Anda di halaman 1dari 5

BURUK

*Pada suatu hari yang tidak berbahagia, haidar dan wisnu berangkat ke sekolah.

Haidar : “duh, ayo cepet nanti keburu telat masuk sekolahnya”


Wisnu : “ iya, ini juga udah cepet”

*haidar dan wisnu pun berjalan lebih cepat agar tidak terlambat masuk sekolah.
*secara tidak sengaja mereka berpapasan dengan murid-murid nakal yang ingin membolos di
jam pelajaran.

Jingga : “ngapain si buru-buru amat, kayak dikejar setan aja kau”

*mereka tau kalau si murid-murid nakal ini ingin membolos, haidar dan wisnu menghiraukanya
dan bergegas untuk ke kelas. Tetapi Jingga dan teman-temanya menghalangi.

Jingga : “yaelah, nanti dulu lah. Sini dulu, kumpul sama kita.”
Tathriz : “btw ada duit ga, bagi dong”
Wisnu : “maaf kak saya lagi ga pegang uang”
Tathriz : “halah, ga mungkin sekolah ga pegang duit. Kalo gitu km (Haidar) pnya duit?.”
Haidar : “maaf kak saya juga ga ada uang”
Jingga : “gausah bohong, sini duitmu. Kau pilih duit apa kau ku pukul?!!”

*Saat jingga ingin memukul haidar, tiba-tiba mereka diteriaki oleh satpam sekolah dan akhirnya
si jingga dan teman-temannya kabur.
*karna haidar dan wisnu dihadang oleh murid-muurid nakal itu akhirnya mereka pun terlambat
masuk kelas.
*mereka hanya diam karna tidak berani memberitahu guru tentang yang mereka alami tadi.
*bel istirahat pun berbunyi, wisnu ingin mengajak haidar untuk belajar bersama di DLG. karna
besok ada ulangan matematika.

Wisnu : “udah istirahat nih, ayo belajar bareng di DLG”


Haidar : “boleh, ayo”

*mereka pun tiba di DLG


*mereka membicarakan materi materi yang akan keluar saat ulangan.
*kebetulan jingga dan teman-temannya yang habis membolos datang untuk mengganggu
mereka belajar.

Jingga : “Ketemu lagi nih? Sama anak-anak rajin, kayak bakal bikin kaya aja tu belajar.”

*Jingga iseng mengambil/merebut buku mmereka lalu mengoper bukunya ke Tathriz, dan tathriz
dengan sigap langsung menangkap buku itu dan dioper-operkan ke teman-temanya. Mereka
hanya tertawa meledek saja. Tak lupa Waliyan sidah memegang ponselnya, dan siap untuk
merekam aksi tersebut.
*Wisnu dan Sunu berusaha mengambil buku mereka, dan akhirnya pun bukunya terjatuh.
(Karena Jingga sedikit melemparkan buku itu ke depan Farez)
Jingga : “eh? maaf, gasengaja ku jatuhin nih?!. Akowoawowak”

Buku itu jatuh tepat di depan Farezki, dengan sengaja Farezki menendang buku itu sampai ke
depan badan Haidar dan Wisnu.

*shhhh(suara buku keserek)


Farez : “Aduh, ketendang, kotor deh bukunya… Kalo gitu mending cabut aja yuk!”
Naufal : “Wahahaha Gass, Gas”

*mereka pun pergi setelah puas mengganggu haidar dan wisnu.

Haidar : “duh, gimana nih. Bukunya jadi kotor begini”


(Sambil menepuk membersihkan buku itu)
Wisnu : “udah, gpp. Berisihin aja”

*mereka melanjutkan belajar.


*jam istirahat telah selesai, mereka pun kembali ke kelas.
*dan singkat cerita waktu pulang sekolah pun tiba.

*Haidar dan wisnu berjalan ke lorong sekolah, tapi tiba2 si haidar di sandung oleh naufal dan
akhirnya terjatuh.

*Si wisnu mencoba menolong si haidar, haidar berdiri dan merapikan bajunya.
*Si wisnu mencoba untuk permisi lewat pada kak jingga dan kawan2. tetapi dihalangi oleh
mereka.

Wisnu : “Permisi kak, mau lewat”.


Jingga : “Apasi kau nyuruh2, kau siapa DONGO!!.”
Wisnu : “maaf kak saya cuma mau numpang lewat.”
Tatriz : “mau lewat? Duitnya mana dulu?!..”.
Wisnu : “maaf kak, tapi saya gak bawa uang.”
Tatriz : “yaudah minta ke temenmu aja.”
Haidar : “maaf kak saya juga ga punya uang.”

*Jingga mengangkat kerah haidar.

Jingga : “Kau pilih kasih kita duit apa kau mau ngerasain pukulanku yang tadi gagal, hah?”

*Dalam adegan dramatis jingga yang ingin memukul haidar, muncul beberapa orang yang
mencoba menghentikan perbuatan mereka.
Meisya : “Hei hei, klean ngapain? Bully Orang?”
Falen : “Jangan gitu lah. ga boleh ngebully2 orang.”
Teana : “Iya, bener tuh”
Kania : “sukanya nyakitin yang lemah terus”
Meisya : “kemaren aku juga liat kalian bolos”

*Naufal yang menjadi provokator pun memprovokasi jingga agar melanjutkan aksinya

Naufal : Halah sikat aja udah, cwe mah ga ada apa2 nya sama kau, Jing!”

Jingga yang sdh terprovokasi itupun mulai meninggikan nada suaranya.

Jingga : Lah serah aku lah?! kau siapa?! mau gantiin dia?! HAAH!!

*Si Meisya dan teman2nya sedikit ketakutan dengan menundukan kepala.


*Dan dari kejauhan terlihat sang pembela kebenaran yang kemudian berteriak untuk
menghentikan perbuatan si pembully.

Rafiq : Woi!!

*Rafiq dan teman2nya berjalan cepat menuju ke tempat kejadian.


*Rafiq kemudian menghadang si pembully dan melindungi si korban.

Rafiq : “berani ko sama yang lemah bro..”


Tatriz : “Apasi kau, suka suka aku lah”
Alex : “ga gitu bro, Yang namanya pembullyan itu ga baik. merugikan orang lain dan menjadikan
dirimu terpandang rendah sama orang lain.”
Rafiq : “Kalau kalian masih ngelakuin pembullyan lagi, bakal ku laporin sama guru!”

*Reaksi Jingga yang terlihat meremehkan

Alex : “kalian tau? sanksi berat kalo ngelakuin pembullyan itu bisa dikeluarin dari sekolah,
harusnya kalian bisa mikir kalo orang tua kalian udah susah2 nyekolahin kalian. tapi malah
ngebully orang.”

*Pada saat bersamaan Nadif telah melaporkan kejadian itu ke guru


*Si jingga yang kaget karna tiba2 ada guru yang muncul pun pergi.

Jingga : “eh cok cok ada guru, sial, lain kali awas aj lu. ayo cabut cabut!!.”

*Jingga dan teman temannya pun pergi


*Rafiq dan yang lain menghampiri korban.
Rafiq :” Kalian gapapa kan?” (ke cewe2)
Meisya : “Iya kak, kita baik baik aja.”
Rafiq : “Kalian gapapa?” (ke haidar dan wisnu)
Wisnu : “iya kak gapapa, makasih kak.”
Rafiq : “lain kali, kalo kalian masih dibully tapi ga berani lapor guru, bilang aj ke aku.”
Haidar : “iya kak, sekali lagi makasih.”
Rafiq : “Ok ok lain kali hati2 ya, kalo gitu kita duluan.”
Haidar : “iya kak”

*pak guru datang karna ada laporan dari nadif bahwa ada pembullyian.

Pak guru : “ada apa ini?”


Meisya : “ini pak tadi si jingga sama kawan kawanya ngebully si haidar sama wisnu.”
Falen : “iya pak, mereka juga tadi neriakin kita juga
Pak Guru : “Walah, Nanti saya akan urus mereka, dari dulu, sampai skrng, masih sama aja
tingkahnya, mana yangkatanya mau berubah? Tipu! Nanti, beberapa dari kalian akan saya
panggil sebagai saksi/korban dari pembulian yg mereka perbuat”

Haidar dan Wisnu : “Baik Pak”

Di ruang pak guru terlihat sudah ada Sunu dan Wisnu yang sedang duduk, mereka sudah
menceritakan kejadian yang sebenarnya yang telah dialami tadi. Saat bersamaan itu jugalah,
Jingga dan kawan-kawan datang.

Pak Guru : “Saya sudah dengar dari Rafuq, Wisnu dan Sunu, kalian melakukan pembulian?!”
Jingga : “Ngga pak, tadi kita lagi bercanda”
Pak Guru : “Bercanda? Menurut kalian definisi bercanda itu apa si?”
Jingga and Friends : “......”
Pak Guru : Kalian dari duu, sama saja, Alasan terus!!! Kalo spearah itu point kalian bisa saya
potong banyak, bahkan bisa saya keluarkan juga! Kalian tinggal pilih mau yang mana?!! Sudah
diberi peringatan berkali kali, masih saja BANDEL! Dan lagi bukan cuma ke mereka saja ya?
Ternyata banyak korban akibat pemalakkan duit dari kalian. Kalian ini ngerasa jeger sekolah
kah? Baik bgitu? Sekarang, saya ingin kalian meminta maaf ke Wisnu dan Haidar, serta korban
korban yang sudah kalian perlakukan tidak baik. Dan juga ini ada surat panggilan untuk orang
tua kalian.

Pak Guru memberikan surat surat itu ke Jingga and Friends

Jingga and Friends : Sunu, Wisnu kami minta maaf

Wisnu, sunu : “Ya”


(Pak guru sambil menunjuk)
Pak Guru : "Ingat, kalian jangan cuma minta maaf ke Haidar dan Wisnu, tapi korban yang lain,
saya minta nanti kalian semua ini minta maaf secara terbuka di depan kelas mereka."

(Mereka sambil berbisik satu sama lain)


Jingga : "Kau si! Jadinya kita dipanggil" (menunjuk ke Tathriz)
Tathriz: "Kok aku? Lah kan kamu dongo"
Farez : "apa si, orang kau juga salah, Jing"

*Pak guru yang mendengar kebisingan dari mereka pun menegur

Pak Guru: "Sdh, tidak usah saling menyalahkan, kalian sama saja! Saya minta kalian minta
maaf ke siswa-siswa yang lain yang nantinya akan didampingi Rafiq"

Rafiq : "Loh? Saya pak?"


Pak Guru : "Iya, Fiq. Bapak minta tolong sama kamu, ya?"
Rafiq : "Baik pak"
Pak Guru : "Sekarang kalian sdh boleh kekuar dari ruangan sya"

Rafiq, Sunu, Wisnu : "Baik Pak, Terimakasih"

Anda mungkin juga menyukai