PEMAIN :
NARASI
Shella: “Pernah tidak kalian berteman hingga 6 tahun atau bahkan 9 tahun dan tidak ada satu
momen pun yang kalian lewati tanpa mereka? Ribuan candaan, ribuan tawa, dan juga
terkadang air mata kita hadapi bersama. Tidak selamanya persahabatan itu berjalan
mulus, setiap rintangan yang ada membuat persahabatan kita menjadi lebih dekat.
Pertemanan dengan orang ajaib ini sudah dimulai sejak SMA. Orang ajaib yang
pertama namanya Iqbal. Orang ajaib kedua namanya Fara. Orang ajaib ketiga
namanya Ardhyana. Orang ajaib ke empat namanya Nisa. Orang ajaib ke lima
namanya Anggresia. Dan orang ajaib ke enam namanya Indah. Awalnya Indah bukan
bagian dari kami, tapi...”
Saat jam istirahat, Iqbal, Fara, Ardhy, Nisa, dan Anggresia sedang berkumpul
di kelas. Mereka pun melihat Indah yang sedang duduk sendirian.
Fara: “Eh, kenapa Indah tidak sama teman-temannya yang biasanya itu?”
Iqbal: “Ndah, kamu kenapa kok sendirian saja? Sini, gabung sama kita.”
Indah pun akhirnya bergabung bersama Iqbal dan teman-temannya yang lain,
ketika bersama mereka, Indah terlihat lebih bahagia.
Iqbal: “Tidak.”
Nisa: “Iqbal memang begitu, kalau ada apa-apa dia telat buat tahu.”
Fara: “Ada, kita disuruh bersih-bersih kelas, dekorasi kelas, bersih-bersih sekolah, dekorasi
sekolah, banyak pokoknya.”
Anggresia: “Oh iya, Indah, gimana kalau nanti kamu gabung kita saja?
Ardhy: “Tidak juga. Kamu baru sampai atau habis dari kantin?”
Ardhy: “Makasih ya. Oh iya, menurut kamu kelas kita menang tidak ya?”
Indah: “Sudah-sudah, kalian ini ribut terus. Oh iya, hari ini ada tugas tidak ya?”
Ketika Iqbal keluar dari kelas, Nisa, Fara, dan Anggresia datang. Mereka
bertiga memang selalu bersama-sama, bahkan ke toilet pun mereka harus bertiga.
Nisa: “Anggres?”
Fara: “Lah, tadi lewat depan kantin tidak mau beli makan sekalian.”
Indah: “Iyaa.”
Fara: “Eh, ngomong-ngomong setelah lulus nanti kalian mau lanjut kuliah dimana?”
Indah: “Sungguh?”
Anggresia: “Sembarangan.”
Iqbal: “Kalo kalian tidak gosip, terus ngapain? Biasanya anak cewek kalo lagi kumpul kan
ngegosip.”
Indah: “Ini, kita lagi bahas kalau sudah lulus nanti mau kuliah dimana?”
Iqbal: “Kuliah?”
Iqbal: “Iya sudah, kita berdoa saja. Semoga segala impian kita dapat tercapai. Oke?”
Iqbal: “Jangan mikir yang tidak-tidak, kita harus yakin kalau kita pasti lulus.”
Anggresia: “Amiinn.”
Indah: “Rasanya baru kemarin aku kenal kalian, baru kemarin masuk SMA ini, tiba-tiba
sudah mau lulus lagi.”
Nisa: “Kalau kita lulus, kemudian kuliah, kita tidak boleh lupa ya.”
Iqbal: “Janji?”
Fara: “Janji.”
Indah: “Janji.”
Ardhy: “Janji.
Anggresia: “Janji.”
Nisa: “Janji.”