Anda di halaman 1dari 15

SAHABATKU ADALAH SOLUSIKU

SINOPSIS:
Suasana pagi cerah di SMA negri 2 sukatani mengiringi sebuah kisah keenam sekawan. Mereka
bersahabat sudah hampir 3 tahun ini. Selalu bersama kemanapun mereka pergi,mengerjakan tugas
bersama dan memiliki mimpi yang sama yaitu bisa lulus dari masa putih abu-abu ini.

Dinar,fadia,indah,madina,firman dan fadilah,itulah nama mereka. Mereka selalu kompak dan tampak
ceria setiap hari.Jadi tidak heran jika mereka memiliki ribuan banyak teman.

..................................................................................................
SCENE 1. Koridor sekolah.
Derap langkah kaki mereka bergema dikoridor sekolah.Sambil berbincang-bincang dan tiba-tiba indah
terjatuh,karna firman tidak sengaja menginjak tali sepatunya.

INDAH :"Aduhh..jangan diinjek dong,jadi jatoh kan!!"(sembari nada kesal)

FIRMAN :"Maaf ndah ngga sengaja,sini saya bantu."

INDAH :"Iya man gpp"(sambil dibantuin oleh teman-temannya)

MADINA :"Kamu juga indah kenapa gak dibetulin dulu si tali sepatunya,bahaya loh

kan jadinya jatuh."

INDAH :"Hehehe,maaf tadi buru-buru jadi gak sempet buat benerinnya."

FADIA :"Yaudah yuk kita kekelas,nanti keburu masuk!!"

DINAR :"Iya yukk."

FADILAH :"Udah jam 7 nih yuk cepetan sebentar lagi bel loh."

INDAH :"Iya ya Yukk."


SCENE 2. Ruang kelas.

Kini indah bersama kawan-kawannya pun sudah masuk ke kelas dan nggak lama kemudian bel
sekolah pun berbunyi.

Dan tibalah waktu istirahat,sambil santai mereka pun mulai mengobrol.

INDAH : “Eh, bentar lagi kita kan mau UAS nih ya, pastinya waktu kita untuk

kumpul-kumpul akan tersita buat belajar. Nah gimana tuh?”

FADILAH : “Iya,betul banget tuh.. jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara

persiapan UAS.Cape bgt pasti deh."

MADINA : “Nggak segitunya kali, tergantung kitanya juga. Kalo kita rajin

belajar,ya kita pasti bisa ngerjain soal UAS.”

FIRMAN : "Betul tuh,saya setuju sama Madina!!"

FADILAH : “Mentang-mentang kamu anak pintar jadinya sok ceramah. Huh,

nyebelin.”

FADIA : “Sudah jangan berdebat deh, apa yang dibicarakan Madina itu

ada benarnya juga. Coba deh kamu bayangin, jika kamu rajin

belajar kamu itu tidak perlu sibuk-sibuk mikirin UAS, itung-itung

siap senjata dulu sebelum perang. Santai aja, benar tidak?”

FADILAH : “Oke deh gurukuuu. Belum masuk kelas aja sudah dapat

ceramah dari Madina dan Fadia, cape deh.”

MADINA : “HEHEHE..Fadilah Fadilah dari dulu penyakit marah kamu gak

sembuh-sembuh ya. Emang dasar ya kamu itu Ratu Marah

Di Dunia.” (Dengan nada ngeledek)


Tawa kawan-kawannya pun pecah sambil meledek Fadilah.

FADILAH : “Kalian ini sukanya kok ngeledekin aku terus sih. Kalau

kalian ngefans sama aku bilang aja deh.”

MADINA : “Ihh, plis deh. Ga usah segitunya juga kalii.”

FIRMAN : "Sudah - sudah !Jangan ribut terus,sebentar lagi bel nih!"

Bel masuk kelas berbunyi, merekapun melanjutkan untuk mengikuti pelajaran.

Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah saatnya pulang sekolah.

SCENE 3. DiGerbang Sekolah.


FADILAH : “Guys, mau ke mana nih? Kalian pada mau langsung pulang atau

mau jajan dulu?”

