Kelas : XI IPS 2
No. : 30
Fajriani adalah seorang anak kampung yang merantau ke kota karena orang tuanya hendak mengadu
nasib di kota. Ia didaftarkan disebuah sekolah bernama Pelita Bangsa, dimana ia mendapati dua orang
teman yang sangat jahil.
Alkisah, Gusnuril seorang guru Matematika, sedang mengajar di kelas XI IPA 1, datanglah Fajriani
sebagai murid baru.
Fajriani: Assalamu'alaikum
Gusnuril: Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu di depan murid-murid yang lain.
Fajriani: Baik pak.. Assalamu'alaikum semua ..... hai teman-teman, nama saya Fajriani Wahyu L, saya
baru pindah dari SMA (nama daerah).
Anil: Daerah mana tuh? Gue kok gak pernah denger, kayaknya terpencil banget.. (muka sinis).
Fara: Yoi teman... (mereka berdua tos sambil tertawa meremehkan anak baru itu).
Gusnuril: Diam anak-anak. Fajriani, kamu silahkan duduk disana, disamping Icha.
Gusnuril: Baik anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi, silahkan gunakan waktu istirahat kalian sebaik
mungkin.
Saat Fajrinai dan Icha sedang mengobrol, datanglah Anil dan Fara.
Fajriani: Maaf, uangku cuma sedikit, cuma cukup buat makan doang.
Icha: Ehh! Kalian ngapain sih? Ngompasin Fajriani, emangnya ini sekolah punya nenek moyang kalian
apa? Ayo Fajriani mending kita ke kantin saja (sambil menarik tangan Fajriani).
Fara: Idihhh gaya banget sih Icha itu, sok-sokan jadi pahlawan kesiangan, awas aja dia nanti.
Setelah Fajriani dan Icha selesai makan di kantin, mereka hendak kembali ke kelas. Namun Icha terjatuh
akibat ulah Fara dan Anil yang iseng menyangga kaki Icha.
Fara: Salah kamu tuh, jalan gak pake mata sih (tertawa licik).
Aldi pun datang melerai.
Fajriani: Jadi tadi waktu kita udah selesai makan dan mau balik ke kelas. Mereka sengaja ngalangin jalan
kita, sampai-sampai Icha jatuh.
Aldi: Bukannya gitu, apa kalian gak kasihan sama orang tua ka..
Anil: (menyanggah perkataan Aldi) gak usah bawa-bawa orang tua deh!
Aldi: Tunggu dengar dulu! Anil harusnya kamu itu gunakan waktu sekolahmu dengan baik, coba kamu
pikirin ortumu, mereka udah capek-capek banting tulang supaya bisa menyolahkanmu, tapi sikapmu
malah kayak gini, rasa syukurmu dimana..
Aldi: Kamu juga Fara, jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya, seenaknya aja ngeremehin orang
lain, inget ya dunia itu berputar, mungkin sekarang kamu di atas, tapi ada saatnya kamu berada di bawah,
semua itu tergantung sikap kamu sendiri, kamu yang nentuin masa depanmu!
Bel masuk berbunyi dan mereka kembali belajar. Pak guru memberikan soal kepada murid-muridnya
*Bel pulang*
Gusnuril: Baik anak-anak, pertemuan kita cukup sampai disini. Untuk tugas yang bapak beri, silahkan
dijadikan PR.
Aldi: Ista'iduuu...
Semua murid pulang, kecuali Anil, dia terlihat menyendiri karena merenungi perkataan Aldi tadi.
Keesokan harinya..
Icha dan Fajriani masuk ke kelas sambil berbincang-bincang. Tiba-tiba Anil pun memanggil mereka
berdua.
Fajriani: Terus?
Anil: A..aku mau minta maaf. Aku sadar kalau perbuatanku salah, jadi tolong maafin aku yahh, kalian
mau kan?
Tiba-tiba Fara datang dan melihat mereka bertiga, iapun menghampiri mereka dengan wajah heran.
Anil: Aku udah insaf, aku sadar diri kalau selama ini perbuatanku salah. Dan kalau orangtuaku tau pasti
mereka akan kecewa..
Fara: Hmm iya, semalam juga aku merenungi perkataan Aldi itu.. Selama ini aku udah egois, aku sadar
diri kok kalau apa yang aku miliki sekarang tidak kekal. Oh iya Icha, Fajriani aku minta maaf yah..
(sambil mengulurkan tangannya kearah Icha dan Fajriani
Aldi: Wah..wah wah.. tumben kalian gak ribut nih, ada apa?
Fara: Iya dong.. kita semua kan teman. Lagi pula aku dan Anil udah insaf kok, kami janji gak bakal
mengulanginya lagi hehe..
Aldi: Nah gitu dong, kan enak jadinya, sekolah kita akan aman, tentram dan nyaman.
Dan akhirnya suasana kelas yang kemarin-kemarin tidak tentram akibat ulah Fara dan Anil menjadi lebih
tenang setelah mereka insaf, dan kelima kawan tadi menjalin persahabatan .