianter tadi
(Scane jenggleng)
Patan : ahhh sepedah rongsok. Pake rusak segala di waktu² beginini [bentar ya mawar heheh]
Mawar : iya gapapa awokawokawok
{di tangga}
Dedi bertanya kepada torik “rik, apa fatan sudah Kembali ke kelas ya? Tapi kenapa kok kita
ditinggal?”
Torik : “aku juga nggak tahu ded, coba nanti kutanyain ke dia deh. Apa dia masih kesel sama
kamu ya gara gara tadi pagi itu?”
Dedi : “waduh, kalo iya gimana ya”
Torik : “yaudah kita samperin dulu aja deh”
Dedi : “iya… yuk…”
{di kelas}
torik “woy tan, kok ninggalin kita sih”
dedi “iya, kenapa sih tan”
fatan “eh.. iya.. sorry ya, aku tadi kebelet, jadi langsung ke kamar mandi. Aku ga ke kamar
mandi bawah soalnya kotor. Aku ke kamar mandi yang atas soalnya lebih bersih hehehe, jadi
langsung ke kelas deh.. maaf ya”
torik “ohhh kirain kenapa, iyadeh santai”
dedi “jadi gituuuu”
Semua anggota kelas sangat antusias mendengar bahwa akan diadakan agenda rekreasi
Bersama, tapi berbeda halnya dengan fatan… ia terus merenung memikirkan biaya darimana
yang ia pakai untuk melunasi agenda yang direncanakan teman sekelasnya itu.
Sesampainya di rumah, fatan melempar tasnya ke kasur dan langsung berganti baju dengan
baju yang lebih santai. Ia berlariiiiii ke sungai dekat rumahnya dan merenung. Ia memukul-
mukul batu disekitarnya dan sesekali melemparkannya ke sungai. Ia berteriak meluapkan
kekesalannya terhadap konndisi ekonominya
Setelah beberapa menit ia duduk di pinggir Sungai itu, ia melihat bapaknya di seberang yang
membawa pasir dengan timba hitamnya. Bapaknya pun melihat sosok anaknya dipinggir
Sungai dan langsung menyapanya
Bapak “sedang apa?”
Fatan “KENAPA SIH PAK KITA TERLAHIR JADI ORANG MISKIN!!! AKU CAPEK
PAK!!! AKU PENGEN KAYAK TEMEN TEMENKU!!! PENGEN PUNYA MOTOR
BAGUS, BAJU BAGUS, JAJAN SEPUASNYA!!!! KENAPA AKU PUNYA BAPAK YANG
KERJAANNYA CUMA CARI PASIR!!! AKU MALUUUUU!!!”
Bapak “ASTAGHFIRULLAH NAK KAMU KENAPA????”
Setelah mengatakan hal menyakitkan itu, fatan kembali berlari menuju rumahnya.
Sesampainya dirumah, ia langsung masuk ke kamarnya.
Hari berlalu fatan tetap menjalankan aktivitasnya sebagai seorang pelajar, namun
dalam pikirannya masih terbesit masalah keuangan, apalagi tenggat tanggal pembayaran
semakin dekat sehingga membuat fatan kepikiran. dalam benaknya terbesit perilaku tidak
baik
{scene di kelas}
Setelah Pelajaran olahraga seperti biasa anak sekelas mengganti pakaian mereka di toilet baik
laki laki maupun Perempuan, hanya fatan seorang yang berada di dalam kelas.
Dengan keadaan sendiri di kelas, penuh tekanan, dan ada kesempatan mendorong fatan untuk
melakukan perilaku yang tidak baik. Ia…mulai menggeledah tas teman temannya hingga
menemukan sebuah barang yang berarti untuknya. Kemudian ia menggambil baju ganti dan
menyusul teman temannya yang sudah terlebih dulu berangkat ke kamar mandi, agar tidak
mencurigakan. Di satu sisi satu persatu anak anak kelas mulai memasuki kelas, juga terdapat
beberapa anak yang berbegas ke kantin. Tanpa diketahui fatan dan anak laki laki, keributan
pun terjadi di dalam kelas
Sifa : “LOH kayyy, kok dompet ku gak ada???”
Kayla : “ keselip kalii, cari duluu yang bener jangan panik”
Sifa : “ ga ada kay, udah aku cariii sampai di tempat mantel tasss, pasti ada yang ngambil
nih!”
mawar : “ jangan su’uzon dulu sif,Ga ada bukti !
Sifa : “ ya terus gimanaa??
kayla :” gini deh, gimana kalo kita lapor ke ketua kelas”
Mawar : iya tuh biar bisa dicari bareng bareng solusinya
Sifa: “ dim, uangku ga ada ya td di dalam tas”
Dimas :” udah di cari lagi kah?”
Sifa : “ udah!!! Tp gaada!!
Dimas : tenang dulu tenang, gimana kalo kita tanya ke temen temen yang lain”
Sifa :” ya ga bakalan ada yang ngaku lah!!”
Kayla : “ gimana kalo kita geledah aja?”
Dimas: “ boleh tuh tapi kapan ?
Mawar : pulang sekolah aja deh biar kasusnya ga nyebar ke kelas lain
Dimas : iya pulang sekolah aja
Saat bel pulang sekolah berbunyi dimas menutuh anak anak kelas untuk tidak pulang terlebih
dahulu
Dimas: teman teman jangan pulang dulu
Anak kelas: kenapa dim kok ga boleh pulang?
