Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2 PENGEMBANGAN MATERI IPS

MATERI SEJARAH bagian 1

DISUSUN OLEH
Nama Nim
Dian Pertiwi 3203122010
Grace Meylin Hutauruk 3203122048
Rian Chandra 3202422003
Yosie Mutiara Siahaan 3203122023

DOSEN PENGAMPU :
Ayu Febriani,S.Pd,.M.Pd

PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2022
1. Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia

Adalah gambaran tentang kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan, dicirikan sebb :

a) Pola Kehidupan Nomaden

Nomaden artinya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. kehidupan masa pra
aksara sangat tergantung kepada alam bahkan kehidupan mereka tak ubahnya seperti kelompok
hewan karena bergantung pada apa yang disediakan alam. Tujuan perpindahan mereka adalah
untuk berburu. Kehidupan ini berlangsung secara terus menerus sehingga mereka tidak pernah
memiliki rumah.

Pada masa nomaden , masyarakat praaksara telah mengenal kehidupan berkelompok. Jumlah
dari setiap kelompok terdiri dari 10-15 orang. Untuk mempermudah kehidupannya mereka telah
membuat peralatan dari batu dan kayu dengan bentuk yang masih ksar dan sederhana.

Ciri kehidupan masyarakat nomaden :

-selalu berpindah

- tergantung pada alam

- belum mengolah makanan

- hidup dari hasil mengumpulkan makanan dan berburu

- belum memiliki tempat tinggal tetap

- peralatan hidup masih sangat sederhana da terbuat dari batu dan kayu

b) Pola Kehidupan Semi Nomaden

Ciri – ciri kehidupan semi nomaden :

- Masih berpindah dari satu tempat ke tempat lain

- Masih bergantung pada alam

- Mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan

- Mereka telah memiliki tempat tinggal sementara

- Disamping mengumpulkan bahan makanan dan berburu, mereka terlebih dahulu


menanam berbagai jenis tanaman sebelum pergi berburu

- Peralatan hidup yang sudah lebih baik dari masa nomaden, yaitu terbuat dari tulang
sehingga lebih tajam
Kehidupan sosial masyarakat semi nomaden sudah setingkat lebih baik daripada masa
sebelumnya. Jumlah anggota kelompok semakin bertambah besar dan tidak hanya terbatas pada
keluarga tertentu. Rasa kebersamaan seperti emngembangkan nilai-nilai kehidupan harmonis,
tentram, aman gotong –royong, saling membantu, saling menghargai, mencintai telah
berkembang pada masayrakat pra aksara. Pada zaman ini masyarakat diperkirakan telah memiliki
anjing yang berguna dalma membantu perburuan.

c) Pola Kehidupan Menetap

Pola kehidupan menetap menguntungkan bagi masyarakat pra aksara yaitu, setiap keluarga
dapat membeangun tempat tinggalnya sendiri, tidak merepotkan bagi anak-anak dan wanita saat
berpindah tempat, mereka dapat menyimpan sisa-sisa makanan sekaligus dapat memelihara
ternak, mereka mulai mengenal system astronomi, untuk kepenringan bercocok tanam mereka
mulai mengenal kepercayaan. Dari segi geografi manusia pra aksara cenderung hidup di daerah
lembah atau sekitar sungai, ini didasarkan karena memiliki tekstur tanah yang subur dan sangat
menguntungkan bagi kehidupan bercocok tanam, sumber air yang baik dan cenderung mudah
diakses ke tempat lain.

2. Kebudayaan Masyarakat Pra Aksara

Zaman pra aksara terbagi atas zaman batu dan zaman logam.

Zaman batu dibedakan menjadi 3 :

1. Zaman batu tua (paleolitikum)

Beberapa peninggalan zaman paleolitikum, yaitu kapak genggam, kapak perimbas,


monofacial, alat-alat serpih, chopper dan beberap kapak yang telah dikerjakan kedua sisinya.
Alat-alat ini masih sangat kasar dan sederhana. Contoh hasil kebudayaan zaman paleolitikum
adalah flake /alat-alat serpih yang berfungsi untuk mengelupas umbi-umbi dan kulit hewan,
banyak ditemukan di wilayah Sangiran dan Cebbenge.

2. Zaman batu tengah (mesolitikum)

Pada zaman ini terdapat 3 macam kebudayaan yaitu,

-Bascon,- Hoabin, ditemukan dalam goa-goa dan bukit-bukit kerang di indo Cina, Siam, Malaka,
dan Sumatera Timur. Kebudayan alat ini umumnya bulat sering disebut batu teras, karena hanya
dikerjakan satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan licin

-Toale, ditemukan alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang dan tanduk

-Sampung merupakan kebudyaan tulang dan tanduk yang ditemukan di desa Sampung Ponorogo

3. Zaman batu besar (megalitikum)


Peninggalan kebudayan megalitik

a. Menhir

Adalah batu tunggal yang berdiri tegak diatas tanah. Istilah menhir diambil dair bahasa
Keltik dari kata men (batu) dan hir (panjang). Mehir biasanya didikan secara tunggal atau
berkelompok sejajar diatasa tanah. Diperkirakan batu ini didirikan untuk melambangkan
phallus, yakni symbol kesuburan untuk bumi.. para arkeolog mempercayai bahwa situs
ini digunakan untuk penyembahan arwah nenek moyang.

b. Dolmen

Meja batu yang tempat meletakkan sesaji untuk persembahan kepada roh nenek moyang,
dibawah dolmen bisayan sering ditemukan kubur batu.

c. Sarkofagus

Adalah tempat untuk menyimpan zenajah. Umumnya sarkofagus terbuat dari batu.
Sarkofagus sring disimpan diatas tanah karena itu sering diukir, dihias dan buat dengan
teliti. Bebrapa sarkofagus dibuat dan dimasukkan kedalm runag bawah tanah seperti
pelindung bagi mummi.

