Anda di halaman 1dari 101

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Karunia dan Rahmat-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan
buku ini dengan tepat pada waktunya. buku ini berhasil tersusun berkat kerjasama
dengan para alumni SMA Negeri 1 Dramaga yang sudah diterima di PTN. Mereka
sangat antusias untuk berbagi bagaimana perjalanan mereka dalam meraih cita-
citanya. Penyusunan buku inspiratif ini ditujukan sebagai pemberi motivasi untuk
siswa-siswi SMA Negeri 1 Dramaga terutama bagi mereka yang bercita-cita untuk
kuliah di Perguruan Tinggi Negeri khususnya.

Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada para alumni yang sudah diterima
di PTN yang mau berbagi kisahnya, kepada saya sehingga buku ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun mungkin kesalahan


dalam penyusunan buku ini sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang dari seluruh
pembaca.

Akhir kata, penyusun berharap dengan adanya buku ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca serta memberikan motivasi yang tinggi para siswa-siswi SMA Negeri 1
Dramaga pada umumnya serta kelas XII pada khususnya agar mempersiapkan diri
dalam menentukan masa depan. Penyusun mengucapkan terima kasih dan mohon
maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan ini.

Bogor, Juli 2019

Penyusun,
DAFTAR ISI

1. Dandy Abiyaza _XII MIPA 4_ Institut Pertanian Bogor _ Silvikultur


2. Sastra Wijaya _ XII MIPA 1_ Universitas Haluoleo _ Peternakan
3. Ghaisan Rabbani _ XII MIPA 3 _ Universitas Brawijaya _ Matematika
4. Kania Nurhaliza _ XII MIPA 4 _ Politeknik Negeri Jakarta _ Penerbitan
5. Risanti _ XII MIPA 5 _ Universitas Negeri Jakarta _ Fisika
6. Hanifah Zahara _ XII MIPA 5 _ Universitas Siliwangi _ Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
7. Raffi Khan _ XII MIPA 6 _ Universitas Singaperbangsa Karawang _ Ilmu
Keolahragaan
8. Rahmiyanti _ XII MIPA 5 _ Universitas Hasanudin Makasar _ Ilmu Keperawatan
9. Hafidh Firdaus _ XII MIPA 3 _ Politeknik Negeri Jakarta _ Akuntansi
10. San Nassyra Zahra Yopa _ XII MIPA 6 _ Institut Pertanian Bogor (Vokasi) _
Teknologi Industri Benih
11. Indah Permata Sari _ XII MIPA 6 _ Institut Pertanian Bogor _ Teknologi Hasil
Ternak
12. Nurfa Layla Asti _ XII MIPA 6 _ Institut Pertanian Bogor _ Nutrisi dan Teknologi
Pakan
13. Nur Alviatussyamsiah _ XII MIPA 1 _ Poltekkes Kemenkes Bandung _ Profesi
Bidan
14. Mochammad Farouk Alfansuri _ XII IPS 2 _ Politeknik Negeri Jakarta_ Akuntansi
Keuangan
15. Wanda Agustin _ XII IPS 3 _ Universitas Airlangga _ Akuntansi
16. Asykar Fathoni _ XII IPS 3 _ Universitas Indonesia_ Ilmu Sejarah
17. Aflora Carla _ XII IPS 4 _ Institut Pertanian Bogor (Vokasi) _ Ilmu Komunikasi
18. Putri _ XII MIPA 3 _ Universitas Negeri Lampung _ Sumberdaya Akuatik
19. Nurhakim Siswanto _ XII MIPA 1 _ Institut Pertanian Bogor _ Bisnis
20. Zein Septian Cahya _ XII MIPA 6 _ Institut Pertanian Bogor (Vokasi) _ Perikanan
Budidaya
21. Gina Hanifah _ XII MIPA 1 _ Institut Pertanian Bogor (Vokasi) _ Analisis Kimia
22. Zaid Mustofa Kamil _ XII MIPA 3 _ Institut Pertanian Bogor _ Supervisor Jaminan
Mutu Pangan
23. Cindy Elsy Nugraha _ XII IPS 4_ Universitas Negeri Jakarta_ Seni Tari
24. Haifa Maulidia _ XII MIPA 3_ Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
_ Ilmu Keperawatan
25. Dyah Ayu Wulandari _ XII MIPA 6_ Institut Pertanian Bogor_ Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan
26. Lusiani_ XII MIPA 5_ Politeknik AKA Bogor_ Penjaminan Mutu Industri Pangan
NAMA : DANDY ABIYAZA
KELAS : XII MIPA 4
PERGURUAN TINGGI : INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN : SILVIKULTUR

PEMBUKTIAN DIRI TERHADAP


ORANG DI SEKITAR

Saat menginjak bangku kelas 12 di masa SMA, saya bukan tergolong siswa yang
menekuni suatu pelajaran.Saya pun bukan tergolong siswa yang mengulang
pelajaran dirumah,tetapi hanya cukup mempelajari di saat guru menerangkan itupun
jikalau perasaan sedang ingin menuai keingintahuan.
Contoh saja jika ingin mengikuti pelajaran matematika di kelas saya selalu ingin bisa
mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh ibu guru.Walau banyak saja godaan yang
menghadang entah ketika mengantuk tiba atau rasa malas datang.Rasa itu selalu saja
mencoba saya lawan demi mendapat bekal yang berarti untuk dimasa depan kelak.
Bukan saja matematika yang ingin saya bisa dapatkan ilmunya,tetapi pelajaran yang
dasarnya adalah hitung hitungan ataupun pelajaran saintek yang di ujikan pada Ujian
Nasional. Untuk menekankan rasa malas untuk tidak tinggal di dalam perasaan saya
selalu mencoba untuk mebekalkan diri dengan perasan”sekarang pun sudah
terlambat jika rasa ingin tahu dasar pelajaran itu”.
Tiba saatnya di akhir semester saya terus coba menahan diri untuk tidak menyibukan
kegiatan di luar yang seharusnya tidak saya lakukan walau kadang kala itu selalu
sulit.Namun jika tidak melawanya saya bisa tidak dapat bekal untuk Ujian Nasional
nanti.
Akhir semester yang berat melanda,dari Ujian Try Out,Praktikum,Ujian
Sekolah,hingga akhir ke tingkat Nasional.Tak hanya itu di sela sela yang ada dari ujian
tersebut masi terselip tugas yang menumpuk dengan tanda kutip adalah sebagai
bekal nanti.
Sudah memberatkan di segala hal diberatkan pula oleh teman,guru,civitas sekolah
yang meremehkan saya dari segala hal terutama adalah di bidang akademik.Mereka
selalu saja mengucilkan bahwa orang yang semodel saya tidak akan bisa melewati
segala yang ada dan di berbagai tahap yang ada pula.
Namun saya selalu menutup telinga untuk tidak mendengarkan apa yang mereka
omongkan tentang kepribadian dan sikap saya selama ada di bangku SMA.Saya dan
civitas sekolah bertolak belakang tentang semangat saya demi mengharumkan nama
sekolah dengan kemampuan saya di luar non akademik,untuk itu mereka selalu
mengucilkan dan menyudutkan saya.
Mereka tidak suka dengan apapun yang saya semangatkan untuk nama sekolah
saya,saya tidak menghiraukan itu tetapi mengapa mereka membawa perasaan
tersebut hingga ke bidang akademik.
Tetapi saya bersyukur mempunyai wali kelas yang mendorong saya sampai sejauh
ini,beliau adalah guru Matematika Peminatan yang terus memberi dukunganya bahwa
seorang yang mempunyai semangat bisa keluar dari zona yang menghantui perasaan
“dikucilkan”.
Beliau adalah sosok penting di kisah saya hingga hari ini saya lolos seleksi di Ujian
Mandiri IPB.Beliau mendorong agar terus saya bisa menjauhkan pikiran itu
bahwasanya memang benar jika suatu yang terkena noda akan sulit di hilangkan oleh
apapun yang dapat memutihkan kembali.
Saat itu pun saya mencoba menyadarkan terus agar bisa dapat membuktikan ke
mereka bahwasanya saya bisa menunjukan dengan aksi yang nyata saya tidak se
dipikirkan oleh mereka tentang pribadi dan sikap saya.
Dari itupun saya mulai giat untuk mengikuti pelajaran yang notabenya adalah guru
yang mengucilkan saya sendiri.Sebab pesan beliau untuk terus saja jalankan apa
yang ada dan hadapi saja rintangan itu.
Try out tiba,saya mendapat tawaran oleh beliau untuk mulai belajar di hari libur di
rumah beliau.Sejak itu saya menjadi power untuk teman teman yang semodel dengan
saya untuk mulai serius mengikuti rintangan yang ada di depan saya.
Pada kesempatan itupun saya mulai membeli buku buku yang diperlukan untuk ujian
nasional hingga tes UTBK nanti.1 hingga 3 bulan berjalan dengan lancar saya rutin
untuk mengikuti privat yang beliau tawarkan.
Ternyata benar saja apa yang selama ini beliau dukung berbuah hasil pada perasaan
saya sendiri untuk terus memoles diri membekalan untuk persiapan kedepan.
H-1 Try out saya dan teman teman menginap di rumah beliau untuk sedikit belajar
persiapan ujian di esok harinya.Belajar lah kami hingga hampir larut,tak saya
bayangkan ternyata benar orang yang semodel dengan kami itu masi punya sedikit
hawa untuk menjadi orang yang bisa dan mengerti.Teman teman yang biasanya
hanya diam saja saat pelajaran tiba di kelas mereka mendadak cerewet di malam itu.
Singkat cerita hingga akhirnya menuju Ujian nasional,di hari kebelakangnya pun saya
masih rutin untuk belajar kerumah beliau,rutin pemantapan hingga akhirnya selesai
nanti ujian tersebut.
Belum selesai disini masih ada rintangan akhir yaitu untuk ujian masuk kampus
bersama dengan UTBK sebagai sistem yang digunakan.Kali ini bukan hanya saja di
hari libur tetapi di mana teman teman saya yang sudah menyantaikan diri sehabis
ujian nasional saya masih harus pergi kesekolah untuk privat dengan beliau.
Dengan membawa perasaan malu sebab hanya saya saja seorang yang masi
menenteng tas berat berisi panduan buku buku sbmptn sebagai bahan dasar ajar kali
ini,hampir rutin kesekolah untuk kembali melanjutkan apa yang sudah saya dapatkan
sebelumnya.
Semangat beliau lah yang menaklukan segala perasaan gundah di hati saya hingga
sejauh ini dengan bagaimana beliau menuntun saya dengan baik hati tak kenal lelah.
Hingga tiba saatnya ujian seleksi bersama diadakan,saya mendapatkan ujian di
Bekasi yang dimana letaknya jauh sekali dengan rumah saya tinggal. Namun apa
daya ini harus di selesaikan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Berangkat lah saya dengan ditemani kedua orang tua yang tak kenal asa nya untuk
selalu mendukung anak anak nya menuju kesuksesan.Kami berangkat dengan
mencari tempat dimana ujian saya di laksanakan sebelum kami pesan hotel yang
dekat dengan tempat panitia mengujikan seleksi tersebut.Sesampainya di hotel saya
kembali membuka buku hingga malam larut tiba.
Pagi tersebut menjadi pagi yang paling berpengalaman hingga saatnya memasuki
ruangan ujian,memulainya dengan sesuatu doa dan meyakini apa yang selama ini di
perjuangkan akan membuahkan hasil.
Memang saat sudah mengikuti ujian dan keluar ruangan kepala rasanya seperti ingin
pecah terhadap materi ujian yang tadi dikerjakan,dan di mobil hingga perjalanan
menuju Bogor kembali saya tertidur pulas.
Saya mengikuti 2 kali ujian dan tetap cara bekal yang sama yaitu membutuhkan
bantuan beliau untuk bolak balik kerumahnya ataupun kesekolah di hari biasa beliau
mengajar.Untuk tes yang kedua kalinya saya mendapat tempat yang dekat dan masi
di lingkup Kota Bogor.
Hingga periode tes selesai saya mulai memasukan berkas berkas dengan nilai yang
saya dapatkan lalu memasukan data untuk di seleksi kembali di jalur SBMPTN ini.
Namun rezeki saya belum terlihat di SBMPTN hingga rasanya ingin berputus asa
sebab berfikiran tak ada hasilnya terhadap apa yang selama ini saya kerjakan.
Beliau,orang tua,sahabat,teman hingga keluarga lah yang terus mendorong ke fase
akhir dimana tersisa ujian mandiri lah yang diadakan oleh kampus yang saya inginkan.
Saya mulai kembali merajut semangat untuk menanti hasil ujian mandiri terbit,walau
masih membekap perasaan tidak percaya diri yang terus timbul.
Dan tibalah saatnya di tanggal 22 Juli 2019 saya membuka lama pengumuman
diterima di kampus yang saya dambakan dan tidak asing lagi yaitu Institut Pertanian
Bogor.
Mulai hari ini saya percaya bahwa usaha yang terus belum membuahkan harus terus
tetap di perjuangkan,dan mulai pula untuk saat ini saya dapat membuktikan terhadap
orang yang dahulunya menyudutkan saya.
Saya bangga orang tua pun bangga dan keluarga di sekitar terutama beliau,Guru
Matematika Peminatan saya yang membimbing hingga saat ini.
Sekali lagi terima kasih kepada Tuhan,orang tua,Guru,sahabat dan keluarga bahwa
saya dapat menunjukan,membuktikan sekarang saya berada di kampus pertanian
terbaik bangsa.
NAMA : SASTRA WIJAYA
KELAS : XII MIPA 1
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS HALUOLEO
JURUSAN : PETERNAKAN