MADINA : “Mungkin,aku mau langsung pulang deh. Udah cape banget,

seharian ulangan terus.”

INDAH : “He’eh, aku sama kaya kamu. Aku juga mau langsung pulang

deh.Banyak banget tugas yang harus di kerjakan, jadwal les aku

juga banyak. Maklumlah, aku itukan orang sibuk.”

(Seraya tertawa).

FIRMAN : "Saya juga langsung pulang deh. Banyak PR yang harus saya

kerjakan."

DINAR : “Aduh, jadi anak kelas 12 capek banget ya. Dikit-dikit tugas, dikit-

dikit ulangan.Saya pusing.”

FADIA : “Namanya juga sekolah,Nar Nar.”


SCENE 4.DiKantin.

Hari demi hari berganti, namun ada keganjilan dari sikap Indah, sehingga terjadi perselisihan
di antara mereka.

FADILAH : “Indah, akhir-akhir ini kamu kok sibuk banget yah? Sampai

teman kamu di lupain.”

INDAH : “Iya nih.Akhir-akhir ini aku sibuk ngerjain tugas, les, dan belajar

buat persiapan UAS nanti.”

MADINA : “Hmm,masa sii!”

INDAH : “Emh, beneran kok. Masa sih kalian ngga percaya sama aku.”

FADIA : “Bukan seperti itu, akhir-akhir ini tuh kita liat kamu pulang lebih

awal, kalau kita ajak kumpul-kumpul, kamu itu ada saja alasanya.

HP kamu juga jarang aktif.”

DINAR : “Iya, jujur aja sama kita.”

INDAH : “Gak apa-apa.Yaudh lah tidak usah di bahas.Ngga ada topik yang

lain apa?”

(Mulai menitikan air mata).

MADINA : “Kamu kenapa sih Ndah? Cerita aja sama kita.”

FIRMAN : “Benar itu.Kamu cerita saja sama kita”

INDAH : “Aku ngga papa kok. Kenapa sih kalian ngga percaya sama aku?”

FADIA : “Kamu itu sudah tidak anggap kita sahabat lagi?”

INDAH : “Iya deh aku cerita.”

DINAR : “Nah gitu dong. Dari tadi apa ceritanya.”


SCENE 5.Dirumah Madina

Ternyata Indah ada masalah dengan orang tuanya, dan masalah itu membuat Indah tidak
semangat untuk belajar. Saat pulang sekolah Fadia,Firman,Fadilah dan Dinar berkumpul di
rumah Madina.

FADILAH : “Guys, saya kasian nih sama Indah, dia les terus.”

(Dengan wajah memelas).

MADINA : “Emang kamu punya rasa kasihan,Heheh.. ?”

(Dengan nada meledek).

DINAR : “ Udah nggak usah pada berantem. Tau nggak, kalian itu kaya

kucing dan tikus, ribut melulu.”

FADILAH : “Iyaa,saya tauu maaf dehh.”

FADIA : “Gimana kalo kita tanya saja ke orang tuanya Indah? Jadi kita tau

apa yang sebenarnya terjadi antara Indah dengan orang tuanya.”

FIRMAN : " Yasudah Kalau begitu !Sekarang kita ke rumah Indah!"

Akhirnya mereka berlima datang ke rumah Indah, dan kebetulan pada saat mereka ke
rumahnya,dia sedang les. Setelah mereka dipersilahkan masuk,mereka berbincang-bincang
dengan Ibunya Indah.Mereka berlima menanyakan apa yang terjadi antara Indah dengan orang
tuanya.Setelah bercerita panjang lebar,dan mereka telah mengetahui apa penyebabnya,
langsung pamit kepada Ibunya Indah.
SCENE 6.Di Kelas
FIRMAN : “Kamu salah Indah! Kita sudah tau semuanya dari orang tua kamu,

benar tidak teman?”

FADIA : “Iya benar tuh!”

INDAH : “Kok bisa?”