d. Kubur batu

Berupa peti kubur yang terbuat dari batu, tetapi diletakkan diatas tanah lapang.
Bentuknya bisa persegi panjang atau kubus dengan ketinggian sekitar 150cm diatas
tanah. Pada bagian atapnya dipahat aneka ragam hias yang menggambarkan wajah
dimasa itu. Menurut kepecayaan saat itu orang mati harus dipulangkan kealam baka
sebagaiman posisinya didalam Rahim. Hingga mereka tidak berbaring melainkan
meringkuk seperti janin, posisi ini dinamakan foetal position.

e. Waruga

Kubur atau makam leluhur orang minhasa yang terbuat dari batu terdiri dari dua bagian.
Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah,dan bagian bawah berbentuk
kotak yang bagian tengahnya ada ruang.

f. Pundek Berundak

Adalah beberapa balok batu yang disusun secara berubdak-undak. Satu buah balok batu
berukuran 40*40cm. panjangnya sekitar enam meter. Pada lapisan bawah disusun balok
sebanyak 8 buah, hingga tersusun memanjang katas. Pundek berundak berfungsi sebagai
tempat mengadakan sesaji bagi penganut aninisme dan dinanisme dengan tujuan menolak
bahaya, ataupunmeminta hujan.
g. Arca

Patung yang dibuat dengan tujuan utam sebagai media keagamaan dalam memujja tuhan
atau dewa. Arca berbeda dari patung. Dalam pembuatannya arca terbuat dari kayu ,batu ,
logam yang berfungsi sebgai sarana dan konsentrasi kepda tuhan setalah roh suci
dipanggil dan bersemayam didalamnya.

3. Corak Kehidupan Masa Pra Aksara

a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan ( food gathering)

Masa berburu dan mengumpulkan makanan bergantung pada alam sekitar. Wilayah-
wilayah yang ditempati manusia praaksara adalah wilayah yang banyak menyediakan
bahan makanan dalam jumlah yang cukup dan mudah memperolehnya. Wilayah tersebut
juga memiliki banyak hewan sehingga manusia praaksara mudah untuk berburu hewan.
Manusia yang hidup pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan ini diperkirakan
satu masa dengan zaman paleolitikum.

Secara geografis, pada zaman ini masih bergantung pada kondisi alam sekitar. Daerah
sungai, danau, padang rumput merupakan tempat-tempat ideal bagi manusia praaksara,
karena di tempat itulah tersedia air dan bahan makanan sepanjang tahun. Pada zaman itu
manusia praaksara menempati tempat tinggal sementara di gua-gua payung yang dekat
dengan sumber makanan seperti ikan, kerang, air, dan lain-lain.

b. Maasa Bercocok Tanam dan Beternak

Kehidupan manusia pada zaman ini telah menghasilkan produksi sendiri untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka membabat hutan untuk ditanami dan produk
yang mereka hasilkan antara lain umbi-umbian. Selain pertanian, sumber ekonomi
mereka adalah dengan beternak (memelihara ayam, kerbau, babi hutan dan lain-lain).
Manusia pada masa bercocok tanam ini diperkirakan telah melakukan kegiatan
perdagangan sederhana yaitu barter. Barang yang ditukarkan adalah hasil cocok tanam,
hasil laut yang dikeringkan dan hasil kerajinan tangan seperti gerabah dan beliung. Hasil
umbi-umbian sangat dibutuhkan oleh penduduk pantai dan sebaliknya hasil ikan laut
yang dikeringkan dibutuhkan oleh mereka yang tinggal di pedalaman.

Kebutuhan hidup dikelola bersama-sama untuk kepentingan bersama. Kegiatan yang


memerlukan tenaga besar sepeprti mebangun rumah, berburu, membuat perahu
membabat hutan, diserahkan kepada kaum laki-laki. Sedangkan kegiatan mengumpulkan
makanan, menabur benih di ladang, beternak, merawat rumah dan keluarga diserahkan
pada kaum perempuan.

Sedangkan ketua suku sebagai komando dari semua kegiatan di atas sekaligus sebagai
pusat religi pada kepercayaan yang mereka anut. Dari sinilah muncul strata sosial dalam
sebuah komunitas masyarakat kecil. Secara berangsur-angsur namun pasti kelompok ini
membentuk sebuah masyarakat yang besar dan kompleks sehingga muncul suatu
masyarakat kompleks di bawah kekuasaan yang kelak disebut kerajaan dengan datangnya
pengaruh Hindu dan Budha.

c. Masa Perundagian ( Masa Kemahiran Teknik)

Pada masa ini diperkirakan satu zaman dengan masa perunggu. Pada zaman ini
peradaban manusia sudah mencapai tingkat yang tinggi. Hal ini ditandai munculnya
sekelompok orang yang memiliki keahlian tertentu dalam pembuatan gerabah, pembuatan
perhiasan serta pembuatan perahu. Yang paling menonjol adalah pembuatan bahan-bahan
dari logam.

Dengan munculnya masa perundagian, maka secara umum berakhirlah masa praaksara di
Indonesia walaupun dalam kenyataannya ada beberapa daerah di pedalaman yang masih
berada di zaman batu. Kegiatan berladang mulai berganti ke persawahan. Kegiatan
persawahan memungkinkan adanya pengaturan masa bercocok tanam sehingga mereka
tidak hanya bergantung pada kondisi iklim dan cuaca namun juga berpikir kapan waktu
yang tepat untuk bercocok tanam dan waktu yang tepat untuk beternak.

Kondisi geografis inilah yang perlu dicermati agar mereka tidak gagal panen. Mereka
belajar ilmu alam dan dari alam mereka mengetahui arah angin, berlayar antar pulau,
mencari penghasilan di laut dan melakukan perdagangan antar wilayah.

4. Jenis-jenis manusia purba di Indonesia

Berdasarkan penyelidikan di Sangiran dan lembah Bengawan Solo, ditemukan jenis manusia
purbba yang hidup di Indonesia :

a. Menganthropus

Von koeningswald menemukan menemukan berupa tengkorang dan tulang rahang bawah dan
giiginya yang mempunyai batang tegap dan geraham besar di deda sangiran tahun 1914.
Penemuan itu diberi nama Megantropus Palaeojavanicus “manusia raksasa tertua dari pulau
jawa”. Fosil tersebut diperkirakan hidup 20-15 juta tahun.

Ciri-ciri:

- Berbadan tegap dengan tonjolan di belakang kepala.

- Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.

- Tidak memiliki dagu.

- Memiliki rahang dan otot gigi yang kuat serta gigi geraham berukuran besar
- Memakan jenis tumbuh-tumbuhan.

b. Pithecantropus Homo Erectus

Ditemukan oleh Eugene Dubois menemukan tulang rahang di Trinil ngawi pulau jawa tahun
1890, kemudian bagian tengkorak tahun 1891 dan tulang paha tahun 1892. Setelah disusun diberi
nama pithecanthropus yang artinya manusia kera yang berjakan tegak, dan fosil tersebut
dinamakan homo erectus dari jawa.. hidupnya diperkirakan 1,5 juta-500.000 tahun yang lalu dan
berasal dari plesitosen tengah.

Ciri-ciri

- Memiliki otak dengan volume 750-1350 cc yang artinya lebih besar dari Meganthropus.

- Memiliki tinggi badan sekitar 155-180 cm.

- Memiliki postur tubuh yang tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus.

- Memiliki rahang dan gigi geraham yang sangat kuat.

- Berhidung tebal.

- Memiliki tonjolan kening yang tebal serta melintang di dahi dari satu sisi ke sisi yang lainnya.

- Bagian wajah menonjol ke depan tetapi dahinya miring ke belakang.

- Pada bagian belakang kepalanya juga menonjol.

- Memiliki alat tengkuk dan alat pengunyah yang sangat kuat

c. Homo Sapiens

Ditemukan tahun 1931-1034, mempunyai ciri-ciri tubuh yang lebih progresif daripada
pithecanthropus.

Ciri-ciri

1. Homo sapiens paling awal memiliki tubuh dengan batang pendek, ramping, dan kaki
panjang

2. Manusia modern sekarang memiliki tinggi rata-rata sekitar 160 sentimeter pada wanita
dan 175 sentimeter pada pria.

3. Homo sapiens yang hidup saat ini memiliki ukuran otak rata-rata sekitar 1.350 kubik
sentimeter yang merupakan 2,2 persen dari berat tubuh.

4. Homo sapiens awal, memiliki otak yang sedikit lebih besar, hampir 1.500 sentimeter
kubik.
5. Tengkorak Homo sapiens modern memiliki dasar yang pendek dan tempurung otak yang
tinggi.

6. Bagian belakang tengkorak membulat dan menandakan berkurangnya otot leher.

7. Wajah cukup kecil dengan tulang hidung menonjol

8. Tonjolan alis terbatas dan dahi tinggi.

9. Rahang pendek yang menghasilkan wajah hampir vertikal.

10. Biasanya tidak ada celah (ruang retromolar) antara gigi molar terakhir dan tulang rahang.

11. Rahang yang ringan dan memiliki tulang dagu yang menonjol untuk menambah
kekuatan. Homo sapiens adalah satu-satunya spesies yang memiliki dagu menonjol.

5. Kehidupan Manusia Zaman Logam

Ciri-ciri zaman logam :

 Kegiatan perdagangan berkembang semakin pesat pada masa ini dimana perdagangan
sudah dilakukan dari pulau ke pulau di Indonesia bahkan antara kepulauan Indonesia
dengan kawasan Asia Tenggara melalui sistem barter. Sistem barter adalah sistem
perdagangan menggunakan pertukaran barang yang mana barang tersebut dapat berupa
nekara perunggu, manik – manik , rempah – rempah, kayu, moko dan timah.

 Pada masa ini, penguburan jenazah dilakukan dengan dua cara yakni secara langsung dan
tidak langsung. Penguburan langsung dilakukan dengan menguburkan jenazah langsung
di dalam tanah atau diletakkan pada sebuah peti di dalam tanah. Sedangkan, penguburan
tidak langsung dilakukan dengan menguburkan jenazah di dalam tanah atau peti kayu
berbentuk perahu. Namun, setelah jenazahnya menjadi rangka maka rangka tersebut akan
diambil dan dibersihkan, lalu dikuburkan kembali dalam tempayan atau kubur batu.

 Mahir dalam pengolah logam, hal itu dapat dilihat dari peninggalan – peninggalan
berbahan dasar logam seperti cincin, kalung, anting – anting, gelang tangan, gelang kaki,
candrasa, arca perunggu, kapak corong, dan nekara.

 Kebudayaannya sudah semakin tinggi dan maju.

 Kemajuan juga dirasakan dalam bidang pertanian yang sudah menggunakan sistem
persawahan yang lebih efektif dan efisien dari sistem ladang.

Pembagian zaman logam :

1. Zaman Tembaga
Zaman tembaga merupakan zaman yang menjadi awal manusia mengenal logam dimana pada
zaman ini manusia menggunakan tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan. Para
ahli mengatakan bahwa Indonesia tidak terpengaruh dengan zaman tembaga serta tidak pula
mengalaminya karena hingga sampai saat ini, belum ada ditemukan peninggalan – peninggalan
sejarah dari zaman tembaga di Indonesia.

Hanya negara – negara diluar Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja saja yang
terpengaruh dengan zaman ini.

2. Zaman Perunggu

Zaman perunggu merupakan zaman dimana manusia membuat peralatan dari perunggu. Di
Indonesia sendiri, ditemukan peninggalan – peninggalan sejarah dari zaman perunggu yaitu :

Candrasa

Kapak Corong

Nekara

Moko

Bejana Perunggu

Arca Perunggu

3. Zaman Besi

Zaman besi merupakan zaman dimana manusia telah mampu membuat peralatan dari besi yang
lebih sempurna daripada tembaga ataupun perunggu. Dengan cara, meleburkan besi dari bijihnya
lalu menuangkan cairan besi tersebut ke dalam cetakan.

Adapun hasil peninggalan dari zaman besi yang sudah ditemukan di Indonesia antara lain mata
kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, dan sebagainya. Mata kapang digunakan
untuk membelah kayu sedangkan mata sabit digunakan untuk menyabit tumbuh – tumbuhan. Di
Indonesia, benda – benda tersebut telah ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor,
Besuki dan Punung (Jawa Timur).

Perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan Hindu-Budha di Indonesia

Hindu-Budha merupakan dua agama yang berasal dari satu Negara berpenduduk padat di dunia,
india. Dari india agama ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia. Di Indonesia kedua
agama ini masih hidup dan berkembang sampai saat ini.

a. Agama Hindu
Agama Hindu berasal dari India. Agama ini merupakan perpaduan antara agama yang dianut
oleh bangsa arya dan bangsa dravida. Bangsa arya yang berasal dari asia tenggara berhasil
mendesak bangsa asli india, dravida. Terjadi pembauran antara bangsa arya dan bangsa dravida
yang selanjutnya menurunkan generasi yang disebut bangsa hindu. Kata hindu berasal dari kata
sindhu (bahasa sanskerta) yang berarti sungai. Kata ini mengacu ada sungai kudus yang menjadi
kehidupan disekitarnya, sumber ajaran hindu tersebut terdapat dalam kitab suci weda yang terdiri
atas empat kitab: brahmana(tafsir drai kitab weda), dan unpanisad(dasar filsafat hubungan antara
manusia dan tuhan), Kata weda berasal dari kata vid artinya tahu. Weda atau veda berarti
pengetahuan suci. Kitab ini ditulis ketika bangsa Arya menduduki Punjam, 3.000 tahun sebelum
Masehi. Dewa-dewa utama dalam ajaran Hindu adalah Dewa Trimurti (kesatuan dari fga dewa).
Ketiga dewa tersebut adalah: (1) Dewa Brahma. Brahma menciptakan alam semesta dan
mengatur segala hal di dunia. Kendaraannya berupa angsa (2) Dewa Wisnu. Wisnu mencatat
alam semesta. Kendaraannya berupa seekor burung garuda. (3) Dewa Syiwa. Syiwa sebagai
perusak semua yang tidak lagi berguna di alam. Kendaraannya seekor lembu. Pemujaan
terhadap para dewa yang dipimpin oleh seorang pendeta yang disebut brahmana. Dalam Agama
Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha
merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni: 1) Widhi Tattwa:
percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya 2) Atma Tattwa: percaya dengan
adanya jiwa dalam setiap makhluk 3) Karmaphala Tattwa: percaya dengan adanya hukum sebab-
akibat dalam setiap perbuatan 4) Punarbhawa Tattwa: percaya dengan adanya proses kelahiran
kembali (reinkamasi) 5) Moksa Tatwa percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan
akhir manusia 6) Omkara, simbol suci bagi umat Hindu yang bergantung Brahman (Tuhan) Yang
Mahakuasa. Dalam masyarakat Hindu, yang dikenal lima kasta atau kelas, yaitu: (1)Brahmana:
terdiri atas pemimpin agama atau pendeta, (2) Ksatria: terdiri atas para bangsawan, raja dan
keturun-nannya, serta prajuritprajuritnya, (3) Waisya: terdiri atas pengusaha dan pedagang, (4)
Sudra,terdiri atas para petani dan pekerja kasar, (5) Paria: terdiri atas gelandangan (orang yang
haram untuk disentuh). Tempat suci umat Hindu antara lain kota Benares yang dianggap sebagai
tempat bersemayamnya Dewa Syiwa. Sungai Gangga dianggap keramat dan suci karena air
Sungai Gangga dianggap dapat mensucikan abu Jenazah yang dibuang ke dalamnya. Hari raya
umat Hindu yaitu Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.

B. Agama Buddha

Agama Buddha juga berasal dari India. Agama ini timbul sebagai reaksi masyarakat temadap
peran kaum Brahmana yang dianggap terlalu berlebihan dalam menjalankan ugas dan fungsi
mereka. Agama ini didasarkan pada ajaran Sidharta Gautama. Sidharta Gautama digelari Sang
Buddha (orang yang mendapat pencerahan) karena mendapat penerangan yang sempurna setelah
bertapa di tengah hutan. Agama buddha tidak mengakui pembagian kasta dalam masyarakat.
Menurut ajaran Buddha, Seuap orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai
kesempurnaan yang benar, berbicara yang benar, bertingkah laku yang benar, penghidupan
delapan jalan (astavidha), yaitu pandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap pengetahuan.
Dari istana, agama ini kemudian menyebar ke seluruh kerajaan. Penderitaan dapat dihentikan
dengan cara menindas trisna (nafsu). Nafsu dapat ditindas melalui delapan jalan (astavidha),
yaitu pandangan(ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, berusaha yang benar,
memperhatikan hal benar, dan bersemedi yang benar. Pemeluk agamawajib melakukan tiga ikrar
(Tri Ratna) yaitu: berlindung kepada budha, berlindung kepada darma(ajaran), dan berlindung
kepada sanggha(tiga karanjang) yang terdiri atas vinayapitaka, sutrantapitaka dan
abdidharmapitaka

Agama budha terbagi atas dua aliran. Pertama, Mahayana yang mengajarkan bahwa untuk
mencapai nirwana setiap orang harus mengembangkan sikap bijaksana dan sifat welas asih.
Yang kedua yang mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana sangat bergantung pada usaha
diri melakukan meditasi. Agama budha mencapai puncak kejayaan pada kekuasaan raja asoka
(273-232) yang menetapka agama budha sebagai agama resmi. Tempat suci umat budha yaitu
bodh-gaya, tempat bersemedi sidharta Gautama.

c. Proses dan jalur masuknya hindu budha ke Indonesia

Menurut aliran waisya ini, pengaruh hindu budha masuk karena dibawa oleh para pedagang yang
banyak menikah dengn penduduk asli. Sedangkan menurut aliran kestria pengaruh hindu budha
masuk karena dibawa oleh para kesatria yang kalh di perang india. Mereka mendirikan colonial
nusantara dan menyebarkan agama hindu budha di nusantara.

d. Pengaruh hindu budha di Indonesia

Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha terjadi pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat, aspek tersebut meliputi bidang social, teknologi, kesenian, juga pendidikan. Di
bidang sosialantara lain, tradisi Hindu-Buddha berpengaruh terhadap sistem kemasyarakatan dan
pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan asli Indonesia, masyarakat Indonesia tersusun dalam
kelompok-kelompok desa yang dipimpin oleh kepala suku. Sistem itu kemudian dipengaruhi
oleh ajaran Hindu- Buddha. Timbul kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Di bidang teknologi
yang monurmentral adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Adapun candi di India
berbentuk stupa bulat yang digunakan sebagai tempat sembahyang atau memuja dewa. Candi
yang bercorak Hindu antara lain Candi Prambanan dan Candi Dieng. Candi yang bercorak
Buddha antara lain Candi Borobudur dan Candi Kalasan. Pengaruh tradisi Hindu-Buddha di
Indonesia tampak juga pada bidang kesenian, khususnya seni rupa dan seni sastra. Dalam bidang
seni rupa, banyak kita bisa menemukan hiasan-hiasan di dinding candi yang sesuai dengan unsur
India. Di bidang seni sastra, pengaruh tradisi Hindu Buddha terlihat pada penggunaan huruf
Pallawa dan bahasa Sanskerta pada prasasti-prasasti. Ada juga hasil kesusastraan Indonesia yang
sumbernya dari India, yaitu cerita Ramayana dan Mahabrata yang dijadikan lakon wayang.
Banyak kitab Hindu-Buddha yang menjadi aset bangsa saat ini. yaitu Negarakertagama dan
Barathayudha. Di bidang pendidikan, pengaruh tradisi Hindu-Buddha dapat kita lihat bahwa
sampai akhir abad ke-15, ilmu pengetahuan berkembang pesat, khususnya di bidang sastra,
bahasa, dan nukum. Kaum Brahmana adalah kelompok yang berwewenang memberikan
pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat Hindu-Buddha. Salah satu hasil dari
perkembangan pendidikan, dikemukakan oleh l-Tsing, bahwa di Sriwijaya terdapat "universitas"
Jalng dapat menampung ratusan mahasiswa biarawan Buddha untuk belajar agama.

Perkembangan Kolonialismel Imperialisme Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi

1. Pelaksanaan Politik kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Keberhasilan ekspedisi-ekspedisi Belanda dalam mengadakan perdagangan rempah-rempah


mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang lain untuk berdagang ke Nusantara. Atas
prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu Pangeran Mauritsdan Johan van Olden Bamevelt, pada
tahun 1602 kongsi-kongsi dagang belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar
yang diberi nama VOC (Verenidge Oost Indische Compagnie)atau Persekutuan Maskapai
Perdagangan Hindia Timur. Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1962 VOC
membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittert. Adapun tujuan
dibentuknya VOC adalah: 1) Menghindari persaingan tidak sehat di antara sesama pedagang
Belanda untuk keuntungan maksimal 2) Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi
persaingan, baik dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia. 3)
Membantu dana Pemerintahan Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol. VoC diberi
hak-hak istimewa oleh Pemerintahan Belanda vang dikenal sebaga hak octroi.

Setelah VOC dibubarkan oleh pemerintah tahun 1799, tanah jajahan yang dulu dikuasai oleh
VOC kemudian diambil ahli oleh suatu badan Aziatische Raad (dewan Asia). Kekuasaan
pemerintahan di Nusantara dipegang oleh Gubemur Jendral ana lain : 1) Herman W.Daendels, ia
membuat suatu kebijakan yang kontroversial, ye permbuatan jalan sepanjang Pulau Jawa (Anyer-
Panarukan), pulau jawa dbe prefekktuur (residen) dan 31 kabupaten, membentuk sekretariat
negara, mengeluekan uang kertas, pajak, monopoli perdagangan beras, 2) T.S.Raffles, ia
melaksana penghapusan pajak hasil bumi, menetapkan sistem sewa tanah, monopol garam dan
minuman keras , penghapusan kerja rodi , penghapusan perbudakan 3) Van de Capelen ,
memberikan kesempatan kepada pengusaha asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia 4)
Van den Bosch, kebijakannya dilaksanakan Sistem la Paksa.

Faktor penting yang mendorang bangsabangsa Eropa untuk datang ke Indonesia adalah:

a. Lahirya Pemikiran Baru di Eropa

Ini dikaitkan dengan terjadinya Renaissance di Eropa membuat manusia di Eropa itu
ditempatkan sebagai subjek bukan sebagai objek dalam kehidupan. Penempatan manusia di
Eropa mulai adanya keberanian menciptakan sesuatu yang baru untuk kehidupan manusia seperti
yang dilakukan oleh Copernicus tahun 1453 dengan teori Heliocentris . Ternyata Teori ini
mempengaruhi kehidupan bangsa Eropa untuk melakukan petualangan berbagai tempat yang
dimulai oleh bangsa Portugis dan Spanyol pada tahun 1522.
b. Jatuhnya kota Konstantinopel kepada bangsa Turki tahun 1453

Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan bangsa Turki yang berpusat di Asia, dan salah satu
kebijakan yang dilakukan oleh Turki adalah melarang pedagang- pedagang eropa untuk
berdagang di kotla tersebut. Kebijakan ini secara ekonomi sangat merugikan bagi para pedagang-
pedagang eropa yang tentunya juga berpengaruh terhadap negarakerajaan di eropa dari sisi
ekonomi dan Politik. Untuk mengatasi akan kebijakan itu maka bangsa Eropa mulai untuk
mencari secara langsung akan sumber dari rempah-rempah tersebut Hal inilah yang pada
akhimya bangsa eropa itu menemukan wilyah sebagai pusat dari rempah- rempah yang
kernudian diseutlah dengan nama Indonesia (Nusantara).

c. Ada kegiatan Gospel, Glory, dan Gold

Secara Umum tujuan ke datangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah sama yakni ingin
melakukan 3 hal yakni gospel.glory, dan gold (3G). Gospel dikaitkan dengan persoalan
penyebaran agama kristen, glory yakni bangsa barat ingin menanamkan kekuasaan di daerah
yang di datangi.Bentuk dari penanaman kekuasaan itu dapat dilihat dari pelaksanaan
kolonialisme dan Imperialisme. Begitu juga dengan Gold yang diartikan dengan perdagangan,
artinya bangsa eropa itu ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya dari perdagangan
yang dilakaukan di Indonesia (Nusantara). Upaya itu dapat diketahui dari adanya pelaksanaan
monopoli oleh bangsa-bangsa Eropa.

2. Dampak pelaksanaan kolonialisme dan Imperialisme terhadap kehidupan Sosial dan


ekonomi masyarakat Indonesia.

a. Munculnya kelompok-kelompok Kaum Humanis dari Belanda seperti Baron ten


Hoevell, Eduard DouwesDekker (Multatuli), Van Deventer (Politik Eis). pakan
kelompok pertama dalam masyarakat Indonesia yang pada De bad ke-20 memiliki
kesadaran nasional dan kemudian menjad pelopor pergerakan nasional.

b. Emansipasi Wanita ( Kartini )

Emansipasi Wanita Kedudukan kaum perempuan pada abad ke-19 rendah dibandingkan dengan
kedudukan pria, Kondisi ini diperkuat struktur sosial masyarakat feodal di Jawa yang
menempatkan peremn berada di bawah posisi laki-lali. Hukum adat yang menempatkan peremnu
dalam posisi itu dibiarkan oleh pemeriantah kolonial karena kondisi itu tidak merugikan
pernerintah kolonial. Salah satu adat yang berkembang pats saat itu adalah poligami. Tradisi
tersebut tidak hanya berkermbang pada masyarakat kelas bawah tetapi juga dikalangan golongan
bangsawan.Gelar-gelar kebangsawanan yang didapatkan menunjukkan beruratan feodalisme
dalam komunitas rakyat Jawa. Ini membuktikan bahwa banyaknya pernaduan dalam masyarakat
bangsawan sudah menjadi tradisi feodal.

c. Perubahan Status dan Kedudukan dalam adat penguasa pribumi, yakni,


1. Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa
pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, meruntuhkan kewibawaan
tradisional penguasa priburni.

2. Upacara dan tata cara yang berlaku di istana kerajaan juga disedehanakan dengan
demikian ikatan tradisi dalam kehidupan priburni menjadi lemah.

3. Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun
bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya.

4. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat,
kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat Bupati telah
menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial. Belanda dan Inggris. juga melakukan
intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal pergantian tahta kerajaan.
Akibatnya peranan eite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan
pribuni mulai runtuh.

5. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundumya perdagangan nusantara


di panggung perdagangan intemasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para
pejabat Belanda.

6. Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai
penghasil bahan mentah.

7. Eksportimya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perane hdoensia hanya


menjadi pengecer, sehingga tidak memilki jwa wirasna jenis tanaman banru serta
cara memeliharanya.

8. Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka : (1) pengusaha pribumi yang
modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar,(2) Perkebunan di Jawa
berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan
program transmigasi(3) unluk mendukung program penanaman modal Barat di
Indonesia pemerintah Belanda membangun Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta
api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa
dengan sistem (kerja paksa).

9. Memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang
ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani, Daerah Indonesia
terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.

3. Proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia dan perkembangan


pergerakan kebangsaan Indonesia

a. Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional


Nasional diartikan sebagai suatu wilayah yang sering kita disebut suatu bangsa. Oleh karena itu
pergerakan nasional dapat diartikan sebagai gerakan menuju suatu bangsa dalam wadah yang
disebut negara. Pelaksanaan politik etis yang dijalankan oleh Belanda sebelumnya telah
memungkinkan masuknya ide-ide Barat ke Indonesia yang membawa perubahan-perubahan. Hal
inilah yang menumbuhkan semangat persatuan yang melahirkan kebangkitan Nasional. Ada
beberapa foktor yang mempengaruhi kebangkitan nasional yaitu :

1. Adanya golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia yang menyadari akan


keadaan nasib bangsanya.

2. Perlakuan pemerintah jajahan yang menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan


bangsa Indonesia, Membangkitkan kesadaran rakyat untuk memperjuangkan
kemerdekaan bangsa.

3. Kemenangan Jepang atas Rusia

4. Gerakan Turki Muda

5. Doktrin Mahatma Gandhi di India.

6. Pemberontakan Kalipunan di Filipina.

b. Organisasi Pergerakan Nasional

1. Budi Utomo

Budi utomo merupakan organisasi pelaja dengan pelajar STOVIA sebagai intinya. Tujuan
dirumuskan secara samar-samar, yaitu kemajuan bagi Hindia dengan ruang lingkup Jawa dan
Madura. Sebagai pempinan terpilih adalah dr. Sutomo. Untuk memperjelas tujuan dari Budi
Utomo pada bulan Oktober mengadakan kongres yang pertama di Yogyakarta. Setelah melalui
perdebatan dalam kogres akhirnya menetapkan tujuan Budi Utomo yaitu :

a. Kemajuan yang selaras untuk mencapai bangsa dan negara, terutama memajukan
pengajaran, pertanian, perternakan, pedagangan, tenik dan industry, kesenian dan
pengetahuan.

b. Budi Utomo tidak ikut dalam kegiatan politik.

c. Ruang gerak terbatas hanya meliputi daerah Jawa dan Madura

2. Serikat Dagang Islam

SDI didirikan pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi, yang bertujuan untuk membela
kepentingan pedagang Indonesia dari ancaman pedagang Cina. Untuk dapat bergerak lebih luas
SDI dirubah menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun 1912. Dengan perubahan nama tersebut maka
sifat perkumpulan lebih luas, yakni tidak lagi hanya terbuka bagi pedagang yang beragama
Islam. Kongres SI diadakan pada bulan Januari 1913 di Surabaya denagn Haji Omar Said
Tjokrominolo sebagai ketua yang bertujuan : (1) Mengembangkan jiwa pedagang (2) Membantu
anggota yang mengalami kesulitan berusaha (3) Memajukan pelajaran dan semua usaha yang
mempercepat kemajuan umat (4) Memperbaiki pendapat yang keliru mengenai agama Islam (5)
Hidup menurut perintah agama Islam.

3. Indische Partij (IP)1912

Organisasi ini mempunyai cita-cita menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik
pribumi, Arab, serta Cina. Mereka akan dipadukan dalam kesatuan bangsa yang
menumbuhkansemangat nasionalisme Indonesia. Cita-cita ini disebarluaskan kemana-mana
melalui surat kabar De Express. Ditegaskan bahwa nasib mereka yang ada di Indonesia terletak
ditangannya, Karena itu kolonialisme harus dihapuskan. Dalam anggaran dasarnya aialah
tergambar sefat nasionalis yang radikal denga tujuan : (1) Membangun patriolisme Indiers
terhadap tanah air, (2) Kerjasama atas dasar persamaan ketatanegaraan (3) Mempersiapkan
kehidupan rakyat yang merdeka

4. Perhimpunan Indonesia

Dalam kongres Liga Demokrasi Internasional tahun 1926 di Paris, M. Hatta tegas menyatakan
tuntutan untuk kemerdekaan Indonesia. Perjuangan dari perhimpunan Indonesia oleh pemerintah
colonial dianggap berbahaya dan tokoh-tokohnya ditangkap dan diadili.

5. Partai Komunis Indonesia

PKI didirikan pada tanggal 9 Mei 1914 Sneevliet berhasil mendirikan Indische Social Demokrat
Veemiging (ISDV) yang artinya ikatan sosial Hindia di Surabaya, kemudian pada tahun 1920
ISDV diubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) oleh Semaun dan Darsono.
Pada tahun 1926 PKI mulai melancarkan gerakan politiknya.

6. Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927

Partai ini didirikan di Bandung oleh kaum terpelajar yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, mereka
tergabung dalam Alegemene Studi Club (Bandung). Di dalam anggaran dasar ditegaskan tujuan
PNI adalah untuk mencapai Indonesia merdeka atas usaha sendiri bangsa Indonesia. Program
PNI mencakup bidang politik, ekonomi dan sosial.

7. PARINDRA

Merupakan gabungan Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan dari cita-cita
terakhir dirumuskan secara jelas, yaitu untuk mencapai Indonesia Mulia dan Sempurna. Untuk
mencapai tujuannya Paindra berusaha memajukan kesejahteraan rakyat dalam bidang ekonomi
dan sosial.

8. Perguruan Taman Siswa (1922)


Pada tanggal 3 Juli 1922 Suwardi Suryaningrat membuka perguruan nasional Taman Siswa di
Yogyakarta. Dasar pemikiran usaha di bidang pendidikan dan organisasi taman siswa adalah
demokrasi dan kepemimpinan. Bentuk organisasinya adalah organisasi pendidikan yang
bertujuan mewujudkan masyarakat yang tentram, tertib, dan damai. Strategi yang ditempuh
untuk mencapai tujuan Taman Siswa adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan suasana kehidupan seperti rumah tangga di sekolah.

2. Melaksanakan sistem pondok Indonesia, dimana siswa bertempat tinggal di


asrama bersama-sama dengan gurunya.

3. Siswa yang lebih tua bertanggung jawab untuk membimbing siswa yang lebih
muda. Gabungan Politik Indonesia (GAPI).

9. Gerakan Wanita

Kaum Putri Indonesia menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam memperluas dan
memperkuat perasaan kebangsaan. Mereka mendirikan organisasi kewanitaan yang dititik
beratkan pada perbaikan kedudukan sosial wanita seperti, hal-hal menyangkut
perkawinan,kelurga, peningkatan pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan wanita. Pada
mulanya gerakan mereka merupakan bagian dari organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan,
organisasi wanita yang berdiri pada masa pergerakan nasional seperti Putri Mardika, Kartini
Fonds, Keutamaan Istri, Dan Aisyiah.

