Nilai-nilai Kebudayaan Pada Masa Pra-aksara dan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan modul ini yang menerapkan 4 C ( Creatif,
Critcal thinking, Communicative, dan Collaborative ) dan literasi, Peserta didik mampu
:
1. Menganalisis nilai nilai kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa pra-aksara dan
asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dengan tepat.
2. Menyajikan kesamaan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat di sekitar dengan tradisi
masyarakat pra-aksara Indonesia benar
d. Nilai Keadilan
Nilai keadilan sudah diterapkan dalam masyarakat pra-aksara, yaitu dengan adanya
pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-
laki berbeda dengan kaum perempuan. Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena
setiap orang akan memperoleh hak dan kewajiban sesuai dengan kemampuannya.
1. Ras Vedda
Menurut teori dari Sarasin bersaudara (Paul dan Fritz Sarasin) yang menyebut bahwa
populasi asli Indonesia adalah suatu ras berkulit gelap dan bertubuh kecil yang turunan
dari ras asli ini disebut orang Vedda.
Ras Vedda diperkirakan mulai bermigrasi sejak 2.000 SM pada masa neolithikum tapi
masih menjalani tradisi primitif. Ciri fisik orang Vedda hampir sama dengan penduduk
asli Australia (Aborigin), sehingga Koentjaraningrat (seorang ahli Antropologi Indonesia)
menyebut orang Vedda sebagai Austro-Melanosoid. Ciri-ciri fisiknya yaitu berambut
berombak, kulit sawo matang, dan bertubuh kecil. Keturunannya adalah suku bangsa
Sakai, Kubu, Lubu, Talang Mamak di Sumatra, dan Tomuna, Toala di Sulawesi.
Orang Vedda mendiami Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai
daratan pada zaman es atau periode glasial. Namun, setelah periode es berakhir dan es
mencair, maka dataran tersebut kemudian terpisah oleh lautan yaitu laut China Selatan
dan laut Jawa. Akibatnya, daratan yang tadinya bersatu kemudian terpisah menjadi
daratan utama Asia dan Kepulauan Indonesia. Penduduk asli tinggal di daerah
pedalaman dan penduduk pendatang tinggal di daerah pesisir.Ras Vedda kemudian
menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Timor
Barat, Flores Barat, dan terus ke timur sampai Kepulauan Melanesia. Walaupun
umumnya ke timur, tapi sebagian ada juga yang menyebar ke arah barat dan menghuni
Pulau Sumatra. Orang Vedda di Sumatra mengembangkan kapak genggam dan suka
memakan kerang-kerangan. Buktinya adalah adanya fosil kulit kerang di dekat Langsa
(Aceh), Sumatra Utara, Pahang, Kedah dan Perak di Malaysia.
https://attoriolong.com/2018/11/asal-usul-dan-proses-kedatangan-nenek-moyang-bangsa-indonesia/
peninggalan kebudayaan yang dibawah masyarakat Melayu Tua yang melewati jalur
Timur ini adalah kapak persegi.
Sementara suku bangsa yang termasuk ke dalam Melayu Tua yang melewati jalur Timur
ini diantaranya Suku Toraja.
Sedangkan kedatanan bangsa Melayu pada gelombang kedua disebut sebagai Deutro
Melayu atau Melayu Muda, datang dengan menggunakan perahu bercadik dua ke
Nusantara sekitar 500 tahun Sebelum Masehi. Ras dari Melayu Muda ini disebut sebagai
ras Mongoloid
Kedatangan bangsa melayu muda ini sama dengan jalur kedatangan bangsa Melayu
Tua yang melewati jalur Barat, yaitu melalui Yunan selanjutnya ke Indo-cina, semanjung
Malaya, dan selanjutnya menyebar ke wilayah Nusantara. Beberapa peninggalan
kebudayaan yang dibawah masyarakat Melayu Muda ini diantaranya perhiasan, nekara,
kapak corong, candrasa, dan moko. Sementara suku bangsa yang termasuk ke dalam
Melayu Muda ini diantaranya Suku Minagkabau, Bugis, Jawa, Aceh, Sunda, Makassar,
Mandar, Bali.
Selanjutnya masyarakat Melayu Tua yeng telah lebih dahulu datang ke kepulauan
Nusantara memilih menyingkir ke pedalaman ketika masyarakat Melayu Muda datang,
faktor yang menyebabkan itu terjadi karena bangsa Melayu Muda membawa
kebudayaan yang lebih maju dibanding yang dimiliki Melayu Tua, sehingga bangsa
Melayu Tua kalah dalam persaingan. Itulah sebabnya sehingga beberapa suku dari
bangsa Melayu Tua seperti Suku Dayak dan Toraja memilih tinggal di pedalaman atau
pegunungan.
Meskipun proses kedatangan bangsa Melayu tidak terjadi secara bersamaan, namun
hal yang membuktikan bahwa semuanya berasal dari tempat yang sama yaitu bisa
ditelusuri melalui bahasa yang digunakan. Ada ratusan bahasa daerah yang digunakan
di seluru penjuru Nusantara, namun hampir keseluruhan bahasa-bahasa itu memiliki
kesamaan kosakata pada beberapa perbendaharaan katanya, itu kerena bahasa-bahasa
daerah yang digunakan di Nusantara merupakan turunan dari rumpun Bahasa
Austronesia.
Rumpun Bahasa Austronesia atau yang kadang disebut bahasa kepulauan adalah
sebuah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia. Adapun beberapa
kesamaan kosakata dari berbagai bahasa daerah di nusantara bisa disimak dari
beberapa contoh, diantaranya penyebutan nama angka satu sampai sepuluh dalam
beberapa bahasa daerah seperti dalam bahasa Bugis, seddi, dua, tellu, eppa, lima,
enneng, pitu, arua, asera, seppulo.