“ REZEKI DI TANAH KENDARI “

Galau diujung pendaftaran, beberapa waktu lagi


akan ditutup pilihan PTN di jalur sbmptn, aku harus
pilih. Dan Sulawesi, Kalimantan, Sumatra dan
Maluku adalah kelima pulau di pilihan kedua ku
yang aku masih kebingungan memilih yang mana.
Akhirnya aku pilih Sulawesi, karena hal sepele.
Ada yang bilang kalau di Sulawesi terdapat
universitas Haluoleo, aku penasaran. Dan seketika
aku pilih.
Nama ku Sastra, anak Smanida angkatan 11. Aku lolos jalur sbmptn di Universitas
Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara. Jauh sekali, kalau aku tidak salah, maka aku
adalah lulusan yang kuliah paling jauh di angkatan ku.
Melihat peluang yang besar adalah tips ku, ya karena menyadari diri kalau hasil UTBK
ku gak bagus-bagus amat jadi aku nekat pilih yang grade-nya rendah. Kalau kamu
orangnya gak surviv maka jangan coba-coba ya. Ini hanya untuk orang yg bisa
bertahan hidup cukup kuat.
Pilihan pertama ku adalah perikanan IPB, karena pikir ku jika aku tetap di Jawa, aku
ingin kembangkan budidaya ikan yang harganya cukup mahal di Jawa. Sedangkan
jika aku di luar Jawa aku akan pilih peternakan, dan tepat dugaan ku. Di Sulawesi ini,
harga ternak selangit. Jika harga ayam potong rata-rata di Jawa 30-40 ribu maka di
Sulawesi 50-60 ribu. Jika ayam kampung di Jawa 60-70 ribu di Sulawesi 150-200 ribu.
Angka yang fantastis. Oleh sebabnya, karena cita-cita ku adalah pengusaha maka ini
sejalan dengan aku kuliah dimana dan jurusan apa.
Itu aku jadikan motivasi, karena aku tau merantau artinya menerima segunung resiko,
bahasa, keuangan, sosial, budaya, dan banyak lagi. Ini Sulawesi breee..., Dari Jakarta
ke Bogor aja udah beda bahasa, apalagi yang bahkan pisah pulau nan jauh.
Saat aku dapat hasil sbmptn dan tahu kalau diterima, masalah berikutnya adalah tiket
pesawat. Haha tau kan, aku adalah perantau. Anak Bekasi yang merantau ke Bogor
dan ingin mendapatkan tantangan merantau yang lebih terasa, dan aku pilih Sulawesi
Tenggara.
Aku pun konsultasikan ke kepsek ku di SMP yang sayang betul dengan ku, aku tau
beliau. MasyaAllah terbuka jalan keluar, beliau mendukung dan mau membelikan tiket
pesawat, 1,8 jt. Aku langsung izin ke orang tua dan bammh... aku diizinkan. Lihatlah,
betapa Allah selalu punya jalan yg tidak diduga-duga bagi hamba-Nya yang tawakal.
Ini aku buktikan.
Tanpa keluarga, tanpa saudara, teman bahkan kenalan. Hanya satu orang yg aku tuju
itu pun aku tidak pernah tau siapa beliau, ketemu saja belum pernah. Ibu Ayuni,
kenalan kepsek SMP ku dulu ibu Lisda Fauziah Harahap, dan semua keajaiban yang
bermunculan terus-menerus hingga aku menuliskan ini. Alhamdulillah Allah selalu
memberikan jalan.
Kini aku sudah di fakultas, sebelum jadwal perkuliahan bahkan belum dimulai, aku
bertemu dengan Pak Dekan peternakan, mengobrol dan menceritakan kondisi ku.
Dan beliau dengan senang hati mau menampung ku, aku tinggal di kandang
sekarang, mengurus ayam, sapi, dan berkebun. Dekat dengan fakultas. Banyak ilmu
yang aku dapatkan dalam praktik langsung di kandang. Aku bersyukur.
Aku disini dapat gaji, belajar langsung, perpustakaan terbuka lebar, WiFi dimana-
mana, dekat dengan Pak Dekan, dengan dosen-dosen, mengenal banyak hal baru.
Yang sebenarnya sangat melelahkan tapi karena aku jalani dengan ikhlas semua
terasa ringan. Alhamdulillah.
Nekat, aku tidak berharap kalian mesti seperti ku, setiap orang punya jalannya
masing-masing. Tapi selalu ada orang seperti ku di angkatan-angkatan tertentu, entah
siapa dia. Sebelumnya ada, Kak Ikhsan beliau ke Aceh. Luar biasa bukan.
Apapun pilihan mu, kamu harus punya alasan kuat kenapa kamu pilih itu. Aku Sastra
Wijaya dengan kekuatan nekat, dan berani untuk bersilaturahmi dengan siapapun.
Berikrar tidak pernah takut akan rejeki Allah. Aku anak nekat yang kebelet pengen jadi
pengusaha, ingin pulang ke Jawa dalan keadaan yang baik. Minimal punya usaha di
Sulawesi peternakan ayam yang memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
Dan baru-baru kemarin, ada yang menghubungi ku kalau beliau, akan investasi ke diri
ku tanah 12 hektar yang ingin dijadikan peternakan, dan insyaallah akan cari investor
lainnya untuk membangun itu semua, sebenarnya kita kenal dekat di Jawa. Ah...
Keajaiban selalu berdatangan di saat saat kita menyerahkan diri sepenuhnya pada
sang maha kaya, sang maha segalanya.
NAMA : GHAISAN RABBANI
KELAS : XII MIPA 3
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN : MATEMATIKA

“ REZEKI SETELAH DI TOLAK 7X “


Dulu aku murid SMA sama seperti kalian, Yang dimana
setiap murid pasti belajar untuk meraih masa depan
cerah seperti masuk ptn favorit. Apalagi pas kelas 12,
pasti itu dimana murid-murid rajin belajar dan sedang
masa stress stressnya buat nentuin mau kemana habis
lulus. Pasti di antara kalian gak mau namanya
pengangguran? Disini aku mau membagi kisah inspiratif
masuk PTN.
aku tuh pada jaman SMA dulu bisa dibilang pemales lah
orangnya atau bisa dibilang mensia siakan masa SMAku, Seperti tiap hari ngerjain pr
disekolah, ulangan selalu kerja sama, kalau ada jam kosong selalu buat main game,
dan masi banyak lagi. Pas aku kelas 12 juga masi sama aja kayak gitu karena aku
mikir nilaiku udah bagus, aku juga pinter pasti gampanglah cari PTN favorit. Tapi aku
ada niatan buat belajar serius pas semester 2.
dulu aku pas kelas 12 semester satu. Aku tuh dikasih arahan sama guru bk ku buat
masuk ke ptn yang daya tampunya besar tapi saingannya sedikit. Tapi gaktau kenapa
aku gaksuka aja, aku tuh maunya masuk top 5 PTN. Karena pasti aku bisa masuk.
Pas aku dibulan oktober aku dimasukin bimbel sama orang tua karena gak pernah
belajar hehehe. Nama bimbelnya vision, bimbelnya gakterlalu mahal sih terus juga
bagus pokoknya rekomen banget buat kalian. Disana aku bimbel sama anak SMA 10,
anak MAN 2, dan masih banyak lagi. Dan ternyata aku gak nyangka bisa saingan
sama anak anak negri di kota. Sehingga disitu aku makin pede bisa masuk top 5 PTN
apalagi nanti waktu semester 2 aku belajar serius.
Ternyata pas semester 2 itu tuh aku belum mulai belajar karena udah kecapekan
sama sekolah sama bimbel jadi setiap ditanya orang tua “gak belajar?” ya aku jawab
aja “kan udah disekolah sama di bimbel hehee..” lama kelamaan febuari berlalu dan
bulan selanjut lanjutnya
Dibulan april sama mei itu kelas 12 lagi sibuk sibuknya ngurusin ujian praktek terus
ujian sekolah. Disitu juga aku sering kecapekan dan bikin males belajar lah pokoknya.
Ujian praktek tuh susah susah gampang tapi mending lah daripada ujian sekolah itu
ngerjain soal, malesnya yaampun.
Dibulan mei sejak masa itu aku mulai belajar tapi belajarnya buat un bukan buat
sbmptn, belum sanggup kayaknya buat belajar sbmptn jadi aku putusin belajar dari
un. Disini lah aku mulai menyesal kenapa dari dulu gak belajar.
Disini perjuangan PTN pun dimulai, dimana aku diterima 40% terbaik di sekolahku ini.
Bisa dibilang seneng atau biasa aja karena saingannya kan bukan disekolah doang.
Rata rata nilai rapotku kecil cuman 84 sedangkan di SMA negri kota bogor rata rata
paling kecil tuh 87 belum seluruh indonesia saingannya. Dan begonya aku, aku malah
daftar ke UI sama IPB. Itu sama aja sih buang buang kesempatan SNMPTN tapi aku
punya alasan kenapa milih UI dan IPB dan aku juga mikir masi ada jalur SBMPTN dan
mandiri.
Pas pengumuman SNMPTN disitu kegagalan pertama yang aku dapat tapi gapapa.
Disitu aku mulai fokus SBMPTN tapi cuman mengandalkan bimbelku doang. Karena
setiap hari les dari pagi sampai sore itu juga ngebahas soal soal SBM doang. Tapi
aku liat temen temenku itu pada santai pada belajar H-1 jadi aku mikir bisalah
ngesaingin mereka semua.
pas H-1 UTBK pertama aku ada masalah, aku gak liat syarat syarat harus bawa apa.
Aku kurang surat dari sekolah dan itu gakbisa diurus disekolah. Nah disitu H-1 aku
langsung kesekolah sorenya, minta surat ke TU terus minta tandang kepala sekolah.
Dan disaat itu kepala sekolah gakada. Malamnya kepikiran gakbisa belajar dan besok
pagi harus kesekolah minta anda tangan kepala sekolah. Baru bisa ikut UTBK. Dan
akhirnya masih sempet suratnya jadi aku bisa ikut UTBK.
Nilai UTBK pertama pun keluar, hasilnya biasa aja gak sampai 600an disitu sedih sih
belajar capek capek tapi hasilnya tidak memuaskan. Nilaiku sama temen temenku
gakbeda jauhlah pokoknya. Jadi aku putusin UTBK kedua gakusah ikut bimbel karena
buan duit doang mending belajar sendiri.
Akutuh selesai UTBK pertama tuh akhir mei jadi mutusin belajar pas awal juni. Udah
awal juni aku gakbelajar juga yaudah besoknya. Besoknya aku juga gakbelajar gitu
aja terus sampai hari UTBK kedua. Jadi UTBK kedua tuh yah aku gakbelajar sama
sekali. Dan itu nilainya lebih kecil banget disitu kecewa banget bener bener kecewa
karena UTBK kesatu dan kedua soalnya sama tapi cuman beberapa mapel terus
kesempatan NILAI SBMku gakbisa masuk top 5 universitas.
Pas pendaftaran SBMPTN aku disuruh sama orang tuaku daftar dua duanya UGM.
Tapi pasti gakbakal masuk, akutuh gak mau ngulang kesalahan sama yang kayak
SNMPTN dulu jadi aku ngomong ke orangtuaku jangan dua duanya UGM. Aku jadi
milih satu UGM dan satu lagi UPN YOGYAKARTA. Dan aku disitu yakin banget bakal
masuk UPN soalnya universitasnya biasa aja.
Di hari pengumuman SBMPTN tuh jam 3 kalau gaksalah, aku langsung buka tuh
pengumuman dan ternyata gak diterima disitu nangis nyesel semua rasa sedih ada
disitu. Aku nangis sepuas puasnya disitu tapi besoknya aku harus belajar masi ada
jalur mandiri yang bisa aku ikutin. Tapi disitu aku antara yakin sama gak yakin, karena
aku mikir mending gapyear belajar selama setahun tapi ayahku maunya ikut ujian
mandiri tapi yaudah aku ikutin aja keinginan orang tuaku.
Aku daftar ujian mandiri yaitu SIMAK UI, SELMA UB, UM ANAIR, UTUL UGM, UTMBK
IPB, sama STAN Ikatan dinas. Akutuh belum siap kuliah tapi ya gimana orang tua
udah mendukung ya mau gamau aku ikutin orang tua buat ikutan ujian mandiri apalagi
STAN hehehe aku gak mau banget ikutan STAN padahal.
Jadi aku belajar serius sampai gaktidur ngerjain soal soal utul buat ujian mandiri.
Tanggal 30 juni ujian pertamaku yaitu ujian mandiri UNAIR di surabaya. Pas aku
ngerjain soal UNAIR itu susah, gakbisa pokoknya aku yakin itu mah gaklolos. Kenapa
gakbisa padahal udah belajar? Karena persiapannya kurang cuman punya waktu
sedikit buat belajar seharusnya dari dulu.
Setelah ujian kesatu selesai. setelah itu ujian STAN di jakarta tanggal 3. Aku kalo
boleh jujur yah males banget harus pakaian putih hitam lah terus rambut pendek
pokoknya males deh, jadi aku ngerjain soal STAN nih asal asalan biarin mau keterima
syukur kalo gak keterima ya gapapa. Dan waktu tes juga nilainya keluar disitu aku
gakmasuk STAN karena nilainya kurang.
Nah tanggal 13, 14 ,15 itu aku ada ujian di beda beda kota jadi aku tuh tanggal 13 itu
ujian mandiri ipb di bogor terus tanggal 14 ujian mandiri UGM di jogja sama tanggal
15 itu aku ujian UNBRAW di malang. Dan yang waktu ipb aku dapet yng sesi siang
jadi pulangnya sore. Aku waktu kerjain ujian mandiri IPB yah jujur itu soal paling
gampang daripada ujian ujian lain tapi yang malesinnya dikejar kejar waktu dan ada
sistem minesnya kalau gaksalah. Gaktau kenapa aku bilang gampang apakarena aku
udah belajar atau bukan tapi itu paling gampang dari pada ujian yang lain.
Terus pas selesai ujian mandiri di IPB aku lanjut lagi ujian di UGM, Malam hari
berangkat dari bogor sampai sana subuh dan paginya langsung tes lagi. Sebenarnya
ada sih kouta ujian mandiri UGM di jakarta tapi penuh karena daftar terakhir. Pas ujian
itu soalnya susah tapi waktunya banyak banget aku bisa sedikit sedikit sisanya ngasal
terus setiap aku ngerjain pasti ada sisa waktu banyak. Aku mikir disitu kalo belajar
lebih banyak lagi bisa kali aku ngerjain terus waktu juga banyak, Disitu aku nyesel
juga. Setelah selesai disitu lanjut perjalan lagi ke malang.
Sampai ke malang akutuh gak percaya tes paling cepet soalnya cuman ngerjain satu
paket doang dari jam 8-10. Dan enaknya gakada sistem mines terus sesuai
kemampuanku itu soalnya. Aku bisa kerjain dan kalau aku gaktau ya tinggal ngasal.
dan setelah selesai aku pulang lagi ke bogor.
Minggu depan masih ada lagi SIMAK tapi aku mutusin gaktau kenapa aku gakbelajar
soalnya soal UI tuh yah susah banget soal paling susah. Kalo kalian bisa ngerjain soal
SIMAK UI aku yakin kalian ngerjain soal yang lain juga gampang. Sambil nunggu
SIMAK UI aku baca pengumuman pengumuman ujian mandiri
Pertama yang aku buka tuh unair, itu tulisannya ditolak gitu lah. Ya aku biasa aja sih
karena udah sering ditolak terus juga univ yang aku gak minat juga karena aku cuman
minat UGM wkwkwk. Terus hari selanjutnya buka unbraw ternya keterima wah itu mah
bahagianya seneng banget deh beda sama rasanya ditolak. Seneng yang kalian gak
pernah rasain kataku mah. Tapi karena pengumuman itu aku yakin IPB sama UGM
bakal keterima, eh ternyata pas pengumuman IPB dan UGM gak keterima.
Aku mau ceritain pas pengumuman UNBRAW sama yang lain. Di hari pengumuman
UB aku tuh gaktau tapi pas bangun tidur aku langsung meluk bundaku dan langsung
ambil wudhu sholat. Pas beres sholat aku dikasih tau ayahku pengumuman UB
Sekarang jam berapa? Langsung aku cari di webnya dan ternyata dari jam 12 malam
udah pengumuman. Pas aku buka pengumuman ternyata lolos. Beda sama
pengumuman yang lain ya aku tuh bangun wuudhu langsung sholat. Kayak ada
mukjizat gitu dari orang tua heheee.
Tapi aku belum puas masuk UNBRAW aku mau ngejar UGM yang masi aku impi
impikan. Jadi tahun depan aku mau coba lagi buat masuk UGM. SO GOOD LUCK☺
Pesan yang bisa aku sampaikan yaitu jangan pernah nunda belajar, ikutin kata kata
orangtua, jangan merasa pintar, jangan pantang menyerah buat ngejar sesuatu,
jangan meremehkan hal sepele dan masih banyak lagi.
NAMA : KANIA NURHALIZA
KELAS : XII MIPA 4
PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN : PENERBITAN / JURNALISTIK

