Anda di halaman 1dari 3

Corak Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Berburu (food gathering).

Masa berburu dan meramu adalah masa ketika manusia purba untuk Mendapatkan makanan
dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan yang Tersedia dari alam. Masa berburu dan
meramu diperkirakan berlangsung pada jaman batu tua ( Palaeolithikum ) ,

Berdasarkan pola kehidupannya , maka corak kehidupan masa berburu dan Meramu dibagi menjadi
2 tahapan yaitu :

a. Masa Berburu dan Meramu Tingkat sederhana

Pada masa berburu dan meramu tingkat sederhana ini lingkungan sekitar manusia Purba masih liar,
banyak gunung berapi yang masih aktif dan kerap Meletus, keadaan Bumi pun masih belum stabil
seperti sekarang. Manusia purba yang hidup pada masa ini Adalah dari Jenis Phitecanthropus dan
Homo Wajakensis. Hasil budaya atau barang di masa berburu dan meramu tingkat awal di
antaranya: Kapak perimbas, untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah
tulang. Alat-alat serpih, sebagai gurdi, penusuk, dan pisau. Kapak genggam awal, untuk menggali ubi
dan memotong binatang buruan

1) Pola Kehidupan Ekonomi dan Pola Hunian

Perkakas yang dipakai oleh masyarakat pada masa berburu belum bisa digunakan untuk bercocok
tanam. Sehingga untuk memenuhi Kebutuhan hidupnya mereka mengumpulkan bahan makanan
dari alam dan Mengolahnya ( Food gathering ), maka dapat dikatakan kehidupan mereka sangat
Bergantung pada alam, jika bahan makan di daerah sekitar mereka habis maka mereka Akan pindah
ke daerahlain (nomaden

Ada dua hal yang mempengaruhi nomaden yaitu:

1. Pergantian musim, pada saat musim kemarau menyebabkan hewan buruan yang
Merupakan sumber makanan manusia purba berpindah tempat untuk mencari
Sumber air yang lebih baik
2. Umbi-umbian dan binatang buruan di sekitar mulai berkurang

2) Sistem Kemasyarakatan
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup Berkelompok-
kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya Sudah erat karena
mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat, Sehingga sistem
kemasyarakatan yang muncul pada masa tersebut sangat sederhana.Sekitar 90 persen
waktu dihabiskan untuk mencari makan. Manusia tinggal dalam Kelompok kecil, sekitar 10-
15 orang. Hidup berkelompok dan berbagi makanan Menguatkan hubungan antarmanusia
dan membuat bertahan hidup lebih mudah. Laki-Laki bertugas berburu. Sementara
perempuan bertugas mengolah makanan, mengurus Anak, dan mengajari anak cara meramu
makanan
3) Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat sederhana ini antara lain:
a) Manusia pada masa ini hidup secara nomaden (tempat tinggal berpindah-Pindah).
b) Kebutuhan untuk hidup sangat bergantung pada alam.
c) Alat-alat bantu yang digunakan dibuat dari batu yang masih kasar.
d) Mereka belum mengenal bercocok tanam.

b. Masa Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut

Pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini kehidupan manusia prasejarah Sedikit lebih maju
daripada masa sebelumnya , namun kehidupan mereka masih Tergantung kepada alam. Beberapa
contoh alat yang digunakan pada masa ini antara lain Kapak perimbas, alat serpih ( flakes ) dan alat
alat dari tulang, tanduk rusa serta penemuan anak panah. Masa berburu dan meramu tingkat lanjut
ini diperkirakan berlangsung pada masa Messolitikum , yang ditandai dengan terjadinya perubahan
tradisi yang semula Mengumpulkan makan ( food gathering ) menuju menghasilkan sendiri bahan
Makanannya ( food Producing ), namun belum sepenuhnya mereka dapat memenuhi Seluruh
kebutuhan makanan mereka karena perkakas mereka yaitu Kapak Genggam Pebble hanya bisa
digunakan untuk menggembur gemburkan tanah denagnbercocok Tanam dengan cara berkebun.
Anak anak generasi penerus bangsa yang hebat… kalian tentu masih ingat materi Pada kegiatan
pembelajaran 1 , bahwa pada masa Messolithikum ini perkakas mereka Masih terbuat dari batu yang
diproses sederhana yaitu dengan membelahnya menjadi Dua bagian yang memiliki sisi sisi yang
tajam sehingga sudah dapat digunakan untuk Bercocok tanam secara terbatas yaitu dengan
berkebun.

1) Pola kehidupan Ekonomi dan Pola Hunian

Masyarakat pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut sudah bercocoktanam Sederhana dengan
cara berkebun. . Sehingga karena mereka sudah Berkebun maka tentu mereka harus menunggui
hasil kebunnya , hal ini mendorong Mereka untuk menjalankan pola kehidupan menetap sementara
( semi sedenter ). Pola bermukim mereka mulai berubah dari nomaden menjadi semisedenter
karena ketika masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut telah mampu mengumpulkan
makanan dalam jumlah yang cukup banyak dari hasil berkebunnya , mereka mulai lebih lama
mendiami suatu tempat. Namun jika bahan makan di alam sekitar mereka sudah habis , mereka akan
berpindah tempat ( nomaden ), kemudian menetap lagi untuk beberapa waktuKemudian
pengetahuan mereka berkembang untuk menyimpan dan mengawetkan makanan.

2) Sistem Kemasyarakatan

Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut telah mengenal pembagian kerja. Kegiatan berburu
banyak dilakukan oleh kaum laki-laki. Kaum wanita yang tidak banyak terlibat dalam kegiatan
perburuan, lebih banyak di sekitar gua-gua tempat tinggal mereka.

3) Sitem Kepercayaan

Pada masyarakat berburu dan meramu diduga telah muncul kepercayaan. Buktinya adalah dengan
ditemukannya bukti-bukti tentang penguburan yang ditemukan di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo,
Jawa Timur;Gua Sodong, Besuki, Jawa Timur; dan Bukit Kerang, Aceh Tamiang, Nangroe Aceh
Darussalam. Dari mayat-mayat yang dikuburkan tersebut ada yang ditaburi dengan cat merah.
Diperkirakan cat tersebut berhubungan dengan upacara penguburan yang maksudnya Adalah untuk
membuktikan kehidupan baru di alam baka. Di dinding-dinding Gua Leang Pattae, Sulawesi Selatan
ditemukan lukisan cap-cap tangan dengan latar belakang cat Merah. Menurut para ahli hal tersebut
mungkin mengandung arti kekuatan atau simbol Kekuatan pelindung untuk mencegah roh-roh jahat.
Ada beberapa gambar jari yang tidak Lengkap. Gambar tersebut dianggap sebagai tanda adat
berkabung

Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut antara lain:

1. Manusia purba yang tinggal dekat dengan pantai mencari makanan di laut
yang Kemudian meninggalkan sampah dapur bekas sisa sisa makanan atau
disebut Juga Kjokenmoddinger.
2. Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana
(berpindah-Pindah tergantung kesuburan tanah)
3. Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati
gua-Gua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-
gua yang Dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau
disebut juga Abris Sous Roche.
4. Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas
bercocok Tanam

Anda mungkin juga menyukai