Anda di halaman 1dari 49

SEJARAH DAN

BUDAYA MELAYU

Dosen pembimbing : Yusri, S.AP.,M.Si


MATERI YANG AKAN DI BAHAS :
• Asal-usul suku Melayu
• Penyebaran suku melayu
• Sejarah Suku Melayu di Indonesia
• Budaya Suku Melayu
• Ciri khas suku melayu
• Melayu di beberapa negara
KEBUDAYAAN MELAYU SEBAGAI SALAH SATU DARI BERBAGAI MACAM KEBUDAYAAN
YANG HIDUP, TUMBUH DAN BERKEMBANG DI MUKA BUMI INI. KEBUDAYAAN
MELAYU MERUPAKAN KEBUDAYAAN SECARA TURUN-TEMURUN DILAKUKAN OLEH
MASYARAKAT. KEBUDAYAAN MELAYU MERUPAKAN SALAH SATU PILAR PENOPANG
KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA KHUSUSNYA DAN KEBUDAYAAN DUNIA
UMUMNYA, DI SAMPING ANEKA BUDAYA LAINNYA. BUDAYA MELAYU TUMBUH
SUBUR DAN KENTAL DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT INDONESIA.

BUDAYA MELAYU IDENTIK DENGAN AGAMA, BAHASA, DAN ADAT-ISTIADAT


MERUPAKAN INTEGRITASYANG SOLID. ADAT MELAYU MERUPAKAN KONSEPYANG
MENJELASKAN SATU KESELURUHAN CARA HIDUP MELAYU DI ALAM MELAYU.
ORANG MELAYU DI MANA JUGA BERADA AKAN MENYEBUT FENOMENA BUDAYA
MEREKA SEBAGAI “INI ADAT KAUM” MASYARAKAT MELAYU MENGATUR KEHIDUPAN
MEREKA DENGAN ADAT AGAR SETIAP ANGGOTA ADAT HIDUP BERADAT, SEPERTI
ADAT ALAM, HUKUM ADAT, ADAT BERAJA, ADAT BERNEGERI, ADAT BERKAMPUNG,
ADAT MEMERINTAH, ADAT BERLAKI-BINI, ADAT BERCAKAP, DAN SEBAGAINYA. ADAT
ADALAH FENOMENA KESERUMPUNANYANG MENDASARI KEBUDAYAAN MELAYU.
ASAL-USUL SUKU
MELAYU
Suku Melayu (bahasa Melayu: Orang Melayu, Jawi: )‫أورڠ ماليو‬merupakan
salah satu kelompok etnis di wilayah Austronesia yang menempati wilayah
pesisir timur Sumatra, Semenanjung Malaka, dan beberapa wilayah di
Kalimantan.

Selain itu, kelompok etnis ini juga dapat dijumpai di pulau-pulau kecil yang
tersebar diantara wilayah besar tersebut. Wilayah-wilayah persebaran ini
seringkali disebut sebagai dunia Melayu. Wilayah-wilayah tersebut pada
masa sekarang merupakan bagian dari negara Malaysia, Indonesia
(Sumatra bagian timur dan selatan, pesisir pantai Kalimantan, Bangka
Belitung dan Kepulauan Riau), bagian selatanThailand (Pattani, Satun,
Songkhla, Yala, dan Narathiwat), Singapura, dan Brunei Darussalam.
ASAL USUL
1. Proto-Melayu
Melayu asli atau yang juga dijuluki sebagai
Melayu purba atau Proto-Melayu, adalah
sekelompok suku dan bangsa yang memiliki asal-
usul Austronesia dan diperkirakan telah bermigrasi
menuju Kepulauan Melayu dalam kurun waktu
periode yang cukup lama, yakni antara tahun 2500
sampai 1500 sebelum Masehi.

Masih terdapat sisa-sisa keturunan Proto-


Melayu yang masih terlihat kental hingga saat ini,
salah satunya adalah suku Moken, Jakun, Orang
Kuala, Temuan, dan Orang Kanaq.
DUA TEORI MENGENAI ASAL-USUL
BANGSA MELAYU YANG TELAH
DIKENAL:
• Teori Yunnan (diterbitkan tahun 1889) menjelaskan bahwa bangsa Proto-Melayu ber
melalui sepanjang aliran sungai Mekong. Teori Proto-Melayu yang dikemukakan oleh
Yunnan tersebut didukung oleh R.H Geldern, J.H.C Kern, J.R Foster, J.R Logen,
Slamet Muljana dan Asmah Haji Umar. Bukti lain yang mendukung teori ini antara
lain: alat-alat batu yang ditemukan di Kepulauan Melayu dianalogikan dengan alat-
alat Asia Tengah, kesamaan adat Melayu dan adat di daerah Assam.
• Teori Taiwan (diterbitkan pada tahun 1997) menjelaskan bahwa migrasi dilakukan
sekelompok orang dari Tiongkok Selatan sudah terjadi semenjak 6.000 tahun yang
lalu. Beberapa diantaranya bermigrasi ke Taiwan (pribumi Taiwan), dan kemudian
ke Filipina dan kemudian ke Kalimantan (kira-kira 4.500 tahun yang lalu) (pada masa
sekarang, keturunan langsung yang dapat ditemui adalah Dayak dan kelompok
lainnya). Kemudian, beberapa diantaranya berpisah lagi menuju wilayah lain
seperti Sulawesi dan yang lainnya berkembang ke Jawa, dan Sumatera. Migrasi
tersebut menyebabkan semua suku-suku turunan berbicara dalam bahasa-bahasa
yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Migrasi terakhir adalah ke
Semenanjung Malaya sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sebuah sub-kelompok dari
Kalimantan bermigrasi ke Champa (pada masa kini merupakan bagian dari
wilayah Vietnam bagian Tengah dan Selatan) sekitar 4.500 tahun yang lalu.
2. Deutro-Melayu

Deuter-Melayu merupakan istilah yang mengacu pada orang-orang


zaman besi yang sebagian besar merupakan turunan dari bangsa
Austronesia yang memiliki teknik pertanian yang lebih maju dan
pengetahuan baru tentang logam
Tidak seperti pendahulu mereka, orang-orang Deutro-Melayu sudah tidak
melakukan sistem nomaden. Mereka menetap dan mendirikan kampung
yang berfungsi sebagai unit utama dalam masyarakat. Kampung-kampung
ini biasanya terletak di tepi sungai atau daerah pesisir.
Pada akhir abad terakhir SM, kampung-kampung ini mulai melakukan
perdagangan dengan dunia luar. Masyarakat Deutro-Melayu dianggap
sebagai nenek moyang langsung dari bangsa Melayu yang ada pada
saat ini
Penyebaran suku melayu

• Sebuah teori menyatakan bahwa penduduk Proto-Melayu Asia


Tenggara Maritim tidak berasal dari Asia daratan, melainkan
para penduduk tersebut memang sudah ada sejak zaman es di
semenanjung Melayu, kepulauan tetangga Indonesia, dan paparan
daratan yang luas (Sundaland).
• Penduduk di wilayah tersebut berkembang secara lokal dari
pemukim manusia pertama dan menyebar hingga ke Asia daratan.
• Teori ini juga mendapat dukungan dari bukti genetik yang ditemukan
oleh Organisasi Genom Manusia yang menunjukkan bahwa
penduduk di Asia Daratan berasal dari satu jalur migrasi
tunggal melalui Asia Tenggara. Rute ini kemudian dianggap
sebagai daerah Melayu modern. Persebaran itu sendiri mungkin
didorong oleh naiknya permukaan laut pada akhir Zaman Es.
Lanjutan…
• Pemrakarsa Stephen Oppenheimer telah
lebih lanjut berteori bahwa persebaran
penduduk dari wilayah yang mulai
tergenang terjadi dalam tiga gelombang
cepat karena naiknya permukaan laut
pada akhir Zaman Es. Persebaran ini juga
turut menyebarkan kebudayaan, mitologi,
dan teknologi bukan hanya ke daratan
Asia Tenggara, tetapi sampai India, Asia
Tengah, dan Mediterania melalui para
penduduk diaspora
BUKTI GENETIK
• Suku Melayu adalah sebuah kelompok etnis yang menuturkan bahasa-bahasa Austronesia
dan mendiami wilayah Asia Tenggara Maritim dan Semenanjung Melayu.
• Sebuah penelitian yang diadakan pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa garis keturunan
Basal-Asia Timur yang khas (biasanya juga disebut sebagai "Garis keturunan Asia Timur
dan Tenggara"; bahasa Inggris: East- and Southeast Asian lineage (ESEA)), yang
merupakan nenek moyang orang Asia Timur dan Asia Tenggara pada masa sekarang,
Polinesia, dan Siberia, berasal dari Daratan Asia Tenggara pada kurun waktu sekitar
50.000 SM.
• Kemudian masing-masing dari mereka menyebar melalui beberapa gelombang migrasi ke arah
selatan dan utara. Leluhur Basal-Asia Timur, serta nenek moyang Austroasiatik terkait
kemudian menyebar ke Asia Tenggara Maritim sebelum ekspansi dataran Austronesia.
• Penutur Austronesia sendiri diperkirakan telah tiba di Taiwan dan Filipina utara antara kurun
waktu 10.000 SM hingga 7.000 SM dari pesisir selatan Tiongkok, dan menyebar dari sana
ke seluruh Asia Tenggara Maritim. Para peneliti menyimpulkan bahwa persebaran bangsa
Austronesia ke Asia Tenggara Maritim dan Polinesia lebih cenderung berasal dari wilayah
Filipina daripada Taiwan, sehingga orang-orang berbahasa Austronesia modern, seperti
suku Melayu, sebagian besar memiliki nenek moyang Basal-Timur Asia dari periode
paling awal dengan tanpa banyak campuran ras seiring berjalannya waktu.
SEJARAH SUKU MELAYU DI
INDONESIA
• Ras Melayu pertama kali datang ke daerah Riau diperkirakan tahun
2.500 SM. Suku yang satu ini berasal dari daratan Asia bagian
tengah dan menyeberang dari Semenanjung Malaysia ke daerah
Nusantara.
• Gelombang kedatangan suku ini yang kedua terjadi pada kira-kira
1.500 SM, dan gelombang kedatangan yang ketiga sekitar tahun
300 SM.
• Bisa dikatakan, suku Melayu di daerah Riau merupakan salah satu
keturunan migran dari daratan Asia yang migrasi itu.
• Beberapa kerajaan melayu di Indonesia, seperti Kandis atau
Kuantan, Kesultanan Bintan atau Tumasik, Kriteng atau
Inderagin, Gasib atau Siak, Lingga, Malaka, Siak Sri
Inderapura, Rokan, Kampar, Pelalawan dan Singingi.
BUDAYA SUKU MELAYU
1. RUMAH ADAT
TERBAGI MENJADI 6 BENTUK RUMAH ADAT :
• Limas potong
• Selaso JATUH KEMBAR
• BALAI SALASO JATUH KEMBAR
• RUMAH MELAYU ATAP LOUNTIK
• LIPAT KAJANG
• RUMAH SINGGAH SULTAN SIAK
Limas potong

Seperti namanya, rumah tradisional ini


mengaplikasikan atap dengan bentuk
limas terpotong. Limas Potong adalah
rumah panggung berbahan papan atau
kayu setinggi 1,5 meter.
Rumah adat ini umumnya terdiri atas
beberapa ruangan dengan dilengkapi
teras
Rumah adat Selaso Jatuh
Kembar
Rumah adat Selaso Jatuh Kembar
menjadi identitas budaya Melayu
paling kental di Riau. Bangunan
rumah panggung ini memiliki
ukuran besar dengan tingkatan.
Biasanya, Selaso Jatuh Kembar
digunakan sebagai tempat untuk
kegiatan perkumpulan.
Balai Salaso Jatuh Kembar
Meskipun memiliki nama yang sama
persis dengan Salaso Jatuh Kembar,
namun model bangunannya hanya
berbeda sedikit, tentu ukurannya yang
lebih luas.