DINAR : “Iya kita tau dong. Kemaren kita berlima sengaja ke rumah kamu

buat nanya masalah ini ke ibumu,dan ibumu cerita semuanya ke

kita.”

INDAH : “Kenapa kalian melakukan ini semua?”

FADIA : “Kita ngelakuin hal ini karena kita itu kasian liat kamu seperti ini

Ndah?”

MADINA : “Kita udah tanya sama kamu tentang hal ini, tapi kamu cuma

bilang ada masalah sama orang tuamu. Kamu nggak jelasin apa

masalah yang sebenarnya. Ya udah kita cari tau aja sendiri.”

FIRMAN : “Terus kita tanya ke ibu kamu kita tau kamu seperti ini karena HP

sama fasilitas yang kamu punya di tarik sama ibu kamu kan?”

INDAH : “Iya, HP dengan fasilitasku yang lainnya diambil orang tuaku.

Mangkannya aku ngga semangat belajar, lagian tanpa itu semua

rasanya hampa. Untung I-pod aku ngga ikut di sita.”

(Sambil mengeluarkan I-pod miliknya).

FADILAH : “Apa, I-pod baru Ndah! Saya pinjam yaa?”

FIRMAN : “Dasar kamu Fadilah tidak bisa lihat barang bagus dikit.”

FADILAH : “Aduh, udah deh Man,yang punya I-pod kan Indah bukan kamu.

Tapi,kenapa kamu yang repot?”


FIRMAN : “Kamu salah Indah! Kita sudah tau semuanya dari orang tua
kamu,
benar tidak teman?”
FADIA : “Iya benar tuh!”
INDAH : “Kok bisa?”
DINAR : “Iya kita tau dong. Kemaren kita berlima sengaja ke rumah kamu
buat nanya masalah ini ke ibumu,dan ibumu cerita semuanya ke
kita.”
INDAH : “Kenapa kalian melakukan ini semua?”
FADIA : “Kita ngelakuin hal ini karena kita itu kasian liat kamu seperti
ini
Ndah?”
MADINA : “Kita udah tanya sama kamu tentang hal ini, tapi kamu cuma
bilang ada masalah sama orang tuamu. Kamu nggak jelasin apa
masalah yang sebenarnya. Ya udah kita cari tau aja sendiri.”
FIRMAN : “Terus kita tanya ke ibu kamu kita tau kamu seperti ini karena
HP
sama fasilitas yang kamu punya di tarik sama ibu kamu kan?”
INDAH : “Iya, HP dengan fasilitasku yang lainnya diambil orang tuaku.
Mangkannya aku ngga semangat belajar, lagian tanpa itu
semua
rasanya hampa. Untung I-pod aku ngga ikut di sita.”
(Sambil mengeluarkan I-pod miliknya).
FADILAH : “Apa, I-pod baru Ndah! Saya pinjam yaa?”
FIRMAN : “Dasar kamu Fadilah tidak bisa lihat barang bagus dikit.”
FADILAH : “Aduh, udah deh Man,yang punya I-pod kan Indah bukan
kamu.
Tapi,kenapa kamu yang repot?”
INDAH : “Yudh lah Fadilah,ini aku pinjamin,tapi jangan sampai rusak ya?”

FADILAH : “Gitu dong, dari tadi napa? Masa pakai ceramah dulu?”

FIRMAN : “Sudahlah,Fadilah kamu ini sudah dipinjamkan masih saja

menyebalkan.”

DINAR : “Kalian kok malah pada ribut aja sih soal I-pod? Kalian pada ngga

inget apa? Kita kan sekarang lagi bahas masalahnya Indah.”

FADIA : “Lebih baik sekarang kita kembali ke permasalahan awal aja

atuh”

MADINA :"Oke dehh."(Sambil semua serentak setuju juga).

Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi,dan mereka melanjutkan pembicaraannya
dikantin sekolah ketika istirahat.

SCENE 7.DiKantin.

FADIA : “Menurut aku nih sikap orang tua kamu ada benarnyaa juga

Ndah.Jadi, kamu tidak perlu jadi pendiam seperti ini.”

MADINA : “Nah benar tuh ! santai aja Indah.”

