Anda di halaman 1dari 13

b.

Periodisasi secara arkeologi


1.) Zaman Batu
Zaman Batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas
penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu
a) Paleolithikum
Paleolithikum berasal dari kata Palaeo artinya tua, dan Lithos yang
artinya batu sehingga zaman ini disebut zaman batu tua.
Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun
silam. Kehidupan manusia masih sangat sederhana.

b) Mesolithikum
Mesolithikum berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan
Lithos yang artinya batu sehingga zaman ini dapat disebut zaman batu
tengah. Hasil kebudayaan batu tengah sudah mulai lebih maju apabila
di bandingkan hasil kebudayaan pada zaman Paleothikum(batu tua).
Kejokkenmoddinger adalah istilah yang bersal dari Bahasa
Denmark,yatu kjokken artinya dapur dan modding artinyah sampah.
Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit kerang dan siput yang
menggunung dan sudah menjadi fosil. Kjokkenmonddinger ditemukan
di sepanjang pantai timu Sumatra, yakni antara langsa dan medan. Dari
timbunan itu, ditemukan kapak genggam yang ternyata sangat berbeda
dengan kapak palaeotikhum. Kapak genggam yang ditemukan tersebut
dinamakan dengan pebble atau kapak Sumatra sesuai denagan lokasi
penemuannya.

c) Neolithikum
Neolithikum berasal dari kata Neo yang artinya baru dan Lithos yang
artinya batu.Neolithikum berarti zaman batu baru. Pada zaman ini
terjadi perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat pada masa
praaksara. Mereka mulai hidup menetap dan ampu menghasilkan
bahan makanan sendiri melalui kegiatan bercocok tanam. Hasil
kebudayaan yang terkenal pada zaman ini adalah kapak persegi dan
kapak lonjong
Kapak persegi Kapak lonjong Gelang batu

d) Tradisi Megalithik
Megalithik berasal dari kata Mega yang artinya besar dan Lithos yang
artinya batu.Megalithik berarti batu besar.Jadi yang dimaksud dengan
tradisi megalithik adalah pendirian bangunan dari batu yang berukuran
besar
(1). Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu

(2). Dolmen adalah bangunan berupa meja batu, terdiri atas batu lebar
yang ditopang oleh beberapa batu yang lain.
(3). Kubur peti batu adalah tempat menyimpan mayat.

4). Waruga merupakan peti kubur batu dalam ukuran yang kecil.
Bentuknya kubus dan bulat
(7). Patung. Bentuk patung masih sangat sederhana umumnya
berbentuk binatang atau manusia
3. Nilai Nilai Budaya Masa Praaksara Di Indonesia
a) Nilai Religius ( kepercayaan)
Masyarakat praaksara sudah mulai memiliki kepercayaan
terhadap adanya kekuatan gaib. Mereka mempercayai bahwa
pohon rimbun tinggi besar, hutan lebat, gua yang gelap, pantai,
laut atau tempat-tempat yang lainnya dipandang keramat karena
ditempati oleh roh halus atau maklk gaib. Untuk menghilagkan
mala petaka maka roh atau makluk gaib harus selalu dipuja.
Kepercayaan terhadap roh atau makluk gaib.

b) Nilai Gotong Royong


Masyarakat pada masa praaksara hidup secara berkelompok,
mereka bergotong royong untuk kepentingan bersama.
Contohnya membangun rumah yang dilakukan secara bersama-
sama. Budaya gotong royong juga dapat terlihat dari peninggalan
mereka berupa bangunan-bangunan besar yang dapat dipastikan
dibangun secara bergotong royong.
c) Nilai Musyawarah
Dalam kehidupan berkelompok, masyarakat praaksara telah
mengembangkan nilai musyawarah. Hal ini ditujukan dengan
dipilihnya pemimpin yang dianggap paling tua(sesepuh) yang
mengatur masyarakat dan memberikan keputusan untuk
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bersama

d) Nilai Keadilan
Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat
praaksara, yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-laki
berbeda dengan kaum perempuan. Hal ini mencerminkan sikap
yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dan
kewajiban sesuai dengan kemampuannya.

e) Tradisi Bercocok Tanam


Salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat praaksara untuk
memenuhi kebutuhan hidup adalah dengan bercocok tanam. Hal
ini dibuktikan dengan ditemukannya alat khas pertanian yang
berupa beliung persegi dan alat lainnya

f) Tradisi Bahari(Pelayaran)
Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi. Ilmu ini
sangat membantu mereka berlayar dari pulau dengan
menggunakan perahu yang sangat sederhana. Perahu-perahu
cadik merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu
itu. Perahu candik adalah perahu yang kanan kirinya dipasang alat
dari bambu dan kayu agar perahunya tidak mudah oleng. Perahu
candik sangat berperan penting dalam masa praaksara, selain
sebagai sarana lalu lintas sungai dan laut, perahu ni juga berperan
sebagai alat penyebaran budaya.masyarakat praaksara di
Indonesia mampu mengadakan hubungan dan menerima
pengaruh kebudayaan baru yang datang dari luar tanpa
mengorbankan kebudayaan sendiri

4. Nenek Moyang Bangsa Indonesia


penduduk asli Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan
bertubuh kecil Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara)
mengemukakan bahwa Ras ini pada awalnya mendiami Asia Bagian
Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai daratan pada zaman es
atau periode glasial. Namun, setelah periode es berakhir dan es
mencair, maka dataran tersebut kemudian terpisah oleh lautan yaitu
laut China Selatan dan laut Jawa.Akibatnya, daratan yang tadinya
bersatu kemudian terpisah menjadi daratan utama Asia dan Kepulauan
IndonesiaPenduduk asli inilah yang disebut sebagai suku bangsa Vedda
oleh Sarasin.
CONTOH ORANG VEDDA :

Orang Vedda kemudian menyebar ketimur dan mendiami wilayah


Papua, Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Timor Barat, Flores Barat, dan
terus ke timur sampai Kepulauan Melanesia. Beberapa suku bangsa
seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di
Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka
diyakini mempunyai hubungan erat dengan dan orang Vedda.
Ras lain yang menghuni kepulauan Indonesia adalah Proto Melayu dan
Deutro Melayu. Ciri-ciri fsik mereka adalah rambut lurus, kulit
kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit.
Contoh orang proto melayu:
Contoh orang deutro melayu:
Jalur Migrasi melalui jalur barat (kiri) dan jalur timur (kanan) :

Anda mungkin juga menyukai