Lahir dan Berkembangnya Nasionalisme di Indonesia

Latar Belakang

Kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia merupakan hasil dari para orang-orang terpelajar dan
intelektual yang menjadi kunci utama dalam gerakan nasionalisme Indonesia, mereka para kaum
terpelajar tersebut merupakan hasil dari sistem yang pendidikan yang diadakan oleh
pemerintahan kolonial Belanda. Gerakan-gerakan yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan
tidak lagi dilakukan dengan senjata melainkan organisasi modern. Para bangsawan yang terdidik
merupakan motor dari pada ide-ide cemerlang masa pergerakan nasionalisme, sebab kaum
bangsawanlah yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi yang dengannya mereka dapat
berbaur dengan cara berpikir pemerintah kolonial. Mereka mengetahui bahwasanya organisasi-
organisasi para kolonial memeliki susunan yang kokoh dan rapi serta tidak mungkin bagi bangsa
Indonesia untuk menghadapi mereka secara tradisional seperti sebelumnya. Munculnya
nasionalisme bangsa Indonesia ini dimotori oleh beberapa faktor. Secara garis besar faktor-faktor
tersebut terbagi kepada dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Adapun faktor internal adalah sebagai berikut:


 Penindasan serta kezaliman yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial pada bangsa
Indonesia membuat tali persaudaraan menjadi semakin kuat atas dasar senasib dan
sependeritaan. Hal itu disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang meliputi seluruh
Nusantara menjadi kesatuan politik, pemerintahan, dan hukum.

 Adanya kelompok intelektual yang membuat ideologi dan beragam gerakan yang
digunakan dalam melawan kolonialisme Barat, hal-hal tersebut mereka pelajari dari
sistem pendidikan barat yang mereka lantuni dalam memahami beragam konsep Barat.

 Masa-masa keemasan yang diraih oleh kerajaan-kerajaan terdahulu seperti sejarah


kerajaan mataram kuno,sejarah kerajaan sriwijaya,dan sejarah kerajaan majapahit yang
menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk berjuang menghadapi
kolonialisme Barat guna meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri bangsa.

Adapun faktor eksternal adalah sebagai berikut:

 Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga menaikkan rasa
percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan bangsa kulit putih

 Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya nasionalisme di


daerah Asia dan Afrika

 Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua hal
tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di luar negeri.

Perkembangan nasionalisme di Indonesia sendiri dibagi menjadi beberapa periode yakni:

 Masa Perintis

 Masa Penegas

 Masa Percobaan

 Masa Pendobrak

A. Masa Perintis (1908-1927)

Munculnya nasionalisme Indonesia pada masa perintis ditandai dengan munculnya organisasi-
organisasi pergerakan nasional. Salah satunya Budi Utomo, sebuah organisasi yang terbentuk
pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasasiswa STOVIA, Goenawan
Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Budi Utomo memiliki program utama mengusahakan perbaikan
pendidikan dan pengajaran. Sebab kala itu pemerintah kolonial sedang melakukan program
edukasinya melalui politik etisnya.
B. Masa Penegas dan Percobaan (1928-1942)

Masa Penegas Perkembangan nasionalisme di Indonesia pada masa penegas ditandai dengan
adanya Sumpah Pemuda 1928. Sumpah Pemuda dibentuk pada 28 Oktober 1928 yang berisikan
sebuah sumpah meliputi satu bangsa bersatu tanah air, satu bangsa, serta satu bahasa yaitu
bahasa Indonesia. Di sekitar tahun 1928, imperaliasme Belanda berhasil menyebarkan percikan
perpecahan. Berbagai perkumpulan kedaerahan mulai muncul, salah satunya Jong Java. Hal ini
kemudian memicu para tokoh revolusioner Indonesia untuk menjebol dinding kedaerahan
tersebut. Maka para pemuda revolusioner seperti Moh. Yamin, Suyono Hadinoto, J. Leimena,
Rohyani, W.R. Supratman, Adnan K. Gani, dan lainnya berinisiatif untuk mempersiapkan suatu
kongres. Tujuan dari kongres tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana cara mempersatukan
pemuda-pemuda Indonesia. Sehingga pada tanggal 28 Oktober 1928 pukul 23.00 WIB di Wisma
Indonesia, Jakarta, dikumandangkanlah Sumpah Pemuda. Sumpah ini menjadi bentuk serangan
langsung terhadap para kaum kolonial.

C. Masa Percobaan

Pada masa perkembangan nasionalisme Indonesia ini, bangsa Indonesia melakukan banyak
gerakan gebrakan dengan bergabung dalam organisasi yang tujuannya untuk meminta
kemerdekaan dari Belanda. Beberapa organisasi bergabung dengan Gabungan Politik Indonesia
(GAPI), organisasi ini mengusulkan agar Indonesia berparlemen. Namun kala itu, permintaan
Indonesia untuk merdeka masih belum berhasil.

D. Masa Pendobrak (1942-1945)

Pada masa ini, Indonesia masih dalam masa penjajahan Jepang. Indonesia terus mengajukan
tuntutan kepada pemerintah jajahan, Jepang, yaitu kemerdekaan. Pada tanggal 6 Agustus 1945,
jatuh sebuah bom atom Amerika Serikat di Jepang yang dikenal dengan nama bom Hiroshima.
Dari kejadian tersebut, Jepang mulai menyadari bahwa negara mereka mulai mendekati ke titik
kekalahan. Jepang pun membutuhkan bantuan dari bangsa Indonesia, sehingga pada tanggal 7
Agustus 1945, Jenderal Terauchi menjanjikan bahwa suatu saat Jepang akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Kemerdekaan tersebut disebut sebagai Kemakmuran Bersama
Asia Timur Raya. Namun pada 15 Agustus 1945, Jepang tiba-tiba menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu yang diikuti dengan lenyapnya janji kemerdekaan yang Jepang berikan untuk Indonesia.
Meskipun berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu itu sangat dirahasiakan, sampai jugalah
berita tersebut di Indonesia berkat ketangkasan para pemuda yang bekerja di kantor berita
Jepang. Begitu para pemuda Indonesia mendengar berita Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu, para pemuda Indonesia langsung membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Setelah melalui berbagai macam perjalanan panjang dan perundingan, diputuskan bahwa
Soekarno akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945

Anda mungkin juga menyukai