Anda di halaman 1dari 3

BAB I

IDENTIFIKASI JURNAL (KOGNITIF LANSIA)

1. Judul Penelitian: Pengaruh Senam Otak Terhadap Perubahan Daya Ingat (Fungsi
Kognitif) Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Darma Kubu Raya
2. Peneliti: Agus Martini, Agus Fitriangga, Faisal Kholid Fahdi
3. Ringkasan Jurnal
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini menimbulkan berbagai masalah
sosial, ekonomi, dan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada
usia lanjut antara lain gangguan fungsi kognitif dan keseimbangan. Lansia yang
mengalami penurunan fungsi kognitif, diperlukan suatu cara guna mencegah
penurunan fungsi kognitif tersebut, diantaranya dengan menggunakan terapi senam
otak.
4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap
perubahan daya ingat (fungsi kognitif) pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Mulia Dharma Kubu Raya.
5. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
 Teknik yang digunakan pada penelitian ini mudah digunakan dan tidak
membutuhkan banyak biaya
 Pada penelitian ini peneliti menyebutkan gerakan-gerakan yang digunakan
untuk senam otak, sehingga lansia maupun masyarakat dapat menerapkannya
b. Kekurangan
 Pada penelitian ini peneliti tidak menyebutkan kapan dan berapa kali baiknya
dilakukan senam otak serta durasi yang dibutuhkan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Problem
Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan quasy experiment dengan time
series design. Populasi target dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami
gangguan fungsi kognitif ringan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah lansia di
Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Kubu Raya yang mengalami ganggguan
fungsi kognitif ringan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah lansia yang berusia 60-85
tahun, lansia yang mengalami penurunan daya ingat (fungsi kognitif) ringan, lansia
yang mampu berkomunikasi dengan baik, dan dapat melakukan aktifitas fisik seperti
senam.
2. Intervention
Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah senam otak. Gerakan
yang dipilih dalam penelitian ini adalah delapan tidur dan putaran leher (dimensi
lateralis), burung hantu dan mengaktifkan tangan (dimensi pemfokusan), dan pasang
telinga dan pernafasan perut (dimensi pemusatan).
3. Comparation
a. Jurnal 1: Pengaruh Senam Otak Terhadap Perubahan Daya Ingat (Fungsi
Kognitif) Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Darma Kubu
Raya
Hasil: Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi kognitif sebelum diberikan
intervensi senam otak menunjukkan bahwa 26 responden (100%) mengalami
ketidaknormalan atau gangguan pada fungsi kognitifnya.Sedangkan setelah dilakukan
senam otak pada posttest 1 didapatkan hasil bahwa 6 responden dari 26 responden
menunjukkan fungsi kognitif normal. Pada posttest ke 2 yag berarti intervensi senam
otak telah diberikan selama dua minggu, didapatkan hasil yang menunjukkan 7
responden (27,0%) dari 26 responden memiliki fungsi kognitif normal. Pada posttest
ke 3, 11 responden (42,3%) memiliki skor fungsi kognitif normal dan pada posttest ke
4 (posttest terakhir), didapatkan hasil bahwa >50% yaitu 61,54% (16 responden)
memilki skor fungsi kognitif normal. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama
intervensi diberikan, semakin meningkatkan skor fungsi kognitif pada responden.
b. Jurnal 2: Gambaran Fungsi Kognitif Pada Lansia Dengan Pemberian Terapi
Puzzle
Hasil: Hasil penelitian lansia di Panti Pelayanana Sosial Lanjut Usia (PPSLU)
Sudagaran Banyumas didapatkan nilai mean MMSE sebelum dilakukan intervensi
terapi puzzle adalah 22,83 pada kelompok eksperimen dan 22,33 dan nilai mean
MMSE setelah dilakukan intervensi terapi puzzle sebanyak 5x adalah 28,11 pada
kelompok eksperimen 22,22 pada kelompok control yang tidak diberikan intervensi
terapi puzzle therapy (CPT). Hasil uji Mann Whitney pada penelitian diperoleh nilai
Asymp.Sig (Sig 2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Artinya terdapat pengaruh terapi
puzzle terhadap fungsi kognitif lansia di panti pelayanan sosial lanjut usia (PPSLU)
sudagaran banyumas.
4. Outcome
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan latihan
senam otak tiga kali dalam seminggu selama satu bulan dapat meningkatkan fungsi
kognitif pada lansia.

Anda mungkin juga menyukai