Balai Salaso Jatuh Kembar kerap


digunakan sebagai tempat aktivitas
adat, seperti musyawarah, Balairung
Sari, Balai Kerapatan, dan Balai
Penobatan.
Rumah Melayu Atap Lontik

Bangunan rumah adat yang


dikenal dengan nama
Pelancang ini biasanya
digunakan sebagai hunian
etnis Melayu. Khususnya yang
bermukim di Lima Koto, Riau.
Pelancang mempunyai ciri
khas berupa kaki berbentuk
perahu atau pelancang.
Rumah adat Lipat Kajang
Rumah adat Lipat Kajang memiliki
atap berbentuk melengkung seperti
bubungan curam. Atap Lipat Kajang
sengaja diaplikasikan untuk
memudahkan air hujan saat turun
melintasi atap.

Namun sayangnya, di zaman ini


rumah adat model ini sudah
semakin sulit ditemukan
RUMAH SINGGAH SULTAN SIAK

Bangunan bersejarah yang pernah


menjadi tempat persinggahan
Sultan Siak, yaitu Sultan Syarif
Kasim II ini mempunyai
karakteristik dominasi warna
kuning keemasan, krem, dan biru.

Sebagaimana rumah Melayu lain,


rumah ini menggunakan model
panggung berbahan kayu.
2. TARI ADAT
1. TARI MAKYONG
Tari Makyong adalah sebuah
pertunjukkan khas Melayu,
Makyong ditampilkan dalam
cerita, bisa juga dibilang
dramatari yang punya
keunikan tersendiri.
2. Tari Zapin

• Tarian Zapin merupakan hasil


dari gabungan dua
kebudayaan, yaitu
budaya Melayu dan budaya
Arab pada masa lalu
3. Tarian Jogged LambaK
• tarian Jogged Lambak, punya
gerak cendrung lemah
gemulai dengan lagu-lagu
yang ditarikan adalah lagu
atau irama joget seperti
tanjung katung, serampang
laut, dan anak kala
Tari Tandak
• Tari tandak merupakan tari yang
berasal dari Riau dan kepulauan
Riau (Kepri). Tari tandak sangat kuat
dipengaruhi oleh adat istiadat
masyarakat dari suku Melayu.
• Tarian ini tergolong dalam tari
pergaulan yang biasanya
ditampilkan oleh penari putra dan
penari putri.
• Dengan menggunakan kostum khas
adat tradisional Melayu yang
dipentasakan lengkap dengan
alunan musik pengiring. Karena
mengusung nilai keindahan, tari
tandak sangatlah terkenal di daerah
kepulauan Riau (Kepri).
Pakaian Adat
• Baju adat suku Melayu merujuk pada baju Melayu dan baju kurung.
Selain itu juga ada baju kebaya, celana, kain sarung, samping dan
selendang.

• Namun, pakaian adat suku Melayu kini lahir dari perkembangan


pakaian orang dahulukala melalui proses ubah ansur.

• Perubahan ini bukan saja akibat peradaban awal masyarakat


ditempat itu, akan tetapi penting akibat dari pengaruh pedagang
Arab, India, Cina, dan Eropa.

• Baju Melayu untuk wanita yang masih ada adalah Baju Kurung,
Baju Kebaya Pendek, Baju Kurung Kedah, Baju Kebaya Panjang,
dan Baju Pahang. Ada pakaian klasik seperti pakaian Puteri Perak,
Baju Menora, Cik Siti Wan Kembang, dan Baju Minangkabau.
3. UPACARA ADAT
• Tepung Tawar
Tepuk tepung tawar adalah salah
satu bagian prosesi yang sakral
dalam upacara adat budaya melayu.
Tepuk tepung tawar biasanya
dilakukan pada acara pelantikan
pejabat atau tokoh adat dan
daerah, sunatan, khususnya acara
pernikahan
• Balimau Kasai
Balimau Kasai, dilakukan
masyarakat untuk menyambut
bulan suci Ramadan. Fungsinya
ungkapan rasa syukur dan
kebahagiaan masuk bulan puasa,
selain itu untuk penyucian diri.
Biasanya tradisi ini dilakukan
masyarakat Riau
• Balimau

Merupakan mandi dengan


memakai air yang dicampur jeruk
yang oleh masyarakat setempat
disebut Limau. Bertujuan untuk
mensucikan diri.
Upacara Berandam