Perkenalkan nama saya Kania Nurhaliza dari


kelas XII mipa 4,disini saya ingin berbagi
pengalaman mengenai bagaimana saya bisa
diterima di PTN semoga bermanfaat dan bisa
memotivasi kalian semua terutama untuk diri saya
sendiri,untuk terus berjuang dalam menempuh
pendidikan setinggi mungkin…Aamiin

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima


Kasih banyak kepada semua Guru-guru Smanida,yang sudah membimbing saya
selama tiga tahun ini, terima kasih buat bapak rohman yang selalu membantu saya,
dan tidak lupa saya ingin mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt yang mana
telah memberikan jalan kepada saya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi, semoga saya bisa menggunakan kesempatan yg telah Allah
berikan ini dengan sebaik mungkin, serta tidak lupa saya ingin menghaturkan terima
kasih banyak kepada orang tua,keluarga dan semuanya(yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu)atas support nya untuk saya selama ini.Mungkin itu saja yg
ingin
saya sampaikan,selanjutnya saya ingin menceritakan pengalaman saya
sampai bisa diterima di Politeknik Negeri Jakarta…tolong dibaca dengan
seksama ya hehe…
Jadi begini ceritanya dari awal masuk SMA saya memang berniat(berkeinginan)untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi(kuliah) setelah lulus SMA nanti
dan orang tua saya selalu mendukung itu,berkat dukungan itu saya menjadi lebih
termotivasi untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,orang tua
saya ingin sekali saya bisa kuliah di PTN,begini katanya “kamu harus bisa kuliah di
PTN ya nak,karena kamu SD udh Negeri,SMP Negeri,SMA Negeri juga,dan nanti
kuliah juga Negeri ya,terus mudah-mudahan nanti bisa jadi pegawai Negeri ya nak”
itulah kata-kata yg selalu saya ingat dan kata-kata itulah yang memotivasi saya,saya
selalu berdoa semoga keinginan orang tua saya bisa terwujud Aamiin.
Lanjut ya,hari demi hari terus berlalu,sedangkan saya masih santai belum memikirkan
kemana saya akan melangkah setelah ini,sampai akhirnya saya naik kelas XI
mungkin di kelas XI semester 1 saya masih santai,tapi disemester 2 saya mulai
memikirkan saya mau lanjut ke PTN mana setelah lulus nanti dan saya mulai mencari-
cari informasi tentang PTN melalui internet,Setelah menemukan jawaban selalu ada
saja yang membuat saya menjadi labil dan selalu berpikir “apakah mungkin saya bisa
diterima di PTN ini yang banyak sekali saingannya,rasa nya ga mungkin deh”pikir
saya, jadi saya suka pesimis duluan sebelum mencoba,tapi tolong jangan di contoh
ya hehe karena itu tidak baik.sampai akhirnya saya sudah naik kelas XII “cepet banget
kan waktu berjalannya”jadi kita harus bisa menghargai dan manfaatkan waktu yang
ada dengan sebaik-baiknya.oke kembali ke cerita lagi yaa. Setelah saya sudah naik
kelas XII bayak sekali yang bertanya seperti ini“kamu mau lanjut, kemana setelah
lulus SMA??” menurut saya itu adalah pertanyaan yg membosankan,karena pada
saat itu saya masih labil dalam memilih PTN dan saya belum tahu jurusan apa yang
sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.saat itu saya bener-bener merasa
bingung,apalagi ketika ditanya oleh orang tua saya,saya menjawab dengan jujur
bahwa saya masih bingung kemudian orang tua saya memberikan saran mengenai
PTN dan jurusan untuk saya,tapi jujur saya tidak cocok(sereg)dengan saran yang
diberikan orang tua saya karena orang ingin saya masuk jurusan teknik sedangkan
saya tidak memiliki kemampuan dibidang teknik sepertinya,saya jadi makin
bingung,ketika saya berdiskusi dengan orang tua saya.Saya hanya mengiyakan
keinginan mereka
Waktu terus berlalu begitu cepat,tapi saya belum juga menentukan pilihan,saat itu kita
sebagai kelas XII sudah disibukkan dengan ujian-ujian,ketika akan memasuki
semester 2 pendaftaran snmptn dibuka,dan saya mengikuti snmptn itu saya sangat
berharap bisa diterima dijalur snmptn,setelah menunggu cukup lama akhirnya
hasilnya diumumkan juga,tapi saat itu kabar buruk(tidak sesuai dengan harapan)yang
saya dapatkan karena saya tidak lolos melalui jalur snmptn,sedih iya sudah
pasti,kecewa jaga saya rasakan pada saat itu,tapi banyak yang menguatkan saya
sehingga saya sadar “mungkin bukan disitu rezeki saya,mungkin Allah akan
memberikan yang jauh lebih baik dari itu”kata saya menguatkan hati saya sendiri.Tapi
saya takut untuk menceritakan ini semua pada orang tua saya,karena jika saya
menceritakan ini semua pasti orang tua saya akan sedih dan kecewa,sampai akhirnya
saya memutuskan untuk tidak menceritakannya sekarang.tapi pada akhirnya nya
saya memberanikan diri untuk jujur dan menceritakan yang sebenarnya,setelah
menceritakan semuanya saya tahu bahwa orang tua saya sedih tapi mereka
menyembunyikan kesedihannya itu didepan saya dan berkata “semangatt ya sayang
dan jangan pernah menyerah,Ibu dan Ayah yakin bahwa Allah punya rencana yang
lebih Indah untuk kamu”kata-kata itulah yang Menguatkan saya sampai
sekarang,saya selalu bersyukur memiliki orang tua seperti mereka(Ibu & Ayah
saya)yang begitu hebat dan luar biasa.
Setelah saya dinyatakan tidak lolos snmptn saya berniat untuk mengikuti
sbmptn,karena pendaftaran sbmptn belum dibuka,sembari menunggu saya
mengikuti seleksi PMDK-PN(jalur rapot) dan memilihi Politeknik Negeri Jakarta
saya mencoba mengajukan bidikmisi,pak rohman lah yang membantu saya
mengikuti PMDK-PN makasih banyak ya pak atas bantuan nya.banyak sekali yang
mengikuti seleksi ini sampai saya merasa ragu untuk ikut seleksi ini karena saya
takut merasa kecewa lagi,tapi berkat dukungan orang tua saya akhirnya saya mau
mencoba untuk mengikuti seleksi ini.Sampai tibalah pada saat pengumuman
hasilnya,tapi hasilnya lagi-lagi tidak sesuai dengan yang saya inginkan,saya tidak
diterima melalui jalur PMDK-PN,tapi saya mencoba ikhlas dan mengingat apa yang
orang tua saya katakan bahwa saya tidak boleh putus asa
Lalu,pendaftaran sbmptn pun dibuka dan saya langsung daftar sbmptn setelah daftar
saya terus belajar dengan ekstra karena saya lintas minat di sbmptn saya memilih
soshum,3 tahun belajar Ipa bayangin wkwk,dan sekarang harus mengerjain soal anak
ips jadwal utbk saya dibulan mei(ketika puasa) saya deg-degan sekali ketika akan
menghadapi utbk.tiba waktunya dimana saya harus menghadapi utbk Alhamdulillah
banyak sekali yang menyemangati saya sehingga saya lebih semangat,setelah
mengahadapi utbk saya bebicara(berkata)pada hati saya sendiri apapun hasilnya
nanti itu adalah yang terbaik untuk saya,hati saya menjadi lebih tenang setelah
menghadapi utbk.
Tidak selesai sampai disitu,saya juga mencari-cari informasi mengenai seleksi yang
telah dibuka disetiap PTN,dan saya pun menemukan informasi jika seleksi
UMPN(Ujian Masuk Politeknik Negeri)sudah dibuka,segera saya mendaftar kan diri
dan menyiapkan persyaratannnya.Setelah selesai daftar dan mengetahui jadwal
ujiannya yaitu 23 juni 2019 waktunya cukup mepet(mendesak).hari berlalu sampai
tibalah tgl 23 juni dimana jadwal saya ujian.saya terus berdoa semoga Allah
memberikan kelancaran pada saat saya menjawab soal-soal ujian ini.saya berangkat
ke Politeknik Negeri Jakarta diantar oleh Ayah saya yang selalu mensupport
saya,disana saya milihat banyak sekali orang-orang yang juga sedang berjuang sama
seperti saya yang ingin bisa kuliah di PNJ.Saya hanya bertanya pada diri saya sendiri
“apakah saya mampu mengalahkan ribuan orang ini” kemudian saya menguatkan diri
saya sendiri dengan doa,bel pun berbunyi tandanya kita harus masuk ke ruang ujian
dengan ngucap bismillah saya melangkah dan bergegas masuk ke ruang
ujian.setelah kurang lebih 4 jam diruang ujian akhirnya ujian selesai juga lega dan
tenang rasanya setelah ngehadapi ujian “masalah hasilnya saya serahkan pada Allah
dan apapun hasilnya nanti saya akan mencoba untuk ikhlas”itu yang saya katakan
pada diri saya sendiri
Pengumuman hasil UMPN akan diumukan tanggal 27 juni 2019,ketika tanggal 27
juni tiba saya membuka websait resmi nya PNJ dan ternyata pengumumannya
diundur menjadi tanggal 5 juli.Akhirnya tgl 5 juli pun tiba dan saya kembali membuka
hasil pengumuman UMPN,Alhamdullilah hasilnya sesuai dengan yang saya &
keluarga saya harapkan selama ini.Akhirnya saya di terima di Politeknik Negeri
Jakarta dijurusan penerbitan(jurnalistik) perasaan saya campur aduk antara
senang,sedih,bangga dll.kemudian saya mengabarkan(memberitahu) orang tua
saya dan mereka senang sekali perasaan mereka sama seperti perasaan yang
sedang saya rasakan saat itu,saya sangat betsyukur & berterima kasih kepada Allah
SWT karena berkat kehendak(keridhoannya) saya bisa diterima di PNJ.Ketika sudah
mendapatkan informasi bahwa saya sudah diterima di PNJ orang tua saya langsung
menyuruh saya untuk daftar ulang onlien dan segera menyiapkan berkas-berkas yg
harus dibawa ke PNJ saya pun langsung menuruti apa yang orang tua saya katakan
yang Alhamdulillah saat ini sudah beres semua tinggal kuliah insya'Allah saya mulai
kuliah tanggal 2 september 2019.
Pengumuman UMPN diumumkan sebelum pengumuman sbmptn,jadi ketika itu saya
belum mengetahui apakah saya lolos atau tidak sbmptn karena takut sbm tidak lolos
saya langsung mengambil keputusan untuk memilih PNJ,tanggal 9 juli adalah
mengumuman sbmptn dan ternyata saya tidak salah dalam mengambil keputusanan
untuk memilih PNJ,saya tidak lolos sbmptn tapi saya tidak khawatir karena
Alhamdulillah saya sudah diterima di PNJ saya sangat bersyukur sekali mungkin
memang rezeki saya di PNJ dan mungkin PNJ adalah yg terbaik untuk saya.Saya
jadi ingat kata-kata orang tua saya “bahwa Allah selalu mempunyai rencana Indah
untuk hambanya yang mau berusaha”.Saat ini saya selalu berdoa kepada Allah SWT
semoga kuliah saya selalu dilancarkan dan diberi kemudahan serta semoga apa yg
selama ini saya Cita-citakan bisa Tercapai…Aamiin
Nah mungkin begitu lah cerita Bagaimana saya bisa diterima di PTN panjang sekali
bukan perjalanan nya,karena semuanya berproses tidak ada yang instan di Dunia ini
kawan,mungkin cukup sekian yang bisa saya ceritakan,maaf bila ada kata-kata yang
kurang berkenan,kurang lebih nya mohon dimaafkan…Saya berharap semoga cerita
ini bermanfaat untuk kalian semua khususnya untuk diri saya sendiri
Amanat dari cerita ini :
Kehidupan memang awalnya tidak selalu Indah namun percayalah jika kita
ingin mengubahnya keindahan itu akan kita dapatkan,memang semuanya
membutuhkan sebuah proses yang panjang dan pada saat proses panjang itulah
kesedihan akan terus datang menghampiri.Tetapi jangan pernah merasa kecewa
dengan ketetapan yang telah tuhan berikan untuk kita,karena jika kita mampu
mengendalikannya dengan sebaik mungkin,hikmah dibalik ketetapan itu akan kita
nikmati dan akan Indah pada waktunya.
NAMA : RISANTI
KELAS : XII MIPA 5
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JURUSAN : FISIKA

