Anda di halaman 1dari 10

Assalamu’alaikum WR.WB.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Berima
Kepada Rasulullah SAW.

Makalah Pendidikan Agama Islam ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
Sejarah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Pendidikan Agama Islam tentang Beriman
Kepada Rasulullah SAW. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Wassalamu’alaikum WR.WB.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Iman Kepada Rasulullah
B.Fungsi Iman Kepada Rasulullah SAW
C.Meneladani Sifat Rasulullah SAW
D.Rasul dan Mukjizat
E.Tugas Rasulullah SAW
F.Kebaikan Iman Kepada Rasulullah
G.Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW
H.Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada
Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya
mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama
yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.

Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi
Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan
Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan
kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib beriman atau
mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan
mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan
berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga
akhirat.

Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang


pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya lebih dalam
dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat
kita.

B. Rumusan Masalah

A. Apa pengertian Iman Kepada Rasul ALLAH?


B. Bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah SWT?
C. Apa sifat wajib yang dimiliki oleh Rasul Allah SWT?
D. Berapa jumlah Rasul dan apa apa saja yang termasuk ULUL AZMI?
E. Apa tugas rasul dan mikjizatnya?
F. Apa saja tugas Rasul?
G. Apa saja fungsi Rasul?
H. Bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah SWT.

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa pengertian iman kepada Rasul.


2. Untuk mengetahui cara kita beriman kepada Rasul Allah.
3. Untuk mengetahui jumlah Rasul yang wajib kita ketahui beserta sejarah
singkatnya.
4. Untuk mengetahui tugas dari para Rasul Allah.
5. Untuk mengetahui hikmah dari beriman kepada Rasul Allah
6. Untuk mengetahui bagaimanakah cara kita untuk mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Rasul Allah

Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun
yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul
ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah
dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di
dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidh

Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk
menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt.
untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh
bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab
ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu
menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.

kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan
rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan
mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima
wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk
dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk
menyampaikannya pada seluruh umat di duni

Dalil Iman Kepada Rasul Allah

Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin
ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad)
melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.”
Q.S. al Anbiya: 7

"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78(

Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt.
adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin
perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya
sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-
Quran dan ada yang tidak.
َ‫ف َواَرْ بَ َعةٌ َو ِع ْشرُوْ نَ اَ ْلفًااَلرُّ ُس ُل ِم ْن َذالِك‬
ٍ ‫ ِمائَةُ اَ ْل‬: ‫ال‬
َ َ‫ يَا َرسُوْ َل هللاِ َك ْم ِع َّدةُ ْاالَ ْنبِيَا ِء ؟ ق‬: ‫ع َْن أَبِى َذر قَا َل‬
)‫ًمًّا َغفِ ْيرًا ( َر َواهُ أَحْ َمد‬wx ‫ثَالَثَةُ ِمائَ ٍة َو َخ ْم َسةَ َع َش َر َج‬
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi?
Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang
termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)

B. Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt

Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan
tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:

1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa
yang mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.

Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para


Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).

2. Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.

Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa
orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan
di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-
min:78).

3. Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.

4. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita

Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya


tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka
perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan
terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan
sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).

C. Meneladani Sifat Rasulullah SAW.

1. Meneladani Sifat Siddiq

Untuk menel;adani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan


dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa pun.
Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya tidak
pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya.

2. Meneladani Sifat Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu


sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik dan
benar.

3. Meneladani Sifat Fatanah

Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan


kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas.
Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam
belajar atau menuntut ilmu.

4. Meneladani Sifat Tablig

Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah


satu upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah
kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian
melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan
cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan
semata-mata karena perintah Allah swt.

D. Rasul dan Mukjizat

Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam melaksanakan
tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :

Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan Allah SWT.

Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya.

Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia.
Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :

1. Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti
dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan dibelahnya Laut Merah
oleh Nabi Musa as dengan tongkat.

2. Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi dan rasul,
seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan yang
memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh
Nabi Isa as.

3. Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya seperti ketika
Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak mampumembakarnya.

4. Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh satu-satunya
adalah Al Qur’an.

E. Tugas Rasulullah SAW.

Tugas pokok yang diberikan Allah SWT kepada para nabi dan rasul sejak dari Nabi Adam
AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW adalah :

1. Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.

2. Membimbing umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh kebahagiaan hidup


di dunia dan akherat.

3. Memberi peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya Mengajak umatnya


untuk menyembah hanya kepada Allah ( ajaran Tauhid )

4. Menyampaikan amanat dari Allah.


5. Memberi peringatan kepada umat manusia.

6. Memberikan kabar gembira dan peringatan.

7. Membawa petunjuk dan agama yang benar, menjadi teladan hidup bagi umat
manusia.

F. Kebaikan Iman Kepada Rasulullah SAW

Fungsi iman kepada Nabi dan Rasul adalah :

1. Menambah keimanan kepada Allah SWT, bahwa Rasul itu benar-benar pilihan Allah.

2. Mengenal Allah SWT dan tata cara beribadah kepada-Nya.

3. Mendorong manusia untuk memiliki kepribadian yang luhur dengan cara menjadikan
Rasulullah sebagai “Uswatun Hasanah”

4. Mempercayai ajaran-ajaran yang dibawa Rasul Allah untuk disampaikan kepada


umatnya.

5. Mengamalkan ajaran yang diberikan oleh Rasulullah.

G. Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW.

1. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah manusia biasa yang
dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu/ firman-Nya kepada umat
manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
2. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah SWT untuk
menjadi teladan hidup bagi manusia.
3. Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang dibawa
oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir.

H. Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW.

Diantara nikmat yang Allah berikan kepada manusia juga seluruh alam adalah diutusnya
para Rasul yang menuntun manusia dari kegelapan menuju Islam.

Setelah beriman kepada Allah U maka kewajiban berikutnya adalah beriman kepada
Rasulullah Muhammad yang menjadi pondasi yang utama dari agama Islam. Sebab
seluruh pondasi yang lainnya dibangun di atas keimanan pada Allah dan Rasul-Nya.
Seorang yang tidak mengimani Rasulullah dan hanya beriman kepada Allah tidaklah
cukup, dan Iman menjadi batal,

Sebagaimana sabda Nabi :

Artinya: Islam itu dibangun di atas lima rukun , menyaksikan bahwa tiada
sesembahan yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya
… (HR. Muslim I/45. Al-Bukhari I/).
Diantara cara beriman kepada Rasulullah adalah sebagai berikut:

1. Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad dan
apa yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah menandaskan tentang ciri orang
bertaqwa:

َ ِ‫ق بِ ِه أُولَئ‬
)33 : ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ نَ (الزمر‬ َ ‫ص َّد‬ َّ ‫َوالَّ ِذيْ َجا َء بِال‬
ِ ‫ص ْد‬
َ ‫ق َو‬

“Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,


mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zumar : 33).

2. Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi


seluruh larangannya. Allah berfirman:

)54 : ‫َواِ ْن تُ ِط ْيعُوْ هُ تَ ْهتَدُوا َو َما َعلَى ال َّرسُوْ ِل اِالَّ ْالبَل ُغ ْال ُمبِينَ (النور‬

“Dan jika kamu taat kepadanya , niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain
kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.

3. Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan cabang


cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas. Allah berfirman:
ْ ‫ضيْتَ َويُ َسلِّ ُم‬
)65 : ‫ (النساء‬.‫وا تَ ْسلِ ْي َما‬ َ َ‫ُوا فِى أَ ْنفُ ِس ِه ْم َح َرجًا ِّم َّما ق‬
ْ ‫ك الَيُو ِمنُوْ نَ َحتَّى يَ َح ِّك ُموكَ فِ ْي َما َش َج َربَ ْينَهُ ْم ثُ َّم الَيَ ِجد‬
َ ِّ‫فَالَ َورب‬

“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam
perkara yang mereka persilisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
mereka terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
(An-Nisa : 65).

4. Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya. Rasulullah


bersabda:

ِ َّ‫ال ي ُْؤ ِمنُ اَ َح ُد ُك ْم َحتَّى أَ ُكوْ نَ اَ َحبَّ إِلَ ْي ِه ِم ْن َوالِ ِد ِه َو َولَ ِد ِه َوالن‬
َ‫اس اَجْ َم ِع ْين‬

“Tidaklah beriman seorang sehingga aku lebih dia cintai dari pada orang tuanya, anaknya
dan seluruh manusia (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

5. Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi membebaskan


ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan, kemungkaran dan kemaksiatan
menuju kepada cahaya kebenaran. Sebagaimana firman Allah:

َ ِ‫ُوا النُّ َو َرالَّ ِذي أُ ْن ِز َل َم َعهُ أُوْ لَئ‬


)157 : ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ نَ (األعراف‬ ْ ‫صرُوْ هُ َوتَبَع‬ ْ ُ‫فَالَّ ِذ ْينَ أَ َمن‬
َ َ‫وا بِ ِه َو َع َزرُوهُ َون‬

“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti


cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang
beruntung”. (Al-’Araf: 157).

6. Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya, Allah berfirman:
ْ ‫ىرسُو ِل هللاِ أُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ ج‬
)21 : ‫ُوا هللاَ َو ْاليَوْ ِم اآلَ ِخ َر َو َذ َك َر هللاَ َكثِ ْيرًا (االحزاب‬ َ ِ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم ف‬

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)
orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut nama Allah(Al-Ahzab:21).
7. Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah disebut namanya.

8. Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi Muhammad
seperti waspada dari syirik, tahayul, bid’ah, khurafat, itulah pernyataan Allah :

)63:‫ص ْيبِهُ ْم َع َذابٌ أَلِ ْي َم (النور‬ ِ ُ‫فَ ْليَحْ َذ ِرالَّ ِذ ْينَ يُخَالِفُونَ ع َْن اَ ْم ِر ِه اَ ْنت‬.
ِ ُ‫ص ْيبَهُ ْم فِ ْتنَةٌ اَوْ ي‬

“Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang telah berangsur-angsur pergi


diantara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi ajaran Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (An-
Nur : 63).

9. Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan menjaga persatuan
umat Islam dan menghindari perpecahan dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan AS-
Sunnah shohihah. Itulah tegaknya agama:
ْ ُ‫ص ْينَا بِ ِه إِب َْر ِه ْي َم َو ُمو َسىا َو ِع ْي َسى اَ ْن أَقِ ْي ُموا الَّ ِد ْينَ َوالَ تَتَفَ َّرق‬
‫وا‬ َ ‫َش َر َع لَ ُك ْم ِمنَ الَّ ِد ْي ِن َما َوصَّى بِ ِه نُوْ حًا َوالَّ ِذيْ أَوْ َح ْينَا إِلَ ْي‬
َّ ‫ك َو َما َو‬
)13 : ‫فِي ِه (السورى‬

“Dia telah mensyari’atkan bagi kaum tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan janganlah
kamu berpecah belah karenanya. (Asy-Syura: 13)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh
setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah
kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.

Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah
dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia
dibandingkan dengan manusia lain.

Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut
dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga
memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan
menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar kita
dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di
dunia maupun di akhirat.

B. SARAN

Diskusi mengenai pembahasan ini merupakan awal yang masih sederhana sehingga
ada beberapa hal yang disarankan, antara lain :

1. Masyarakat harus mengetahui dan memahami mengenai pengertian iman kepada Rasul
Allah secara dalam.

2. Pemerintah harus lebih menambah waktu jam pelajaran mengenai materi tersebut di dalam
kalangan pelajar agar mereka mampu memahami lebih dalam, luas, serta terarah nantinya.

3. Masyarakat Harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan


menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul allah.

4. Kepada siswa dan siswi diharapkan mampu mempelajari tentang materi Beriman kepada
Rasul-rasul allah secara intensif dan lebih luas.

5. Diharapkan ada peneliti yang mampu melengkapi kekurangan dari makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai