Anda di halaman 1dari 3

BAB I

IDENTIFIKASI JURNAL (KOGNITIF DEWASA)

1. Judul Penelitian: Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Kemampuan


Keluarga Dalam Merawat Klien Isolasi Sosial
2. Peneliti: Ruti Wiyati, Dyah Wahyuningsih, Esti Dwi Widayanti
3. Ringkasan Jurnal:
Isolasi sosial merupakan suatu keadaan perubahan yang dialami klien
skizofrenia. Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan isolasi sosial jika
individu tersebu: menarik diri, tidak komunikatif, menyendiri, asyik dengan pikiran
dan dirinya sendiri, tidak ada kontak mata, sedih, afek tumpul, perilaku bermusuhan,
menyatakan perasaan sepi atau ditolak, kesulitan membina hubungan di
lingkungannya, menghindari orang lain dan mengungkapkan perasaan tidak
dimengerti orang lain. Isolasi sosial tidak hanya berdampak secara individu pada klien
yang mengalami tetapi juaga pada sistim klien secara keseluruhan yaitu keluarga dan
lingkungan sosialnya.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga
terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan isolasi sosial.
5. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
 Teknik yang digunakan pada penelitian ini mudah digunakan dan tidak
membutuhkan banyak biaya
 Pada penelitian ini peneliti menyampaikan bahwa Instrumen sudah diuji
validitas dan reabilitasnya sehingga dapat dijadikan pedoman atau acuan
penelitian
b. Kekurangan
 Pada penelitian ini peneliti tidak menjelaskan secara detai tentang konsep
terapi yang diberikan sehingga pembaca tidak mengetahui bagaimana SOP
atau ketentuan dalam memberikan terapinya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Problem
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian
eksperimen semu (quasi experimant pre dan post test with kontrol group).
Pelaksanaan penelitian dibantu oleh perawat rumah sakit yaitu perawat dari ruang
Samiaji dan dari ruang Yudistira dalam memberikan terapi generalis, sedangkan
untuk terapi psikoedukasi keluarga dilakukan oleh peneliti.
2. Intervensi
Pengumpulan data dilakukan dalam dua periode yaitu: melakukan pre test
pada responden kelompok kontrol dan intervensi untuk menilai kemapuan keluarga.
Pada kelompok intervensi diberikan terapi psikoedukasi keluarga selama lima sesi
yang masing-masing sesi selama 45 menit. Setelah itu diukur kembali kemampuan
kognitif dengan menggunakan post tes, pada kelompok intervensi dan kontrol.
3. Comparation
a. Jurnal 1: Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Kemampuan Keluarga
Dalam Merawat Klien Isolasi Sosial
Hasil: Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan keluarga dalam
merawat klien isolasi sosial baik kognitif sebelum pemberian terapi psikoedukasi
keluarga setara. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan
kemampuan kognitif keluarga secara bermakna sesudah pemberian terapi
psikoedukasi keluarga.
b. Jurnal 2: Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial (Kognitif, Afektif, dan
Perilaku) Melalui Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ Dr. Amino
Gondhoutomo Semarang
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik ada peningkatan
kemampuan kognitif responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Hasil uji
statistik ada peningkatan kemampuan interaksi sosial dengan kemampuan afektif
responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Meningkatnya respon afektif
pada responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif karena klien merasa tidak
cemas selalu optimis dan dapat menghargai individu, orang lain dan lingkungan.
4. Outcome
Terapi psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan kognitif karena
dalam terapi mengandung unsur untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang
penyakit, mengajarkan tehnik yang dapat membantu keluarga untuk mengetahui
gejala-gejala penyimpangan perilaku, serta peningkatan dukungan bagi anggota
keluarga itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai