Tokoh :
Narasi
Tersebutlah seorang anak perempuan bernama Fara. Fara adalah anak yang pintar dan
rajin, ia tinggal di sebuah perumahan yang terbilang elit. Fara selalu mendapat juara di
kelasnya, ia juga sering mengikuti olimpiade-olimpiade yang diselenggarakan pada tahun itu.
Saat kenaikan kelas, kelas Fara kedatangan murid baru bernama Indah. Indah juga
tidak kalah pintar dan rajin dengan Fara, sehingga Fara merasa memiliki saingan di kelasnya.
Namun, saat pembagian raport ternyata Indahlah yang mendapat peringkat pertama dan Fara
mendapat peringkat kedua.
Fara: “Maksud kamu apa? Kamu ini murid baru disini, jadi tidak usah sok.”
Indah buru-buru keluar kelas karena mersa tidak nyaman dengan sikap Fara. Saat
Indah sampai di luar kelas, Indah tidak sengaja menabrak seseorang sehingga Indah terjatuh.
*Brukk*
Indah: “Aduhh..”
Indah lalu pergi meninggalkan Iqbal di depan pintu kelas. Iqbal melihatnya dari
kejauhan. Indah kemudian berjalan menuju ke kantin sekolah, disana ia bertemu dengan
teman satu kelasnya, yaitu Nisa. Nisa adalah teman terdekat Indah, apapun yang Indah alami
pasti akan diceritakan kepada Nisa.
Indah: “Tadi dia menghampiriku, dia marah-marah karena aku dapat peringkat pertama
dikelas.”
Nisa: “Sudahlah, dia itu hanya iri sama kamu. Memang sebelum kamu sekolah disini Fara
selalu mendapat peringkat dikelas, dia juga sering mengikuti olimpiade-olimpiade dan
mendapatkan juara, jadi ya wajar saja kalau dia seperti itu kepadamu.”
Indah: “Oo, jadi itu alasan dia bersikap seperti itu. Tapi ya tidak perlu sampai segitunya juga
kali.”
Saat Indah dan Nisa sedang duduk, datanglah Ardhy yang kemudian ikut bergabung
dengan mereka.
Nisa melihat Anggres dari kejauhan, kemudian Nisa memanggil Anggres dan
memintanya untuk bergabung dengan mereka.
Anggresia yang mengetahui bahwa dia dipanggil oleh Nisa, segera menghampiri Nisa
dan temannya yang lain.
Anggres: “Iya Nisa, ada apa?”
Anggres: “Yasudah.”
Anggresia kemudian duduk dan bergabung dengan Nisa, Indah, dan juga Ardhy.
Melihat teman-temannya, Indah menyadari bahwa ada yang aneh dari teman-temannya itu.
Ardhy: “Apa?”
Anggres: “Tidak ada apa-apa kok Ndah. Memang ada yang salah?”
Indah: “Kita ini kan teman, kalau ada apa-apa cerita dong. Jangan saling diam gitu. Kalau
memang ada masalah ya diselesaikan baik-baik.”
*kringgggg.... kringggggg.....
Kemudian mereka ber-3 meninggalkan kantin dan menuju ke kelas. Di depan pintu
kelas, mereka ber-3 dihadang oleh Fara.
Fara: “Eh anak baru, aku ingatkan sekali lagi ya, jangan sok kamu. Jangan mentang-mentang
kamu mendapat peringkat pertama dikelas dan jadi murid yang dibanggakan guru, kamu jadi
sombong seperti itu.”
Fara: “Asal kamu tau, kalau tidak ada dia di sekolah ini, aku pasti yang mendapat peringkat
satu. Gara-gara Indah, olimpiade Bahasa bulan depan, dia yang maju, bukan aku.”
Nisa: “Ya itukan juga keberuntungannya Indah, dia pintar. Jadi ya tidak salah dong kalau dia
maju ikut olimpiade Bahasa bulan depan.”
Fara: “Bagaimana ya caranya agar Indah gagal ikut Olimpiade Bahasa?”(sambil bergumam)