Kegiatan ini berisi kegiatan


mencukur bulu roma diwajah
sekaligus membersihkan muka,
membentuk alis, dan anak
rambut di muka dan di
belakang tengkuk, ini biasanya
dilakukan pada pengantin.
Upacara Badewo
• Upacara Badewo fungsinya
yaitu pengobatan tradisional
yang sekaligus dapat
dipergunakan guna mencari
benda-benda yang hilang,
apakah uang atau benda
berharga lain. Tradisi ini
contohnya ada di daerah
Rokan Hulu Riau
Upacara Menetau Tanah
• Upacara Menetau Tanah adalah
upacara untuk pembukaan lahan
pertanian, selain itu juga
pendirian sebuah bangunan.
Umumnya masyarakat Riau
sering melakukan tradisi ini.
Upacara Batobo
• Upacara Batobo, sebutan untuk
kegiatan gotong royong untuk
mengerjakan ladang, sawah,
dan sebagainya.
4. Bahasa Adat
• Nah, ini menarik, kalian harus tahu kalau Bahasa Melayu
ini tidak jauh beda dengan bahasa Indonesia sekarang,
malah banyak orang yangmenganggap bahasa Melayu
adalah salah satu dasar bahasa Indonesia.

• Sebutan lain dari bahasa ini adalah bahasa Melayu


Tinggi, sebab awalnya digunakan sebagai bahasa sastra
oleh masyarakat Indonesia di akhir abad yang lalu.

• Sebelum tahu tentang tulisan latin, masyarakat


Nusantara menuliskan gagasan mereka ke dalam tulisan
arab-melayu atau arab gundul. Maka dari itu, dalam
proses pembentukan bahasa Indonesia, Bahasa Melayu
sangat berperan penting.

• Bahasa melayu juga bahasa pengantar dalam kegiatan


keagamaan dan perdagangan di Nusantara sejak abad
ke-7.
Makanan Khas

• Bolu kemojo, Bolu kemojo dianggap cukup khas sebab citarasa pandan yang cukup kental dan
kelembutan bolunya yang lezat.

• .

• Air Mata Pengantin, Sup tunjang, Roti jala, dan Ikan asap selais.

• Bubur lambok dan kepuron (makanan khas lingga)


• Kue asidah
• Kue asidah dikatakan sebagai salah
satu kue yang menonjolkan citarasa
masakan Melayu. Kue yang stu ini
terbuat dari perpaduan kayu manis,
cengkeh, dan daun pandan.
Kue Bangkit
• Kue Bangkit, Terbuat dari tepung
terigu, adonan telur, dan mentega
pilihan. Kue bangkit ini cocok
menemani acara kumpul keluarga
kalian dan dijadikan oleh-oleh.
Cencalok (Mencalok)
• Cencalok (Mencalok), terbuat dari
bahan dasar udang berukuran kecil
yang difermentasi. Pembuatan
cencalok memakan waktu yang lama.
• Es Laksamana Mengamuk
Es Laksamana Mengamuk diilhami dari
cerita rakyat jaman dahulu yang
berkembang dalam adat istiadat
masyarakat Melayu. Komposisi utama
dari es yang satu ini adalah buah kuini.
Mie sagu
• Mie sagu adalah makanan
khas yang ditambahkan
komponen daun kuncai, ikan
teri, dan tauge didalamnya
• Air Mata Pengantin, Sup
tunjang, Roti jala, dan
Ikan asap selais.
• Bubur lambok dan
kepuron (makanan
khas lingga)
5. Mata Pencaharian
• Orang Melayu di Riau sedikit yang menanam padi,
sebab keadaan alam yang tak memungkinkan. Namun
ada sebagian kecil yang berladang. Sejak dahulu, suku
ini manjadikan hasil hutan, menangkap ikan, mengolah
sagu, berladang, dan berdagang sebagai pencaharian
utama mereka.
• Sebagai masyarakat lain, mereka mengembangkan
alat transportasi di laut, seperti lancang, penjajab
(kapal kayu penjelajah), jung (perahu layar kecil),
sampan balang (perahu layar kecil untuk menangkap
ikan) bagi yang di wilayah perairan.
• Ada yang di daerah sungai, mereka menggunakan
sampan kolek, sampan kotak dan belukang. Ketiganya
termasuk perahu lesung yang ramping bentuknya.
Selalin itu, ada pula yang disebut perahu jalur, perahu
panjang yang digunakan untuk berlomba.
6. Agama
• Secara umum, masyarakat Melayu Riau memang memeluk agama Islam,
terhitung sejak abad ke-11 Masehi. Karena orang-orang Melayu memang
memiliki sejarah yang dekat dengan pekembangan Islam di Nusantara.

