Bahasa Indonesia
Tema : Pertemanan
Latar : Sekolah
Tokoh Pemeran
Suhima sebagai Dita : Anak rajin, suka menasehati dan berwawasan
Neneng sebagai Ciggi : Agak lemot dan lucu
Faujan sebagai Fariz : Pendiem, dan suka tidur di kelas
Asep sebagai Deden : clemang-clemonga tapi katanya bermakna dan positifthinking
Wulan sebagai Kirana : Leader geng jahat dan gamau di salahin
Anisa sebagai Icha : Up to date dan galak
Ismaya sebagai Aleta : Santay dan genk jahat
Ranti sebagai Yolanda : Siswa baru yang datang dari paris
Cahyati sebagai Mayang : Mau bergaul dengan siapa saja
Bagas sebagai Pak Asep : Guru favorit
Cerita Anak SMA
Ada cerita disebuah SMA megah . Di sekolah megah ini ada sebuah kelompok jahat yang suka
menindas kelompok baik. Disamping itu juga ada siswa baru dari Paris yang datang ke Indonesia
karena mengikuti orang tuanya yang pindah kantor ke Indonesia. Ia juga bertemu dengan siswa
yang sama dari Paris di kelas.
Saat Yolanda menuju ke bangkunya, tiba-tiba Yolanda jatuh karena disandung dengan
kaki Icha. Dan kelompok jahat makin ricuh. Mayang datang dan membantu Yolanda untuk
berdiri.
Bel istirahat berbunyi. Dengan cepat kelompok jahat lagsung keluar kelas.
Pak Asep : “Anak-anak, ini ada pengumuman penting tentang Anniversary Party
” (kemudian pergi)
Aleta : “Kir, Ca, gimana kalo kita ikut dance??”
Icha : “Oke sip setuju aku. Tapi ngedance apa??”
Kirana : “Emmm itu lhoo ngedance yang kayak kuda.”
Icha : “Ganggang style??”
Kirana : “Ahh iyaa itu betul!”
Aleta : “Hm gangnam style kaleee. Ga sekalian gang tujuh, gang delapan."
Icha : “Hahaha jangan deh, itu aja yang kayak gini” (jogged ala suffle)
Aleta : “Itu mah gaya orang mabok. Ada-ada aja lu.”
Kirana : “Apa india aja?? Aca aca mehere tumhara kuchekkuchek klambineee..”
Dita : “Waaah ada info baru nih. Waa tentang kesenian. Seru nih. Menurut buku yang
pernah aku baca, kesenian tari itu kesenian yang mengandalkan gerak tubuh
seseorang untuk berekspresi.”
Deden : “Iya iyaa.. Udah tau. Gak usah dijelasin juga udah paham!”
Ciggi : “Emang tadi Dita jelasin apa??”
Fariz : “Akhh elu! Bener-bener lola ya! Kalo disamain ama dispenser yah itu ….. Pentium
I!
Dita : “Menurut buku yang pernah aku baca, dispenser itu gak ada pentium. Yang ada
mah computer kale.”
Fariz : “Upss salah lagi deh.”
Deden : “Emm kita perform tari tradisional aja yuk.”
Ciggi : “Waahh setuju! It’s good idea!”
Fariz : “Iya, nanti Dita aja yang ngajarin kita-kita. Dia kan jago banget.”
Dita : “Oh ya dong. Dita gituu lhhoo..”
Deden : “Okelah kalo begitu..”
Mayang : “Excuse me, kalian mau ikut perform ya??”
Ciggi : “Oh iyaa dong. You??”
Yolanda : “Emm iya. Tapi I’m confuse. Kita gak tau mau perform apa. Belum ada
bayangan.”
Pak Asep : (datang dengan membawa bolpoin) “Saya menemukan bolpoin. Ada yang
merasa kehilangan??”
Yolanda : (mencari bolpoinnya) “Maaf pak, itu milik saya.”
Pak Asep : “Ini milikmu??”
Mayang : “Thank you sir.” (menerima pake tangan kiri)
Pak Asep : “Baiklah. Saya ke kantor dulu ya.”
Fariz : “Hei kamu gak sopan yah!”
Yolanda : “What’s??”
Deden : “Iya. Masa nerima bolpoin pake tangan kiri??”
Yolanda : “Terus masalahnya apa??”
Dita : “Menurut buku yang aku baca, kalo menerima pemberian dari orang lain apalagi
dari orang tua harus menggunakan tangan kanan. Biar sopan.”
Mayang : “Iyaa betul itu.”
yolanda : “Alaaahh di Paris aja bebas kok.”
Mayang : “Tapi kamu harus menyesuaikan.”
Yolanda : “Tapi Mayang, kita hidup secara rasional dan freedom. Gak semua harus ada
aturan!”
Fariz : “Hellooo mbak yuu!! Tapi ini Indonesia! Kamu tau resikonya kan kalo tidak
dapat menyesuaikan adat??”