INDAH : “Emang bener itu. Tapi, tanpa semua itu aku jadi tambah males

belajar karena bosen ngga ada hiburan. Aku sudah cukup

tertekan harus belajar terus-terusan. Orang tua aku ngga peduli

sama aku lagi,mereka ngga memikirkan gimana perasaanku.

Tanpa berfikir kemampuan aku.(Sambil menangis)


DINAR : “Udah apus air mata kamu.Lebih baik sekarang kita cari jalan

keluarnya ya.”

FADILAH : “Aha,saya punya ide,saya punya ide, ide ini bagus, ide ini untuk

kita.”

MADINA : “Ga usah segitunya juga kali.Yoo apa idenya??"

FADILAH : “Huhh..bentar dulu dong.”

MADINA : “Cepett ihh?”

DINAR : “Udah, jangan pada ribut! Kepala saya mumet tau gak! Emang ide

kamu apa sih Fadilah?

FADILAH : “Emh, gimana kalau kita batasi pemakaian fasilitas yang ada.

Selama inikan setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik

kita selalu tergantung sama fasilitas yang ada.”

INDAH : “Bener juga kamu Fadilah.Aku jadi sadar, kalo kita selalu

tergantung sama fasilitas yang kita punya, kita bakalan jadi anak

manja dan selalu tergantung sama fasilitas. Tapi, apakah kalian

bisa meninggalkan semua itu? Aku punya sahabat kayak kalian

juga udah cukup buat aku. Tapi aku masih butuh paling tidak HP

sih.”

(Mereka tertawa bersama).

MADINA :"Yudh yuk sekarang kita kekelas."

FADIA :"Iya yukk."(sambil berjalan ke kelas,kemudian bel tanda masuk

setelah istirahat pun berbunyi).


SCENE 8. Di Teras sekolah.

Waktu pulang pun tiba,lalu mereka melanjutkan pembicaraannya diteras sekolah sambil
istirahat karna hari itu sekolah terasa melelahkan sekali.

FADIA :"Alhamdulillah ya udh selesai pelajaran hari ini,kita lanjut obrolan

yang tadi di kantin ya."

FIRMAN :"Iyaa benerr,gimna nihh terusannya?"

FADILAH : “Emh, gimana ya?”

FADIA : “Aku itu bisa. Fadilah, inikan ide kamu, kok malah kamu yang jadi

ragu?”

FADILAH : “Uh, tadi saya nggak usul.Tapi, saya bisa kok. Demi temanku.Jadi

sesekali gak jadi masalah kan?”

DINAR : “Ya ngga apa-apa. Namanya juga masih proses. Tapi jangan terlalu

sering aja ya?”

MADINA : “Intinya kita setuju sama usul Fadilah tadi. Lagian selayaknya

sahabat sejati itu selalu ada buat sahabatnya yang lagi butuh

bantuan.Kamu sedih, kita juga ikut sedih Ndah.Karena kita merasa

ada yang hilang. Kita juga ngerasa nggak enak kalau kita senang-

senang, tapi kamunya malah sedih, susah, campur aduk deh.

Lagian kita juga harus konsentrasi sama UAS!Bener nggak nih?”

FIRMAN : "Nah,iya bener tuh ! saya setuju,saya setuju!"


DINAR : "Apa sih Firman, setuju-setuju aja! Emang kamu bisa apa ngelakuin

itu semua!

FIRMAN : "Saya pasti bisa!Saya kan sudah terbiasa hidup mandiri."

FADIA : "Baguslah kalau seperti itu."

INDAH : “Bener, kalo gitu Terimakasih yaa.”

FADIA :"Sama-sama Ndah."(Semua serentak mengucapkan).

DINAR : "Mendingan sekarang kita berpelukan kayak teletubbies yukk !"

FIRMAN : "Tidak! Saya kan laki-laki !"

FADILAH : "Lho, kamu kan sepertiga perempuan?"

FIRMAN : "Enak saja kau, aku ini laki-laki tulen! "

MADINA :"Hahaha.."(Mereka pun tertawa bersama).