Dimas :” jadi di kelas kita ada yang kehilangan yang yaitu sifa maka sekrang kita adakan
penggeledahan tas.
Teman teman mulai riuh memikirkan siapa yang mencuri uang
Anak kelas: aiehijnjsldi98ywknabkxiwui8eujsnsak
Dimas : harap tenang, semuanya dimohon untuk keluar kelas kecuali sifa, kayla dan mawar.
Fatan yang mendengar itu mulai panik, dan dia tidak sempat memindah barang temuannya ke
tempat yang lebih aman, aman ketua kelas sudah menginterupsi untuk segera keluar dari
kelas.
Penggeledahan pun benar benar terjadi.
{di luar kelas}
Anak kelas : membingungkan siapa pelaku tersebut
Fatan yang diluar kelas merasa panik sendiri didalam pikiran nya :duh gimana nih kalo
ketahuan….
{di dalam kelas}
Dimas, sifa, kayla dan mawar sesang mengeledah tas dan dimas menemukan dompet nya sifa
yang hilang
Dimas: dompetnya udah ketemu panggil yang lajn masuk
Sifa: ditasnya siapa dim ?
Mawar: iya dim di tasnya siapa ?
Dimas: udah suruh anak anak masuk dulu aja
Dimas, sifa, kayla dan mawar telah melakukan penggeledahan dan menyuruh anak² kelas
untuk masuk ke kelas.
Setelah dikelas dimas memberi tahu kepada anak² siapa pelakunya (anak² kelas yang gaduh
yang kemudian ditenangkan oleh dimas)
DIMAS : jadi ini dompetnya sudah berada ditanganku yang ditemukan ternyata di tasnya
Patan.
PATAN yang terdiam sambil tertunduk
Anak kelas yang ikut gaduh
Sifa: ooooo jadi kamu Tan pelakunya.
Dimas : tenang dulu teman² kita tanyakan dulu ke Patan
Dimas : tan, apa benar kamu yang mengambil dompetnya Sifa?
Patan : …...iya dim aku yang ngambil, maaf ya sifa
Dimas : kalo boleh taukenapa tann???
Patan : jadi giniii teman²…
Sifa : alahh agausah alesan ga butuh.
NPC kelas: alh udah lah maelsss mending pulang, buang² waktu aja
Seluruh teman² kelas pun pulang dan meninggalkan fatan. Dan yang tersisa hanyalah fatan,
mawar, dimas dan 2 sahabatnya yang masih ingin mendengarkan penjelasan Fatan
Ketika mereka hendak bertanya kepada fatan, tanpa sepatah bahasa fatan langsung pulang
mengabaikan mereka.
Sambil berjalan menuju rumah, fatan berjalan dengan tatapan kosong entah apa yang ia
pikirkan. Sesampai nya dirumah Patan langsung masuk kekamar dan menutupnya rapat²
tanpa menghiraukan pertanyaan bapaknya.
{Keesokan harinya disekolah}
Terlihat anak² kelas yang mulai membicarakan fatan. ketika bel masuk berbunyi
Dimas : fatan kok ga masuk ya?? Apa keterangan nya?
Anak² kelas : tau, biarin dah. Maling kok dipeduliin.
Mawar : jangan gitu donng….. Fatan kan juga teman kiteeee
(Bel pulang )
Dimas, Dedi, dan Toriq pun pergi kerumah fatan Dimas, Dedi dan Toriq menjelaskan bahwa
anak² kelas sudah mengerti dan memaafkan fatan terutama Sifa.
Mereka memberi tahu fatan untuk tidak perlu memikirkan masalah biaya karena temannya
turut ikut membantu. Fatan merasa terharu mendengarnya dan berterimakasih atas apa yang
telah dilakukan.
( keesokan disekolah)
Fatan masuk sekolah dengan perasaan gelisah serta menunduk ketika masuk kekelas.
Singkat cerita waktu liburan kelas pun tiba. Anak² kelas dan fatan pergi kepantai bersama².
Fatan berboncengan dengan Toriq karena sepedahnya kumat. (Scane rumah fatan)
(scane berangkat bersama dengan gembira)
Sesampainaya dipantai
Semua anak² kelas terlihat bersenang senang bersama, namu tidak dengan fatan yang terlihat
enggan unutukberbaur dengan anak² kelas. Melihat hal itu Dedi dan Toriq yang berada
disamping fatan mengajak fatan bergurau sambil berbaur dengan semuanya.
Singkat cerita mereka satu kelas hendak foto bersama. setelah semua siap untuk foto fatan
merasa enggan dan malu untuk ikut, namun Dedi dan Toriq meyakinkan fatan bahwa tidak
apa² untuk kenang² an
Anak² yang melihat fatan, Dedi, dan Toriq berseru agar mereka segera ikut. Melihat yang
terjadi pada fatan, Anak² kelas dan Sifa mengatakan bahwa mereka sudah melupakan dan
memaafkan fatan, dan merasa tidak lengkap jika fatan tidak ikut.
Merekapun foto bersama dengan ekspresi gembiraaa…..
TAMATTTT
SAHABAT UNTUK SELAMANYA BERSATU DAN TERUS BERSAMAA
UYEHHHHHHHH UUUUUUUUUU