Anda di halaman 1dari 9

Ibu Agak Nggak Suka Sama Nama Kamu

Bu guru sedang mengabsen muridnya di kelas 1 sekolah dasar.

Guru : "Nana Yuliani!"


Nana : "Saya, Bu!"
Guru : "Denny Hutagalung!"
David : "Saya, Bu!"
Guru: "Tono Sutono M!"
Tono: "Saya, Bu!"
Guru: "Tono, tolong sini sebentar!"
Tono : "Kenapa, Bu Guru?"
Guru : "Ibu agak nggak suka sama nama kamu. Kalo udah Tono, jangan pake
Sutono lagi. Jadinya aneh. Bilangin itu ke bapak kamu, ya!?"
Tono : "Iya, Bu!"
Guru : "Ngomong-ngomong, M-nya itu singkatan dari apa?"
Tono : "Mutono, Bu!"
Guru : "Oalah ???!!!"

Ujian Susulan 4 Mahasiswa


Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun
kesiangan. Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama
agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.

Mahasiswa A : "Pak, maaf kami telat ikut ujian semester."


Mahasiswa B : "Iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya
meletus."
Mahasiswa C : "Iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban
baru."
Mahasiswa D : "Oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami
mengikuti ujian susulan."

Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian
susulan. Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa
diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda.

Mahasiswa : "Ah, mungkin biar tidak menyontek," pikir para mahasiswa.

Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan
melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.

Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa
mengerjakan dengan senyum senyum.

Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai
bercucuran.
Di soal kedua tertulis : "Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?"
"???!!!"

Kamu Keturunan Yugoslavia Ya

Seoranggurubarutengahmengabsenmuridmuridnya.Sanggurutertarikdengan
sebuahnama,danmemanggilmuriddengannamatersebut.

Guru:"SmarySaklitinov,cobakemari"
Murid:"IyaBu."
Guru:"SinikamuNak,kamuketurunanyugoslaviaya?"
Murid:"BukanBu."
Guru:"LalukenapanamakamuSmarySaklitinov?"
Murid:"Oh,SmaryitusingkatandarinamaBapaksayaS(urtono)danIbusaya
Mary(anti)."
Guru:"Mmmm,kalauSaklitinov?"
Murid:"Sabtukliwontiganovember"
Guru:"Ohh???!!!"

SalahPengertian

Bu Inem baru saja di terima sebagai guru bimbingan konseling di sebuah


sekolah. Suatu hari dia melihat si Jono berdiri sendirian di pinggir lapangan
belakang sekolah, sementara ada murid yang lain sedang asyik bermain
bola. Karena merasa kasihan, Bu Inem mendekat dan menyapa dengan
ramah.

Bu Inem : "Hai Jono, bolehkah saya menemani kamu?"


Jono : "Iya, Bu." Jono menjawab. Tapi pandangan mata anak itu masih
tertuju pada teman-temannya di tengah lapangan.
Bu Inem : "Ah, anak ini kasihan sekali, Pasti dia ingin ikut bermain." Pikir
Inem.
Sebagai guru bimbingan konseling yang baik, Inem ingin tahu masalah apa
yang membuat Jono menyendiri seperti itu.
Bu Inem : "Kenapa kamu berdiri di sini sendirian, Jono?"
Jono : "Saya sedang jadi kiper, Bu."
Bu Inem : "Halah ???!!!"

Cerita Motivasi - Cinta Dan Waktu


Berikut ulasan mengenai Cerita Motivasi - Cinta Dan Waktu.

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada
Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup
berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-
tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat
berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan karena ia tidak dapat
berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai dan mencoba
mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.


"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan.
"Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta,
nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun
dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
"Kegembiraan! Tolong aku!" teriak Cinta.
Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak
mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!" teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu
mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah
Kesedihan.
"Oh, Kesedihan. Bawalah aku bersamamu!" kata Cinta.
"Maaf Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja." kata Kesedihan sambil
terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara.
"Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada
saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang
tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang
penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.
"Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-
teman yang mengenalku pun enggan menolongku?" tanya Cinta heran.

"Sebab, Hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu."

Sekian artikel mengenai Cerita Motivasi - Cinta Dan Waktu.

Cerita Motivasi - Luka Yang Selalu Membekas

Berikut ulasan mengenai Cerita Motivasi - Luka Yang Selalu Membekas.

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk
mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong
paku dan mengatakan pada anak itu, untuk memakukan sebuah paku di
pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia
marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa
ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke
pagar tersebut.
Akhirnya, tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa
mengendalikan amarahnya, dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia
memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar
dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu pun, akhirnya memberitahu ayahnya
bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Kemudian, sang ayah menuntun
anaknya ke pagar.
"Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang
di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya."
"Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu
meninggalkan bekas seperti lubang ini dihati orang lain."

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu
kembali. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan
tetap ada. Dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka
fisik.

Cerita Motivasi - Wortel, Telur, Dan Kopi


Berikut ulasan mengenai Cerita Motivasi - Wortel, Telur, Dan Kopi.

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan


menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu
bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk
berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan


air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut
mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua
dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih
tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak
sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20
menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan


meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk
lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya:
"Apa yang kau lihat, nak?"
"Wortel, telur, dan kopi." jawab si anak.

Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu.


Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya
lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang
kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika


mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya"
"Apa arti semua ini, Ayah?"

