Adegan 1
Pada suatu hari di SMAN seorang siswa pindahan dari sekolah yang berada di desa. Mereka berdua
pindah sekolah karena tugas dari orang tua mereka masing-masing yang dipindah tugas ke kota.
Bu Lilis : “Hari ini kita kedatangan dua murid baru pindahan dari desa”
“Ayo nak silahkan masuk ke dalam kelas” (sambil mengajak masuk mereka)
Ujang : “Sekamat pagi teman teman, perkenalkan nama saya Ujang Saripudin. Saya pindahan dari SMAN
1 Karangbahagia”
Adi : “Kok dari desa bisa sih pindah kesini, emang punya duit?”
Bu Lilis : “Sudah sudah, pertanyaan kalian sangat gak mutu. Ujang silahkan duduk. Kalian baik baik ya”
*Ujang mencari tempat duduk namun teman sekelasnya tidak memberikan Ujang tempat kecuali Anik,
teman masa kecilnya
*Saat Ujang ingin duduk, kursinya ditarik oleh Dadang. Teman sekelas menjahili & menertawakannya
kecuali Anik
Adegan 2
*Beberapa jam berlalu, Bu lilis kembali memasuki kelas untuk mengajar. Saat Bu Lilis sedang menulis di
papan tulis, Dayat melempar kertas kearah Bu Lilis
Bu Lilis : “Kurang ajar kamu Ujang. Baru berapa hari kamu di sekolah ini, udah berani cari gara gara!
Keluar kamu”
Ujang yang sedang duduk di luar kelas, diusir oleh Dayat dan teman temannya. Anik yang melihat segera
melaporkan ke guru bk bahwa Ujang dibully
Bu Ulin : “Yaampun... kunaon si Ujang dibully? Panggil mereka semua kesini secepatnya”
Sesampainya di Ruang BK
Dayat : “Bukan kami Bu. Ujang kan teman kami bu, mana mungkin kami membully Ujang”
Bu Ulin : “Oke, untuk sekarang Ibu percaya kepada kalian. Tapi jika nanti ada laporan beserta bukti
kalian membully, Ibu akan menghukum kalian”
Dayat : “Baik Bu” (mereka semua langsung keluar dari ruangan BK)
Adegan 3
Dayat dan teman-temannya sangat kesal, dengan penuh amarah mereka mencaritahu siapa yang
melaporkan mereka ke BK. Saat menuruni tangga, mereka bertemu dengan Ujang lalu mereka
melampiaskan kekesalan mereka kepada Ujang.
Dayat : “Berani ya kamu ngelapor kami ke BK” (sambil mencekik leher Ujang)
Ujang : “Siapa yang ngelaporin kalian?. Saya gak merasa melaporkan kalian”
Acong : “Alah jangan banyak alasan. Ayo kita abisin Ujang!” (mengajak teman-temannya)
Tanpa mereka sadari, Anik sedang memvideokan kejadian tersebut. Kemudian Anik merasa kasihan
melihat Ujang yang dibully, lalu dia memberanikan diri menghampiri Ujang saat gengnya Dayat sudah
pergi.
Anik : “Kamu jangan mau diginiin sama mereka Ujang. Kamu itu cowok, harusnya kamu lawan mereka,
biar mereka gak seenaknya sama kamu.”
Ujang : “Aku sebenernya udah muak dengan perlakuan mereka. Tapi aku bingung cara melawan Dayat
dan gengnya”
Anik : “Yaudah, coba kamu ingat hal apa saja yang mereka sudah perbuat ke kamu. Apakah kamu masih
mau diam saja?. Ayo lawan!. Buktikan kalau kamu juga berani dengan mereka, ingat harga diri kamu,
inget keluarga kamu apa mereka akan diam saja melihat kamu dibully?”
(Anik menepuk pundak Ujang, dan memberikan semangat untuk Ujang sambil dia berdiri meninggalkan
Ujang)
Adegan 4
Anik memikirkan cara bagaimana agar membantu Ujang. Lalu terlintas ide untuk meminta bantuan
kepada teman sebangkunya. Akhirnya Anik memberanikan diri untuk berbicara kepada teman
sebangkunya untuk meminta bantuan dia dan gengnya.
Anik : “Angel, aku boleh minta bantuan kamu dan teman-temanmu ga?”
Anik : Ujang dibully oleh gengnya Dayat...... (mereka pun bercerita tentang perlakuan Dayat ke Ujang)
Angel : “Oh begitu. Liat nanti saja, kalau aku bisa bantu, aku dan teman-teman akan bantu”
Adegan 5
Angel menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul. Dia menceritakan kembali apa yang Anik
ceritakan. Mereka semua merasa kasihan dengan Ujang, akhirnya mereka membuat rencana diam-diam
untuk membalas perlakuan Dayat dan geng nya.
Tasya : “Sekalian helmnya kita umpetin. Biar mereka semua tau rasa”
Mereka pun berdiskusi memikirkan cara agar semua rencananya dapat berjalan dengan lancar.
Adegan 6
Keesokan harinya di dalam kelas sudah terjadi kericuhan yang disebabkan oleh gengnya Dayat.
Dayat : “Woi!. Kerjaan siapa ini yang ngerobek sama ngecoret jaket gue” (Dayat sangat marah karena
jaket kesayangannya dicoret dan dirobek)
Dengan amarahnya Dayat dan teman-temannya menghampiri Ujang yang sedang membaca buku.
Dayat : (sambil menarik kerah seragamnya) Pasti lo kan yang ngelakuin semua ini”
Adi : “Benar pasti dia, siapa lagi kalau bukan dia. Kan yang selama ini kita bully cuma lo doang”
Ujang : (menutup bukunya dengan kasar lalu berdiri) Bukan saya yang melakukannya.
Acong : “Jujur aja sih kalau emang lo yang ngelakuin semua ini”
Ujang tidak sanggup membendung amarahnya. Kemudian Ujang menyerang Dayat, Adi, Acong
menggunakan tas dan bukunya. Perkelahian tersebut mengundang perhatian hampir seluruh kelas.
Akibat dari tragedi tersebut, mereka berempat dipanggil ke ruang BK.
Bu Ulin : “Perilaku kalian kali ini sudah tidak bisa ibu maafkan, tidak mencerminkan selayaknya pelajar.
Kalian semua Ibu jemur di lapangan sampai siang hari!!!!!!!!!!!”
2 jam telah berlalu. Dayat and the gang menyesali perbuatannya selama ini.
Dayat : Jang, gue dan temen temen mau minta maaf selama ini udah ngebully lu dan membuat lu sakit
hati atas perbuatan kita. Kita semua berharap lu mau maafin kita.
Ujang : “...”