Anda di halaman 1dari 7

JALAN SUKSES

SESI 1
Pada suatu pagi di tahun 1998 berletak di sekolah menengah atas
yang berada di pulau kecil, pada tahun itu sekolah tersebut
sudah mau mendekati pelulusan lebih tepatnya semua kegiatan
berfokus pada pengayaan, try out, ujian sekolah dan ujian
nasional. Karena sekolah yang di pakai berbagi dengan sekolah
yang lain namun masih di tempat yang sama akhirnya beberapa
kelas harus melebur dan di sebar di beberapa kelas lainnya.

Dua orang murid yang terkenal nakal ternyata masuk dalam kelas
yang terkenal isinya pintar, hal di lakukan karena penyesuaian
untuk guru melakukan pengayaan agar guru lebih gampang untuk
melakukan pbm di seluruh murid, apa lagi mau melakukan pengayaan
harus dilakukan peleburan agar guru lebih gampang melakukan
belajar dan mengajar selain itu dua murid yang terkenal nakal di
masukan karena alasan lain yakni agar mereka menjadi orang yang
ingin berniat belajar, lebih di tahu bahwa di kelas yang
terkenal pintar ini lebih banyak guru yang terkenal killer atau
lebih di kenal dengan tegas dan juga keras dalam mengajar nah
ini dia yang menjadikan dua orang ini di masukan.

Wali kelas memperkenalkan dua orang ke seluruh murid di kelas,


setelah melakukan perkenalan dua orang murid ini melakukan
perkenalan diri masing masing, tentu semua murid di kelas sudah
mengetahui kedua orang ini… karena kenakalan nya, setelah
perkenalan dua orang murid disuruh duduk untuk melanjutkan
pelajaran, selang beberapa minggu kemudian pemberitahuan untuk
melakukan pengayaan pun akan di lakukan, pada saat pengayaan di
lakukan ke dua murid ini seakan enggan mengikuti karena mereka
sering tidak mengikuti pengayaan ataupun mereka ikut namun
terlambat sehingga guru yang melihat tidak suka akan sikap
mereka, ke dua murid di hukum jump scot 50 kali untuk memberi
jera kepada ketiga nya, seakan tidak jera mereka tetap melakukan
kenakalan,

Setibanya waktu try out mereka bingung dan tidak tahu apa yang
ingin di jawab pada lembar jawaban, mereka menjawab seadanya dan
ngasal selesai mereka menjawab ketiga murid ini tertawa tertiwi
seakan tak peduli, nilai try out pun keluar, di kelas hanya
merekalah yang paling terendah mereka seperti biasa tak peduli
dengan apa yang mereka dapat.
Namun suatu Ketika saat nongkrong di depan kelas mereka tidak
sengaja mendengar pembicaraan murid yang lain yang sedang bicara
untuk lanjut Pendidikan

Anti: wih kamorang nanti mau masuk apa?


Shinta: kalo saya nanti kedokteran
Fatmah: wih sadapp berarti ko sama-sama den wa anti ini?
Anti: hahahaha korang memangnya mo masuk apa kah?
Fatmah: saya rencanaku mau bikin usaha begitu eh
Ayu & Neneng: ish sama saya juga [menatap satu sama lain]
Shinta: beh kalian juga pale
Fatmah: hahhaha kompaknya dih

Mendengar hal tersebut mereka berdua saling bertatapan dan


suasana Ketika sedikit hening, salah satu dari mereka berkata

Bondet: kalo kau nanti mau jadi apa?


Ipul: tidak tahu ehh...
Bondet: bemana kita ini eh masa ta mau nakal terus
Ipul: iyo ehh, mana sudah mau masuk ke perguruan tinggi lagi,
kita belum tahu tujuan nya kita bemana
Bondet: memangnya ko akan luluskah
Ipul: bukan begitulah kita ini ta pikirkan juga toh masa depan,
mau begini terus sedangkan yang lain mereka sudah maju malu juga
to
Bondet: eih ngeri juga pemikiran mu eh, kalau di pikir iya juga
sebenarnya mana orang tua nya kita da sudah berharap lagi
Ipul: itumii
Bondet: ehh tetau e… ta dekat dekat saja itu anak pintar kah
atau kita minta tolong ajarkan kita begitu e…
Ipul: ok nanti ta minta sama sama e…, ta sukses sama sama ini
to, jangan kita baku tinggal tinggal e…
Bondet: iyoo dank sodara