Haii, kenalin nama gua Risanti dulunya XII mipa 5. Disini


gua mau berbagi sedikit inspirasi aja buat kalian tentang
likaliku perjalanan gua buat keterima diptn. Sebelumnya
gua mau ucapin terima kasih sm allah yg udh ngabulin
doa gua, sama pa rohman yg selalu ada tiap saat buat
bantuin muridnya. Makasih pa berkat bapa taunan ini
bisa lebih banyak keterima di ptn. Jasa bapa bakal selalu
keinget sm kita. Alhamdulilah gua keterima di universitas
negeri jakarta jurusan fisika. Serem ya dengernya fisika,
sama hehe. Ya tpi gimana itukan ujian buat gua gimana
cara gua nyikapinnya. And this my story.
Awalnya gua itu santai banget buat kuliah ngga terlalu ambis gitu tpi gua sebisa
mungkin pertahanin nilai yg ada sih. Soalnya ada seleksi lewat snmptn yg ngeharusin
nilai lu baik diatas rata2 lah, ga harus tinggi ko asal jurusan sm ptnnya milih tepat.
Singkat cerita rekapitulasi nilai smst 1-5 dimulai. Dari november 2018 pa rohman udh
gencar banget konselingin anak-anak kls 12. Buat nanya minat sm bakat. Parohman
juga sampe buat kelompok loh buat ngeharusin bikin ppt jurusan yg kita mau trs
dipresentasiin ke temen temen. Nah di ppt ini gua masukin juusan yg amat teramat
gua mau hehe.
Psikologi, pariwisata, sama teknik kimia.
Well 2 dari 3 itu jurusan ips yg artinya gua gabisa dptinnya. Tpi yaudahlah namanya
juga berkhayal wkwk. Nah udh rekap2 nilai, liat grafik nilai, alhamdulilah grafiknya naik
walau ada beberapa mapel yg turun tpi itu ga masalah kata pa rohman oke disini
cukup aman. Sampe hari pengisian nilai snmptn, jdi di snmptn itu dari 100%
seangkatan bakal diambil 40% terbaiknya buat ikut snmptn dan alhamdulilah lagi gua
lolos 40% nya. Tpi jngan seneng dulu baru 40% hehe. Disini parohman buat grup
snmptn kira 100an yg lolos, disini juga pa rohman buatin ranking paralel seangkatan,
makasih parohman hehe .dan nilai rata2 gua waktu itu 84 koma sekian dengan
rangking 14 dari 300an.
Lumayan lah ya wkwk. Nah dari november ke januari gua pusing minta ampun buat
milih jurusan, udh gonta ganti beberapa kali juga buat nemu yg pas dihati sm pas
nilainya. Akhirnya pas pengisian jurusan snmptn tiba, gua ngisi di unsika keduanya
hehe abis hopeless banget pil 1 farmasi pil 2 teknik kimia. Abis gatau kenapa suka aja
sm kimia jadi cari yg berhubungan ama kimia. Secara unsika kan ptn baru sebenernya
disini gua optimis keterima soalnya unsika kan kampus baru trs nilai gua juga ga kecil2
amat kayanya bakal lolos nih pikir gua.
And then pengumuman snmptn tanggal 22 maret hehe masih inget lg dimekdi waktu
itu sm temen. Trs disuruh ke sekolah buat cek snmptn. di bk rame banget pada buka
situs. Banyak yg nangis sm sedih juga karna ga keterima. Yaudah deh gua buka dihp
aja trs masukin nomor peserta sm tgl lahir dan hasilnya merah guys. disitu bener2
lemes sm pikiran kosong tpi gua belom nangis disitu, jadi gini ya rasanya ditolak,
nyesek banget asli dan ga lama gua nangis sekejer kejernya disitu banyak temen yg
nenangin dan nyuruh buat bangkit lagi di sbmptn tpi disitu gua gayakin gua bisa ngga
disbmptn.
Buat kaliann jgan terlalu berharap sm snmptn udh ngisi nilai pokonya lupain aja
anggep aja ga ikut snm dan jngan dipikirin hasilnya. Singkat cerita gua daftar utbk 2x
dan dpt di bekasi sm bogor . Dibekasi gua dpt di sma bekasi pokonya lupa bareng
hafidh, hai hafidh mana pnj hehe. Kalo kata hafidh "bekasi membawa kita jdi anak
jakarta" singkat cerita prjuangan gua ke bekasi sm doi lumayan lah ya berangkat dri
bogor jam 7 nympe bekasi jam 11 untung tesnya mulai jam 1. Dibekasi ini doi ngeluh2
soalnya susah soalnya dia murtad ke ips guys jdi cuma belajar h-bulan mantep emng.
Nah utbk galama un MANTEP BENER. diforsir deh otak buat belajar2 gabole ada
doi2an dulu ya vakum dulu hehe. Jdi rumusnya itu belajar-kerjain utbk-pulang-lupain
nah gitu. Singkat cerita udh kelulusan, gabut kan tuh ya sambil nunggu pendaftaran
sbm smpe juli, jadi gua sm temen kerja parttime dijakarta lumayan aja dripada diem
dirumah. Singkat cerita pengisian sbmptn dimulai dan gua masih posisi kerja dijakarta
guys jdi pas dpt libur lngsung balik bogor buat ngisi sbm.
Pas libur gua ke bk minta pa rohman bantuin jurusan yg pas sm nilai sbm gua waktu
itu 599.8 hehe tanggung mau 600 , kata parohman segitu nilainya lumayan trs karna
sehari itu libur gua abis2in buat sbm karna klo udh dijakarta gada waktu buat ngisi lgi.
dalam sehari doang gua milih unj fisika sm elektro untirta dan langsung dipermanen
hari itu juga yg artinya gabisa diubah lgi guys jurusannya gila sehari milih lngsung
permanen emng.
Pas mau permanen itu gua baca ayat kursi dulu smbil bismilah terus klik permanen.
Yey pendaftaran utbk pun selesai asli legaa banget beban 1 kaya ada yg ilang and
then back to the job hehe. Sambil nunggu pengumuman sbmptn gua sm temen2
nyelesain kerjaan di jkt sambil hedon, eh maksudnya keliling jakarta hehe. Main main
main smpe dateng tgl 9 juli 2019 dimana pengumuman sbm pun tiba tepatnya pukul
03.00 wib (:.
Posisi gua waktu itu masih di kereta perjalanan balik bogor dan digrup sm sw udh
rame ssan diterima gitu guys, temen2 gua bilang pada mau nangis aja liat yg udh
keterima dan gua cuma bisa nenangin mereka " udh jngan dibukain sw orang" di grup
rame banget temen2 pada deg2an sm hasilnya trs temen gua ada yg nyaranin solat
asar trs minta diwaktu asar insyaallah deh gtu.
Tpi posisinya gua sampe bogor jam 5 sambil nunggu dijemput doi hehe. Gamungkin
kan ke masjid bawa2 koper sm tas gede itu berat bgt guys jdi ceritanya asar gua
diqodo dan galama doi dtg jemput, jalan deh ke parkiran blablablaa gua naro hp di tas
serut gua dibelakang. Trs dia ngajak ke rumah temennnya dulu katanya mau tour
game yaudah ditemenin dan posisi lg bawa koper (:. Pas udh smpe rumah temennya
gua baru ngeh lah sepanjang jalan ga pegang hp, cek cek tas ko gada?. Lah gemeter
dong "cari lagii" serius gadaaa. Hp gua ilang astaga.
Minta di misscall deh. Dan nomornya ga aktif sedangkan gua selalu aktifin wa dll. Okey
intinya hp gua ilang. Gua meratapi nasib lah disitu. Astagfirulah bener2 kosong pikiran
gatau mau gimana harus apa. Nyesek bgt tpi emng salah gua. Distasiun ko naro hp
dibelakang kan bodoh. Jangan ditiru. Singkat cerita balik ke rumah jam 10 malem
dianterin lah mamah gua ngomel2 hehe mana anaknya baru balik malem ditambah
hpnyaa ilang. Bukan ngomel sih tpi lebih ke khawatir kali ya. Disitu bener2 sedih bgt
semua kenangan sma ada di hp itu hiks.
Tpi mau gimana lagi gua harus ikhlas. Selama blm ada hp gua join brg ade gua deh
hpnya untung doi baiq eehee lop. Sampe akhirnya malemnya, tengah malem
maksudnya jam 12 gua cek pengumuman sbm di hp dia tpi ko gabisa ya dicobq
berkali2 pun gabisa. Yaudahlah bsk lgi aja gua juga udah cape hariini):.
Pas besoknya wa pa rohman deh buat minta di liatin hasilnya "pa tolong cekin sbm
saya soalnya dihp ade gabisa" "no peserta sm tgl lahir kamu mana" 1190223365 thats
no peserta yg membawa gua ke unj saking senengnya sampe hafal. Pa rohman ga
ngasih tau awalnya cuma tiba-tiba dia vc tapi ga keangkat yaudah deh disuruh ke
sekolah buat liat hasilnya yaampun mesti jauh2 ke sekolah
(":. Bawa kue ya san said pa rohman tapi kuenya abis pa hehe. Pas sampe sana gua
ga mikir apa2 gua cuma mau liat hasilnya and then hijau.

“Selamat kamu diterima di universitas negeri jakarta jurusan fisika”.

Astagfirulah seneng bgt. Perjuangan selama ini kebayar setelah ditolak snmptn, pmdk,
dkk nya. Terharu. Ternyata cobaan hp ilang kemaren buat ini. Gpp harus ikhlas.
Gantinya unj (:

• Sekian cerita dari gua semoga menginspirasi see you soon in unj (:
NAMA : HANIFAH ZAHARA
KELAS : XII MIPA 5
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS SILIWANGI
JURUSAN : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Hallo, aku Hani.


Pasti adakan, sebagian dari kalian yang kenal dan ga
asing sama nama diatas, ngaku?! Jadi begini, Hani tuh
pernah di sakitin sama orang, namanya..... eh salah.
Maaf, bukan ini topiknya haha. Sebelumnya, selamat
karena kalian udah naik kelas dan selamat juga, karena
gerbang pertarungan udah mulai dibuka.
Disini, Hani mau cerita aja sih sharing gitu gimana Hani
bisa sampe diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
Oiya, kenalin dulu.
Aku Hanifah Zahara, dari kelas 12 mipa 5, smanida angkatan 11. Hani salah satu
murid yang bisa dibilang santai. Iya, mikirin masuk perguruan tinggi aja waktu kelas
12 hehe. Jangan ditiru ya gais. Semoga dari kalian, ada yang udah mikirin dari jauh-
jauh hari.
Karena di kelas 10 dan 11, Hani bener-bener ga ngerti gimana caranya masuk kuliah.
Maksudnya, jalur masuk perguruan tingginya ya. Nah, di kelas 12, baru mulai paham
sama apa yang dimaksud SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri.
Dari kecil, Hani udah punya cita-cita jadi guru. Walaupun sempet ada selingan cita-
cita lain, tapi tetep jadi guru yang paling mantep.
Nah, berawal dari keinginan waktu kecil, di kelas 12 kemarin, Hani lebih mantepin diri
untuk kuliah di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Iya, nanti punya gelar S.Pd
hehe aamiin.
Dari awal masuk kelas 12, Hani tuh udah punya cita-cita masuk UNJ. Sampe ya,
wallpaper hp aja foto UNJ haha
Tapi ternyata lika-liku menuju perkuliahan tidak semudah itu gais.
Dipertengahan Hani goyah, malah kaya pengen banget masuk UPI.
Sampai suatu hari, sekolah ngadain acara kaya biasa untuk kelas 12. Yaitu seleksi
40% untuk siswa supaya bisa ikut SNMPTN dan alhamdulillahnya, Hani lolos.
Berangkat dari ke-ambis-an masuk UPI, Hani pilih UPI di dua pilihan yang ada.
Ceritanya ambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, cuma beda cabang. Yang
satu di Sumedang dan satunya di Purwakarta. Sampailah pada hari, dimana
pengumuman SNMPTN tiba. Hari itu, deg-degannya bukan main. Takutnya minta
ampun dan tegangnya bukan kepalang.
Sebelum liat hasil pengumuman, Hani udah nangis duluan. Karena pesimis banget
ada tanda hijau, dan eng ing eng. Bener, merah yang Hani terima. Huhu sedih.
Tapi Hani mikir, masih banyak jalur lain.
Allah punya rencana terbaik, selain ini. Mungkin bukan di SNMPTN rezeki Hani
kebuka.
Masih ada jalur SBMPTN nih ceritanya. Nah, Hani sempetin untuk daftar UTBK dan
anehnya, kenapa Hani masih senyantai itu? Daftar UTBK aja h-2 hari sebelum
pendaftaran ditutup. Sip banget kan? Hehe
Hani dapet lokasi UTBK di Bekasi. Hani bilang dong sama orang tua Hani, kalo Hani
dapet lokasi UTBK di Bekasi.
Orang tua ngizinin dong.
Tapi kenapa tiba-tiba h-1 UTBK, bapak malah ga ngizinin pergi karena katanya
kejauhan dan ga ada yang bisa anter juga.
Kesana kemari nanyain siapa yang bisa anter dan nemenin, tapi ga ada yang bisa.
Terus punya ide gitu, mau ajak temen.
Ngajaklah cowo, ada lah temen SD sampe SMA. Tapi tetep ga dibolehin.
Ngajak ade kelas yang super duper penggabutan, tetep gabisa. Karena dia ada acara
atau apa gitu ya, lupa. Nah, dia ngerekomendasiin temen Hani yang satunya.
Dengan pertolongan Allah, Hani minta izin lagi untuk pergi di anter sama temen Hani
dan dia mau anter hehe.
Banyak banget rintangannya mau UTBK juga ya. Yang nangis dijalan karena takut
telat, yang pinjem duit satpam sekola buat bayar grab, yang lari-lari cari ruangan, yang
salah tempat duduk sampe si pemilik tempat duduknya bilang 'maaf, ini kursi saya.
Saya udah login'. Hm, oke.
Skip skip, UTBKnya bikin pusing. Mau di ceritain juga takut nambah pusing haha.
Oiya, sambil nunggu pendaftaran SBMPTN dibuka, hani beraniin diri untuk ikut seleksi
PMDK-PN. Padahal Hani ga minat sama sekali sama jurusan-jurusannya. Cuma
karena buat jaga-jaga aja, jadi ikutan daftar dan hasilnya nihil. Hani ga diterima dan
harapan Hani satu-satunya cuma jalur SBMPTN ini.
Hampir lupa, selama nunggu pendaftaran SBM dibuka, Hani juga sempet seribet itu
itung keketatan daya saing PTN loh, dari ujung barat sampai timur. Haha baik:)
Bentar, itu serius ngitung atau ngisi waktu gabut ya? Haha
Btw, yang Hani itung cuma jurursan Pendidikan Guru Sekolah Dasar sm Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia aja. Karena Hani ngeyakinin diri untuk daftar di jurusan
itu.
Sebenernya yang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu cuma buat jaga-jaga
aja, karena keketatan di jurusan PGSD sulit bosque.
Hari h, jeng-jeng-jeng. Pendaftaran dibuka.
Dengan mengucap bismillah, Hani pilih UPI-PGSD dipilihan pertama dan UNSIL-
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di pilihan kedua.
Nunggu pengumuman nih, mau liburan dulu ceritanya. Eh kabar buruk datang gais,
bapak ku ditugasin ke Irian. Galau lah Hani, karena mikir 'nunda dulu aja apa ya'.
Akrena bapak ditugasin selama satu tahun. Tapi ibu sama bapak bilang 'jangan goyah,
masalah biaya tenang aja. Teteh harus tetep kuliah'. Okelah, ku bulatkan tekad untuk
tetep kuliah, mau nanti di PTN atau PTS. Cuma sebelum bapak berangkat, bapak
kaya udah mait-maitin gitu. Karena mungkin bapak pengennya Hani kuliah di Bogor
aja kali ya.
Tanggal 5 Juli bapak berangkat, sedangkan pengumuman tanggal 9 Juli. Jadi, apapun
hasilnya Hani serahin semua sama Allah. Karena Hani udah berusaha maksimal dan
tinggal kehendak-Nya yang menjalankan tugas.
Empat hari berlalu, sampailah pada tanggal 9 Juli, pengumuman dong?
Bener-bener ga siap, takut hasilnya malah ngecewain. Dari pagi udah pusing, mikirin
hasil SBM sore nanti. Alhasil, hani berusaha nenangin diri. Ceritanya biar ga tegang-
tegang amat, Hani tidur. Tapi kenapa di tidur itu Hani mimpi kalo Hani keterima di
UNSIL lewat jalur SBMPTN. Segitu kepikirannya ya, ampe kebawa mimpi.
Bangun tidur, Hani cerita ke ibu kalo Hani mimpi begitu dan respon ibu cuma kaya
'halah ngarep'.
Makin deket waktu pengumuman, makin deg-degan, makin ga karuan. Sampe
akhirnya Hani mutusin untuk mandi dan sholat ashar dulu.
Setengah empat, Hani liat notif whatsapp, udah rame di grup pada ngasih tau kabar
baik kalo mereka di terima di PTN pilihan mereka. Makin ngerasa deg-degan dong ya.
Makin berharap ada kabar baik, tapi ga menutup kemungkinan bakal ada pait yang di
rasa.
Setelah beberapa menit nenangin diri, akhirnya Hani buka web.
Loading, lumayan lama. Loading selesai, layar hp Hani tutup. Sip.
Alhamdulillah, mimpi Hani tadi siang kenyataan. Hani keterima di pilihan kedua, di
UNSIL-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Saat itu juga, ada airmata yang jatuh karena bahagia. Sekarang Hani tau, gini ya
rasanya nangis bahagia? Gini ya rasanya ngasih kabar baik buat orang tua? Terharu,
sedih, seneng, campur aduk. Ga tau apa yang lagi dirasa, yang jelas airmata jatuh
tanpa bicara. Bukan main rasanya.
Pertama, Hani kasih kabar baik ini ke ibu, ibu cuma meluk dan ngasih ucapan selamat.
Dan untuk bapak, karena bapak jauh, Hani cuma bisa kabarin kabar bahagia ini lewat
whatsapp aja.
Hani bilang, kalo Hani keterima di UNSIL.
Beberapa jam nunggu balesan bapak, akhirnya ada juga notif dari bapak.
'Alhamdulillah, terus gimana teh? Tetep di ambil atau gimana? Kenapa ga yang
PGSD?' Dari situ Hani jelasin, kalo Hani keterima di pilihan kedua dan yang bikin Hani
bener-bener ngerasa seneng. Akhirnya, bapak bilang 'yaudah ga apa-apa. Bapak
restuin teh'. Lega. Plong. Seneng. Bahagia. Alhamdulillah. Ternyata perjuangan Hani
selama ini ga sia-sia. Bener juga, dibalik keberhasilan yang tertunda, Allah lagi nyiapin
sesuatu yang menurut-Nya lebih baik untuk kita. Bersyukur ga berhenti. Alhamdulillah
yang terus-terusan diucap.
Nah, untuk kalian kelas 12, jangan banyak main-main. Karena masa depan ada di
tangan kalian. Kalian yang nentuin, mau kemana dan gimana kedepannya.
Kesempatan datang berkali-kali, tapi rencana terbaik cuma ada satu kali. Jadi,
manfaatin waktu yang ada. Jangan leha-leha. Jangan ngerasa udah kelas 12,
terakhiran sama temen-temen, jadi lupa mikirin masa depan.
Pesan Hani, apapun yang kalian pengen, apapun yang kalian cita-citain, kuncinya
cuma 3. Deketin diri sama sang pencipta, minta restu orangtua, dan sisanya usaha.
Semangaaatttt!!!!!!
Semoga untuk angkatan kalian, lebih banyak lagi yang masuk PTN.
NAMA : RAFFI KHAN
KELAS : XII MIPA 6
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
JURUSAN : ILMU KEOLAHRAGAAN

