Pemeran:
Bu Fanny = Lorenza
Pak Kepala Sekolah = Wilson
Pak Halawa = Bonar
Murid = Andreano, Andreas, Angel, Duma, Desika, Debby, Dileoni, Ezra,
Eka, Emil, Grace, Indah, Kayla, Krismila, Masdon, Margaret, Marsella, Nirwana,
Pernando, Raflino, Rinaldo, Xena, Yerni, Rofanly
Prolog = Pradita
Bagian Musik = Eskiel,Yulia, Robby, Eben, Geby
Pembaca Puisi = Ceria, Remini, Wulan
Di sekolah SMA Swasta Santa Maria Tarutung, siswa kelas X IPA 2 sedang berada di
kelas. Masuklah seorang guru PKN untuk mengajar.
Pak Halawa : “selamat pagi anak-anak!”
Semua siswa : “semangat semangat semangat.”
Masdon : (menguap) “hoaammm ngantuk BGT lohh.”
Pak Halawa : “Wah kamu ini,masih pagi sudah ngantuk. Ga sopan kamu ya.”
Xena : “Apa sihh bapak ini Cuma ngantuk doang di bilang ga sopan.”
Kayla “Tau tuh, kek gak pernah ngantuk aja.”
Pak Halawa : “Ini lagi kerjaan nya melawan terus.”
Pernando : “Ckckck bapak jangan lah terlalu baperan!”
Pak Halawa : “Sudah-sudah bapak lagi ga mau berdebat. Oke pagi ini materi kita adalah
Sistem pemerintahan di Indonesia” (sambil menjelaskan)
Dua jam berlalu. Akhirnya bel pergantian pelajaran berbunyi. TEEET. TEEET.
Murid : “Yeyy istirahattt.”
Pak Halawa :“Baiklah anak-anak, saya akhiri pelajaran hari ini ya!”
Murid : (sibuk dengan kegiatan masing-masing)
Pak Halawa : “ ada pertanyaan?”
Andreano : “ayo dong bapak keluar kita mau istirahat ya gak teman-teman.”
Murid : “Iyaaaa.”
Pak Halawa : “kalian itu benar-benar tidak bisa menghargai guru! Saya permisi!
Di ruang Kepala sekolah, ibu Fanny dipanggil bapak kepala sekolah karena siswanya
yang bermasalah.
Pak Kepsek : “maaf buk! Siswa ibu atas nama Rinaldo Manalu harus dikeluarkan karena
menantang pak Halawa berkelahi.”
Bu Fanny : “maaf pak! Tolong beri saya waktu! Saya akan membimbingnya”
Pak Kepsek : “tapi masalah ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi buk.”
Bu Fanny : ”tolonglah pak. Jika dia berbuat masalah lagi, saya rela dikeluarkan.”
Pak Kepsek : “baiklah jika itu yang ibu inginkan.”
Sementara itu, di luar ruang kepala sekolah, 4 siswa X IPA 2 terlihat sedang menguping
pembicaraan bapak kepala sekolah dan ibu Fanny. Mendengar apa yang dibicarakan oleh bapak
kepala sekolah dan wali kelas mereka, wajah mereka terlihat muram.
Indah : “aduh Rinaldo, kamu ngapain sih pake nantang Pak Halawa segala! Dia itu
bukan level kamu.”
Marsella : “tau ah doni! Sekarang Ibu Fanny jadi kena masalah gara-gara kamu.”
Rinaldo : “ya maaf. Aku mana tau masalahnya jadi kayak gini.”
Emil : “Kasian tau bu Fanny nya.”
Dengan wajah muram, mereka kembali ke kelas.
Saat jam pelajaran matematika, ibu Fanny memasuki ruang kelas X IPA 2. Suasana di
kelas itu sangat tenang. Ini baru pertama kalinya dalam sejarah.
Bu Fanny : “Kalian tau apa yang di katakana pak kepala sekolah kepada ibu? Karena ulah
kalian kepala sekolah sampai ingin mengeluarkan salah satu dari kalian. Ibu tidak habis piker
dengan sikap kalian, apa susah nya kalian menaati peraturan. Sekarang terserah kalian
bagaimana kelanjutannya apakah kalian tetap seperti ini atau tidak terserah kalian. (bu Fanny
menangis dan semua murid ikut sedih)
Yerni : (berdiri) maafkan kami buk! Selama ini kami sering membantah ibu.”
Rinaldo : “saya juga buk! Karena saya, ibu jadi kena masalah”
Desika : “Maafkan kami bu karena kami sering omongin ibu di belakang padahal ibu baik
sama kami.”
(semua berdiri)
Semua : “Maafkan kami bu.”
Dileoni : “Kami janji akan jadi siswa yang baik dan taat aturan, kami berjanji bu.”
Semua : “Iya bu, kami berjanji
Bu Fanny : (terharu) “kalian harus sering-sering memerhatikan pelajaran semua guru. Ibu
tahu kalian semua baik. Ibu sayang kalian semua!”
Semua : “Kami juga sayang sama bu fanny….”
Akhirnya anak-anak kelas X IPA 2 berubah menjadi yang lebih baik lagi dan semakin
aktif dalam semua pelajaran. Hingga 3 tahun kemudia semua menjadi anak sukses. Ada yang jadi
tentara,polisi,dokter,pilot,pengusaha hingga membuat guru mereka terharu karena ilmu yang
mereja berikan tidak sia-sia.
TAMAT.