Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR KERJA SISWA

Sekolah : SMA Siliwangi AMS


Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia

Petunjuk Pengisian Lembar Kerja Siswa


1. Bacalah dan tontonlah vidio rangkuman mengenai Kerajaan Maritim Hindu Budha di
Indonesia
2. Carilah sumber lain mengenai Kerajaan Maritim Hindhu Budha di Indonesia dari
berbagai sumber (buku dan internet)
3. Kerjakan soal-soal yang ada sesuai perintah
4. Jawaban ditulis tangan di buku sejarah Indonesia. Fotolah hasil karya anda dan kirimkan
melalui WA dan untuk hasil hardcopy anda dikumpulkan pada hari Sabtu 25 Juli 2020 di
sekolah.
Materi Ajar
Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia

Sacara etimologi kata maritim berasal dari bahasa latin yaitu maritimus yang berarti
“laut”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata maritim memiliki arti
“berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut”. Sejarah
mencatat bahwa sejak masa praaksara masyarakat Nusantara telah memiliki kemampuan
berlayar dengan menggunakan perahu bercadik. Atas dasar itu menandakan bahwa
masyarakat pada saat itu sudah mampu melakukan tradisi pelayaran dan perdagangan
meskipun dengan cara yang sederhana. Lantas bagai mana terbentuknya perdagangan
internasional pada zaman kuno?
Kita ketahui bahwa kepulauan Nusantara terletak diantara dua Samudera yaitu Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik, serta diantara Benua Asia dan Benua Australia. Hal tersebut
yang membuat kepulauan Nusantara terletak diantara jalur perdagangan, antara dua pusat
perdaganagn internasional zaman kuno yaitu India dan Tiongkok. Jalur perdagang tersebut
sering juga disebut dengan nama jalur sutera. Melalui kegiatan perdagangan antar bangsa
tersebut, maka terjadilah penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Budha ke Nusantara.
Selat Malaka menjadi gerbang utama yang menghubungkan pedagang-pedagang India dan
Tiongkok dengan Nusantara. Dengan berlabuhnya kapal-kapal dagang dari berbagai bangsa,
membuat masyarakat Nusantara tidak dapat terhindar dari pengaruh luar. Komoditi penting
yang diperdagangkan saat itu antara lain kayu manis, cengkeh, dan pala. Hubungan
perdagangan tersebut diikuti pula oleh percampuran kebudayaan seperti agama, sistem
pemerintahan atau politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Adapun teori teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Nusantara:
Pertama, teori Brahmana yang dikemukakan oleh J.C Van Leur yang menyatakan bahwa
Hindunisasi di Nusantara disebabkan peranan kaum Brahmana. Hal ini didasarkan atas
temuan-temuan prasasti yang menggunakan Bahasa Sankskerta dan Huruf Pallawa. Kedua,
teori Ksatria yang dikemukakan oleh R.C Majundar yang menyatakan bahwa munculnya
pengaruh Hindu Budha di Nusantara disebabkan oleh peranan prajurit India yang mendirikan
koloni-koloni di Asia Tenggara. Namun pendapat ini masih kurang meyakinkan karena tidak
ada bukti arkeologis yang menunjukan adanya ekspansi. Ketiga, teori Waisya yang
dikemukakan oleh N.J Kroom, beliau mengatakan bahwa Hindunisasi di Nusantara dilakukan
oleh sekelompok pedagang. Hal ini di dasarkan melalui perkawinan dengan pribumi.
Keempat, yaitu teori Arus-Balik yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch, beliau mengatakan
bahwa proses Hindunisasi di Nusantara dilakukan oleh kaum terpelajar yang mempunyai
semangat untuk menyebarkan agama Hindu.
Dari teori-teori yang dikemukakan dapat ditarik simpulan bahwa masyarakat nusantara
telah mengalami proses akulturasi budaya yang disesuaikan dengan karakteristik budaya
masyarakat pada masa itu. Akulturasi budaya tersebut yang pada perkembangan selanjutnya
memunculkan kerajaan-kerajaan Hindu Budha yang bercorak maritim di Nusantara. Adapun
kerajaan-kerajaan Hindu Budha yang bercorak maritim tersebut diantaranya Kerajaan
Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit.

Tugas
Buatlah ringkasan berdasarkan video yang diberikan mengenai Kerajaan maritim Hindu
Budha di Indonesia yaitu kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram Kuno!

Anda mungkin juga menyukai