ciri-ciri masyarakatnya :
• Hidupnya selalu berpindah-pindah tempat atau nomaden.
• Hidup dalam kelompok-kelompok kecil agar memudahkan mereka bergerak dalam mencari
makanan.
• Hidupnya sangat tergantung pada alam sekitar mereka.
•Alat yang dibuat masih dalam bentuk yang sangat kasar, contohnya kapak genggam yang
berfungsi untuk memotong, menggali dan menguliti binatang.
Pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut masyarakatnya sudah mempunyai
kemampuan tambahan seperti : Mampu membuat api, mulai mengenal cara memasak
makanan, semi-nomaden artinya tinggal cukup lama di suatu tempat.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut berlangsung setelah zaman
pleistosen. Pada masa berburu tingkat lanjut atau Mesolitikum Akhir, corak hidup yang
berasal dari periode sebelumnya masih berpengaruh. Corak kehidupan pada Zaman
Mesolitikum Akhir adalah mengumpulkan makanan dan menetap. Hidup dengan cara
berburu dan mengumpulkan makanan masih dilanjutkan, hal ini terbukti dari bentuk alat-alat
yang digunakan, yakni dari batu, tulang, dan kulit kerang.
4.Mulai melakukan kegiatan bercocok tanam sederhana dengan berpindah- pindah sesuai
kesuburan tanah.
Kehidupan sosial manusia purba pada masa ini dapat diuraikan sebagai berikut:
● Manusia pada masa ini sudah mulai hidup secara semi-sedenter dengan tinggal
(menetap) di gua-gua alam.
● Pembagian tugas antara pria dan wanita sudah berkembang.
● Mulai muncul gua-gua alam yang disebut Abris Sous Roche yang merupakan tempat
tinggal sementara.
Hasil kebudayaan masyarakat pada masa ini sudah menghasilkan berbagai budaya,
meskipun belum berkembang pesat. Beberapa contoh kebudayaan yang digunakan dari
batu yaitu chopper (kapak perimbas), pebble (kapak sumatra), chopping tool (kapak
penetak), anak panah dari tulang (Bone Culture).