Anda di halaman 1dari 8

DREAM BOOK

Gita Indriani Sinurat


CALON ORANG SUKSES
BIODATA DIRI

DATA PERSONAL
Nama Lengkap : Gita Indriani Sinurat
Nama Panggilan : Gita
Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu, 19 September 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalur dua simpang kandis
Agama : Kristen Protestan
Status : Mahasiswa
Hobi : Menyanyi dan Membaca buku
Cita-Cita : Menjadi orang yang sukses
Makanan Favorit : Bakso tanpa mie dan sate kambing
Minuman Favorit : Minuman rasa taro dan vanilla
Email : gitaindrianisinurat@gmail.com
Kewarga Negaraan : Indonesia
Instagram : @skgtadrt._
DATA KELUARGA
Nama Ayah : Jarisman Sinurat
Pekerjaan Ayah : Buruh Harian lepas
Nama Ibu : Rentawani Silaban
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

PENDIDIKAN
SD : SD N 35 Kota Bengkulu
SMP : SMP N 19 Kota Bengkulu
SMA : SMA N 11 Kota Bengkulu
Universitas : Universitas Bengkulu

PERSONALITI
Jujur, bertanggung jawab, selalu tersenyum, dan baik

TOKOH INSPIRASI
1. Syaifoel Hardy MN

Salah satu sosok perawat yang cukup sukses dan ingin saya tulis di sini adalah bapak Syaifoel
Hardy MN. Karir keperawatan beliau berawal dari nol, dari seorang lulusan SPK sampai
melanglang buana ke luar negeri UEA, Kuwait, Qatar untuk menjadi perawat. Beliau bukan
perawat yang biasa-biasa saja, beliau adalah perawat yang luar biasa. Beliau tidak hanya
berkutat dalam dunia keperawatan saja. Melalui kepiawaiannya mengolah kata dan bahasa
beliau tebarkan tulisan-tulisan yang memotivasi dunia keperawatan. Dari tulisan - tulisan
beliau yang dituangkan melalui media sosial, buku-bukunya kita bisa membaca aliran
motivasi yang luar biasa. Motivasi yang beliau berikan untuk membangkitkan dirinya dan
orang-orang di lingkungan sekitarnya. Menjadi penulis dan memotivasi diri selalu semangat
menulis mungkin hal yang biasa. Namun yang dilakukan beliau tidak hanya untuk dirinya.
Dengan mendirikan Indonesian Nursing Trainers (INT) sebuah grup yang mempunyai
anggota sampai saat ini berjumlah 20.643 yang tersebar di seantero jagad beliau mengajak,
mengajarkan, memotivasi bagaimana menjadi perawat yang tidak biasa. merubah diri
menjadi orang yang luar biasa. Beberapa karya buku-buku beliau yang juga ditulis bersama
dengan teman -teman di INT adalah Enjoy Nursing, Nursing : The Sleeping Giant, Diaspora
Nursing Indonesia The Poor Litle Rich, From Qatar To Indonesia dan lain-lain. Saat ini
beliau kegiatan yang beliau lakukan setelah kembali ke tanah air dari pengabdian
keperawatan di luar negeri adalah memberikan motivasi dan pelatihan kepada perawat di
Indonesia agar bisa mendunia. Melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan beliau berharap
perawat di Indonesia bisa sukses menapak dunia keperawatan di belahan dunia manapun.
Dengan salah satu slogannya "MORE THAN JUST NURSING" perawat di Indonesia
diharapkan mempunyai nilai lebih, lebih dari sekedar perawat. Beberapa penghargaan yang
pernah beliau terima adalah Diaspora Award Winner, Los Angeles, 2012, Life Achievement
Award, PPNI Qatar 2012, Al Hasbah Award, Qatar Petroleum 2012 dan lain-lain. Rasa-
rasanya tidak cukup kata dan kalimat untuk menuangkan cerita hidup beliau, pembaca bisa
lebih banyak mengenalnya melalui tulisan-tulisannya pada grup Indonesia Nursing Trainers
ataupun melalui media sosial miliknya.

Untuk Bapak Syaifoel Hardy mohon maaf kalau sosok bapak saya tulis dan masih banyak
sekali kekurangannya, tulisan ini saya buat sebagai bentuk kekaguman dan penghargaan saya
untuk Bapak dan juga buat tokoh-tokoh perawat lainnya yang telah berjasa memajukan dunia
keperawatan di Indonesia.

2. Laksamana Muda TNI Christina M. Rantetana, SKM, MPH


merupakan Perempuan paruh baya kelahiran Mengkendek yang mengawali masa kecilnya di Toraja
hingga langkahnya memasuki pendidikan militer yang tanpa rencana. Bagi Christina muda yang baru
menjejak di Makassar untuk melanjutkan karir di Angkatan Laut tak pernah timbul dalam benaknya.
Setelah menyelesaikan pendidikan perawat pada 1978, keinginan terbesar dalam hidupnya hanyalah
mengejar karir menjadi seorang kepala perawat di sebuah rumah sakit. Alasannya sederhana, karena
ia senang melihat sesuatu yang bersih dan rapi. Di samping itu ada rasa bangga bila melihat kepala
perawat berjalan keluar masuk bangsal rumah sakit untuk memeriksa ruangan. Kini, dirinya adalah
seorang perwira tinggi yang menyandang bintang dua di pundaknya dari jejeran Korps Wanita
Angkatan Laut (KOWAL) setelah dilantik oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI
Dr Marsetio pada 28 Juni 2013 lalu di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur. Saat
ini Sang laksamana telah mengakhiri masa baktinya, dengan jabatan terakhir tercatat sebagai Staf Ahli
Menkopolhukam RI Bidang6pp1 Ideologi dan Konstitusi. Perempuan masa kini tidak hanya
mengurus rumah tangga, namun perlu maju untuk menyalurkan potensi yang dimiliki. Berni mencoba
dan menyampaikan pendapat dapat memperpanjang langkah perempuan untuk berkarya.

3. Ria dan Yared

Ria dan Yared bekerja di RS Sannocho di Kota Sanjo, Prefektur Niigata setelah lulus ujian nasional
keperawatan Jepang. Keberhasilan ini patut dibanggakan karena hanya Ria, Yared, dan Lalin Ever
Gammed (perawat Filipina) yang lulus ujian nasional untuk perawat asing, dari 254 peserta ujian,
atau hanya sekitar 1.2% persentase kelulusan. Dalam upaya pembinaan masyarakat Indonesia di
Jepang, Wakeppri KBRI Tokyo, Ronny P. Yuliantoro, didampingi oleh Minister Counsellor Ekonomi
dan Sekretaris Ketiga Penerangan, telah datang ke Sanjo dan bertatap muka dengan Ria dan Yared.
Beliau mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tersebut karena telah melewati ujian yang
begitu sulit. Ujian nasional keperawatan Jepang dilaksanakan sepenuhnya menggunakan huruf Kanji,
termasuk istilah teknis medis. Selain itu substansi ujian juga termasuk mengenai sistem kesehatan
Jepang, seperti asuransi dan peraturan perundangan di bidang kesehatan.

Kedatangan perawat Indonesia di Jepang ini terwujud dalam kerangka Indonesia – Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA). Dalam acara yang diliput oleh beberapa TV dan media cetak itu,
hadir pula Walikota Sanjo, Isato Kunisada, serta Direktur dan staf RS Sannocho. Walikota Kunisada
yang turut berbahagia dengan kelulusan Ria dan Yared, memberikan hadiah berupa gunting kuku
steel, yang merupakan hasil manufaktur Sanjo City yang berkualitas tinggi. Bagi Walikota, kelulusan
dua perawat Indonesia ini turut dirasakan sebagai kesuksesan Sanjo karena semakin dikenal sebagai
kota yang baik untuk ditinggali dan bersahabat dengan orang asing.

4. Rina Mulyani

Rina Mulyani tinggal bersama masyarakat Desa Listen,sebuah kampung yang berada di
tengah hutan rimbah penuh dengan keterbatasan, serta kampung yang tidak memiliki akses
jalan yang memadai ini Rina tetap mengabdikan diri sebagai tenaga medis dengan gedung
kesehatan yang kini rusak, serta fasilitas seadanya seperti alat medis dan perlengkapan
mobiller. Sudah 4 tahun ia menjalani tugasnya sebagai perawat Desa Listen dengan suka
duka yang tentu saja sudah banyak dialaminya.Walaupun bukan seorang Bidan, Rina juga
harus melayani persalinan bagi ibu-ibu di desa itu. Namun semuanya dilakukan dengan
keterbatasan peralatan medis. Bahkan disaat obat-obatannya sudah habis, ia terpaksa harus
berjalan kaki selama satu hari penuh dengan jarak 60 km menyusuri hutan menuju dinas
kesehatan untuk mengamrah obat-obatan. Selain itu, sarana seperti meja dan tempat tidur
untuk memeriksa pasienpun ia tidak punya.
Menurutnya, penyakit yang sering ditanganinya adalah penyakit Ispa, TB serta penyakit
kusta. Baginya semua sudah menjadi tugasnya sehingga ia tidak pernah berharap imbalan
dari masyarakat.

5. Yanti Turang
Yanti Turang adalah salah seorang dari 19 warga muda Australia yang masuk dalam sebuah
buku bernama Future Chasers yang akan diluncurkan oleh Departemen Perdagangan
Internasional Australia bertepatan dengan peringatan Australia Day. Dari 19 orang tersebut,
15 diantaranya sekarang masih berdomisili di Australia dan empat lainnya termasuk Yanti
Turang berasal dari Indonesia, Sri Lanka, India dan Malaysia. Yanti mengatakan bahwa ia
menerima penghargaan tersebut karena sebelumnya ia menerima penghargaan Young
Achiever Award dari La Trobe University. Yanti yang ayahnya berasal dari Sulawesi Utara
dan ibunya asli Australia ini memang menempuh pendidikan di bidang keperawatan di La
Trobe University di Victoria dan tamat tahun 2009 di bidang kajian Bahasa Indonesia. Di
tahun 2011, Yanti mendirikan sebuah organisasi bernama LearnToLive sebuah organisasi
kemanusiaan untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan bagi komunitas di
Indonesia, tempat asal ayahnya.
Di tahun 2012, Yanti bersama dengan tim dokter, perawat dan yang lainnya mendatangi
beberapa kawasan di Sulawesi Utara seperti Sapa, Beringin, Likupang, dan Bunaken. dalam
membantu masyarakat di sana memperbaiki ; taraf kehidupan mereka

PRESTASI
1. Peringkat 10 besar selama SD
2. Peringkat 3 besar selama SMP
3. Peringkat 3 besar selama SMA

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIRI SENDIRI


1. KELEBIHAN
a. Pintar memasak
b. Suka menolong
c. Ramah

2. KEKURANGAN
a. Pelupa
b. Tidak percaya diri
c. Pendiam

Anda mungkin juga menyukai