Anda di halaman 1dari 6

Escape

AHMAD ZAKIY SUDAESY


EPISODE I

H ai, namaku Farel aku adalah seorang siswa yang duduk pada
bangku SMA kelas 10. Di sekolah aku tidak terlalu pintar, dan juga tidak terlalu
famous. Walaupun begitu aku adalah seorang atlet.
Hari itu pagi terasa cerah dengan udara sejuk
“Hai Farel!” Tegur Dinda pada saat mereka bertemu di kelas. Dia adalah
Dinda salah satu dari teman baikku.
“Hai jugaa!!” balasku. “Ohhh, gitu ya kalian sekarang.” Saut Anya dari
belakang. “Kamu yang darimana, ko nyalahin kami?” “ Hehe, sorry aku
ketiduran tadi.” Jawab Anya sambil cengar cengir.
“Liat – liat, anak ambis udah dateng duluan, mana langsung belajar lagi.”
Celetuk Dinda saat melihat teman dekatnya Brenda, telah datang duluan, dan
duduk di kelas sembari membaca buku dengan khidmat.
“Y.” Jawab Brenda dengan nada ngejek.
“Eh awas kau ya! Tak tabok kau!”
“Berani kau?” Tantang Brenda.
“ Udah – udah, gausah ribut masih pagi.” Lerai Farel yang sedari tadi
menonton mereka berantem.
“HALO GENGSSSS!!!!” Teriak Argado memecah kecanggungan
diantara Dinda dan Brenda setelah berantem tadi.
“Lohh ko pada cemberut si? Kenapa belom pada sarapan tah?” Ucapnya
dengan asal.
“Ishh, kau ni gapaham kali, liat lah tu disana ada Dinda ada Brenda pasti
mereka abis berantem. Kan mereka kek Tom and Jerry.” Ucap Zakiy di
belakang Argado setelah menilai situasi. Ahh, ternyata Argado ga dateng
sendiri.
Gimana? Seru ga kelasku? Jelas seru lah yaa. Tapi, situasinya sangat
berbeda dengan beberapa bulan yang lalu, dimana kami belum mengalami
sebuah kejadian yang menyadarkan kami. Kejadian yang dimana, mengajarkan
kita untuk saling menguatkan, saling memahami kekurangan masing masing,
dan saling mengisi setiap kelebihan masing – masing. Mau tau? Ini lah
ceritanya.
EPISODE II

A ku duduk di bangku kelas MIPA, dan aku mempunyai banyak


teman. Dari berbagai suku, ras dan budaya. Kelasku ini mempunyai banyak
sekali orang yang berbakat. Akan tetapi kelasku ini kurang jiwa korsanya.
Seperti contohnya dikelasku ini banyak sekali kelompok – kelompok atau
gank. Ada gank anak anak ambis yang diketuai Brenda, ada gank anak anak
hits yang diketuai oleh Argado, dan juga ada gank para atlet yang diketuai oleh
Anya.
Kalo aku sendiri si netral, ga masuk gank manapun, aku dengan
sahabatku yang bernama Zakiy bisa dekat dan friendly ke semua orang.
Pagi ini, aku baru saja sampai di sekolah. Seperti biasanya aku selalu
datang lebih awal. Karena rumahku lumayan jauh dari sekolah.
“WOI, FARELL!!!” Teriak seseorang dari belakang. Aku pun menoleh,
dan ternyata dia adalah Zakiy.
“OI!” Balasku singkat.
“Kau udah kerjain tugas KIMIA?” Yap, feelingku benar. Udah pasti anak
itu menanyakan tugas..
“Ohh, jelass”
“Jelas apa?”
“Jelas belom, hehe” Jawabku sambil memandang dengan tatapan tanpa
dosa. Ia pun jengkel dan langsung pergi meninggalkanku.
Yaa, seperti itulah suasana sekolah pada pagi hari. Seperti biasanya, ada
yang ribut nyari contekan buat tugas, ada yang santai, dan masih banyak lagi.
Aku melihat jam tanganku. Ah, jam-nya menunjukkan jam 06.45, aku
harus segera masuk kelas. Kelas ku tidak terlalu jauh dari gerbang masuk
sekolahku. Hanya jalan sejauh 5 meter, lalu naik ke Gedung lantai 2, jalan
sedikit ke ujung, sampailah ke kelasku.
Akhirnya, aku pun sampai ke kelasku. Kelasku sudah ramai oleh teman
temanku yang datang lebih dulu. Juga ada Zakiy yang masih sibuk mengerjakan
tugas Kimia dengan mulutnya yang terus mengomel dan wajahnya yang
jengkel. Aku berjalan masuk ke kelas, dan duduk di bangku ku. Baru saja aku
duduk, tiba tiba
“ASSALAMUALAIKUM GAESS!!!” Salam Argado saat memasuki
kelas.
“ Gimana kabar kalian? Sehat?” Sapa Argado dengan nada yang sangat
ramah. Akan tetapi, tak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan dia.
“ Apa sih?! Sokab banget.” Celetuk Dinda dengan ketus. Mendengar hal
itu Argado pun merasa tersinggung.
“ Dih, apa lo? Siapa juga yang nyapa ke lu.” Jawab Argado dengan nada
memanas.
“ Eh, berani lu ngomong kaya gitu? Inget disini GUE YANG MEGANG
KELAS!”
“ Dih, gapeduli gua mau lu yang megang kelas ke, megang sekolah ke,
gapeduli gua! GA TAKUT GUA SAMA LU!”
“ Ohh, awas aja lu, liat aja nanti.” Balas Dinda dengan tatapan marah dan
sedikit berkaca kaca.
“ WOI UDAH!” Teriak Anya. Seorang atlet beladiri yang memiliki
banyak gelar.
“ Gua lagi stress lu pada paham ga si? Malah ribut.” Ucap Anya kepada
teman temannya itu
“ Apa lu ikut campur urusan orang lain?!” Jawab Dinda.
“ OH berani kau?” seketika Anya melepaskan satu pukulan yang akan
mengenai Dinda.
“plak!” Suara tangkisan terdengar. Syukurlah sesaat sebelum pukulan itu
mengenai Dinda, Zakiy berhasil menangkisnya. Ohh, ternyata dia sudah beres
mengerjakan tugasnya.
“ Udah lah woi! Ributt mulu kerjaan, ga bosen apa?!”
“ Ada apa ini?!” Ucap guru matematika kami, yang kebetulan juga
seorang guru BK di sekolah kami.
“ Daritadi, ribut terus.” Marah guru itu
“Suara kalian terdengar sampai ruang guru tau ga!?” Sambungnya. Kami
sekelas pun diam, terlebih lagi Argado, Dinda, dan Anya. Merasa sangat takut.
“ Sekarang yang ribut daritadi ikut ke ruangan saya, SEGERA!”
Lanjutnya.
Lalu, Argado, Dinda, dan Anya pun langsung melangkah keluar dengan
Langkah yang lunglai.
“ Kamu, yang lagi berdiri, ngapain kamu disitu? Cepet ikut temen kamu
sana ke ruangan saya!” Suruh guru BK sambil menunjuk kea rah Zakiy.
“Saya bu?” Tanya Zakiy, sambil memasang muka heran.
“ Ya iyalah! Siapa lagi?!”
“ Loh, ko saya? Saya kan ga ngap-“
“ SEKARANG!” Bentak guru kami sebelum Zakiy memberikan alasan.
Zakiy pun dengan terpaksa harus berjalan mengikuti Argado, dan yang
lainnya ke ruang BK.
Mereka pun pergi ke ruangan BK, lalu Guru kami pun mengomel
kembali.
“Ketua kelas disini siapa?” Tanya guru tadi.
Deg! Seketika aku pun mempunyai firasat buruk.
“ SIAPA?!” Tanya ibu tadi.
“ Saya, Bu Zain.” Sangat sangat kebetulan sekali, kalo ketua kelasnya
adalah Aku.
“ Ikut ibu juga, ke ruangan saya.”
“ Siap buuuu.” Nah, kan. Bener aja firasat burukku terbukti.
Lalu, aku pun bangun dari dudukku dan segera mengikuti Bu Zain ke
ruangannya. Aku pun berjalan. Kelas demi kelas aku dan Bu Zain lewati dan
akhirnya sampai juga ke ruangan BK yang berada di dekat kantor kepala
sekolah.
“Ibu ke kantor dulu, kalian tunggu sebentar.” Kata Bu Zain kepadaku
sebelum Aku memasuki ruangan BK.
“ Oh, oke bu siap.” Jawabku seadanya.
Bu Zain pun perlahan lahan melangkah menuju kantor. Aku pun
memasuki ruangan BK, dan mendapati Zakiy dan yang lainnya disana.
“Eh, kau ngapain kesini?” Tanya Argado dengan entengnya.
“Gara – gara kalian lah, ribut terus di kelas.” Jawabku ketus
“Ya maaf, lagian si Dinda yang awalnya nyari masalah.” Jawab Argado
kemudian.
“Dih, paan lu. Ngapa malah nyalahin gw?” Sewot Dinda.
“UDAH! Nanti malah kena masalah lagi kita.” Leraiku dengan nada agak
membentak

Anda mungkin juga menyukai