NI M A S A
D A YA A N
KEBU A R A D A N
PR A- A K S
K M O Y A N G
NE N E S IA
S A I ND O N E
BA N G
pengertian:
Nilai-nilai yang telah berlaku di
NILAI
masyarakat baik di dalam organisasi
maupun di masyarakat, dan telah
disetujui oleh kesepakatan bersama
BUDAYA ciri-ciri:
Adanya benda-benda yang menjadi
kebiasaan, keyakinan nmasyarakat,
simbol dan karakteristik yang berbeda
satu sama lain
NILAI-NILAI BUDAYA
MASA PRA-AKSARA DI
INDONESIA
Nilai Religius
Masyarakat pada masa pra-aksara sudah memiliki kepercayaan dengan
adanya kekuatan ghoib. Mereka percaya bahwa banyak tempat dipandang
keramat karena ditempati oleh roh halus atau makhluk ghoib. Mereka
meyakini bahwa kejadian-kejadian alam adalah akibat perbuatan roh halus
atau makhluk ghoib. Untuk menghindari malapetaka maka roh halus atau
makhluk ghoib harus selalu dipuja
CIRI FISIK:
• Hampit sama dengan penduduk asli Australia (Aborigin) sehingga Koentjaraningrat (seorang ahli Antropologi
Indonesia) menyebut orang Vedda sebagai Austro-Melanosoid
• Rambut berombak
• Kulit sawo matang
• Bertubuh kecil
KETURUNANNYA:
Suku bangsa Sakai, Kubu, Lubu, Talang Mamak di Sumatra, dan Tomuna, Toala di Sulawesi.
Ras Proto Melayu (Melayu Tua)
Setelah kedatangan orang Vedda ke Nusantara, kemudian disusul oleh kedatangan dua gelombang besar manusia. Kedatangan bangsa Melayu pada
gelombang pertama disebut sebagai Proto Melayu atau Melayu Tua datang dengan menggunakan perahu bercadik satu Nusantara sekitar 2000 tahun
sebelum Masehi. Ras dari Melayu tua ini disebut sebagai ras Austramelanosoid. Kedatangan bangsa Melayu melalui dua jalur kedatangan, yaitu jalur
Barat dan jalur Timur.
Jalur Timur melalui Yunan kemudian selanjutnya ke kepulauan Pilipina, wilayah ke Pulau
Sulawesi, kepulauan Maluku, Pulau Irian, dan sebagian Beberapa peninggalan kebudayaan yang
dibawah masyarakat Melayu Tua yang melewati jalur Timur ini adalah kapak persegi. Sementara
termasuk ke dalam Melayu Tua yang melewati jalur Timur ini termasuk Suku Toraja. ke pulau
Taiwan, terus ke Australia..
Ras Deutero Melayu (Melayu Muda)
Kedatangan bangsa Melayu pada gelombang kedua disebut sebagai Deutero Melayu atau Melayu Muda, datang dengan menggunakan perahu
bercadik dua ke Nusantara sekitar 500 tahun SM. Ras dari Melayu Muda ini disebut sebagai ras Mongoloid Kedatangan bangsa melayu muda ini
sama dengan jalur kedatangan bangsa Melayu Tua yang melewati jalur Barat, yaitu melalui Yunan selanjutnya ke Indo-cina, semanjung Malaya, dan
selanjutnya menyebar ke wilayah Nusantara. Beberapa peninggalan kebudayaan yang dibawah masyarakat Melayu Muda ini diantaranya perhiasan,
nekara, kapak corong, candrasa, dan moko.
Suku bangsa yang termasuk ke dalam Melayu Muda ini termasuk Suku Angin Minagkabau,
Bugis, Jawa, Aceh, Sunda, Makassar, Mandar, Bali.
Selanjutnya masyarakat Melayu Tua yang datang ke kepulauan Nusantara memilih menyingkir
ke pedalaman ketika masyarakat Melayu Muda datang, faktor yang menyebabkan itu terjadi
karena bangsa Melayu Muda membawa kebudayaan yang lebih maju dibanding yang dimiliki
Melayu Tua, sehingga bangsa Melayu Tua kalah dalam persaingan. Itulah sebabnya sehingga
beberapa suku dari bangsa Melayu Tua seperti Suku Dayak dan Toraja memilih tinggal di
pedalaman atau pegunungan.
Meskipun proses kedatangan bangsa Melayu tidak terjadi secara bersamaan, namun hal yang membuktikan bahwa semuanya berasal dari tempat yang
sama yang dapat ditelusuri melalui bahasa yang digunakan. Ada ratusan bahasa daerah yang digunakan di seluruh penjuru Nusantara, namun hampir
keseluruhan bahasa-bahasa itu memiliki kesamaan kosakata pada beberapa perbendaharaan katanya, itu kerena bahasa-bahasa daerah yang digunakan
di Nusantara merupakan turunan dari rumpun Bahasa Austronesia.
Ras Melanosoid
Ras melanesoid adalah penduduk asli Indonesia bagian timur, sebelum datang dan menyebarnya ras Mongoloid dari benua Asia. Di
Indonesia, Ras melanesoid sekarang banyak di temukan di pulau Papua dan sekitarnya seperti pulau Biak, pulau Raja Ampat, pulau
Halmahera, pulau Flores dan pulau Seram. Ras melanesoid juga banyak ditemukan di luar Indonesia, yaitu di Papua Nugini, Kaledonia
Baru dan di Kepulauan Solomon.
Ras ini diduga merupakan keturunan manusia yang pertama kali datang di Nusantara. Kedatangan mereka diperkirakan sekitar 60 ribu
tahun yang lalu. Mereka bermigrasi dengan memanfaatkan daratan yang ada karena turunnya permukaan laut di Jaman Es, serta dengan
menggunakan rakit sederhana. Meskipun sama-sama berkulit hitam, Ras melanesoid berbeda dengan penduduk asli Afrika. Malah, karena
migrasi yang sudah sejak ribuan tahun, ras Melanesoid dan Australoid dapat disebut sebagai ras dengan perbedaan genetik paling besar
dengan penduduk Afrika.
Suku-suku dari ras Melanesoid misalnya adalah suku Asmat, Dani, dan Bauzi. Suku-suku di pedalaman Papua menggunakan bahasa yang
tidak berkerabat dengan bahasa lain di dunia. Namun suku di pulau sekitarnya banyak yang menggunakan bahasa-bahasa dari rumpun
bahasa Austronesia, yang dibawa ras Australoid.