Yolanda : “Aku tak pernah takut dengan resiko! Aku bukan orang-orang Indonesia yang
suka berpikir terlalu panjang kali lebar untuk memperhitungkan resiko
yang gak jelas!”
Mayang : “Udah. Udah! Masa Cuma gara-gara tangan kanan or tangan kiri aja kita jadi
berantem?”
Ciggi : “Tapi ini masalah kesopanan. Kita orang timur harus melestarikan yang namanya
kesopanan! Kita kan punya pendirian.”
Deden : “Iya. Aku gak suka ada orang yang meremehkan kesopanan.”
Yolanda : “Terus sekarang kalian mau apa kalo aku gak sopan??”
Mayang : “Udah jangan berantem! Walaupun kita beda ras dan suku, gak seharusnya
diperdebatkan seperti ini. Maaf temen-temen, mungkin Yolanda perlu adaptasi yang
lebih.”
Dita : “Okee. Semoga tidak terulang lagi.”
Fariz : “Udah yukk ke kelas. Aku ngantuk.”
Deden : “Yaahh elu mah emang miss sleepy!”
Dita : “Heii gimana rencana yang tadi?? Jadi kan kita tari tradisional?”
Kirana : “Ekhemm. Ciyee ada yang mau nari jaipongan nih yee.. haha”
Icha : “Idihh kampungan banget dehh..”
Ciggi : “Udah deh gak usah pada sirik! Iri kan elu pada!”
Aleta : “Jiaaahhh ga level! Kita mah ngedance gitu lho. Iya ngga guys??”
Dita : “Hei kamu orang Indonesia kan?? Seharusnya kamu melestarikan budaya
Indonesia. Bukan malah menjelek-jelekan budaya Indonesia.”
Deden : “Bener banget tuh. Sok kebarat-baratan!”
Kirana : “Eh sok tau banget lu pada!”
Fariz : “Kayak kita dong bisa nyanyi lagu jawa.” (menyanyi suwe ora jamu)
Ciggi : “Kita juga bisa nyanyi lagu yang lain.” (nyanyi lagu apuse)
Icha : “Alaahh apuse kan orang gila yang ada di perempatan nusa indah!”
Dita : “Huu sembarangan banget kamu!”
Mayang dan yolanda datang. Dan mereka jalan menuju kebangku mereka sambil menyanyikan
sebuah lagu.
Aleta : “Eh bule kembar silang! Mau gak gabung ngedance sama kita?”
Mayang : “Of course. Kita juga lagi bingung nih mau perform apa.”
Kirana : “Oke dah sip. Ntar pulang sekolah kita latihan ya. Dan gue ga mau ada yang
pulang
duluan.”
Yolanda : “Tapi sorry, aku ntar harus ke apotik dulu mau beli obat.”
Icha : “Yaudah deh.”
Pak Asep datang ke kelas dan membawa kabar gembira untuk murid-murid.
Di aula. Sudah ada Kirana,Icha dan Bagas yang sedang latihan dance.
Kirana : “Huh si bule kembar silang kemana aja sih?! Lama banget. Udah ngoyot nih!”
Icha : “Masih mending lu, daripada gue uda ngoyot ngembang plus berbuah lagi!”
Aleta : “Yaa baguslah. Kalo lu pada berbuah kan tinggal gue yang petik, di panen, truss
gue jual. Income deh. Haha”
Icha,Kirana : “Hehh enak banget lu!”
Aleta : “Iya dong. Hehe”
Kirana : “Ahh cape banget. Yolanda tolong ambilin gue minum dong!”
Aleta : “Sekalian ambilin gue handuk ya! Keringetan nih!”
Yolanda : “Ohh oke oke!”
Icha : “Hey, kenapa gue gak diambilin sekalian??”
Yolanda : (berjalan menuju Bagas, dan di lemparkan handuknya ke muka Bagas) “Heh!
Kamu pikir aku pembantu kalian yang bisa disuruh?!”
Kirana : “Halah. Cius?? Miapa??”
Aleta : “Mie goreng. Goreng apa??”
icha : “Goreng ikan. Ikan apa??”
Kirana : “Ikan mas! Masalah buat loe??!”
Yolanda : “Udah. Udah! Kita ga jadi ikut ngedance bareng kalian deh!”
Mayang : “He.eh! Lebih baik kita pergi aja. Kita juga bias sendiri kok! Tanpa kalian pun
kita bisa!
Yuk Yol.”
Kirana : (ga lama kemudian juga pergi)
Aleta : “Eh kir. Mau kemana??”
Kirana : “Pulang!”
Icha : “Ikut pulang ah!”
Aleta : “Yaahh kok gue di tinggal sendirian? Heyy tunggu!!” (mengejar Kirana dan Icha)
Dita dan kawan-kawan memasuki aula.
Ciggi : “Yeee aula kosong! Kita bisa gunain buat latihan sampeee puass!!”