Kemudian hari pun nampak sudah sore,mereka langsung menuju pulang ke rumahnya masing-
masing.

Akhirnya mereka berenam menyepakati perjanjian yang tadi diusulkan Fadilah. Mereka
berharap hal ini dapat memberikan hasil yang baik pada UAS nanti.

SCENE 9.Di sekolah.

Hari demi hari mereka lalui penuh suka cita, dan tidak terasa waktu UAS telah tiba.

FIRMAN :"Bismillah yaa sudah waktunya kita UAS,semoga lancar semuanya

ya!!"

DINAR :"Iyaa..Aaminnn aaminnn,jangan lupa bismillah dulu ya guyss!!"

MADINA :"In sya ALLAH kita pasti bisa kok,yuk bisa yuukk ."
INDAH :"Aku semalem juga gak berenti buat belajar terus,supaya hasilnya

memuaskan gitu."

FADILAH :"Aku juga sama semaleman aku belajar teruss,saking semangatnya

biar dapet hasil yang memuaskan,heheh.."

Bel pun berbunyi kemudian mereka mulai mengerjakan UASnya dengan lancar.

FADIA :"Gimana-gimana bisa semua mengerjakan soalnya??"

MADINA :"Alhamdulillah lancar jaya heheh.."

DINAR :"Iya Alhamdulillah bgt deh,yang semalem aku pelajarin itu keluar

semua soalnya."

FIRMAN :"Hehehee..iya yaa"

FADILAH :"Yudh yuk lebih baik kita pulang persiapin buat UAS besok."

Beberapa hari kemudian telah selesai UASnya,dan mereka pun bersyukur bisa dengan lancar
menghadapi UASnya karna kesepakatan mereka untuk bisa mengendalikan Smartphone mereka
masing-masing.

Pada waktu pengumuman hasil UAS, mereka lulus dengan nilai yang memuaskan.
SCENE 10.Di Lapangan sekolah.

Mereka pun tiba disaat hari pelulusan,hari dimana yang paling mereka tunggu-tunggu.Namun
dibalik semua kesenangan itu ada kesedihan yang menyelimuti hati mereka.Karna mungkin
setelah lulus mereka tidak bisa lagi sedekat dulu seperti disekolahan ini .

FIRMAN :"Alhamdulillah kita sekarang udah lulus yaa,gak kerasa banget

rasanya ya."

FADIA :"Iya nih,seneng si tapi kita pasti gak bisa sedekat kaya disekolah

ini.Mungkin nanti dari kalian ada yang kerja,kuliah,bahkan

menikah."

MADINA :"Aku harap kalian jangan pernah lupain persahabatan kita ya!!"

DINAR :"Iya dong pasti gak bakal pernah lupa kok,heheh.."

INDAH :"Udah-udah gak usah sedih-sedihan lagi kan kita baru aja

lulus,harus seneng dong kita ni'matin dulu aja ya.Gak usah baperr

pikirannya kemana-mana.Mending kita foto-foto aja yukk, sini-sini

kita berpelukan kecuali kamu Firman,heheh..Pelukan aja sama

tiang bendera sana,Hahaha.."(Sambil tertawa semua).

Lalu mereka beranjak pulang dari sekolahan, untuk bisa memberi tahu kepada kedua orang
tuanya masing-masing.Bahwa mereka lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.
Akhirnya mereka pun lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dan persahabatan mereka
tidak putus cuma sampai disini aja.Mereka berlanjut walau dikehidupan itu ada saatnya akan
menempuh kehidupannya masing-masing.Dan dengan keputusan mereka untuk bijak dalam
penggunaan smartphone diera digital saat ini sangat menguntungkan bagi mereka yang sedang
fokus untuk bisa lulus dari masa putih abu-abu ini dan dengan hasil yang sangat memuaskan.

Dan terkadang takdir akan merubah jika seseorang itu memiliki semangat dan motivasi
yang tinggi,jadi jangan pernah bosan untuk belajar dan terus berusaha untuk bisa jadi
yang terbaik.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai