Perwatakan:
1) Rey : kalem dan cool
2) Ojik : berisik dan banyak tingkah
3) Raihan : ramah dan humble
4) Gandhi : dingin dan acuh
5) Pelangi : ramah dan baik
6) Naluri : judes dan peduli
7) Novita : lemot dan baik
8) Icha : berisik dan humble
9) Galuh : kalem dan suka mengingatkan
10) Bu ruri : galak dan tegas
Latar :
1) Tempat : cafe, kantin sekolah, ruang kelas, asrama, pusat perbelanjaan, dan kampus.
2) Waktu : pagi hari, siang hari, malam hari.
Sinopsis :
Kisah 4 sekawan yaitu Rey, Ojik, Raihan dan Gandhi yang bertemu dengan 5 sekawan
yaitu Pelangi, Naluri, Novita, Icha dan Galuh di sebuah kafe. Memikirkan nasib mereka
dikeluarkan dari sekolahnya karena ketahuan balap motor. Kehidupan sekolah mereka berubah
karena rasa ketertarikan hingga mereka memutuskan untuk bersekolah di sekolah khusus putri.
Menjalani kehidupan sekolah dengan menyamar sebagai wanita. Pada suatu malam, bu Ruri
masuk di sebuah kamar asrama dan mengetahui bahwa 4 sekawan merupakan pria bukan wanita.
4 sekawan dan 5 sekawan yang sama-sama mengerjakan berbagai tugas sekolah, hingga
tiba saatnya mereka menghadapi berbagai macam ujian sekolah untuk bisa lulus dan melanjutkan
ke universitas. Rey yang sedari dulu memiliki rasa terhadap pelangi pun kini diungkapkannya.
Kala itu hari sudah siang,di sebuah cafe terdapat lima sekawan yaitu Pelangi ,Naluri ,Novita ,Icha
dan Galuh yang sedang berbincang bersama.
Icha : "Capek tau gak!"
Naluri : "Capek kenapa cha?"
Icha : "Capek mikirin tugas."
Novita : "Yaelah cha,tugas itu dikerjain bukan dipikirin!"
Pelangi : "Kok tumben lo pinter nov?"
Novita : "Iya dong,novita..."
Icha : "Lagian nih ya,kita kan udah kelas 12, kenapa sih masih harus dikasih tugas
segala."
Galuh : "Gak usah ngeluh cha,kalau kamu ngeluh terus nanti kerasa berat."
Naluri : "Bener tuh! Dengerin tuh cha!"
Icha : "Iya-iya."
Beberapa saat kemudian, datanglah 4 sekawan yaitu Rey, Ojik, Raihan, dan Gandhi yang duduk
bersebelahan meja dengan 5 sekawan itu.
Ojik : "Eh, cewek tuh!"
Rey : "Yaelah, cewek mulu lu mah!"
Raihan : "Pikirin tuh gimana nasib kita. Mau sekolah dimana kita?"
Gandhi : "Gue jadi ikutan dikeluarin dari sekolah gara-gara lu pada tau! Gue kan nggak
ikutan balap motor!”
Ojik, Rey, Raihan : "Lo juga salah tau!"
Keesokan harinya, 4 sekawan itu membuat janji untuk bertemu di sebuah pusat perbelanjaan.
Ojik : "Eh, gue ada informasi nih! Ternyata cewek-cewek kemarin sekolah di Ibnu
Hajar Boarding School!"
Rey : "Terus?"
Ojik : "Entah kenapa, gue tertarik ngikutin tuh cewek-cewek. Sekolah di sana yuk! "
Raihan : "Gila lu ya! Itu kan sekolah Khusus cewek!"
Rey : "Serius lu jik?"
Gandhi : "Gue nggak ikut".
Ojik : "Gue serius! Ayolah, sekali-kali ngelakuin hal gila nggak papa. Mumpung
masih muda."
Raihan : "Boleh tuh, gue mau!"
Rey dan Gandhi : "Oke gue ikut."
Setelah mendaftar dan diterima di sekolah keputrian, 4 sekawan itu masuk sekolah untuk pertama
kalinya.