Dalam bahasa Makassar, sere, rua, tallu, appa, lima, annang, tuju, sagangtuju,
salapang, sampulo. Dalam bahasa Jawa, siji, loro, telu, papat, lima, enem, pitu, wolu,
songo, sepuloh. Dalam bahasa Sunda, hiji, dua, tilu, opat, lima, genep, tujuh, dalapan,
salapan, sapuluh. Dalam bahasa Minangkabau, ciek, duo, tigo, ampek, limo, anam,
tujuh, salapan, sambilan, sapuluah.
3. Ras Melanosoid
Ras melanesoid adalah penduduk asli Indonesia bagian timur, sebelum datang dan
menyebarnya ras Mongoloid dari benua Asia. Di Indonesia, Ras melanesoid sekarang
banyak di temukan di pulau Papua dan sekitarnya seperti pulau Biak, pulau Raja Ampat,
pulau Halmahera, pulau Flores dan pulau Seram. Ras melanesoid juga banyak
ditemukan di luar Indonesia, yaitu di Papua Nugini, Kaledonia Baru dan di Kepulauan
Solomon.
Ras ini diduga merupakan keturunan manusia yang pertama kali datang di Nusantara.
Kedatangan mereka diperkirakan sekitar 60 ribu tahun yang lalu. Mereka bermigrasi
dengan memanfaatkan daratan yang ada karena turunnya permukaan laut di Jaman Es,
serta dengan menggunakan rakit sederhana. Meskipun sama-sama berkulit hitam, Ras
melanesoid berbeda dengan penduduk asli Afrika. Malah, karena migrasi yang sudah
sejak ribuan tahun, ras Melanesoid dan Australoid dapat disebut sebagai ras dengan
perbedaan genetik paling besar dengan penduduk Afrika.
Suku-suku dari ras Melanesoid misalnya adalah suku Asmat, Dani, dan Bauzi. Suku-
suku di pedalaman Papua menggunakan bahasa yang tidak berkerabat dengan bahasa
lain di dunia. Namun suku di pulau sekitarnya banyak yang menggunakan bahasa-
bahasa dari rumpun bahasa Austronesia, yang dibawa ras Australoid.
Ciri fisiknya yaitu kulit kehitam hitaman, hidung tebal, rambut keriting hitam, bibir tebal,
adan tegak, hidung mancung
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Pembiasaan Sikap
Petunjuk pengisian :
a. Isi format dibawah ini sesuai dengan apa yang kalian lakukan
b. Berilah tanda ( V ) pada kolom yang sesuai.
c. Berikan salah satu foto atau vidio kegiatanmu dan kirimkan ke guru mu melalui media
yang disepakati.
Skor :
1. Tidak Pernah 3. Sering
2. Kadang-kadang 4. Selalu
Upload Kegiatan 10 poin
2. Aktivitas Pengetahuan
Aktivitas Pembelajaran 1.1 :
Setelah kalian menggunakan literasi nilai-nilai kebudayaan masa pra-aksara baik dari
modul, internet atau pun youtube kerjakan LK dibawah ini !
Petunjuk/langkah kerja
1) Bacalah bagian uraian materi modul 1 pada kegiatan pembelajaran 1.1 tentang nilai-
nilai kebudayaan masa pra-aksara secara cermat
2) Siapkan alat tulis
3) Kerjakan lembar kerja LK.1.1 di bawah ini dengan benar
4) Setelah tugas dikerjakan beri nama, kelas dan ditandatangani orang tua, lalu
kirimkan ke guru mapel melalui google classrom atau WA pada hari itu paling lambat
pukul 14.00
Perbedaan kepercayaan
animisme dan dinamisme
masyarakat pra-aksara :
Berikan contoh nilai
musyawarah yang sudah ada
pada masa pra-aksara di
Indonesia
Sebutkan perbedaan nilai-nilai
budaya yang ada sekarang
dengan nilai budaya dan
tradisi pada masyarakat pra-
aksara
Paparkan kesamaan nilai-nilai
budaya dan tradisi masyarakat
di sekitar dengan tradisi
masyarakat pra-aksara
Indonesia.
Catatan :
Kalau kalian mengerjakan dengan baik akan mendapatkan nilai sebagai berikut :
Bagian 1 Skor 1 Nilai : ∑ skor diperoleh X 100
Bagian 2 Skor 3 20
Bagian 3 Skor 3
Bagian 4 Skor 3
Bagian 5 Skor 5
Bagian 6 Skor 5
Aktivitas Pembelajaran 1. 2 :
Setelah kalian menggunakan literasi tentang nenek moyang bangsa Indonesia dari modul,
internet, ataupun youtube kerjakan LK dibawah ini !
Petunjuk/langkah kerja
1) Bacalah bagian uraian materi modul 1 tentang Nenek Moyang Bangsa Indonesia
secara cermat
2) Siapkan alat tulis
3) Kerjakan lembar kerja LK.1.2 di bawah ini dengan benar
4) Setelah tugas dikerjakan beri nama, kelas dan ditandatangani orang tua, lalu kirimkan
ke guru mapel melalui google classrom atau WA pada hari itu paling lambat pukul
14.00
3. Aktivitas Keterampilan
Aktivitas Pembuatan Produk :
(Diselesaikan selama 3 minggu pada saat mempelajari sub pokok bahasan Nilai-nilai
Kebudayaan Pada Masa Praaksara dan Nenek Moyang Bangsa Indonesia)
Buatlah peta jalur migrasi bangsa proto melayu dengan cara sebagai berikut :
1. Pilih peta Indonesia dan jadikan model. Contoh:
Mengetahui Orangtua :
(Tanda Tangan/Centang)