0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Jurnal ini membahas pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien isolasi sosial. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan memberikan terapi psikoedukasi keluarga selama lima sesi kepada kelompok intervensi. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan kognitif keluarga karena memberikan pengetahuan tentang penyakit, ge
Jurnal ini membahas pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien isolasi sosial. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan memberikan terapi psikoedukasi keluarga selama lima sesi kepada kelompok intervensi. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan kognitif keluarga karena memberikan pengetahuan tentang penyakit, ge
Jurnal ini membahas pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien isolasi sosial. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan memberikan terapi psikoedukasi keluarga selama lima sesi kepada kelompok intervensi. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan kognitif keluarga karena memberikan pengetahuan tentang penyakit, ge
1. Judul Penelitian: Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Kemampuan
Keluarga Dalam Merawat Klien Isolasi Sosial 2. Peneliti: Ruti Wiyati, Dyah Wahyuningsih, Esti Dwi Widayanti 3. Ringkasan Jurnal: Isolasi sosial merupakan suatu keadaan perubahan yang dialami klien skizofrenia. Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan isolasi sosial jika individu tersebu: menarik diri, tidak komunikatif, menyendiri, asyik dengan pikiran dan dirinya sendiri, tidak ada kontak mata, sedih, afek tumpul, perilaku bermusuhan, menyatakan perasaan sepi atau ditolak, kesulitan membina hubungan di lingkungannya, menghindari orang lain dan mengungkapkan perasaan tidak dimengerti orang lain. Isolasi sosial tidak hanya berdampak secara individu pada klien yang mengalami tetapi juaga pada sistim klien secara keseluruhan yaitu keluarga dan lingkungan sosialnya. 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan isolasi sosial. 5. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan Teknik yang digunakan pada penelitian ini mudah digunakan dan tidak membutuhkan banyak biaya Pada penelitian ini peneliti menyampaikan bahwa Instrumen sudah diuji validitas dan reabilitasnya sehingga dapat dijadikan pedoman atau acuan penelitian b. Kekurangan Pada penelitian ini peneliti tidak menjelaskan secara detai tentang konsep terapi yang diberikan sehingga pembaca tidak mengetahui bagaimana SOP atau ketentuan dalam memberikan terapinya BAB II PEMBAHASAN 1. Problem Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimant pre dan post test with kontrol group). Pelaksanaan penelitian dibantu oleh perawat rumah sakit yaitu perawat dari ruang Samiaji dan dari ruang Yudistira dalam memberikan terapi generalis, sedangkan untuk terapi psikoedukasi keluarga dilakukan oleh peneliti. 2. Intervensi Pengumpulan data dilakukan dalam dua periode yaitu: melakukan pre test pada responden kelompok kontrol dan intervensi untuk menilai kemapuan keluarga. Pada kelompok intervensi diberikan terapi psikoedukasi keluarga selama lima sesi yang masing-masing sesi selama 45 menit. Setelah itu diukur kembali kemampuan kognitif dengan menggunakan post tes, pada kelompok intervensi dan kontrol. 3. Comparation a. Jurnal 1: Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Klien Isolasi Sosial Hasil: Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan keluarga dalam merawat klien isolasi sosial baik kognitif sebelum pemberian terapi psikoedukasi keluarga setara. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan kemampuan kognitif keluarga secara bermakna sesudah pemberian terapi psikoedukasi keluarga. b. Jurnal 2: Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial (Kognitif, Afektif, dan Perilaku) Melalui Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ Dr. Amino Gondhoutomo Semarang Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik ada peningkatan kemampuan kognitif responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Hasil uji statistik ada peningkatan kemampuan interaksi sosial dengan kemampuan afektif responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Meningkatnya respon afektif pada responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif karena klien merasa tidak cemas selalu optimis dan dapat menghargai individu, orang lain dan lingkungan. 4. Outcome Terapi psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan kognitif karena dalam terapi mengandung unsur untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit, mengajarkan tehnik yang dapat membantu keluarga untuk mengetahui gejala-gejala penyimpangan perilaku, serta peningkatan dukungan bagi anggota keluarga itu sendiri.