Dengan niat untuk berubah mereka mulai mendekati murid pintar


dan meminta tolong

Bondet: weh kamorang ini dapat nilai begitu bemana kah ajar kita
dan, kita tetau ini mau bemana lagi mana sudah dekat mi ini
ujian sa takut juga kalau tidak lulus e…

murid pintar saling bertatapan dan berkata


Fatmah: bisa ji sebenarnya tapi ko baku janji ini sama kita
Ipul: iyo iyo apa itu
Fatmah: pertama ko harus bantu kita kerja dulu ini
SESI 2
Ipul dan Bondet berada di depan kantin yang dimana mereka
disuruh Anti dan kawan-kawan untuk membeli roti yang sangat
langka menjadi incaran para siswa

Ipul: sa kira kita disuruh apa ini


Bondet: hei nda papa bosku daripada kita tidak lulus
Ipul: iyo juga
Bondet: marimi he sebelum da habis

Ipul dan Bondet sudah berada di dalam kantin


Ipul: tabee tante
Tante kantin: iya mo beli apa itu
Bondet: Tante masih adakah Roti Srikaya yang langka itu
Tante kantin: ohiyo tuh eh kebetulan tinggal satu

Melihat hal tersebut Ipul dan Bondet merasa lega melihat bahwa
rotinya masih ada, akan tetapi rasa lega tersebut memudar disaat
ada orang lain yang ingin mengambilnya. Tangan mereka pun
bertemu di atas roti itu

Bondet: weh kita yang duluan ambil


Caly: ih saya yang duluan lihat
Bondet: tapi kita yang duluan toh tante
Ipul: sudah sudah, caly bisa ta bicara dulu?
Bondet: ini tante uangnya
Caly: ih mau bicara apakah

Mereka keluar dari kantin


Ipul: begini eh caly ta mohon ini, bisa ini roti kita yang
ambil?
Caly: memangnya sepenting apakah itu roti
Bondet: jadi begini sodara, itu roti bukan untuk kita tapi untuk
mereka wa anti
Ipul: iyo betul, kita ini mau tobat nakalmi makanya kita minta
ajarkan sama mereka wa anti, tapi syaratnya belikan roti ini
untuk mereka
Caly: ohhh okey ambilmi itu roti lagian sa nda lapar juga
Bondet: oke makasih sodara

Mereka berdua pun kembali ke kelas dan menghampiri Anti dan


kawan-kawan
Ipul: ini ehh
Ayu: wishh ko dapat juga pale
Bondet: penuh perjuangan ini sodara
Fatmah: oke mari ta makan
Anti: oei kalian sini ta makan sama-sama
Ipul: hah? Bolehkah?
Yaya: sinimi lah

Mereka pun makan bersama dan sambil bercerita


Bondet: wihh makasih eh sodara
Anti: sa kagum eh kalian mau berusaha
Fatmah: iyo tawa kalian punya juga dih yang namanya niat
Ipul: iyo toh bemana ta mau sukses nanti
Yaya: hahahaha kerenlah
Ayu: memangnya kalian mau jadi apa kah nanti?
Bondet: rencananya ta dua ini mau jadi pengusaha yang sukses
begitu eh
Shinta: banyaknya dih yang mau jadi pengusaha
Yaya: iyo toh salah satu kunci sukses juga itu
Dewi: tapi kalian jangan pandang enteng itu, bikin usaha itu
punya kesabaran mau da sukses atau tidak kalian tetap semangat
jadikan usahanya kalian jadi yang terbaik
Shinta: iyo betul itu
Neneng: woi kalian bikin apa itu
Yaya: ini padahal kau eh ta cari cari kau neneng
Neneng: sa habis dari wc tadi, kalian lagi cerita apakah?
Fatmah: anu ini eh masa depannya ipul sama bondet
Neneng: tumben lah
Ipul: hahahaha mau lulus ini kasian
Afat: weh sudahmi adami buguru

SESI 3

Caly: sebentar lagi kita lulus ini, sa bingung mo ambil apa


Erin: eih yang penting lulus
Caly: memangnya ko tida punya rencana kah nanti
Erin: kalo saya yang penting ada penghasilan terserah mau jadi
apa asalkan halal
Afat: tumben kalian tidak keluar kelas? Lagi merenungkah
Caly: (ketawa) kita ikut bicara masa depan gegara mereka wa anti
tadi
Afat: masa depan ya
Erin: kau mau jdi apa?
Afat: saya? Sa hanya mau untuk belajar seperti apa itu masa
depan
Erin: maksudnya bemana itu?
Afat: ya jalani apa yang ada di depan mata kita, selagi masih
bisa kita lakukan
Caly: keren memang sodaraku ini
Afat: hahaha i-
Bondet: (memotong bicara afat) weh weh kalian keluar sini
Caly: ada apa kah?
Bondet: tepuk tangan
(erin, caly, dan afat langsung mengerti apa yang bondet bilang
dan langsung ke teras kelas)
Erin: anak kelas mana lagi ini
(melihat ada seorang yang melewati tengah lapangan sendirian
dengan gaya jalannya)
Bondet: satu dua tiga
(semua bertepuk tangan)
(mendengar hal tersebut orang itu malu dan melarikan diri)
Afat: ada ada saja eh
Erin: tapapa lumayan toh hiburan

Bontet: ohiyo sa butuh bantuannya kalian


Erin: apa itu
Bontet: sini dekat-dekat
(mereka pun mendekat)
Bontet: jadi saya sama mereka wa anti, kita mau cari soal ujian
ini
Erin: haa? (membesarkan suara)
Bontet: sssstttt, jadi toh biasanya sekolah dia terima file dari
dinas, kan dia tidak pake fotokopi otomatis pake kertas karbon
itu
Caly: tapi caranya bagaimana?
Bontet: jadi toh menurut informasi sa dapat dari mereka wa anti
katanya sekolah itu biasanya da kerja sore sampai malam, nah
kertas karbon itukan ada sisanya, sisanya itu di buang
Afat: kalo kita ketahuan bagaimana?
Bondet: makanya kita usahakan kasih bagus
Erin: sabar bagaimana bisa kita ambil sampahnya itu kertas
Bondet: jadi itu kertas karbon bisa di liat lagi den cara kasih
korek api sama asap
Caly: kapan ta ambil itu kertas
Erin: subuh bagus keknya
Bondet: iya bagus itu
Afat: saya nda bisa eh kalo subuh, kalian taumi toh
Bondet: oke ndapapa yang penting ko bantu kita
Afat: iya sa bantuji lah
Erin: oke kita usahakan ini eh
Caly: iyaa
SESI 4

(mereka pergi ke sekolah pada saat subuh dan masuk dengan


memanjat pagar sekolah)

Bondet: amanji?
Erin: amann, bisaji caly?
Caly: sabar dank
Bondet: loncat saja
Caly: okeh bisa
Erin: oke mari ta ke tata usaha
Bondet: iya biasanya disitu itu
Caly: sinimi

(saat tiba di tata usaha, mereka memeriksa tong sampah)


Erin: yang inimkah?
Bondet: IYOO YANG ITU (teriak)
Caly: wehh sstttt jan besar besar suaramu
Bondet: maaf maaf
Erin: mari ta ke tempat yang aman
Caly: ko bawa ji korek api?
Bondet: bawa bawa
Caly: coba tes
Bondet: okee bismillah
Erin: wuishh bisa eh
Bondet: cepat catat caly
Caly: iyaa

(waktu pun berlalu)


Erin: sudah?
Caly: oke sudah
Bondet: oke marimi ta pulang

(pagi harinya, saat sekolah)

Bondet: ini sudah aman terselamatkan


Anti: wihhh ngeri juga lah kalian
Erin: siapa dulu toh
Fatmah: okeh sekarang tugasnya kita menjawab ini soal
Afat: ohiya sa ikut bantu eh
Fatmah: boleh-boleh

(mereka pun menjawab soalan tersebut)

Anti: oke ini semua kita sudah jawab, ingat eh ta bagi bagi
tugas, ada yang hafal dari 1-10 sampai seterusnya
Ipul: okey siap
Fatmah: okeh sampai jumpa besok
Erin: dadah

(keesokan harinya, saat ujian berlangsung)

Pada saatnya ujian di mulai mereka pun memulai taktik yang sudah
mereka susun

Bondet: nomor 17(membisik)


Neneng: (memegang jidat yang dimana jawabannya adalah A)

Berhari-hari ujian mereka lancar menggunakan taktik yang mereka


rencanakan

Pada saat ujian selesai dan hasilnya akan di umumkan

Kepsek: baik untuk kelas 3 kalian hebat, kalian luar biasa yang
dimana kalian lulus 98% semua yang mengikuti ujian lulus

(sorakan ceria pada siswa berdengung satu lapangan)

Kepsek: beri tepuk tangan untuk semuanya, kalian luar biasa,


kalian sudah berjuang, dan kalian sudah mendapatkan hasil yang
bagus

(semuanya pun bertepuk tangan)

(mereka pun berkumpul kembali)

Ipul: hebat kalian semuanya lulus


Anti: hahaha (seduh) perjuangannya kalian berarti sekali
Bondet: sekarang kita sudah lulus, saatnya kita memasuki fase
baru
Neneng: betul fase yang dimana betul-betul menunjukkan apa itu
hidup
Fatmah: jadi untuk seterusnya semoga kita terus bersama, terus
bercanda, terus tawa tawa, dan terus terus sampai kita sudah
menjadi orang tua
Anti: terimakasih teman-teman

(mereka pun berpelukan bersama, mengenang perjuangan yang sudah


mereka perjuangkan bersama-sama)

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai