Anda di halaman 1dari 22

BAB I

AWAL KEHIDUPAN MANUSIA DI INDONESIA

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA


DI INDONESIA

Masa praaksara adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara
dimulai sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal tulisan.

Zaman praaksara ini juga dikenal sebagai zaman prasejarah karena zaman sejarah
manusia purba bermula tepat setelah berakhirnya zaman praaksara.Zaman praksara
diperkirakan merintis jalannya dalam kurun waktu 3.000.000 sampai 10.000 tahun yang
lalu sampai manusia mengenal tulisan (masa sejarah).Pada saat itu manusia hidup
secara purba yang dimana mereka hanya memanfaatkan benda-benda alam di sekitar
mereka untuk bertahan hidup.Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa macam
peninggalan zaman praaksara yang ditemukan oleh para arkeolog.

Meski pada masa itu manusia belum mengenal adanya tulisan namun manusia
sudah mampu memanfaatkan pikiran mereka untuk membuat peralatan atau perkakas
yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari.Peralatan atau perkakas itulah yang
menjadi benda-benda peninggalan zaman praaksara.Selain itu, terdapat beberapa
peninggalan lainnya yang merujuk pada seni, budaya serta kepercayaan yang dianut
oleh manusia yang hidupa pada zaman itu.

Pada zaman praaksara manusia sudah mulai memiliki sistem kepercayaan.

Berdasarkan penelitian, sudah ada tiga sistem kepercayaan yang dimiliki oleh

manusia purba, diantaranya:

•Animisme yaitu kepercayaan terhadap pengaruh roh nenek moyang terhadap

kehidupan

•Dinamisme yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempengaruhi

kehidupan

1
•Totemisme yaitu kepercayaan terhadap kekuatan dari hewan yang dianggap

suci

Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan sosial


ekonomi masyarakat pra-aksara melelui beberapa tahap, yaitu :

1. MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU


Kegiatan perburuan kebanyakan dilakukan oleh laki-laki. Tugas perempuan
adalah mengumpulkan makanan yang didapat dari alam sekitar. Bahan makanan
yang dikumpulkan antara lain, ubi, keladi, daun-daunan, dan buah-buahan.

Pada masa itu, manusia purba belum mengenal cara bercocok tanam. Mereka
sangat bergantung pada alam yang tersedia. Segala yang terdapat disekitar, diambil
dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kehidupan manusia di gua-gua dapat dilihat dari peninggalan seni lukis yang
terdapat di Gua Leang-Leang di Provinsi Sulawesi Selatan.

Lukisan yang tertera berupa tangan-tangan manusia dan binatang dengan cat
merah. Lukisan tersebut menggambarkan perjuangan hidup manusia pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan.

Manusia purba yang tinggal di daerah pantai meninggalkan sampah-sampah


dapur atau kjokkenmoddinger, adapun cirinya yaitu;

 Perkembangan masyarakat pada masa ini berjalan sangat lamban.


 Manusia hidup tergantung dengan alam, makanandiperoleh dengan cara
berburu,mengumpulkan umbi umbian dan menangkap ikan.
 Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil,hal ini untuk memudahkan langkah
dan gerak mereka dalam mengikuti binatang buruannya, atau mengumpulkan
makanan,
 Hidup berpindah-pindah tempat (nomaden)
 Pemilihan pemimpin dengan menggunakan sistem Primus Inter Pares.
 Menggunakan berbagai alat dari batu dan tulang

2
2. MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU TINGKAT LANJUT

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masyarakatnya


masih bergantung pada alam sekitar. Cara memperoleh makanan masih bersifat
food gathering, yakni dengan mengumpulkan umbi-umbian, buah-buahan, keladi,
daun-daunan, siput, kerang, serta berburu binatang di dalam hutan dan menangkap
ikan. Ciri-ciriya :

 Mereka hidup masih tergantung dengan alam


 Mulai lama tinggal disuatu tempat di dalam gua-gua(semi sedentair).
 Karena tidak lagi berpindah-pindah tempat,merekamemiliki waktu luang untuk
melakukan hal lain seperti membuat lukisan di dinding gua yang mereka tinggali,
 Lukisan yang mereka buat masih berkaitan dengan kepercayaan awal
penghormatan kepada arwah nenek moyang,menggambarkan binatang buruan, atau
binatang yang dianggap suci dan gambar telapak tangan yang berwarna merah
(sebagai penolak roh jahat dan upacara kesuburan).

3. MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN BERTERNAK


Pada masa bercocok tanam, timbul suatu revolusi peradaban yang menyangkut
kehidupan manusia purba. Pada saat itu, terjadi perubahan dari tradisi
mengumpulkan makanan menuju menghasilkan makanan.
Di masa ini, manusia sudah tidak bergantung lai pada alam. Selain itu,
kehidupan nomaden juga mulai hilang. Tempat-tempat yang didiami adalah tempat
yang tinggi.
Bukit-bukit kecil yang dikelilingi sungai atau jurang yang dipagar oleh hutan
juga menjadi tempat tingga. Manusia sudah berusaha menghasilkan makanan
sendiri dengan bercocok tanam dan beternak.

Jenis tanaman yang ditanam, antara lain padi, jagung, keladi, sukun, pisang,
dan ketela. Hewan yang diternak seperti unggas, kerbau, dan babi.

Untuk memenuhi kehidupan, manusia masa itu melakukan sistem barter.


Sistem barter yaitu tukar-menukar barang dengan barang.

3
Alat tukar yang biasa digunakan, yaitu garam, ikan laut kering, atau hasil
kerajinan tangan (gerabah, beliung, dan berbagai perhiasan dari batu). Ciri-cirinya :

 Mereka sudah hidup menetap,sudah ada perkampunganyang dekat dengan mata


air,seperti sungai.
 Adanya pembagian kerja secara sederhana antara laki-laki dan perempuan,laki-laki
tugasnya ada hubungannya dengan mengerjakan lahan ,sedangkan perempuan
berkaitan dengan tugas-tugas penyelenggaraan rumah tangga.
 Dalam corak bercocok tanam mereka mulai menggarap tanahnya dan berusaha
menyimpan makanannya dengan cara mengawetkan.Bentuk kerja mereka adalah
dengan cara berhuma,dan ladang berpindah.

4. MASYARAKAT PERUNDAGIAN
Pada masa perundagian, manusia purba sudah mahir membuat perkakas-
perkakas yang berasal dari logam. Mereka memanfaatkan perkakas tersebut bagian
dari kehidupannya.
Peninggalan perkakas pada masa itu kebanyakan berupa artefak logam,
perunggu, dan besi. benda-benda logam perunggu yang ditemukan di Indonsia ciri-
cirinya yaitu:
 Pengertian Perundagian adalah pertukangan, artinya orangyang memiliki
ketrampilan atau kemampuan dalam melakukan pekerjaan tertentu.
 Telah memiliki kehidupan yang menetap (sedenter).
 Hasil kebudayaan berkembang dengan pesat, seperti benda-benda yang terbuat dari
perunggu,besi, dan gerabah yang sangat halus, serta perhiasan / manik-manik yang
terbuat dari batu-batuan,dan dari kulit kerang.
 Mata pencaharian adalah pertanian dengan cara berladang dan
bersawah,masyarakatnya sudah mengenal perdagangan dengan sistem barter.
 Sistem kepercayaan yang berkembang adalah pemujaan terhadap roh nenek
moyang, yang didahului persembahan terhadap roh nenek moyang ( ditemukannya
bangunan pemujaan).

4
B. JENIS-JENIS MANUSIA PURBA INDONESIA

Di Indoesia sendiri, jenis-jenis manusia purba yang berhasil ditemukan adalah 8


jenis, yaitu:

 Meganthropus paleojavanicus, yang artinya manusia besar tertua dari Jawa. Ini
diambil dari kata mega yang artinya besar, anthropus yang artinya manusia, paleo
yang artinya tua, dan javanicus yang artinya Jawa.

 Pithecanthropus mojokertensis, artinya manusia kera dari Mojokerto. Ini diambil


dari kata pithecos yang artinya kera dan anthropus yang artinya manusia.

 Pithecanthropus erectus, yang artinya manusia kera berbadan tegak. Ini diambil dari
kata erectus yang artinya tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di
Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah.
 Pithecanthropus soloensis ya. Ditemukan oleh von Koenigswald bersama rekannya
pada tahun 1931 di Desa Ngandong, Jawa Tengah.
 kategori homo yang artinya manusia. Jadi, sebutannya bukan manusia kera lagi, ya.
Yang pertama ada Homo wajakensis yang artinya manusia dari Wajak. Ini karena
fosilnya ditemukan di Desa Wajak, Jawa Timur oleh van Rietschoten pada tahun
1889.
 Lalu yang kedua, ada Homo floresiensis yang artinya manusia dari Flores. Ini karena
fosilnya ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara oleh Peter Brown dan Mike J.
 Yang ketiga ada yang namanya Homo soloensis, yang artinya manusia dari Solo.
Fosil ini ditemukan oleh von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth pada tahun
1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah.
 Dan yang terakhir adalah Homo sapiens, yang artinya manusia cerdas atau bijaksana.
Ini diambil dari kata Sapiens yang artinya bijaksana. Nah, untuk Homo sapiens ini
sebenarnya kategori umumnyagitu, gais. Homo sapiens adalah nama spesiesnya,
sedangkan Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis adalah
subspesiesnya.Homo floresiensis adalah subspesiesnya.

5
C. KEBUDAYAAN AWAL MASYARAKAT DI INDONESIA
Bila dilihat dari benda-benda hasil budaya manusia purba, Maka tahap-tahap
perkembangan kebudayaan masyarakat Awal di Indonesia dikelompokkan dalam
pembabakan zaman Sebagai berikut :

1. ZAMAN PALEOLITHIKUM

Pada zaman ini terdapat 2 kebudayaan yaitu : kebudayaan Pacitan dan


Ngandong, di kebudayaan Pacitan ditemukan alat-alat dari batu, yang disebutkapak
genggam (chopper). Sedangkan di kebudayaan Ngandong banyak ditemukan
artefak dari tulang dan kapak genggam yang mempunyai ciri yang khas. Manusia
pendukungnya adalah; homo soloensis, Meganthropus dan Pitecantropus erectus.

2. ZAMAN MESOLITHIKUM
Zaman ini berkembang pada zaman holocen. Perkembangan kebudayaan
zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa sebelumnya, hal ini disebabkan antara
lain oleh :
a). keadaan alam yang sudah stabil, memungkinkan manusia dapat hidup tenang
dan mengembangkan kebudayaannya.
b). manusia pendukungnya adalah Homo sapiens. Hasil kebudayaannya adalah
kapak sumatera /kapak genggam (pebble culture), alat-alat dari tulang
(boneculture), dan tradisi serpih belah (flakes culture).

3. ZAMAN NEOLITHIKUM

6
▪ Para ahli sejarah sepakat untuk menyebut bahwa masa ini adalah masa revolusi
besar-besaran yang dilakukan oleh manusia purba. Mereka mulai mengembangkan
bercocok tanam. menetap dan
▪ Untuk masalah tempat tinggal mereka sudah menetap sementara di pantai atau di
gua-gua,dan kemudian membangun rumah panggung.
▪ Peralatan yang dihasilkan sudah lebih diperhalus,jika dibandingkan dengan masa
Mesolithikum..

4. ZAMAN MEGALITHIKUM

 Megalithikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan bangunan dari


batu besar (mega= besar, lithos = batu).
 Kebudayaan ini muncul pada masa Neoli Yang membedakan keduanya
adalah adanya alat peninggalan berbentuk batu besar dan berhubungan dengan
sistem kepercayaan yang mereka anut, seperti Animisme, Dinamisme dan
Totemisme.

 Persebaran kebudayaan ini terdapat di Nias, Flores, Sumba dan Toraja

5. ZAMAN LOGAM
▪ Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang kehidupa manusia sebagian
besar terbuat dari logam.
▪ Zaman ini dapat dinamakan sebagai revolusi tahap kedua oleh masyarakat awal
Indonesia (telah mampu mengolah dan melebur logam).
▪ Pembuatan benda-benda dari logam menggunakan tekhnik A Cire Perdue
(caranya benda yang dikehendaki di buat dulu dari lilin, lengkap dengan bagian-
bagiannya-kemudian lilin dibungkus dengan tanah liat dan selanjutnya dipanaska
sehingga lilin menjadi cair-selanjutnya logam cair dituangkan dalam cetakan dan
setelah dingin dipecahkan hingga terbentuklah peralatan yang dikehendaki).
▪ Zaman logam sangat kuat dipengaruhi oleh. kebudayaan dari Indo China,lebih
tepatnya adalah kebudayaan Dongson,karena alat-alat yang ditemukan pada masa
ini sama dengan yang ditemukan di daerah Dongson, Vietnam (penyebarannya ke
Indonesia pada sekitar tahun 500 SM).

7
Secara geografi terbagi lagi menjadi 5 yaitu :

1. Zaman Arkeozoikum

Zaman Arkeozoikum merupakan zaman perkembangan bumi yang paling tua, yaitu

terjadi sekitar 545 hingga 450 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini, kondisi bumi
masih

belum stabil dan udaranya masih sangat panas sehingga tidak memungkinkan untuk

terjadinya kehidupan.

Berakhirnya zaman Arkeozoikum ditandai dengan adanya penurunan suhu bumi.

2. Zaman Paleozoikum

Zaman Paleozoikum atau zaman primer terjadi sekitar 340 juta tahun yang lalu.
Pada

masa ini, suhu di bumi sudah mulai mendingin dan mulai muncul kehidupan.

Makhluk hidup yang pertama muncul di masa ini yaitu makhluk bersel satu dan
tidak

bertulang belakang. Misalnya bakteri dan makhluk hidup sejenis amfibi.

3. Zaman Mesozoikum

Zaman Mesozoikum atau zaman sekunder terjadi sekitar 140 juta tahun yang lalu.
Pada

masa ini, sudah ada hewan reptil bertubuh besar seperti dinosaurus.

4. Zaman Neozoikum

Zaman neozoikum terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, kehidupan
di

bumi sudah mulai stabil dan berkembang untuk menjadi lebih beragam.

8
D. HIPOTESA ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI
KEPULAUAN INDONESIA

1. Teori Yunan

Berdasarkan teori ini, orang-orang Nusantara datang dan berasal dari Yunan. Teori ini
didukung oleh R.H Geldern, J.H.C Kern, J.R Foster, J.R Logen, Slamet muljana, dan
Asmah Haji Omar. Alasan pendukungnya yaitu:

 Kapak Tua yang ditemukan di wilayah Nusantara memiliki kemiripan dengan Kapak
Tua yang terdapat di Asia Tengah. Hal ini menunjukkan adanya migrasi penduduk
dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
 Bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara serumpun dengan bahasa yang ada di
Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kamboja mungkin berasal dari
Dataran Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan ini kemudian
dilanjutkan ketika sebagian dari mereka mereka melanjutkan perpindahan dan
sampai ke wilayah nusantara .Kemiripn bahasa kamboja sekaligus menandakan
pertalianyya dengan dataran yunani

2. Teori Nusantara

Asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar
melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri.
Didukung oleh J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf.
Alasan Teori Nusantara:

 Bangsa Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf
ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini
menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari manamana,tetapi berasal dan
berkembang di Nusantara.

9
 K. Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu
serumpun dengan bahasa Champa (Kamboja). Baginya, persamaan yang berlaku di
kedua bahasa tersebut adalah suatu fenomena yang bersifat "kebetulan"
 Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di Pulau Jawa.
Penemuan manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang
Melayu itu keturunan dari manusia kuno tersebut,yakni berasal dari Jawa.
 Bahasa yang berkembang di Nusantara yaitu rumpun bahasa Austronesia,
mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia
Tengah yaitu bahasa Indo-Eropah.

3. Teori Out Of Africa

 Menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika.
Setelah mereka berhasil melalu proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern,
kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di dunia ini. Apabila kita
bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di
Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang
berasal dari Afrika tersebut.

10
BAB II

PENINGGALAN ZAMAN PRAAKSARA DI INDONESIA

A. ALAT-ALAT PENINGGALAN ZAMAN PRAAKSARA

Zaman praaksara tidak meninggalkan bukti-bukti berupa tulisan tetapi artefak yaitu


benda-benda atau alat-alat hasil kebudayaan manusia. Adapun alat-alat zaman praaksara
yang diketahui yaitu :

1. Kapak Genggam

Kapak genggam barang kali dalam bayangan anda kapak genggam di sini
merupakan kapak yang terbuat dari besi sebagaimana yang sering anda jumpai dalam
kehidupan sehari hari namun,tentu itu berbeda pada zaman praaksara.kapak genggam
pada zaman praaksara yang terbuat dari batu atau lempung dan tak tertangkai itu di
temukan oleh seorang bernama Ralph von koenigswald pada tahun 1935 di punung
kabupaten pacitan.Kapak ini di gunakan oleh manusia praaksara pada zaman
paleothikum sebagai alat penetak atau alat yang di gunakan untuk membelah
kayu,menggali umbi-umbian,memotong daging hewan buruan.serta sebagai keperluan
lainnya.