• Tetapi dalam suku ini masih ditemukan tokoh-tokoh yang menguasai dan
mempelajari ilmu gaib. Dalam sudut pandang orang Melayu, keyakinan
animistis itu disebut bomo (dukun).

• Suku melayu masih mempercayai adanya makhluk-makhluk halus yang bisa


berubah wujud. Bisa menjadi buaya putih, gajah memo, ular bidai, harimau
tengkis dan wujud lainnya.

• Suku melayu masih lekat dengan hal-hal yang berbau mistis. Ya memang
mereka suku yang masih memegang adat istiadat dari leluhur mereka.
7. Alat Musik
• Ada beberapa alat musik khas suku Melayu, diantaranya
adalah: Kompang, sejenis alat musik gendang ditabuh
paling popular bagi masyarakat Melayu. Selanjutnya adalah
Darbuka, sebuah drum tangan seperti jam pasir yang
populer di budaya Timur Tengah.
• Ada lagi Jimbe, merupakan alat music perkusi yang sangat
populer didunia, jimbe juga dapat dimainkan untuk
berbagai kalangan usia dari anak –anak hingga dewasa.
• Selanjutnya ada Akordion, sebuah instrumen musik yang
milik keluarga buluh instrumen. Ada lagi Bebano, sebuah
gendang berbentuk bundar dan pipih.
• Kemudian ada Rebana terdiri dari, Rebana Banjar, Rebana
Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh, selain
alat musik itu ada Gambus, Marwas, Tambur, Biola,
gendang panjang,Gong, dan Mandolin.
Senjata Tradisional
• Pedang Jenawi, senjata dahulu kala dipakai panglima perang
kerajaan Melayu dalam menghadapi musuh-musuhnya.
• Keris, keris Riau memiliki keunikan, jumlah lekukan lebih sedikit.
• Beladau, senjata jenis tusuk yang bisa kalian temukan dalam
budaya masyarakat Riau.
• Klewang, semacam golok dengan ujung bilah yang membesar.
Ada lagi Pemuras, senjata tradisional yang dipakai oleh orang
Melayu pada zaman dahulu.
• Lela Rentaka, sebuah meriam ringan dan kecil.
• Meriam/Lela, memakai senjata ini sebagai alat perang ini untuk
melawan musuh
• Blunderbuss dan Terakol
CIRI KHAS SUKU MELAYU
• Salah satu ciri khas etnis Melayu yang paling gampang dikenali adalah
penggunaan dialek bahasa masih sangat kental.
• Secara umum, suku ini juga terkenal dengan karakteristik masyarakatnya
yang ramah terhadap semua orang dan tetap menjaga sopan santun.
• Dari segi agama, mayoritas masyarakat Melayu memeluk Islam, tepatnya
sejak abad 13 M.
• Hal tersebut pula yang kemudian mempengaruhi perkembangan bahasa
Melayu, di mana pada beberapa kosakata terdapat serapan dari bahasa Arab,
khususnya dari Al-Quran.
• Ciri khas etnis Melayu juga bisa dilihat dari kebudayaan yang dimiliki. Ada
banyak sekali macam kesenian Melayu yang sudah dimodifikasi
menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing rumpun.
• Jadi, tergantung pada wilayah di mana masyarakat Melayu tersebut
bermukim.
SUKU MELAYU DI BEBERAPA NEGARA
DI ASIA TENGGARA
• Melayu Malaysia
Melayu Malaysia yang disebut sebagai "Kaum
Melayu" adalah masyarakat Melayu berintikan orang
Melayu asli tanah Semenanjung Malaya (Melayu
Anak Jati)
suku-suku pendatang dari Indonesia dan tempat
lainnya yang disebut "Melayu Anak Dagang" seperti
Palembang, Riau, Bangka-Belitung, Lembak,