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi 'kesulitan' yang


sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi
yang berbeda.
"Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah
direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah.
Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah
direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik.
Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut."
"Kamu termasuk yang mana?" tanya ayahnya.
"Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah
kamu wortel, telur atau kopi?"
"Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya
keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah,
menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu."
"Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan
jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian
atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan
sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati
yang kaku?"
"Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu
yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal
pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi
terasa semakin nikmat."
"Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk,
kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga
membaik."
Cerita Lucu - Cerpen Lucu

Pemeras Kecil

Seorang anak kecil yang bandel melihat kakaknya dicium oleh teman
lelakinya. Esok harinya, ia menemui lelaki itu.

Abang semalam mencium kakakku bukan?


Ya, tapi jangan keras-keras. Ini seribu untuk tutup mulut!
Terima kasih, ini uang kembaliannya lima ratus!
Lho, kok pakai uang kembalian segala?
Saya tidak mau nakal, Bang. Semua orang yg mencium kakak juga saya
tagih lima ratus!
???!!!

Salah Nurunin Resleting

Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu
mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya.
Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini,
sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.

Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya
kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri
menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya
agak longgar.

Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan
lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang
ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba
ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini
terloncat dan masuk ke dalam bus.

Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata


ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.

Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat


orang!

Si pemuda menjawab kalem, Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum
kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana orang.
???!!!

Ibu Lebih Penting Daripada Istri

Cerita ini sebagai bukti bahwa ibu lebih penting dari segala apapun. Di
sebuah bandara, ada seorang pria yang kehilangan istrinya. Dia bertemu
dengan seorang anak kecil yang sedang menangis karena terpisah dari
ibunya. Akhirnya mereka sepakat untuk sama-sama mencari.
Pria itu bertanya, "Ibumu ciri-cirinya seperti apa?"

Jawab si anak, "Ibu saya tingginya 172cm, wajah dan dadanya sexy seperti
Melinda Dee, badannya langsing seperti gitar Spanyol, kulitnya putih, pakai
rok mini dan sepatu hak tinggi seperti Jennifer Lopez..."

Si pria terperanjat, "Haaaaah... Trus?"

Si anak balik bertanya, "Kalau istri om ciri-cirinya seperti apa?"

"Sudahlah, lupakan dulu istriku, kita cari dulu ibumu saja..."

???!!!

Siapakah Thomas Alfa Edison

Bu guru: Andi..! coba kamu jawab, siapa itu Thomas Alfa Edison..?
Andi: Tidak tau bu guru.

Bu guru: Kalo James Watt, siapa dia..?

Andi: Ndak tau juga bu guru..

Bu guru: Andi! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak
tau Tidak pernah belajar ya?

Andi: Belajar kok bu guru Lah coba Andi tanya, bu guru tau ndak siapa
Arifin Widodo..?

Bu guru: Tidak tau

Andi: Kalau Bambang Setiono Ibu tau?

Bu guru: Tidak tau Emang siapa mereka itu..?

Andi: Yaa itulah Bu, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..

???!!!

Saya Senang Dengan Cara Berpikir Bu Guru

Di sebuah sekolah dasar, suatu saat seorang guru bertanya pada salah satu
muridnya.

Bu Guru : Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa Kalo ada 5 ekor burung di
jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal?

Udin : Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang

Bu Guru : Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang
dengan cara berpikir kamu..
Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.

Udin : Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya Kalo ada tiga orang cewek,
masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan
dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya,
dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara
ketiga cewek itu yang sudah menikah?

Bu Guru : Hmmm pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum


es krim yaaaa

Udin : Salah harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya
senang melihat cara berpikir Bu Guru

???!!!

Nasib Menjadi Cowok

Kalo Dapat Pacar Cantik

Bakalan banyak permintaan dari pacar. Biaya yang dipakai ke salon bisa buat
hidup sebulan. Gak diberi, minta putus.

Kalo Dapat Pacar Jelek

Awal tahun sampai akhir dihina terus oleh teman. Capek menjelaskan kalau
dia itu punya inner beauty

Kalo Dapat Istri Jelek

Pulang kerja badan capek semua, mau cuci mata tapi gak bisa membedakan
mana pembantu dan mana yang istri.

Seharusnya Sudah Turun

Si Salim naik busway dan duduk disebelah ibu muda cantik dan sexy.
Kebetulan ibu muda itu baru mulai hendak menyusui bayinya. Tapi ketika si
ibu muda hendak menyusui, si bayi menolaknya..

Si ibu muda berkata ayo sayang diminum, entar mama kasih sama om yg
disebelah loh

Sepuluh menit kemudian bayi masih saja tidak mau minum asi.

Si ibu muda membujuk lagi ayo dong sayang diminum susunya nanti
mama kasih om yg disebelah beneran loh

Tiba2 si Salim bicara kepada si ibu muda Dengar ya mbak..tolong mbak


cepat ambil keputusan.. Saya mestinya sudah turun di 4 halte sebelumnya
loh..

???!!!
Lampu Merah

Seorang pemuda pengendara sepeda motor, sedang melaju dengan


kecepatan 180 km/jam melintasi jalan raya di tengah kota.

Ketika ia melihat didepannya ada sebuah perempatan dan lampu pengatur


LaLin-nya menunjukkan warna kuning, ia pun menambah gasnya, hingga
pada waktu lampu merah menyala, ia terus melaju tanpa berhenti.
Akibatnya, petugas polisi LaLin, mengejar sang pemuda itu karena telah
menerjang lampu merah.

Tak beberapa lama kemudian, tertangkaplah sang pemuda itu oleh polisi
yang mengejarnya.

Selamat siang, mas! tanya polisi tersebut.

Selamat siang, Pak! jawab si pemuda.

Mengapa anda tidak berhenti ketika lampu merah tadi menyala? Anda tidak
tahu, apa artinya merah? tanya sang polisi.

Berani, Pak!!! jawab si pemuda.

???!!!

Anda mungkin juga menyukai