Anda di halaman 1dari 7

Zaman Prasejarah

Indonesia
Muhammad Ariq Baihaqi (202215500145)
Yudho Wiro Usodho (202215500156)
Zaman Prasejarah

Fosil-fosil Homo erectus yang ditemukan di beberapa tapak di Jawa menunjukkan kemungkinan kontinuitas
populasi mulai dari 1,7 juta tahun (Sangiran) hingga 50.000 tahun yang lalu (Ngandong). Rentang waktu yang
panjang menunjukkan perubahan fitur yang berakibat pada dua subspesies berbeda (H. erectus paleojavanicus
yang lebih tua daripada H. erectus soloensis). Swisher (1996) mengajukan tesis bahwa hingga 50.000 tahun
yang lalu mereka telah hidup sezaman dengan manusia modern H. sapiens.
Periodisasi Zaman Prasejarah

Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana (ca.2, 5juta BP -10. 000 BP)

 
Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut (ca. 10.000BP - 6.000 BP) 

 
Masa Bercocok Tanam ( 7.500 – 3.000 BP ) 

Masa Perundagian (ca. 3.000 BP - 1.000 BP)


Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan
Tingkat Sederhana (ca 2,5 juta BP – 10.000 BP)

Pada awal kehidupan, manusia bertahan dengan berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Pada masa ini, manusia
hidup berdampingan bersama hewan dan tumbuhan secara terbuka dan bebas. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana, mereka berburu hewan besar bertulang belakang, seperti rusa, babi, dan kerbau. Mereka juga mengumpulkan buah-
buahan dan umbi-umbian, serta ikan. Kehidupan manusia pada masa ini masih sangat sederhana. Hal tersebut dapat dilihat dari
kehidupan manusia yang hanya terpusat pada upaya mempertahankan diri di tengah alam yang penuh tantangan, dengan
kemampuannya yang masih sangat terbatas.
Ciri-ciri manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan Ciri-ciri masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana, antara lain:
 Masyarakatnya bersifat nomaden. Mereka hidup mengembara, pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Hidup dalam
kelompok-kelompok kecil Memenuhi kebutuhan dengan berburu dan mengumpulkan makanan yang ada di sekitar. Kegiatan berburu
yang dilakukan sebagai pemburu binatang dan penangkap ikan. Di samping itu, mereka juga mengumpulkan makanan, misalnya ubi-
ubian, buah-buahan, dan daun-daunan. Peralatan yang digunakan masih bersifat kasar yang terbuat dari batu, kayu, dan tulang.
Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan
Tingkat Lanjut (ca. 10.000BP – 6.000BP)

Pada masa berburu tingkat lanjut atau Mesolitikum Akhir, corak hidup yang berasal dari periode sebelumnya
masih berpengaruh. Corak kehidupan pada Zaman Mesolitikum Akhir adalah mengumpulkan makanan dan
menetap. Hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan masih dilanjutkan, hal ini terbukti dari
bentuk alat-alat yang digunakan, yakni dari batu, tulang, dan kulit kerang. Ciri utama kehidupan sosial
manusia purba pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah berpindah-pindah. Namun berbeda
dengan masa sebelumnya, pola hidup masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut mulai timbul usaha
untuk menetap di gua-gua alam. Akan tetapi, tempat tersebut suatu saat akan ditinggalkan apabila sekiranya
tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-harinya lagi. Salah satu contoh kehidupan budaya masyarakat pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut yaitu gambar tangan pada dinding gua.
Masa Bercocok Tanam ( 7.500 – 3000 BP )

Masa bercocok tanam merupakan masa ketika manusia memenuhi kebutuhan hidup dengan cara pembukaan
lahan untuk dijadikan ladang. Manusia pada masa ini mulai bercocok tanam dan hidup menetap dengan
sederhana di sutau tempat dan berkelompok. Meski sudah mulai bercocok tanam, kebiasaan berburu dan
mengumpulkan makanan tidak sepenuhnya ditinggalkan. Perubahan ini dikarenakan kemampuan berpikir
manusia prasejarah semakin terasah untuk menjawab tantangan alam. Jenis manusia pendukung masa ini
yaitu Proto Melayu, di antranya suku Dayak, Toraja, Nias, dan Sasak. Masa bercocok tanam sering disebut
sebagai masa revolusi kebudayaan karena terjadi perubahan besar pada berbagai corak kehidupan masyarakat
praaksara.
Masa Perundagian (ca. 3.000 BP – 1000
BP)

Kata perundagian diambil dari kata dasar undagi, yang artinya seseorang yang memiliki keterampilan jenis
usaha tertentu, seperti pembuatan gerabah, perhiasan, kayu, batu, dan logam. Masa perundagian adalah
periode akhir prasejarah atau yang lazim disebut Zaman Logam. Manusia pendukung masa perundagian
adalah bangsa Deutro Melayu, yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 500 SM. Karakteristik utama manusia
pada masa atau zaman perundagian adalah lahirnya tukang yang terampil. Pada masa ini, berbagai usaha
dilakukan manusia menuju ke penyempurnaan kegiatan dalam bidang pertanian, peternakan, dan pembuatan
gerabah. Selain itu, hal-hal baru mulai ditemukan masyarakatnya, yang terpenting di antaranya adalah
peleburan bijih logam dan pembuatan benda-benda dari logam. Sejalan dengan kemajuan-kemajuan yang
dicapai, kehidupan manusianya pun semakin kompleks.

Anda mungkin juga menyukai