Perkenalkan nama saya Raffi Khan, saya disini ingin


berbagi cerita bagaimana saya bisa diterima di
Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang.
Sebelumnya saya ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada Pak Rohman yang selalu membantuku
untuk masuk PTN, mungkin saat ini saya belum bisa
membalas jasa-jasa yang telah bapak berikan kepada
saya, tapi saya akan selalu mendo'a kan bapak agar
selalu diberikan kesehatan dan umur panjang agar
bapak bisa terus memberikan kebaikan kepada orang
banyak.
Perjalananku untuk masuk Universitas tidak terlalu mudah, PTN yang menjadi tujuan
utamaku saat itu adalah Universitas Negeri Jakarta, kenapa aku pilih PTN UNJ karena
UNJ merupakan PTN yang terkenal dengan Dunia olahraganya, karena aku sangat
suka sekali dengan olahraga maka dari itu aku sangat ingin sekali masuk UNJ. Disaat
percobaan pertamaku di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
saya harus mempersiapakan beberapa syarat yang harus di lengkapi yaitu membuat
video portofolio.
Dan saat ingin mengupload video portofolio ke pendaftaran saya mengalamai kendala
yaitu ukuran file video yang terlalu besar yang tidak sesuai dengan batas file
pengiriman dan akhirnya saya pun harus mengecilkan ukuran file video tersebut
dengan aplikasi kompress video, setelah video portofolio selesai di upload akhirnya
saya telah menyelesaikan pendaftaran SNMPTN dan mendapatkan kartu peserta
SNMPTN, setelah beberapa hari berlalu, akhirnya hari pengumuman SNMPTN
datang, semua murid yang ikut SNMPTN merasa sangat deg degan ketika ingin
mengecek hasil SNMPTN bahkan saya sendiripun merasa sangat takut ketika ingin
mengecek hasil SNMPTN.
ketika disaat jam pengumuman bisa di lihat akhirnya saya melihat hasil SNMPTN milik
saya dan hasilnya adalah saya gagal dalam SNMPTN, tapi saya tidak merasa sangat
sedih karena saya masih memiliki kesempatan untuk Masuk PTN UNJ dengan
mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), untuk bisa
mengikutin pendaftaran SBMPTN saya harus mengikuti Ujian Tulis Basis Komputer
(UTBK), selama menunggu hari pelaksanaan UTBK kita harus sudah mempersiakan
soal-soal latihan untuk bekal kita saat UTBK nanti, saya mengerjakan beberapa
latihan soal- soal UTBK dari tahun-tahun sebelumnya, setelah beberapa hari, akhirnya
hari pelaksanaan UTBK pun datang, saya melaksanakan UTBK di daerah Depok.
Hasil tes UTBK keluar setelah beberapa hari kemudian, setelah hasil UTBK saya
keluar saya cukup puas dengan hasil yang saya dapatkan.
disaat saya ingin melakukan pendaftaran SBMPTN saya mengalami kebingungan
saat pemilihan PTN karena ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan, hal yang
pertama orang tua saya ingin saya masuk PTN UNSIKA yang dimana kaka saya pun
kuliah disanah, tapi kenginan saya sangat ingin masuk PTN UNJ, akhirnya saya
ngobrol bersama dengan orang tua saya harus bagaimana baiknya, orang tua saya
berkata " De mending masuk UNSIKA aja ya, biar nanti ga usah cari kontrakan atau
kostan lagi dan biar abah ga terlalu banyak mengeluarkan banyak uang untuk kuliah
dede, dede juga tau kan gaji kerja abah itu ga terlalu besar, dan kerjaan abah juga
lumayan berat, jadi mending dede kuliah di UNSIKA aja ya", setelah orang tua saya
berkata seperti itu saya pun akhirnya berpikir kembali untuk masuk PTN yang maana,
setelah beberapa hari berlalu akhirnya saya memutuskan untuk Masuk PTN UNSIKA
sesuai keinginan orang tua saya dan merelakan keinginan saya untuk masuk PTN
UNJ, alasan saya untuk masuk PTN UNSIKA karena saya ingin orang tua saya tidak
terlalu banyak keluar biaya untuk saya kuliah.
Setelah masalah kebingungan dalam memilih PTN selesai, saya harus kembali
menyelesaikan syarat berikutnya yaitu membuat kembali video portofolia yang dimana
isi video tersebut harus berisi beberapa tes seperti :
1. Lempar tangkap Bola
2. Illinois Agility Run Test
3. Push up
4. Sit Up
5. Vertical Jump
6. Lari 1600 meter
Dan harus di upload kembali saat pendaftaran, Ketika saya ingin menyelesaikan
pembuatan video dengan test yang ada ternyata kondisi kesehatan saya sedang
kurang baik saat itu, dan akhirnya saya harus menunda pelaksanaan pembuatan
video test tersebut, setelah sampai H-2 penutupan pendaftaran SBMPTN, ternyata
kondisi kesehatan saya masih kurang baik, dan bagaimanapun kondisi saya, saya
harus segera menyelesaikan pembuatan video portofolio tersebut, akhirnya saya
melaksanakan pembuatan video portofolio tersebut dalam kondisi kesehatan saya
kurang baik, saya berusaha keras membuat video tersebut dengan di bantu oleh kaka
saya. Dan pada akhirnya pembuatan video portofolio selesai juga.
Setelah selesai pembuatan video saya langsung mengupload video tersebut untuk
syarat pendaftaran SBMPTN. Setelah saya menyelesaikan pendaftaran SBMPTN
saya mendapakatan kartu peserta SBMPTN dan harus kembali menunggu hasil dari
SBMPTN, selama menunggu hasil SBMPTN tidak banyak kegiatan yang saya lakukan
saya hanya melaksanakan kegiatan seperti biasanya. Setelah beberapa hari
menunggu pada akhirnya tiba dimana hari pengumuman hasil SBMPTN. Dan ketika
saya melihat hasil SBMPTN alhamdulillah saya di terima di Universitas Negeri
Singaperbangsa Karawang Fakultas kesehatan Jurusan Ilmu Keolahragaan.
NAMA : RAHMIYANTI
KELAS : XII MIPA 5
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS HASANUDIN MAKASAR
JURUSAN : ILMU KEPERAWATAN

MENINGGALKAN BUKAN BERARTI


PERGI ATAU HILANG NAMUN
MENGEJAR MIMPI HINGGA KE KOTA
ORANG

Assalammualaikum wr.wb
Disini saya bukan untuk memberikan
kalian sebuah inspirasi namun saya akan
menceritakan apa yang saya alami sampai
saya seperti sekarang.
Sempat bermimpi ingin melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi,namun apa daya keluargaku bukan
keluarga kaya kami hanya keluarga yang
mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil kami.yah kami terdiri dari 4 orang
yaitu apa (ayah), mbu (ibu), teteh (kaka),dan saya. Saya disini sebagai anak bungsu
atau terakhir dan saya berkeinginan untuk berkuliah di PTN terfavorit karena kaka
saya S1 PENDIDIDKAN IPS UNJ dan saya ingi berkuliah seperti dia. Namun disisi
lain ekonomo keluarga kami pun sangat kurang karena pekerjaan ayahku hanya
sebagai pegawai swasta.saat tiba aku memasuki kelas 12 semester akhir disitu mulai
bingung dan aku berbibacara kepada keluarga ku.
Situasi ini sangat rumit aku yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi terhalang karena kaka ku sedang melanjutkan S2 nya di SEMARANG. Hati ku
kesal sempat menangis dan memutuskan untuk menunda satu tahun tapi tekad ku
tidak sampai situ saja aku mengikuti saran dari guru BK dan teman teman ku untuk
mengikuti seleksi masuk PTN walaupun PTN yang aku inginkan tak menjadi pilihan
SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) waktu itu.
Sempat berganti PTN beberapa kali sampai aku minta saran kepada guru BK dan
keluargaku. Akhirnya pilihan ku tepat di UNIVERSITAS HASANNUDIN dan
UNIVERSITAS SOEDIRMAN aku memilih jurusan yang sama pada kedua universitas
itu yaitu fakultas KEPERAWATAN. Kenapa aku milih PTN di luar pulau jawa dan prodi
yang sama? Ya kalian akan mengerti nanti setelah belajar dengan guru BK mencari
peluang dan itu semua tidak mudah yang di bayangkan.
Setelah beberapa hari menunggu pengumuman SNMPTN akhirnya hari itu tiba tepat
hari sabtu aku lupa yang jelas bulan maret 2019. Sepanjang hari detik detik
pengumuman SNMPTN benar benar rasanya ingin menangis,deg-degan dan
memantau grup bk dan sosia media lainnya terus sampai minta doa ke orang tua
kebetulan ada ayah dan ibu saja kaka ku sedang di semarang. Sempat enggan untuk
membuka hasil pengumuman itu bahkan aku sudah tahu kabar teman teman ku yang
masuk lolos SNMPTN dan yang gagal . makin sore makin tidak berani untuk melihat
hasil pengumuman akhirnya aku meminta bantuan kaka ku di Semarang sana untuk
melihat hasil SNMPTN punya ku,aku kirim kan nomer pendaftarannya pada kaka ku .
Aku,Ibu dan Ayah ku sambil menunggu di ruang tv akhirnya kami menerima telpon
dari kakak ku dan ibu ku tiba tiba menangis dan memelukku .
sungguh fenomena seperti ini jarang sekali ada di keluarga kami ,otomatis aku pun
ikut menangis dan menanyakan apa hasilnya,lalu ibu ku berkata “mungkin ini rezeki
eneng Alhamdulillah neng lolos di UNIVERSITAS HASANNUDIN” hatiku bergetar
entah nangis karena bangga,senang,dan sedih tapi saat itu aku berterima kasih
banyak kepada ALLAH SWT yang maha baik dan atas doa kedua orang tua ku juga
saudara ku dan juga bimbingan atas guru guru ku. Sempat tak percaya dan masih
bingung ini mimpi atau bukan dan disitu ayahku berkata “buktiin ke saudara saudara
kita yang suka mengecilkan keluarga ini bahwa anak apa (ayah) semuanya hebat dan
bisa”. Tak tahan menahan air mata ini dalam pelukan ayah dan ibu saya menangis
sekencang mungkin dan saya baru merasakan itu sangat senang dan bangga memiliki
kedua orangtua seperti mereka.
Setelah percaya bahwa itu hasil SNMPTN ku akhirnya aku kabari teman teman ku
dan juga guru BK. dan mereka sangat terkejut mereka senang dan aku yakin
keberhasilan ku ini tidak jauh dari orang orang di sekelilingku. tapi setelah berpikir
UNHAS itu jauh dan aku harus meninggalkan orang orang di sekeliling ku terutama
kedua orangtua ku.
Awalnya sempat berpikir untuk tidak di ambil SNMPTN ini karena faktor ekonomi
keluarga, namun semua menyemangatiku untuk terus berlanjut untuk terus belajar
walaupun jauh tapi masih banyak orang baik di sana dan aku pasti bisa mereka bilang
seperti itu. Akhirnya aku mencari teman yang dari Bogor masuk PTN yang sama ,dari
salah satu grup sosial media aku bertemu dengan teman yang satu PTN begitu
senangnya dan keluarga dia pun baik kepadaku betapa beruntungnya aku bertemu
orang baik seperti mereka. Terima kasih kepada Allah SWT,kepada orang
tua,keluarga,kakak ku,teman-temanku,guru BK, semua guru ku dari SD,SMP dan
SMA .aku cinta kalian semua.
Jadi dari kisah ku aku hanya ingin bilang” kemana pun kalian pergi jangan lupakan
jalan pulang”. “Dimana pun kalian menuntut ilmu disitulah kalian harus berjuang”.
“Usaha,doa selalu beriringan dan tidak membohongi hasilnya”. Percaya pada pilihan
dan keputusan orang tua karena ridho ALLAH ridho orang tua juga. Mempunyai ilmu
itu untuk menolong masyarakat jangan besar hati tetaplah merendah sampai tidak
ada orang yang mau merendahkan mu.
Sekian wassalammualaikum wr.wb
NAMA : HAFIDH FIRDAUS
KELAS : XII MIPA 3
PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN : AKUNTANSI (KEUANGAN DAN PERBANKAN)

CERITAKU (?)
Hallo semuanya, Kenalin nama gua Hafidh Firdaus .
Biasa di panggil Apit. Gua dari kelas 12 MIPA 3.
Sekarang ini gua melanjutkan pendidikan gua di
‘POLITEKNIK NEGERI JAKARTA’ Jurusan
Akuntansi, Program studi Keuangan dan
Perbankan.
Ga tau harus mulai darimana ini nulisnya.Ceunah
kata Pak ROHMAN YA ROHMAN cerita motivasi.
Tapi ga tau deh ini motivasi apa bukan. HAHAHA
Okay, let’s begin….
Jadi awalnya itu pas awal masuk kelas 12. Guru-Guru udah gencar gencar nya tuh
ngomongin tentang PTN-PTN gitu, Apalagi tentang SNMPTN. Jujur gua berharap
banget gitu ya lolos masuk PTN lewat jalur SNMPTN. Gua udah melakukan segala
cara untuk mencantikkan *ciyeilah* nilai gua. Dari mulai gua rajin belajar di depan
Mama ( ini cuman formalitas aja), selalu memperhatika guru ketika menjelaskan
materi walaupun gua tau gua belet di Mapel itu, sampe gua ANTI NYONTEK ( tapi
kalo kepepet mah nyontek).
Gua lupa siapa, tapi salah satu Guru waktu itu pernah bilang katanya yang lolos masuk
PTN lewat SNMPTN itu artinya nilai raport yang dia peroleh itu berkah. BOOM
seketika gua deg deg an. Asli dah gua takut ga berkah nilai gua terus gagal masuk
PTN lewat SNMPTN. Atuh ya gimana ya , gua teh orang nya males belajar gitu apalagi
katanya soal SBMPTN itu susah ( Bukan katanya lagi, tapi emang susah :() tapi
walaupun gua males gua selalu dapet Ranking 1 terus dari kelas 10-12 ( sombong
dikit HAHAHA). Nah dari situlah gua melakukan hal yang tadi gua ceritakan.
Singkat cerita gua udah lolos 40% untuk mengikuti SNMPTN di sekolah. Dan pada
saat nya gua memilih PTN yang akan gua pilih. Jujur walaupun gua anak IPA tapi
passion dan minat gua berada di ranah IPS :’). Lah terus kenapa masuk IPA
BAMBANK?!! Atuh kan aku baru menemukan minat dan bakatku pada saat kelas 12
Kawan, jadi jangan bully aku :(
Lalu pada saat memilih PTN dan jurusan, pemerintah menghimbau jika memilih
jurusan saat SNMPTN sesuai dengan Jurusan pada saat SMA. Tapi guru BK bilang
hajar aja walaupun berlawanan. Disitu gua langsung bimbang. Apakah gua harus
nekad ? apakah gua siap menerima konsekuensi nya ?
Eh beberapa hari kemudian Mama bilang ke gua kalau pilih PTN nya di *tetttttt* aja,
soalnya deket. Dan FYI di PTN itu ga ada jurusan yang gua mau. Semuanya jurusan
SAINTEK. Terus kenapa ga bilang aja ke Mama kalau Lu ga mau masuk situ? Well
guys, Idk why I don’t have the courage to do that. My Mom’s face show that she really
wanted me in there. And it feels so bad when I denied her wish :’( . Dan setelah itu
akhirnya terpaksa :’)gua menuruti kemauan Mama. Dan juga entah kenapa pada saat
itu gua pengen cari aman aja lah . gua ikutin tuh saran Pemerintah. Singkat cerita gua
udah daftar di PTN itu dengan Jurusan yaaa bisa di bilang jurusan aman lah *hehehe*.
Pokok nya gua udah sertain sertifikat sertifikat prestasi gua buat masuk itu PTN. Inti
nya gua udah berharap banget masuk itu PTN karena gua punya beberapa sertifikat.
Lalu berminggu minggu setelah itu Pak Rohman ya Rohman menginformasikan
bahwa ada PMDK PN . PMDK PN itu sejenis SNM lah untuk masuk Politeknik. Jujur
awal nya gua ga terlalu tertarik. Tapi akhir nya setelah itu gua daftar juga karena
ngeliat temen gua pada daftar :) *HAHAHA*. Gua daftar diam diam tanpa
sepengetahuan Mamake. Pas daftar PMDK gua langsung milih PNJ sebagai tujuan
gua. Sore mendung gua datang ke ruang BK cuman mau daftar PMDK. Dan saat milih
jurusan gua langsung pilih KEUANGAN DAN PERBANKAN sebagai pilihan 1, lalu
ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN sebagai pilihan 2. Jujur pada saat gua milih
jurusan itu gua sama sekali ga mikir kalau itu jurusan IPS :) gua ga ada ketakutan
sama sekali untuk LINJUS.
Akhirnya hari H pun tiba untuk pengumuman SNMPTN. Dan sial nya pada hari itu gua
jatuh sakit sampai harus di Rawat #sadboy . Akhir nya gua buka website dengan hati
deg deg an dan jreng jreng jreng….

“SILAHKAN MENGIKUTI SBMPTN 2019” . Setelah itu gua tutup HP gua dan
langsung peluk Mamah. Gua tau ditolak itu sakit apalagi ditolak sama kamu #apasih
Tapi aneh nya gua ga nangis sama sekali dan ya gua ga sakit hati amat. Dan rasa
kecewa nya juga ga berasa. Kenapa coba??
Pala gua pusing parah asli pas hari itu :( jadi gua lagi ga mood gitu buat bersedih
sedih. Ternyata ada untung nya juga sakit :) dan akhirnya setelah itu aku pun tertidur
pulas h3h3h3…
Lalu di Rumah Sakit pun aku tidak berbaring ria di tempat tidur seperti orang sakit
pada umumnya. Gua juga harus belajar karena gua sakit pada saat Ujian Sekolah
tengah berlangsung. Bayangkan gaes pala gua lagi puyeng puyeng nya dan gua
harus belajar 5 MAPEL. Salah satu nya ada Matematika :) Dan yaa gua susulan di
Rumah Sakit akhirnya.
Bukan cuman Susulan. Gua juga harus daftar buat SBMPTN yang ke 2. ( NOTE : gua
udah daftar SBM ke 1 sebelum sakit dan itu SOSHUM). Akhir nya gua minta tolong
ke Pak Rohman untuk mendaftarkan gua di SBM ke 2. Dan Pak Rohman pun
mengiyakan .
Setelah itu Pak Rohman mengirimkan kartu peserta SBM sebagai bukti gua udah di
daftarin. Dan akhirnya gua bisa tenang.#ALHAMDULILLAH
Gua langsung nyimpen HP dan berbaring. tapi itu cuman sebentar doang . Gua
bangun dan ambil HP lagi terus gua chat Pak Rohman. Gua langsung bilang “Pak
saya Soshum kan tadi?” dan Pak Rohman pun menjawab “Bukannya kamu saintek
ya?” ( padahal pas daftar SBM 1 ama Pak Rohman juga :( )
Dan seketika dunia gua runtuh. Asli dah gua ingin mengcursed tapi bingung kesiapa.
Masa ke Pak Rohman? Entar gua di kutuk lagi jadi Ikan Pari :(
Gua ingin meraung raung,berteriak,mengacak ngacak tempat tidur, kalau bisa mah
gua rubuhin juga itu Rumah Sakit *ok ini lebay*, tapi ya gitu :( Akhirnya gua terima
dengan lapang dada mungkin ini jalan Tuhan .
Jarak antara US dan SBM itu berdekatan. Gua cuman punya waktu 5 hari untuk
belajar materi materi Soshum ( ini SBM 1) . padahal hari hari sebelum US harus nya
belajar SBM tapi yaa kan aku malas :)
Setelah itu gua belajar mati matian buat SBM. 5 hari itu gua belajar di perpustakaan.
And you know, pada saat gua belajar di perpus anak anak yang lolos SNM bergoler
ria dihadapanku. DAMN, it’s really hurt MAN. gua belajar mati matian sedangkan
mereka udah enak ,Tinggal nyantai nyantai aja. Dan disitulah rasa kecewa dan sedih
di tolak SNM sangat terasa :)
Singkat cerita sesudah SBM 1 ternyata ada pengumuman PMDK PN. Asli dah gua
udah lupa kalau masih ada PMDK PN hahaha. Gua udah ga berharap lagi buat lolos
di seleksi kaya begituan lagi. Udah kit ati lah pokoknya mah.
Malem nya orang orang mah pada penasaran liat pengumuman PMDK PN, gua malah
ga peduli. Gua malah nonton Harijisun di yutub :( *Pyororong*
Ketika nonton yutub tiba tiba ada notif dari temen gua. Gua buka notif dari dia dan gua
asli saat itu ingin menangis :D. temen gua ngasih tau kalau gua di terima PNJ pilihan
pertama. Gua seneng banget asli dah pokoknya mah berasa kaya dapat duit 100 juta.
Seneng nya ga ketulungan.
Setelah itu gua kasih tau Mama kalau gua lolos di PNJ dan Mama pun cuman bilang
Alhamdulilah. Akhirnya Mamah pun menerima pilihan gua utnuk berkuliah di Depok.
YEAYYYYYYYYYYYYYYY
Jadi inti nya buat Adik Adik kelas ku , cerita di atas memberikan pelajaran bahwa pilih
lah Jurusan yang emang kamu minati jangan karena kamu memilih jurusan itu karena
keterpaksaan :) lalu inget Rejeki itu udah ada yang ngatur jadi kamu ga perlu sedih
jikalau kamu ditolak pas SNM/SBM. Tuhan sudah merencanakan apa yang terbaik
buat kita. Dan jika kamu gagal, Tuhan menjawab hambanya dengan 3 Cara :
1. Ya ,itu untukmu
2. Tidak, ada yang lebih baik
3. Tunggu, aku punya yang terbaik

Mungkin segitu aja cerita nya. Hehehe maap kalau ga rapih


Sincerely
Hafidh Firdaus
IG : @Hafidhfrds
NAMA : SAN NASSYRA ZAHRA YOPA
KELAS : XII MIPA 6
PERGURUAN TINGGI : INSTITUT PERTANIAN BOGOR (VOKASI)
JURUSAN : TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat sehat sehingga saya bisa
menuliskan pengalaman saya diterima di
perguruan tinggi negeri dalam rangka berbagai
pengalaman dan motivasi kepada adik-adik yang
juga akan melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi negeri atau swasta.
Pertama-tama perkenalkan nama saya San
Nassyra Zahra Yopa, alumni SMAN 1 DRAMAGA
ke 11 tahun ajaran 2018/2019, saya akan
mencoba untuk menceritakan kisah saya semasa
SMA terlebih dahulu. Saat itu saya memulai
pendidikan di smanida, awal kelas 10 saya masih merasakan serunya masa SMA
dimana teman baru, tempat nongkrong, freeclass, dan kerja kelompok yang berujung
rumpi kelompok menjadi hal yang sangat menyenangkan.
Tapi saat itu saya berhasil masuk peringkat 3 besar dikelas, setelah saya naik kelas
11 saya disibukkan dengan kegiatan ekstrakurikuler karena saya ditunjuk sebagai
ketua ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler Pramuka, saat itu banyak sekali kegiatan
yang mengharuskan saya sering dispensasi dari pelajaran, saat itu pun saya sangat
malas belajar karena merasa capek dengan semua kesibukan di sekolah, tapi ketika
pembagian rapot dan melihat peringkat saya turun drastis menjadi peringkat 11 saya
merasa kecewa dengan diri saya sendiri, saat itu belum terlintas dalam benak saya
untuk memikirkan kemana saya akan melanjutkan perjalanan saya setelah lulus
SMA? . Tetapi saya bertekad untuk menjadi lebih baik dikelas 12.
Saat kelas 12 tiba, dengan semangat saya memegang teguh niatan saya untuk
memperbaiki peringkat yang turun. Tapi masa kelas 12 adalah masa dimana semua
orang disibukkan dengan pembelajaran, bimbel, ujian-ujian, semua orang berusaha
untuk menjadi yang terbaik, saat itu persaingan sangat terasa.
Saya berusaha semampu saya untuk bisa mengikuti berbagai pembelajaran, ujian
praktek, tryout, ujian akhir semester, dan ujian nasional. Tapi semua usaha saya
hanya membawa peringkat saya naik sampai angka ke 7 saja. Saat itu saya berfikir,
tidak adil rasanya ketika yang lain bisa pergi ke tempat les, atau bimbel tambahan
dengan harga yang lumayan mahal bagi saya yang tidak begitu mapan, saat itu saya
fikir uang adalah segalanya. Bahkan orang bodoh pun bisa jadi pintar karna uang.
Ujian-ujian sudah dilalui disela-sela kegiatan kelas 12 pun disibukkan dengan
pendaftaran SNMPTN, saat itu saya lolos seleksi sampai tahap 40% , senang rasanya
ternyata nilai rapor saya masih bisa lolos 40% SNMPTN saya merasa dapat
kesempatan yang sangat berharga, saat itu saya mendaftarkan di 2 perguruan tinggi
negeri yaitu Agronomi dan Hortikultura IPB dan Pendidikan Biologi Universitas
Siliwangi. Tiba saatnya pengumuman, ternyata saya dinyatakan tidak lolos saat itu
hati saya sangat lapang menerima pengumuman tersebut.
Saya fikir memang bukan rezeki saya, dan setelah itu saya mencoba mendaftar di
beberapa PTN yang membuka jalur rapor tanpa biaya yaitu PMDK POLITEKNIK
NEGERI dan Universitas Islam Negeri dan saya pun ditolak dikedua PTN tersebut,
sejak saat itu saya mulai menyesal pernah lalai terhadap pembelajaran yang
mengakibatkan rata-rata nilai rapor saya tidak terlalu memuaskan. Lalu saya mencoba
mendaftar Sekolah Vokasi IPB jalur USMi dengan biaya 400ribu tetapi saat itu saat
akan melakukan pembayaran, bunda saya sedang tidak memiliki uang jadi dengan
terpaksa saya urungkan niat untuk mendaftar. Kemudian saya mencoba mendaftar
SBMPTN menggunakan bidik misi agar tidak berbayar. Tetapi dari hasil kedua test
saya nilainya sangat tidak memuaskan, dan ternyata benar saja saya dinyatakan tidak
diterima di PTN yang saya pilih.
Dan saya mencoba fikir saya terakhir kalinya untuk mendaftar di sekolah vokasi
Universitas Gajah Mada dengan biaya 250.000,- saat itu saya menaruh banyak
harapan mengingat ini satu satunya jalan untuk saya kuliah di PTN, namun saat
pengumuman tiba saya dinyatakan tidak diterima untuk kesekian kalinya. Saya
merasa sangat sedih, dengan segala test, usaha dan doa yang telah saya lewati
semuanya tidak ada yang berhasil. Sempat ingin menyalahi takdir, mengapa saya
tidak cerdas seperti orang di luaran sana, mengapa saya tidak memiliki banyak uang
agar bisa kuliah di universitas swasta ternama saja, terlebih melihat teman-teman
satu-persatu sudah diterima diberbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. tetapi
semua prasangka buruk itu hanya menimbulkan iri hati dan kekecewaan yang tidak
dapat merubah keadaan. Saya memperbanyak istighfar dan mendekatkan diri, saat
itu saya pasrah kan semua kepada Allah SWT saya meminta untuk diberikan yang
terbaik bukan apa yang saya inginkan.
Dan Alhamdulillah saya memiliki orang tua yang selalu memberikan support untuk
saya melanjutkan kuliah walaupun memang keluarga saya hanyalah keluarga
sederhana. Dan saat u guru BK saya yaitu bapak Abdurrahman memberikan informasi
mengenai Sekolah Vokasi IPB jalur mandiri dan saya pun berusaha membicarakan
nya pada bunda untuk bisa ikut test tersebut dengan biaya 400.000,- namun saya
takut bunda saya belum memiliki dana tapi saat itu bunda saya bilang “nas, setiap
orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, apapun akan selalu diusahakan kamu
tidak perlu pusing memikirkan masalah uang itu urusan orangtua tugas sanas adalah
berusaha dan berdoa agar apa yang sanas mau tercapai.
Bunda hanya bisa mewariskan pendidikan buat sanas walaupun bunda ga bisa
wariskan banyak harta. Tapi kalau nanti test hasilnya belum diterima juga jangan sedih
berarti Allah SWT punya jalan lain buat sanas” kata-kata tersebut memberikan efek
samping yang sangat besar membuat saya semakin rajin belajar dan selalu
mendekatkan diri kepada Allah.
Saya memilih 3 program studi yaitu komunikasi, perikanan, dan teknologi industri
benih. Saat tiba hari test saya mengerjakan soal dengan baik saya merasa percaya
diri karena soal yang diujikan adalah soal yang sudah saya pelajari namun waktu test
yang sangat cepat membuat saya tidak bisa menyelesaikan semua soal. Setelah itu
saya serahkan semua kepada Allah, dan ternyata saya diterima di Sekolah Vokasi
IPB program studi Teknologi Industri Benih namun di pindahkan di kampus Sukabumi.
Saat itu saya berfikir mengapa saya diterima dikampus Sukabumi tapi saya mencoba
untuk menerima semuanya karena dimana pun saya ditempatkan pasti itu yang
terbaik untuk saya.
Tak lama setelah diterima nya saya saya pun harus melunasi tagihan uang kuliah
tunggal namun ada kendala dimana tiba-tiba ada biaya uang pangkal secara tiba-tiba
sebesar 7.500.000,- saat itu saya sangat syok mengetahui ada dana tersebut dan total
tagihan saya adalah 13.806.000,- saya sempat berpikir untuk tidak melanjutkan
perjalanan saya untuk kuliah karena biaya yang terlalu mahal dan saya berdoa kepada
Allah SWT jika memang ini jalan saya maka mudahkan lah segala urusan, benar saja
sehari kemudian tagihan uang pangkal sebesar 7.500.000,- tiba-tiba hilang dan total
tagihan saya hanya tinggal 6.306.000,- dan itu dikarenakan bahwa kampus Sukabumi
Sekolah Vokasi IPB mendapatkan dana hibah sehingga mahasiswa kampus
Sukabumi dibebaskan dari uang pangkal.
Saya merasakan keajaiban yang luar biasa dimana saya merasa selalu ada jalan dan
bantuan serta keajaiban yang Allah berikan kepada saya. Mungkin ini semua terjadi
akibat dari kesabaran yang saya jalani, usaha dan doa yang saya kerjakan serta tak
lupa doa dan ridho dari orang tua, guru-guru khususnya guru BK saya yang selalu
membantu dan mendukung dalam setiap usaha saya. Dan yakinlah ketika kita
memiliki semangat untuk hal kebaikan Allah SWT selalu punya jalan, yang terpenting
buanglah segala prasangka buruk, selalu berdoa dan berusaha, selalu minta doa restu
kepada orang tua, dan jangan pernah patah semangat.
Mulai sekarang berusaha lah entah kamu miskin entah kamu kaya, entah kamu pandai
entah kamu kurang pandai. Dimana ada kemauan Allah SWT tau yang terbaik buat
kita. Dan selalu berdoa yang terbaik untuk kamu bukan apa yang kamu mau serta
mintalah kepada Allah SWT untuk selalu diberi lapang dada dan kesabaran. Karena
cobaan selalu ada sebelum keberhasilan.sekian cerita yang dapat saya sampaikan,
semoga selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada siapa saja yang
membacanya untuk tetap berusaha melanjutkan pendidikan. Karena harta akan habis
tapi ilmu tak akan pernah habis.
Wassalamu’alaikumwr.wb
NAMA : INDAH PERMATA SARI
KELAS : XII MIPA 6
PERGURUAN TINGGI : INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN : TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Semangat dan Harapan Yang