2. Kapak Sumatera

11
Kapak sumatera ini juga di kenal dengan nama pebble.Sesuai namanya,kapak
jenis ini banyak di temukan di daerah sumatra khusunya di sepanjang pantai timur
pulau sumatra,antar langsa(aceh)dan medan.Sama seperti kapak genggam,kapak
sumatera atau pebble tersebut terbuat dari batu.Hanya saja,kapak sumatera atau pebble
tersebut terbuat dari batu kali yang di pecah pecah,berbentuk bulat serta memiliki
permukaan yang lebih halus.kapak ini di duga merupakan hasil kebudayaan jaman
Mesolithikum,di mana manusia pada waktu itu sudah mulai hidup menetap,namun juga
masih berpindah pindah atau semi nomaden.

3. Kapak Pendek

Kapak pendek satu lagi jenis yang serupa dengan kapak genggam,yakni kapak
pendek.kapak pendek ini berbentuk setengah lingkaran dan memiliki sisi yang tajam
sehingga lebih mempermudah untuk memotong daging atau hal hal lainnya.

4. Kapak Pipisan

12
Pipisan adalah batu batu penggiling beserta landasannya.Bila di bandingkan
dengan zaman sekarang,barang kali pipisan ini serupa dengan ulekan karna sama sama
di gunakan untuk menghancurkan biji bijian.Hanya saja bentuk pipisan ini datar dan
halus.Pipisan ini tidak hanya di gunakan untuk menggiling makanan,tetapi juga untuk
menghanluskan cat merah yang terbuat dari tanah merah yang merupakan bentuk
aktivitas yang berkaitan dengan upacara ritual dan kepercayaan.Kapak ini di temukan di
kjokkenmoddinger di sepanjang sumatra timur laut,di antara Langsa(aceh) dan medan
(sumatra utara)

5. Kapak Persegi

Kapak persegi tampaknya pada zaman praaksar,terdapat berbagai macam kapak


yang di temukan salah satunya adalah kapak persegi.Kapak persegi ini sendiri berasal
dari Von Heine Geldern.Alat ini memiliki bentuk yang memanjang dengan penampang
alang berbentuk persegi dan bagian pangkalnya tidak biasa sebagai tempat ikatan
tangkai.Sesuai namanya kapak persegi ini terbuat dari batu yang berbentuk
persegi.kapak ini dipergunakan untuk mengerjakan kayu,mengarap tanah,serta
melaksanakan upacara.di daerah indonesia sendiri,kapak persegi banyak di temukan di
jawa,kalimantan selatan,sulawesi,dan nusa tenggara.

6. Kapak Bahu

13
Kapak bahu adalah sejenis kapak persegi yang pada tangkainya di beri leher
sehingga membentuk botol persegi.kapak bahu ini di temukan pada zaman
neolithikum.Daerah kebudayaan kapak ini meluas dari jepang,formosa,fhilipina terus ke
barat sampai sungai gangga.tetapi anehnya batas selatannya adalah baguan tengah
malaysia barat.dengan kata lain di sebelah selatan batas ini tidak di temukan kapak
bahu.

7. Kapak Lonjong

Kapak lonjong ini terbuat dari batu kali dan memiliki warna yang kehitam
hitaman.sama seperti namanya kapak lonjong memiliki bentuk yang lonjong,ujung yang
lancip menjadi tempat tangkainya,Sedangkan ujung lainnya di asah menjadi
tajam.Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim di sebut dengan walzenbeil
dan yang jecil di sebut dengan kleinbeil,sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan
kapak persegi,yakni untuk mengarap tanah dan keperluan lainnya.

14
8. Perhiasan

Selain perkakas, terdapat juga penemuan lainnya yang merupakan benda


peninggalan manusia praaksara,yakni perhiasan.Perhiasan tampaknya telah dinkenal
sejak zaman praaksara dan di gunakan oleh beberapa jenis jenis manusia purba di
indonesia.Perhiasa yang berupa gelang dan kalung pada zaman praaksara sendiri ini
terbuat dari batu batu indah seperti agat,chalcedon dan jaspis.

9. Nekara

Nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada


bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau perunggu.Pada
zamannya,Nekara di anggap benda suci yang berfungsi sebagai benda upacara,mas
kawin,dll.

10. Sarkofagus

15
Bentuk lain dari peninggalan masa praaksara adalah makam.Salah satunya di kenal
dengan nama sarkofagus.Sarkofagus ini merupakan peti mati yang terbuat dari batu
yang unduh dan di berikan penutup pada bagian atasnya.Salah satu tempat penemuan
sarkofagus adalah bali.

11. Perkakas dari tulang dan tanduk

Selain dari batu,perkakas yang di gunakan pada masa praaksara juga banyak
terbuat dari tulang dan tandung hewan.perkakas tulang dan tanduk ini berfungsi sebagai
alat penusuk,penggorek,mata tombak.

16
12. Flakes

Flakes ini merupakan alat yang terbuat dari pecah pecahan batu kecil.ia berfungsi
sebagai alat penusuk,pemotong daging,dan pisau.

B. Tempat-Tempat Peninggalan Zaman Purba


1. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur yang terdiri dari kulit-kulit


kerang dan siput pada masa mesolithikum yang tertumpuk selama beribu ribu tahun
hingga membentuk sebuah bukit kecil yang beberapa meter tingginya.

2. Abris Sous Roche

17
Abris Sous Roche adalah gua gua batu karang atau ceruk yang di gunakan
sebagai tempat tinggal manusia purba.Ia berfungsi sebagai tempat tinggal.
3. Lukisan di dinding goa

Salah satu bentuk peninggalan prasejarah yang cukup fenimenal adalah


lukisan yang terdapat di dinding gua.lukisan ini menggambarkan hewan buruan dan
cap tangan berwarna merah.hal ini menjadi salah satu bukti bahwa manusia
praaksara telah menyadari adanya seni.Lukisan di dinding gua di temukan di leang
leang,sulawesi selatan,di gua raha,pulau muna,sulawesi tenggara dan di danau
sentani,papua.
4. Mehnir

18
Mehnir merupakan benda peninggalan praakasara yang berkaitan dengan
kepercayaan yang di anut oleh manusia pada saat itu.Mehnir ini berbentuk tiang atau
tugu yang terbuat dari batu yang berdiri tegak di atas tanah.Mehnir di dirikan sebagai
sarana menyembah arwah nenek moyang.

5. Dolmen

Sama halnya dengan Mehnir,dolmen juga merupakan sarana penyembahan


arwah nenek moyang pada masa praaksara.dolmen memiliki bentuk seperti meja
yang tersusun dari beberapa batu itu banyak di temukan di daerah besuki jawa timur

6. Waruga

19
Waruga atau kubur batu merupakan peti mati yang terbuat dari batu.keempat
sisinya berdindingkan papan2 batu begitu pula alas dan bidang atasnya dari papan
batu

7. Arca atau patung

Arca adalah patung yang terbuat dari batu utuh.bentuk yang bermacam
macam,ada yang menyerupai manusia,kepla manusia,dan juga hewan.arca banyak di
temukan di sumatra selatan,lampung,jawa tengah.arca ini juga merupakan salah sau
sarana penyembahan pada masa praaksara

8. Pundeng berundak

Punden berundak ini merupakan peninggalan megalitikum yang terdiri dari


susunan batu bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap nenek
moyang.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, hal-hal yang dapat kami
simpulkan adalah:

1. Awal masuknya manusia di Indonesia, diawali dengan munculnya jenis manusia


purba homo erectus.
2. Perbedaan zaman purba, berdasar pada perkembangan alat dan cara bertahan hidup
manusia purba.
3. Jenis-jenis manusiapurba dapat dikelompokkan dengan cara melihat bentuk tulang
tengkorak dan asalnya.
4. Alat-alat zaman purba terus berkembang seiring berkembangnya pemikiran
manusia purba.
5. Tempat-tempat peninggalan zaman praaksara, serta lokasinya.
6. Memahami cara fikir manusia purba.
7. Mengetahui sejarah kehidupan manusia Indonesia
B. SARAN
Sebagai generasi muda, kita setidaknya bisa menjaga dan melestarikan
pengetahuan ataupun peninggalan zaman praaksara. Serta, tempat-tempat yang menjadi
bagian dari peninggalan sejarah dapat dijaga dengan baik, mulai dari kebersihan
maupun bentuk awal peningalan tersebut.

21
FOTO DOKUMENTASI

22

Anda mungkin juga menyukai