Anda di halaman 1dari 4

Nama. : M. Qioravansyah. D.

Kelas. : XI IPS 4

Absen : 23

1. Tentukan ciri (ulasan) berdasarkan buku fiksi berjudul “Surat Kecil untuk Tuhan”
 Strukturnya terdiri atas orientasi, tafsiran, evaluasi dan rangkuman.
 Terdapat informasi berdasarkan pandangan atau opini penulis mengenai suatu karya.
 Opininya berdasarkan fakta yang di interpretasikan ke dalam buku tersebut.

2. Identifikasi isi buku novel berjudul “Surat Kecil untuk Tuhan”!


Strukturnya terdiri atas
 Orientasi
 Tafsiran
 Evaluasi
 Rangkuman.
Aspek kebahasaannya terdiri atas
 penggunaan kalimat persuasif
 Ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan)
 Kata kerja material serta relasional.

A. Identifikasi
1. Struktur
a. Orientasi buku fiksi dengan judul “Surat Kecil Untuk Tuhan”!
Surat Kecil untuk Tuhan merupakan salah satu judul hasil karya sastra
Agnes Danovar, yang berupa novel. Novel ini mengisahkan ulang cerita
pilu seorang gadis bernama Keke atau Gita Sesa Wanda Cantika. Ia
terkena penyakit yang terbilang langka bernama Rabdosmiosarkoma
atau yang dalam bahasa awam dikenal dengan nama kanker jaringan
lunak. Keke sendiri merupakan pasien pertama di Indonesia yang
terdeteksi terkena penyakit tersebut. Hal ini yang menjadikan kisahnya
sangat menggugah.

b. Tafsiran buku fiksi dengan judul “Surat Kecil untuk Tuhan”!


Novel ini menceritakan Keke, seorang gadis yang cukup beruntung,
karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak
laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat
menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang
Ayah. Selain itu Keke juga dikelilingi enam sahabat karib yang selalu
setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan
kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy.
Pada tahun 2003 kanker Rhabdomyosarcoma menghinggapinya, Keke
merupakan pengidap pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun
berubah menjadi “monster” hingga terpaksa harus menjalani
serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya,
semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya
mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya
membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali
menjalani aktivitas seperti sedia kala.

c. Evaluasi buku fiksi”Surat Kecil Untuk Tuhan”


Kelebihan buku :
Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut
dalam kisah yang diceritakan didalam novel ini. Kisahnya pun sangat
menyentuh hati dan juga diangkat dari kehidupan nyata. Di dalam nya
novel ini juga terdapat foto – foto perjuangan keke dari terkena kanker
hingga ia telah tiada. Novel ini juga mengajarkan kita agar selalu ikhlas
dan tabah dalam menerima cobaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kekurangan buku :
Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan
juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.
Kelemahan :
Kelemahan yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang
kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-
kata kiasan penulis.

d. Rangkuman buku fiksi dengan judul “Surat Kecil untuk Tuhan”


Kisah yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya. 2
pribadi yang amat sangat berbeda. Salut banget sama ceritanya, tapi
sayang penulisannya masih ada yang kurang menarik. Pokoknya yang
belum baca novel ini harus baca karena sangat bagus dan mengharukan.
Mungkin itu saja yang dapat saya katakana. Jangan lupa baca novelnya.

2. Aspek Kebahasaan dalam buku non-fiksi berjudul “Surat Kecil untuk Tuhan”
Penggunaan kata-kata opini
 Anaknya rajin dan pandai sekali.
 BuatBuat Aku pendidikan adalah segalanya.

PenggunaanPenggunaan kata-kata persuasif


 Nanti pulang sekolah kita ke dokter ya!
 Keke itu jarang sakit. Bahkan tidak ada tanda-tanda kalau dia kanker!

Penggunaan ungkapan perbanding an (persamaan/perbedaan)


 Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis
mata.

MenggunakanMenggunakan kata kerja material


 Material :Di kala aku dan ayah sedang makan soto ayam
 Andi mengetuk pintu

C.Pengumpulan Data
Identifikasi pesan isi buku novel berjudul “Surat Kecil untuk Tuhan!
Semangat hidup keke yang luar biasa dan pantang menyerah untuk melawan rasa
sakitnya.kemauannya yang kuat untuk tetetap hidup dan bersabar dengan penyakit
yang di deritanya,walaupun dokter suadah menfonis umurnya,tapi dia bisa tetap
bertahan hidup hingga dia pun pernah di katakana sembuh. Jadi, apapun masalah
dan cobaan yang di berikan Tuhan kepada kita,intinya kita tidak boleh mengeluh dan
menyerah.yakinlah kita bisa melewati itu semua,walaupun itu akhirnya akan
menyakitkan tapi setidaknya kita sudah pernah berusaha.karna rencana Tuhan itu
selalu indah.

D. Pembuktian

1. Kuasa Tuhan terhadap manusia tanpa batas

Keke berhasil sembuh dari penyakit kankernya yang biasanya kemungkinan


sembuhnya sangat kecil.
”Apa yang Keke ingin rasakan di dunia sekarang telah Keke rasakan. Mengapa harus
marah pada Tuhan. Tuhan sangat sayang Keke. Sehingga Keke hidup bahagia dan
dapat merasakan yang belum tentu orang bisa rasakan. Mungkin kata-kata Ayah
sedikit kasar. Tapi Ayah ingin Keke menangkap maksud Ayah. Hidup di dunia ini
hanya sementara. Termasuk ayah juga. Tapi kita harus bersyukur bisa menikmatin
indahnya dunia. Mau setahun, mau tiga hari, kenapa kita gak siap di panggil Tuhan.
Kita sudah rasakan semua ya kan?”

2. Takdir merupakan hak Tuhan

Penyakit Keke adalah takdir dari Tuhan, meskipun telah berusaha sekeras mungkin,
jika Tuhan menghendaki, maka manusia tidak bisa berbuat apa-apa.

3. Tuhan mengetahui segala sesuatu yang dibutuhkan umat manusia

Hal tersebut dibuktikan dengan ketika Keke terserang penyakit kanker ganas, ia
masih diberi anugerah berupa sahabat-sahabat serta keluarga yang suportif.

4. Manusia berharap akan kebahagiaan dunia dan akhirat

Keke menulis harapannya di surat terakhir untuk Tuhan.

5. Tuhan akan mencintai umat-Nya saat mendapatkan ujian dan cobaan dihadapi
kesabaran dan ketabahan

Tuhan mencintai Keke dengan cara mengambil nyawa Keke lebih cepat disbanding
yang lain, agar Keke tidak merasakan sakit lagi.Kata-kata Ayah setidaknya membuat
Aku lebih kuat dari sebelumnya. Di mata Tuhan. Manusia hanya lah cantik dalam
hatinya, bukan dari rupanya. Kecantikan itu tidak abadi. Pada akhirnya kita tidak
akan meninggalkan
apapun ketika kita menghadap padanya. Aku belajar satu hal dalam semua ini
Hingga Aku menjadi kuat dalam menghadapi cobaanya. Aku mulai tertidur ketika
proses kemotrapi itu berlangsung. Wajahku telah membengkak. Bahkan Aku tidak
bisa melihat dengan jelas disebelah
Kanan. Aku telah pasrahkan semuanya pada Tuhan. Berharap setelah proses ini
semua kembali seperti semula. Ketika jarum itu mulai menusuk bagian
Lengan kananku. Walah Aku dalam keadaan terbius. Namun bisa kurasakan
Dengan keras dingin yang luar biasa dan membuat tubuhku berguncang
Menahan rasa itu.

Anda mungkin juga menyukai