Deden : “Iya! Selangkah lebih maju!! XL sampe puaaasss!!”
Fariz : “Lah loh! Kok malah promosi sih??”
Dita : “Yaudah yukk kita latihan aja.” (ngeplay lagu)
Fariz : “Dita.. Aku malu nih kalo disuruh nari beginian. Aku ga bisa..”
Ciggi : “Waaahh optimis dong. PD ajah kalik! Biasanya juga malah malu-maluin.”
Deden : “Yaps betul! Gak beda jauh juga sama kamu! Haha”
Dita : “Ssstt menurut buku yang pernah aku baca, malu itu di perbolehkan, tapi kalo
untuk
masalah perform didepan orang banyak kita musti PD!” (lalu latihan pun
dimulai )
Pak Asep : “Selamat malam bapak/ibu guru, dan siswa-siswi . Selamat datang dalam puncak
acara Anniversary 10 tahun. Malam ini kita akan menampilkan beberapa performance dari
siswa-siswi tercinta ini. Ga pake lama-lama, langsung saja kita sambut penampilan yang
pertama dari kelompok Kirana dan kawan kawan
Kelompok Kirana perform. Namun sangat tidak memuaskan karena Kirana jatuh disaat mereka
sedang menampilkan tarian dance moderennya di atas panggung.
Pak Asep : “Yaahh beri tepuk tangan yang meriah untuk perform pertama. Bagus bukan??
Walaupun ada sedikit masalah tapi tidak akan mengganggu jalannya party mala mini. Dan untuk
performance selanjutnya, ini dia penampilan Dita dan kawan-kawan dengan tari
tradisionalnya.”
Dita CS menari dengan kompak dan sangat luwes. Benar-benar memuaskan audience. Dan tiba
saatnya salam penutup dari Pak Asep.
Pak Asep : “Oke. Sayang sekali waktu sudah menunjukkan pukul 10 WIB. Artinya acara
Anniversary 10 tahun SMAN 11 BEKASI telah selesai. Saya pribadi mohon maaf jika ada
perkataan saya yang kurang berkenan dan saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
terlibat dalam acara ini. Selamat malam.”
Di belakang panggung.
Icha : “Heh! Maksud loe itu apa?? Pake acara jatoh segala! Malu-maluin gue tau gak!”
Kirana : “Helloo.. Sorry gue tadi gak sengaja. Lagian yang kayak gitu aja loe
permasalahin. Gak penting banget!”
Aleta : “Itu penting Kirana. Kalo lu tadi gak jatoh, perform kita pasti ga kacau dan pasti
lebih
Baik dari Dita and the ganknya itu!”
Icha : “Malu-maluin tau gak! Gak terima gue!” (dorong Kirana)
Kirana : “Heh gak usah nyolot dong! Biasa aje dong! Cari masalah ama gue??” (dorong
Icha
balik)
Aleta : “Duhh kenapa jadi berantem kayak gini??”
Kirana : “Dia duluan nih, sok banget!
Icha : “Elu tuh!
Kirana : “Apa?!” (makin berantem)
Aleta : “Haduduh udaahh. Jangan brantem!!”
Dita CS datang.
Lalu Kirana dan Icha pun berjabat tangan dan berpelukan. Mereka kembali akur.
Semua : “Horeee..”
Kirana : “Makasih yah guys. Kalian udah nyadarin kita. Kita selama ini udah jahatin kalian
semua. Gataunya kalian baik banget dan sangat peduli sama kita. Aku minta maaf ya”
Icha : “Iyaa Kir. Aku juga minta maaf sama kamu.”
Yolanda : “Okehh. Sekarang kita berteman semuanya yah!”
Aleta : “Iyaa maaf yaa sekali lagi, kita sering jahil sama kalian.”
Mayang : “No problem..”
Dita : “Gapapa kok Bas. Kita buka lembaran baru yang indah dimulai dari sekarang.”
Pak Asep : (nongol lagi, lagi, lagi daaaan lagi) “Ada apa ini?? Ada reunion apa ini??”
Fariz : “Yahhh bapak nongol lagi deh. Telat pula. Hehe ..”
Pak Asep : “Kok kayaknya ada yang rebut-ribut??”
Ciggi : “Ini lho pak, kita lagi bahas sesuatu.”
Pak Asep : “Ohh gitu. Emang lagi pada bahas apa??”
Yolanda : “Lagi bahas kalo persahabatan ituuu…..”
Semua : “Bagai kepompongg!! Haha”
Semuanya pun berpelukan bersama Pak Asep. Cerita SMA pun semakin indah.
“Berhentilah untuk melaksanakan bullying, kondisi tersebut tidak baik untuk kejiwaan mereka,
mampu saja akan menjadikan balas dendam hingga kondisi ini kurang baik.”
"Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain. Tidak ada perbandingan antara matahari dan
bulan. Mereka bersinar ketika saatnya tiba."