Serawai, Pontianak, Sambas, Deli, Langkat,
Tamiang, Sintang, Jambi, Bengkulu, Kerinci, Melayu
Singapura, Kedayan Brunei, Melayu Brunei, Melayu
Filipina, bahkan Melayu Thailand Selatan .
Melayu Siam
• Thailand mempunyai jumlah suku Melayu ketiga terbesar
setelah Malaysia dan Indonesia, dengan populasi kurang
lebih 3 juta jiwa (Perkiraan 2010).
• Kebanyakan dari mereka berdomisili di kawasan selatan
Thailand serta di kawasan sekitar Bangkok (terkait
dengan perpindahan suku Melayu dari selatan Thailand
serta utara semenanjung Malaya ke Bangkok sejak abad
ke 13).
• Kehadiran Suku Melayu di kawasan selatan Thailand
telah ada sebelum perpindahan Suku
Thai ke Semenanjung Malaya melalui
penaklukan Kerajaan Sukhothai, yang diikuti
oleh Kerajaan Ayutthaya, pada awal abad ke-16.
Lanjutan…
• Kawasan selatan Thailand juga pernah melihat kebangkitan
dan kejatuhan kerajaan Melayu antaranya Negara Sri
Dhamaraja (100-an–1500-an), Langkasuka (200-an − 1400-
an), Kesultanan Pattani1516–1771), Kesultanan Reman
(1785–1909) serta Kesultanan Singgora (1603–1689).
• Kebanyakan suku Melayu Siam fasih berbicara bahasa
Thai serta bahasa Melayu setempat saja. Contohnya, suku
Melayu di kawasan pesisir tenggara Thailand yakni Pattani,
Songkhla, serta Hat Yai, lebih cenderung menggunakan logat
Melayu Pattani, sedangkan suku Melayu di pesisir barat seperti
Satun, Phuket, dan Ranong, menuturkan logat Melayu Kedah.
Suku Melayu di Bangkok juga mempunyai logat Melayu
Bangkok sendiri.
• Pada saat ini, ada upaya dari pemerintah pusat untuk
mengerdilkan budaya Melayu di Thailand, salah satunya
dengan meniadakan penggunaan bahasa Melayu sebagai
bahasa pengantar di sekolah-sekolah dan menggantinya
dengan bahasa Thai. Selain itu, kegiatan-kegiatan suku Melayu
Siam yang beragama Islam cenderung dibatasi, baik secara
sosial, ekonomi, maupun kultural.
Melayu Myanmar
• Selain dari Thailand, Myanmar juga mempunyai komunitas suku melayu yang
besar di Indochina. Kebanyakan daripada Suku Melayu terpusat di bagian
paling selatan negara itu, yaitu di Divisi Tanintharyi Bahasa Myanmar
• Kehadiran Suku Melayu di kawasan selatan Myanmar diperkirakan seawal
1865, ketika satu kumpulan yang diketuai Nayuda Ahmed membuka
pemukiman di kawasan yang pada hari ini dikenali sebagai Kawthaung
• Di Myanmar, masyarakat Melayu mempunyai kebudayaan serta bahasa yang
seragam dengan Suku Melayu di pantai timur selatan Thailand yaitu di Phuket,
Ranong, serta utara Semenanjung Malaya seperti di Kedah, Perlis serta Pulau
Pinang. Ini karena kawasan-kawasan tersebut pernah berada di bawah
pengaruh Kesultanan Kedah
• Pada zaman ini, komunitas Melayu di Myanmar fasih berbahasa Myanmar,
Bahasa Melayu dan Bahasa Thailand, karena keadaan geografis mereka yang
berada di perbatasan. Mereka juga masih mengekalkan kebudayaan Melayu
yang kental seperti penggunaan kain sarung serta penggunaan tulisan Jawi.
Namun, bilangan mereka di Divisi Tanintharyi semakin berkurang karena
perpindahan untuk mencari peluang sosio-ekonomi yang lebih baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai