Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA DISIPLIN WAKTU

Di suatu sekolah SMA yang bernama SMA Harapan Indah terdapat seorang siswa laki-
laki yang mempunyai banyak bakat maupun prestasi. Berambut sedikit pirang, badan tinggi,
dan ideal. Dia bernama Andri yang sekarang kelas 10 SMA. Andri sangat digemari oleh teman-
temannya dan guru-guru karena tingkah laku dan prestasi yang dimilikinya.

Andri sangat menyukai olahraga, olahraga yang paling digemari, yaitu berenang. Oleh
karena itu, tubuhnya selalu sehat dan bugar. Andri biasanya berenang dua kali dalam seminggu.
Selain menyukai olahraga, ia juga menyukai pelajaran-pelajaran umum di sekolah. Karena itu
nulai Andri di sekolah sangat memuasakan, sehingga dia melanjutkan untuk mengambil jurusan
IPS di SMA. Dengan antusiasnya, ia melahap semua informasi-informasi yang terkait dengan
jurusan IPS..

Di balik sosok Andri yang bisa dibilang mendekati sempurna, tetapi di luaran sana
banyak teman-teman cowok yang menghinanya karena Andri masuk di jurusan IPS, sedangkan
teman-temanya masuk jurusan IPA.

Andri dianggap teman-temannya tidak solidaritas lagi, dia lebih memilih mengambil
beda jurusan daripada bersama-sama temannya yang berada dijurusan IPA. Ditambah lagi,
Andri saat-saat ini tidak lagi kompak.

Karena menurut teman-temannya anak jurusan IPA itu lebih pintar menghitung
sedangkan jurusan IPS itu lebih pintar dalam menghafal. Bukan hanya sekedar itu saja, anak
jurusan IPA juga terlatih dalam menganalisis dibidang ilmu pasti seperti fisika, matematika,
biologi dan kimia. Sedangkan anak IPS lebih mahir menganalisis dari sudut pandang sosial
kemasyarakatan dengan bekal ilmu-ilmu yang dipelajarinya seperti sosiologi dan ekonomi.

Andri tidak pernah mau memperdulikan apa yang dikatakan oleh teman-teman
cowoknya itu karena ia percaya dan yakin di setiap keinginan pasti akan diberi jalan keluar dan
diberi kemudahan. Andri pun percaya bahwa di setiap usaha itu pasti ada hasil yang
memuaskan. Hal itu tidak membuatnya menyerah, dengan adanya hinaan itu, Andri semakin
belajar dengan giat dan penuh semangat karena dia ingin mengembangkan semua bakat dan
prestasinya.

Suatu hari ketika Andri sedang menghadapi penilaian akhir semester 2 (dua) atau
ulangan kenaikan kelas dia kelihatan sangat puas dengan jawabannya. Pada saat itu, ketika
hasilnya sudah diumumkan, Andri mendapatkan peringkat 1 (satu) di kelasnya. Tidak hanya itu
saja ternyata dia juga mendapatkan nilai tertinggi di antara kelas-kelas jurusan IPS yang ada di
sekolahnya.

Namun, semua yang Andri lakukan itu berubah drastis ketika dia telah naik ke kelas 11.
Ia menjadi anak yang sangat bermalas-malasan dan memiliki nilai di bawah rata rata. Bahkan,
dia sekarang sedang menjadi perbincangan di antara guru-guru karena sikap dia yang sangat
berubah drastis. Ia sekarang tidak hanya memiliki nilai di bawah rata-rata saja, tetapi ia
sekarang juga sering terlambat masuk ke sekolah. Entah apa yang menjadi masalah dan alasan
Andri sekarang gini.

Pada suatu hari Andri kesiangan bangun, ibunya melihatnya dengan tatapan yang penuh
dengan keheranan, lalu ibunya bertanya, “Andri kenapa kamu bangunnya kesiangan Nak?
Apakah ada yang kamu pikirkan?”

“Tidak apa-apa Bu, aku hanya sedikit kelelahan saja,” jawab Andri.

Setelah menjawab pertanyaan ibu, Andri segera mandi, gosok gigi, ganti pakaian, dan
makan. Setelah makan kemudian Andri mengecek buku yang akan dibawa ke sekolah dan
ternyata Andri lupa tidak mengerjakan tugas ilmu sosiologi yang diberikan Bu Arum pada
minggu lalu dan ternyata tugasnya itu dikumpulkan hari itu pada saat jam pertama.

Dengan wajah yang sangat panik Andri kemudian segera berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah teman sekelasnya yang bernama Kholis bertanya kepada Andri

, “Kamu kenapa Ndri? Apakah kamu belum mengerjakan tugas yang diberikan Bu Arum
pada minggu lalu?” tanya Kholis.
Andri hanya bisa terdiam seribu bahasa, ia duduk ditempat duduknya. Sambil duduk
dan muka yang bermalas-malasan Andri berpikir, “Seandainya aku bisa keluar kelas pada saat
jam Bu Arum pasti tidak akan ketahuan kalau aku tidak mengerjakan tugas yang diberikannya,
Aha! Itu dia yang sedang aku cari sekarang!!”.

Setelah berfikir, Andri kemudian segera mengambil tasnya dan segera berlari untuk
menuju ke luar gerbang sekolah. Setelah diluar pintu gerbang sekolah, kemudian Andri berfikir
kembali, “Sebaiknya aku pergi kemana ya agar tidak ketahuan jika aku bolos sekolah?”

Kemudian setelah berfikir sekitar 5 menit, akhirnya Andri menemukan tempat utuk dia
bolos sekolah agar tidak ketahuan orang tuanya. Setelah itu, Andri kemudian pergi ke sebuah
taman yang ada dideket sekolahnya agar nanti pas pelajaran ilmu sosiologi selesai dia bisa
cepet kembali ke sekolahnya lagi.

Pada keesokan harinya, Andri tetap mengulangi kesalahannya kembali. Tetapi kali ini
Andri meninggalkan kelas tidak sendirian lagi, tetapi ia diajak temannya untuk pergi ke kantin
yang berada di belakang kelasnya. Teman Andri yang mengajaknya ke kantin bernama Adi.

Setelah sampai di kantin ternyata di kantin terdapat banyak guru yang sedang
membahas tentang korupsi waktu yang banyak dilanggar oleh sebagian pelajar. Terdapat
seorang guru ilmu ekonomi yang bernama Bu Ambar.

Bu Ambar mengatakan bahwa “Korupsi waktu adalah tindakan yang tidak dilakukan oleh
seseorang dalam menjalankan berbagai tugas yang diberikan dan telah disepakati oleh kedua
pihak ataupun lebih. Contoh korupsi waktu dilingkungan sekolah sendiri yaitu seperti
membolos sekolah, mengurangi jam pelajaran, berangkat terlambat , dan lain sebagainya.”

Kemudian, seorang guru ilmu sejarah yang bernama Bu Clara mengatakan bahwa “
Tindakan ini memiliki dampak yang cukup besar yaitu bisa menjadikan seseorang itu
menganggap waktu itu tidak terbatas dan kurangnya moral dalam diri seseorang serta kurang
patuh terhadap peraturan yang ada.”
Setelah mendengar obrolan dari guru-guru dikantin, kemudian Andri beserta teman-
temannya itu segera berlarian menuju ke kelas, terseok-seok nafasnya. Mereka sangat
ketakutan dengan apa yang telah didengarnya. Kemudian Andri dan teman-temannya mulai
sadar apa yang telah dilakukannya itu salah dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.

Akhirnya, Andri dan teman-temannya itu mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak
akan mengulangi lagi kesalahan yang telah diperbuat. Mereka berjanji tidak ingin mengurangi
waktu pembelajaran dan membolos pada saat jam sekolah lagi.

Anda mungkin juga menyukai