Bu Ruri : "Assalamualaikum."
Siswa : "Waalaikumussalam."
Bu Ruri : "Anak-anak, kita kedatangan empat murid baru dari SMAN 19. Silahkan masuk
nak, perkenalkan diri kalian!"
Ojik : "Perkenalkan nama saya Zia."
Rey : "Perkenalkan nama saya Reyna."
Raihan : "Perkenalkan nama saya Jihan."
Gandhi : "Perkenalkan nama saya Nanda."
Bu Ruri : "Oke, mulai hari ini dan seterusnya mereka akan menjadi bagian dari kita. Ibu
harap kalian bisa memperlakukan mereka dengan baik. Silahkan duduk di
tempat yang masih kosong. Baiklah kalian buka buku biologi cetak hal 78
kerjakan, jangan ribut! ibu ada rapat."
Siswa : "Baik bu."
Kring-kring bel istirahat berbunyi suara ricuh para siswi terdengar memenuhi kantin. Di sebuah
bangku kantin...
Ojik : "Hai semua."
Girls : "Hai."
Ojik : "Salam kenal ya."
Girls : "Iya."
Raihan : "Kami gabung ya."
Novita : "Apanya yg digabung?"
Gandhi : "Gabung makannya!"
Pelangi : "Iya gabung aja."
Keesokan harinya....
Novita : "Eh, mau ngapain ya bu Ruri kesini?"
Icha : "Ya mau ngajarlah Nov! Woy bu Ruri datang!"
Bu Ruri : "Assalamualaikum."
Siswa : "Waalaikumussalam."
Bu Ruri : "Jadi gini, karena kalian akan menghadapi UN , ibu harap kalian belajar untuk
mempersiapkan UN dengan baik. Untuk hari ini kalian belajar mandiri, ibu dan
guru yang lain akan mempersiapkan perlengkapan UN kalian."
Siswa : "Siap bu!"
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. 5 sekawan tersebut langsung meluncur ke markas mereka.
Dimana lagi jika bukan di kantin. Sesampainya di kantin . . .
Naluri : " Nih pesenan kalian orang! "
Novita : " Ih mbaknya baik deh, eh tapi kenapa tu muka datar gitu yah? "
Icha : " Hust... diem ajalah lu! Eh, ingat cewek ini gak? Yang kemaren kita ketemu di
jalan itu?"( sambil menyodorkan hp)
Pelangi : "Emang kenapa si cha?"
Naluri : "Iya nih anak, kenapa lagi?"
Novita : "Cewek yang cantik banget itu? Hidungnya mancung, bulu matanya lentik,
wajahnya beh... mulus bingit itu kan? "
Icha : "Cantikan juga gue! Tau gak? Ternyata tu cewek agresif banget?"
Pelangi : "Agresif? Agresif gimana?"
Icha : "Ya agresif loh, masa tu ya kemaren dia ngerengek minta pulang bareng sama
cowok yang sekolah di SMA sebelah. Mana narik-narik lengan tu cowok lagi."
Novita : "Hah.... Abang ganteng aku itu? Ini gak bisa dibiarin!"
Galuh : "Kalian ini ngomongin apa sih? Allah swt berfirman dalam surah al-hujarat ayat
12, bahwasanya jikalau kalian suka menggunjing, kalian sama saja seperti
memakan daging saudara yang sudah mati. Jadi, lebih baik kalian berhenti deh
ngomongin orang."
Pelangi : "Iya tu dengerin! Abisin tu minumannya, bentar lagi masuk!"
Naluri : "Nanti malem kumpul di cafe ya! Belajar sambil ngisi perut!"
All : "Oke!"
Matahari pun sudah tenggelam di persembunyiannya tergantikan oleh cahaya bintang dan bulan
yang muncul menampakkan cahayanya.
Gandhi : "Eh , kok mereka ada disini?"
Ojik : "Gabung yuk!"
Raihan : "Ashiapppp!"
Rey : "Boleh gabung?"
Novita : "Boleh dong , masa ada cogan yang datang kami tolak."
Rey : "Makasih."
Raihan : "Lagi belajar?"
Naluri : "Lo ga liat?"
Raihan : "Judes banget si mbaknya."
Galuh : "Kenapa si logika matematika itu gak sederhana aja?"
Ojik : "Sederhana kok , sesederhana aku mencintaimu!"
Gandhi : "Ih apaan si , receh banget!"
Icha : "Ah entahlah , gue pusing mikirin UN."
Pelangi : "Lagian ngapain sih harus ada ujian nasional segala?"
Rey : "Ujian nasional itu kayak cinta , yang bakalan dateng tepat pada waktunya."
Novita : “Ututu.... baper nih!"
Sepulang dari cafe, 4 sekawan yang kelelahan langsung mengistirahatkan tubuhnya. Tanpa mereka
sadari mereka lupa untuk mengunci pintu kamar. Bu Ruri yang kebetulan malam ini sedang bertugas
melihat keadaan asrama dan . . .
Bu Ruri : "Ya ampun . . .!! Masih aja ada sampah di depan kamar. Dasar jorok!"
Tok . . . Tok . . . Tok . . .
Bu Ruri : "Assalamualaikum. . . Buka pintunya!
Tok. . . Tok . . . Tok . . .
Bu Ruri : “Apa mereka lagi keluar? Buka ajalah. . .”
*Ceklek*
Bu Ruri : "Astaghfirullah... Kalian!"
Boys : " Bu ruri . . .?"
Pelangi : "Ada apa bu?"
Girls : "Astaghfirullah . . ."
(Di ruang Bu Ruri)
Bu Ruri : " Ibu akan melaporkan kalian ke kepala sekolah!”
Ojik : " Jangan bu, kita bisa jelasin. "
Raihan : " Bu jangan dilaporin. Kami minta maaf. Bu tolong bantu kami, sebentar lagi
kami lulus."
Bu Ruri : "Akan tetap saya laporkan!"
Ojik : "Saya mohon bu, bantu kami."
Bu Ruri : "Baiklah saya bantu, tapi kalian harus hati-hati dan jangan banyak tingkah!"
Boys : "Terimakasih bu!"
Diruang kelas, beberapa hari setelah ujian nasional. Pembagian surat kelulusan yang dinanti setelah
menjalani segelumit ujian-ujian yang menguras tenaga dan pikiran.
Bu Ruri : "Assalamualaikum."
Siswa : " Waalaikumusalam."
Bu Ruri : "Baik anak-anak, hari ini adalah hari pembagian surat kelulusan setelah kalian
menjalani beberapa macam ujian kemarin." (Bagi surat)
Bu Ruri : "Ibu ucapankan selamat kepada kalian yang telah lulus. Ibu harap kalian semua
sukses."
Siswa : "Terimakasih bu . . ." (buka surat)
Girls : "Alhamdulillah lulus. . ."
Boys : "Alhamdulillah lulus . . . "
Setelah mendaftar dan diterima disalah satu Universitas, lima sekawan dan empat sekawan hari ini
masuk kuliah pertama kalinya. Di sebuah kantin setelah kegiatan MOS...
Icha : "Eh gila ya tuh, kating yang nge-MOS ganteng-ganteng!"
Novita : "Iya tuh, boleh dikarungin bawa pulang ga ya?"
Raihan : "Yaelah, gantengan juga gue!"
Pelangi : "Kepedean lu."
Naluri : "Yaelah Icha, kating galak ngeselin gitu kok dibilang ganteng."
Pelangi : "Bener tuh!"
Rey : "Nanti malem kumpul di cafe ya!"
All : "Oke!"
Amanat :
Amanat yang dapat diambil dari teater ini adalah :
Sepandai-pandainya kamu menyimpan kebohongan, pasti akan ketahuan juga. Jadi, jangan
pernah berbohong karena satu kebohongan akan melahirkan kebohongan yang lain.
Sahabat adalah seseorang yang selalu ada bersama kita dalam keadaan senang maupun susah