Membawaku Bisa Mencapai Kampus
Pertanian Terbaik Bangsa IPB University

Namaku Indah Permata Sari, ini cerita


tentang perjuanganku untuk bisa mencapai
kampus pertanian terbaik bangsa yaitu IPB
University. Perjuanganku ini didasari oleh
harapan, harapan-harapan inilah yang selalu
menyemangatiku hingga akhirnya aku bisa
menggapai salah satu mimpiku yaitu
melanjutkan pendidikanku di IPB University.
Harapan, menurutku harapan adalah sesuatu yang berharga dalam kehidupan, salah
satu faktor yang bisa membuat diriku untuk terus berpikir maju dan menggapai semua
mimpi. Sejak dulu aku sangat ingin dan bertekad untuk bisa terus mengenyam
pendidikan agar bisa menggapai cita-citaku.
Aku hanya berpikir aku harus bisa sekolah dengan baik dan membahagiakan kedua
orangtuaku dan orang-orang yang selalu baik di kehidupanku, karena orang tuaku
selalu berkata, “ Sekolah yang benar! Jadi orang sukses agar tidak diremehkan orang
“. Kata-kata itu membangun semangat dalam diriku agar bisa terus berusaha menjadi
yang terbaik sesuai kemampuanku untuk bisa menggapai semua mimpi termasuk bisa
kuliah di IPB University.
Aku akan menceritakan tentang bagaimana perjuanganku tentang pentingnya
mempunyai harapan dan bersungguh-sungguh serta semangat dalam diri sampai bisa
menggapai mimpi. Salah satu mimpiku adalah bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri,
alhamdulillah aku lolos SNMPTN Tahun 2019 di IPB University jurusan Teknologi
Hasil Ternak.
Semua harapan yang benar-benar aku inginkan aku selalu menulisnya di
tempat yang bisa membuat semangat diriku sendiri, seperti di buku, di foto, dan aku
menuliskan suatu harapanku di dinding kamarku yang bertuliskan “ Have Courage
Follow Your Dream “, itu sangat bermakna dalam kehidupanku. Keberanianku untuk
bisa memilih IPB University sebagai pilihanku di SNMPTN 2019, menjadikan suatu
semangat dalam diriku untuk bisa menggapai impianku untuk bisa kuliah di IPB.
Dengan harapanku yang begitu banyak, akhirnya aku memberanikan diri untuk
memilih IPB University sebagai PTN yang aku pilih di SNMPTN 2019.
Perjuangan untuk bisa mendaftar SNMPTN 2019 itu adalah suatu hal yang telah aku
persiapkan semenjak aku lulus dari SMP dan memilih SMA agar bisa melanjutkan
kuliah yang sesuai dengan apa yang aku inginkan.
Sejak kelas 10, aku hanya berpikir bahwa aku harus belajar dengan baik dan
terus semangat untuk bisa melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi. Aku
terus berusaha untuk bisa belajar dengan baik dan aku ingin yang memberikan yang
terbaik kepada kedua orangtuaku. Aku bertekad sejak kelas 10 bahwa aku harus bisa
kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Kedua orangtuaku dan keluargaku selalu
menanyakan mau kuliah dimana dan apa cita-citaku yang sebenarnya. Aku selalu
mencari tahu tentang Perguruan Tinggi Negeri, bagaimana tentang seleksi masuknya,
karena aku ingin sekali bisa kuliah di PTN, waktu itu aku belum tahu ingin kuliah di
PTN mana, aku belum tahu kemampuanku sebenarnya bisa kuliah dimana. Kelas 11,
aku bertekad untuk bisa belajar lebih baik lagi agar bisa mengikuti seleksi jalur rapor
untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri.
Aku yakin jika aku berusaha dengan baik dan Tuhan meridhainya aku pasti bisa.
Kelas 12, aku sudah menentukan aku mau kuliah di PTN mana, aku memilih IPB. Aku
terus mencari tahu tentang jurusan-jurusan di IPB, sampai akhirnya aku memutuskan
untuk memilih Teknologi Hasil Ternak. Sebelum aku memilih IPB University,
perjuanganku adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang IPB University
dari orang-orang yang berkuliah di IPB.
Aku cari orang-orang yang berkuliah di IPB khususnya di jurusan yang ingin aku pilih,
aku mencari mereka melalui instagram. Aku bertanya kepada mereka tentang
bagaimana kuliah dijurusan yang aku pilih dan semua yang berhubungan dengan
SNMPTN. Aku bertanya kepada kakak kelasku yang kuliah di IPB, aku bertanya
kepada mereka bagaimana nilai mereka, bagaimana tentang jurusan mereka, tentang
IPB dan semua hal yang aku ingin tahu dari mereka.
Banyak suka duka juga dalam memilih jurusan untuk SNMPTN, di mulai dari mencari
informasi tentang jurusan di IPB, memilih dan menentukan jurusan, hingga akhirnya
mendapatkan kenyataan-kenyataan yang harus diterima yang bisa membuat diriku
lebih bersemangat untuk bisa kuliah di IPB Univeristy. Aku tidak mau menyia-nyiakan
kesempatan yang Tuhan berikan kepadaku untuk bisa mendaftar SNMPTN, aku
benar-benar berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lolos SNMPTN 2019. Aku
percaya apa yang telah aku jalani, apa yang telah aku lalui dan apa yang telah aku
dapatkan sampai saat ini adalah pilihan yang terbaik yang Tuhan berikan kepadaku.
Aku merasa bahagia sekali bisa mendaftarkan diri untuk bisa mengikuti SNMPTN
2019, pada awalnya aku benar-benar bahagia walau hanya bisa mendaftarkan diri
mengikuti SNMPTN, karena tidak semua orang bisa mendaftar SNMPTN.
Dukungan orangtuaku yang sampai saat ini benar-benar mendukung segala hal yang
aku pilih selagi itu baik menjadikan aku pribadi yang lebih berani. Aku selalu meminta
doa kepada orangtuaku, kepada keluarga serta teman-temanku agar diberikan yang
terbaik. Aku benar-benar ingin memberikan yang terbaik kepada kedua orangtuaku.
Aku ingin membahagiakan mereka, membuat mereka bangga, dan membuat
kehidupan kedua orangtuaku lebih baik jika aku menjadi orang sukses nanti.
Banyak yang bilang kalau “ Jangan Berharap SNMPTN “, aku orang yang benar-benar
memiliki harapan banyak tentang SNMPTN sangat tidak setuju, aku ingin
memperjuangkan harapanku tentang harapan benar-benar segalanya dalam
kehidupan. Menurutku, jika kita tidak berharap kepada sesuatu berarti kita tidak benar-
benar menginginkannya. Aku sangat berharap pada SNMPTN, karena jika aku
berharap itu berarti aku benar-benar menginginkannya. Aku benar-benar ingin lolos
SNMPTN, aku benar-benar berharap lebih pada SNMPTN.
Aku yakin aku telah melakukan yang terbaik semampuku karena aku tahu hanya
Tuhanlah yang dapat menentukan dan memberikan yang terbaik kepada setiap
hamba-Nya. Setiap pulang sekolah, ibuku selalu menanyakan apa saja yang telah aku
lakukan, bagaimana belajarku, dan selalu menanyakan bagaimana aku bisa atau tidak
mengikuti pelajaran. Aku dan ibuku selalu bercerita dan selalu membicarakan tentang
kuliah dan cita-citaku.
Ibuku selalu menyemangatiku dalam mencari tahu tentang jurusan yang aku pilih. Dan
Ibuku selalu meyakinkanku untuk yakin pada apa yang telah aku pilih. Orang tuaku
selalu berkata “ Kalau diterima Alhamdulillah itu pasti yang terbaik, kalau tidak berarti
belum rezeki “. Orangtuaku juga selalu menyemangatiku dan berkata aku pasti bisa,
sampai pada akhirnya pengumuman SNMPTN tiba. Aku benar-benar bersyukur dan
ikhlas akan semua hasilnya. Di hari pengumuman SNMPTN aku dan teman-temanku
sedang melaksanakan Ujian Sekolah, saat mengerjakan soal-soal yang diberikan
pikiranku terbelah menjadi dua, yaitu tentang pelajaran yang diujikan dan tentang
bagaimana pengumuman hasil SNMPTN 2019.
Setibanya di rumah, aku menemui orangtuaku, aku selalu bertanya-tanya kepada
ibuku bagaimana jika aku lolos SNMPTN dan bagaimana jika tidak. Ibuku selalu
menyemangatiku setiap harinya, ibuku selalu berkata “Allah pasti memberikan yang
terbaik, kamu sudah berusaha dan Allah yang menentukan segalanya”. Dengan
ucapan yang selalu ibuku katakan kepadaku, mendorong semangatku untuk bisa
menerima apapun hasilnya.
Aku membuka pengumuman SNMPTN 2019 di temani oleh Orangtuaku, adikku, dan
Bibiku. Sepanjang proses melihat hasil SNMPTN yang dimulai dari memasukkan
nomor pendaftaran mataku sudah berlinangan air mata, kedua orangtuaku selalu
meyakinkanku untuk melihat hasilnya dan menerima apapun hasilnya. Dengan tangan
yang bergetar dan air mata yang berlinangan akupun melihat hasil SNMPTN. Ketika
pengumuman, aku benar-benar merasakan kebahagiaan yang baru pernah aku
rasakan selama hidupku, aku sangat bersyukur bisa lolos SNMPTN 2019,
perjuanganku telah terbayarkan.
Terharu dan rasa bahagia menyelimutiku dan kedua orangtuaku. Aku sangat
bersyukur atas hasil SNMPTN 2019 yang menyatakan bahwa aku lolos SNMPTN di
IPB jurusan Teknologi Hasil Ternak. Aku benar-benar bahagia melihat orangtuaku
senang akan hasil pengumuman SNMPTN ini. Aku benar-benar bersyukur dan
berterima kasih kepada Tuhan yang memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa
kuliah di kampus pertanian terbaik bangsa yaitu IPB University. Aku akan berusaha
untuk melakukan yang terbaik dan aku yakin bahwa Tuhan akan memberikan yang
terbaik kepada semuanya.
NAMA : NURFA LAYLA ASTI
KELAS : XII MIPA 6
PERGURUAN TINGGI : INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN : NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

Perjalanan Menemukan Keajaiban


ingin sedikit berbagi tentang kisah perjalanan
saya. Siapa saya? Bukan sosok yang terkenal
dan yang sangat ingin dikenal banyak orang,
tetapi semoga dari tulisan ini saya bisa
memberikan manfaat dan motivasi untuk
banyak orang.
Inilah kisah saya...
Saat SMA saya berubah pikiran tentang cita-
cita saya, saya yang awalnya ingin menjadi
guru dan rencananya akan kuliah di universitas
pendidikan tiba-tiba saja putar haluan. Saat itu saya baru mengenal IPB dan saya
mulai tertarik, “saya ingin kuliah di IPB” itu kalimat yang ada dibenak saya setelah
saya bertanya-tanya kepada orang lain dan mencari informasi tentang kampus IPB.
Dan akhirnya IPB lah yang menjadi tujuan utama saya, orangtua saya pun sangat
mendukung dengan alasan letak kampus IPB dekat dengan tempat tinggal saya. Dari
lubuk hati yang paling dalam saya yakin dan insya Allah ini jalan terbaik untuk saya.
IPB adalah salah satu kampus yang termasuk dalam 10 kampus terbaik di
Indonesia, ini hal yang sangat menakjubkan bagi saya. “apakah saya bisa masuk ke
universitas pertanian terbaik bangsa ini?” saya sempat berpikir seperti itu, tetapi saya
harus yakin dan terus berusaha, saya pasti bisa.
“Tak ada yang tak mungkin, selama kita berusaha. Yakinkan hati dan
berdoa”
Sejak dari kecil saya diajarkan tetang begitu pentingnya pendidikan, saya
selalu berusaha semaksimal mungkin dalam menimba ilmu. Menurut saya yang
terpenting bukan nilai atau pujian, tetapi yang terpenting adalah saya bisa mengambil
manfaat dari apa yang saya dapat di sekolah. Nilai saya ya sesuai kemampuan saya,
saya tidak ingin mempercantik nilai saya tetapi tidak sebanding dengan kemampuan
saya. Setelah saya beranjak ke kelas 11, saya baru tahu tentang SNMPTN. Sejak
saat itu saya memiliki tekad, pencapaian saya harus lebih baik dari sebelumnya demi
mewujudkan keinginan saya dan kedua orangtua saya. Di dalam hati saya “Tidak
apalah jika saya harus berlelah-lelah sekarang, yang terpenting adalah keinginan
saya dan keinginan orangtua saya bisa terwujud”.
Saya yakin perkataan orangtua tidak akan salah dan ridho Allah adalah ridho
orangtua, jika orangtua ridho maka Allah pun akan memberi jalan. Tetapi perjalanan
perjuangan saya tidak selalu mulus, keluarga saya memiliki hambatan dalam
perekonomian. Saat saya sedang semangat-semangatnya belajar, tiba-tiba ibu saya
berkata “Nak, jika ibu tidak sanggup membiayai kamu untuk kuliah tidak apa ya jika
kamu bekerja saja”. Rasanya sesak hati saya mendengar perkataan ibu, tetapi saya
tetap harus memahami keadaan keluarga saya. Saya merasa sangat terpuruk saat
itu, patah semangat saya.
Munculah pikiran-pikiran negatif menghantui saya, “Cita-cita saya tidak akan
terwujud, saya tidak akan bisa membahagiakan kedua orangtua saya”. Saya terus
berlarut dalam kesedihan, tidak tahu lagi harus bagaimana jika saya tidak bisa kuliah
karena saya ingin sekali berkuliah. Saya mulai berserah diri pada Allah SWT. Saya
mulai tenang dan bisa berpikir jernih saat itu, saya harus kembali bangkit, saya yakin
Allah pasti memberi jalan terbaik untuk hamba-Nya. Saya kembali bersemangat, saya
harus terus berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangkan cita-cita saya.
Hari-hari terus saya jalani dengan penuh semangat, berangkat saat matahari
terbit dan pulang setelah matahari terbenam. Ya itu adalah rutinitas saya selama
bersekolah, saya harus melaksanakan semua kewajiban saya di sekolah, tak jarang
saya pun harus menuntaskan tugas-tugas saya hingga larut malam. Mengeluh? Pasti
pernah, tetapi jika saya merasa lelah saya selalu melihat wajah ibu saya, ada sosok
yang harus saya perjuangkan. Semenjak ayah sakit, ayah tidak bisa bekerja dan saya
sadar saya harus kuat dan saya harus bisa merubah kondisi keluarga saya, saya ingin
melihat tangis kebahagiaan mereka di masa depan.
“Ada yang mengeluh, ingin gugur, dan jatuh, lalu dia berkata LELAH. Ada
yang lelah, tubuhnya penat, tapi semangatnya kuat, dan dia berkata LILLAH.”
Tiba saatnya saya beranjak ke kelas 12, ini adalah masa-masa terbingung
karena saya belum tahu ingin memilih jurusan apa di IPB. Setelah mencari-cari
informasi jurusan saya pun masih bingung manakah yang terbaik untuk saya, gelisah
dan gundah, yang saya takutkan saat itu adalah saya salah mengambil keputusan.
Setelah berpikir selama beberapa waktu akhirnya saya memiliki beberapa pilihan
jurusan, tetapi saya belum yakin sepenuhnya. Saya harus meyakinkan diri saya,
karena bagaimana pun ini akan menentukan jalan kehidupan saya kedepannya.
“Bagaimana caranya untuk meminta petunjuk dan memantapkan hati saya?”dalam
pikiran saya bertanya-tanya. Alhamdulillah saya memilki guru yang selalu membantu
saya dan mengingatkan saya, “Istikharahlah Nak, minta petunjuk dan kemantapan
hati pada Allah.” Itulah nasihat guru saya.
Saya menjalankan nasihat dari guru saya, saya bangun tengah malam, saya
laksanakan shalat istikharah di sepertiga malam yang amat mulia. Setelah saya
melaksanakan shalat di tengah keadaan malam yang sunyi, begitu tenang hati ini dan
saya yakin Allah akan memberikan petunjuk atas kegelisahan kepada saya. Kemudian
saya pun tidur kembali, dan alhamdulillah dalam tidur saya dikaruniai mimpi sebagai
petunjuk untuk saya. Setelah saya bermimpi, mimpi tersebut membuat saya yakin
untuk mengambil keputusan dan insha Allah ini adalah petunjuk terbaik yang diberikan
Allah untuk masa depan saya. Akhirnya kegelisahan saya pun terobati.
Ternyata cobaan tidak berhenti begitu saja, dimana ada perjuangan disitu pasti
ada ujian pasti ada masalah. Kita harus bisa menghadapi masalah itu untuk bisa
menjadi manusia yang lebih kuat kedepannya dan bisa mendapatkan pembelajaran
agar bisa lebih baik kedepannya. Pada saat itu saya diberi cobaan berupa sakit, ya
saya harus mengalami sakit ditengah perjuangan saya menempuh pendidikan.
Menurut saya penyakit ini cukup seram, apalagi bagi kaum hawa. Saat saya
mengetahui penyakit saya, saya merasa sangat takut karena saya harus melakukan
operasi. Selama dua bulan saya selalu memikirkan penyakit ini, saya terus berobat
demi kesembuhan saya. Karena saya sakit, kegiatan sekolah saya sedikit terganggu
dan sedikit mempengaruhi prestasi saya. Setelah saya berobat, melakukan operasi
dan tak lupa berdoa memohon kesembuhan kepada-Nya, akhirnya saya sembuh
kembali.
Dibalik dari cobaan yang menimpa saya, saya yakin Allah Maha Adil dan Maha
Mengetahui, saya yakin Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan hamba-
Nya. Cobaan itu memberi pelajaran untuk saya, cobaan itu menguatkan saya dan
cobaan itu membuat saya mengerti arti dari sebuah kesabaran dan ketabahan.
Perjalanan panjang telah saya lalui, akhirnya tiba saatnya SNMPTN, alhamdulillah
saya lolos 40%. Di dalam hati saya, saya berpikir saya sudah berusaha semaksimal
mungkin tinggal doa yang akan memperkuat usaha. Usaha dan doa tidak bisa
dipisahkan, ibarat usaha adalah bibitnya dan doa adalah pupuk dan airnya. Tiba
waktunya untuk menentukan pilihan, saat itu saya sudah yakin dengan pilihan saya
dan Insya Allah itu yang terbaik untuk saya. Saya sudah melakukan pendaftaran dan
mencantumkan jurusan yang saya pilih, tinggal menunggu pengumuman sebulan
kemudian. Selama sebulan itu selalu terpikirkan, pikiran-pikiran negatif mulai
bermunculan, rasa pesimis mulai berdatangan. Saya sangat berharap lolos SNMPTN,
tetapi saya juga tidak boleh hanya terpaku pada satu hal, sangat banyak kemungkinan
untuk gagal, maka dari itu saya berusaha menguatkan mental dan saya juga tetap
menyiapkan untuk SBMPTN.
Tiba saatnya pengumuman SNMPTN, jantung berdebar, tubuh panas dingin,
dan bergetar, ini adalah peristiwa paling menegangkan untuk saya. Sebelum melihat
pengumuman, saya terus menguatkan diri dan hati saya supaya jika hasilnya tidak
sesuai harapan saya tidak akan merasa sangat terpukul. Saya sudah berusaha dan
berdoa, saya yakin apapun hasilnya itu adalah yang terbaik untuk saya yang diberikan
oleh Allah SWT. Saat itu hari Jumat pukul 13.20 WIB saya melihat hasil SNMPTN,
Alhamdulillah hasilnya sesuai harapan saya dan usaha saya selama ini terbayarkan.
Senang dan terharu rasanya hingga tubuh ini gemetar, keluarga saya pun bersyukur
dan senang saat mengetahui hal ini.
Dibalik lolosnya saya di SNMPTN, ada sesuatu yang paling mujarab, yaitu
waktu Dhuha dan doa ibu. Bukan bermaksud untuk ria masalah ibadah, tapi saya
hanya ingin berbagi pengalaman saja. Waktu dhuha adalah waktu paling ijabah kala
berdoa, shalat dhuha pun dapat menciptakan keajaiban, keajaibannyaa adalah setiap
urusan diringankan, segala yang dicita-citakan menjadi mudah untuk diraih, dll. Selain
itu, doa ibu juga merupakan doa yang paling ampuh, maka jika memiliki urusan atau
tujuan bicaralah pada ibu dan mintalah keridhoan dan doa padanya.
Dibalik pencapaian saya ini juga ada sosok para sahabat saya yang selalu
mendukung, mengingatkan, dan mengajak saya pada kebaikan, saya sangat
bersyukur memiliki mereka. Inilah kisah saya, mungkin terlihat sangat sederhana
tetapi sangat berkesan bagi saya.
- SELESAI -
NAMA : NUR ALVIATUSSYAMSIAH
KELAS : XII MIPA 1
PERGURUAN TINGGI : POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN : PROFESI BIDAN (D4)

Assalamualaikum Wr. Wb. Perkenalkan nama


saya Nur Alviatussyamsiah, panggil saja Alvi.
Disini saya ingin bercerita tentang bagaimana
saya bisa sampai ke titik ini, titik dimana peran
saya berubah dari siswa menjadi mahasiswa.
Dulu, ketika saya pertama kali masuk ke
SMAN 1 Dramaga, di benak saya tidak pernah
terpikirkan untuk kuliah dimana dan jurusan
apa.
Universitas pun saya hanya tahu 3 saja yaitu
Universitas Indonesia, Institut Pertanian
Bogor dan Universitas Padjajaran. Dimana
otak saya hanya berpikir saya nanti ingin
kuliah di UI tanpa tahu betapa sulitnya untuk
menjadi mahasiswa disana. Sedari kecil, cita-cita saya ingin menjadi dokter, SD, SMP,
SMA, sampai sekarangpun cita-cita saya tetap ingin menjadi dokter, ada satu dan lain
hal yang membuat saya ingin menjadi dokter.
Semenjak kelas 11 SMA saya mulai mencari tahu tentang perkuliahan dan universitas,
mengikuti banyak event dan seminar yang di adakan di universitas, terutama UI.
Setiap UI mengadakan acara yang di buka untuk umum, saya pasti menyempatkan
diri untuk hadir ke acara tersebut. Mulai kelas 12 SMA, pengetahuan saya mulai
banyak tentang universitas, universitas di indonesia ternyata banyak sekali, semakin
saya mencari tahu semakin saya tahu betapa sulitnya untuk masuk ke universitas.
Ketika saya mengetahui realita sesungguhnya persaingan untuk masuk ke PTN,
membuat saya sedikit tergoyah untuk mendaftar ke Fakultas Kedokteran. Awal awal
sebelum pendaftaran ke PTN, Guru BK angkatan saya yaitu Pak Abdur Rohman
melakukan konseling untuk jurusan yang akan kita pilih untuk kuliah, ketika konseling
saya mencantumkan 3 jurusan yaitu Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Farmasi
. Tetapi dari hasil diskusi tersebut Pak Rohman menyarankan saya untuk mengambil
jurusan Agroteknologi, sedikit mengagetkan bagi saya karna jurusan tersebut tidak
pernah terlintas otak saya.
Minat saya di kesehatan, saya bertekad untuk menjadi abdi kesehatan. Ketika
pengumuman 40% yang bisa ikut SNMPTN, alhamdulilah saya di beri kesempatan
untuk ikut SNMPTN. Di SNMPTN saya memilih jurusan Kedokteran di UPNVJ dan
Teknik Biomedik di ITS, waktu itu saya masih berambisi untuk menjadi dokter. Dalam
benak saya "ya gapapalah, gaspol aja. Mending nyoba dan gagal daripada ga pernah
mencoba sama sekali" .
Waktu itu saya bisa di bilang menyepelekan kesempatan untuk SNMPTN dimana
memilih jurusan secara ambisi bukan rasionalitas . Pikir saya "ah masih banyak jalur
lain kalo ketolak juga" . Tidak pantas untuk di tiru. Lalu sambil menunggu
pengumuman SNMPTN saya juga mencoba untuk mendaftar di Poltekkes Bandung
jurusan D4 Profesi Bidan jalur PMDP, dan tidak lama pengumuman kelulusan dari
Poltekkes dan hasilnya adalah DI TOLAK.
Pertama kalinya saya di tolak, saya tidak menangis, saya kesal sama diri sendiri,
kenapa saya gagal. Semenjak penolakan tersebut saya mulai khawatir dengan hasil
SNMPTN saya dan berpikir "PMDP aja di tolak apalagi SNMPTN" perasaan cemas
dan khawatir selalu terngiang ngiang di otak saya. Ketika pengumuman SNMPTN
benar saja apa yang saya cemaskan terjadi, saya DI TOLAK ,
di tolak untuk keduakalinya, saya tidak merasa sedih di tolak SNMPTN, tapi saya
sedih ketika teman teman dekat saya semuanya di terima sedangkan saya gagal,
gagal sendiri, hanya saya yang gagal diantara teman teman dekat saya, dan lebih
memalukan lagi bagi saya, 7 ranking pararel teratas di jurusan IPA hanya saya saja
yang tidak di terima SNMPTN, itu membuat saya sedih, marah, kesal, kecewa, malu.
Dan saya menyesal karna tidak menuruti apa kata Pak Rohman untuk memilih
Agroteknologi.
Malam hari setelah saya menerima pengumuman saya menangis sekencang
kencangnya di kamar. Menangis tanpa henti, sampai ibu saya datang ke kamar,
memeluk saya dan menyemangati saya saat itu:') . Beberapa hari saya menangis,
tetapi orangtua saya selalu memberi support kepada saya, nasihat dan dukungan
ayah ibu membuat saya bangkit kembali dari keterpurukan.
Mulai saat itu, saya mendaftar semua jalur yang ada, setiap hari saya pergi ke ruang
BK sampai Pak Rohman sendiri pun bosen melihat saya, jika di hitung total saya
mendaftar 8 jalur waktu itu. Saya daftar Ke UIN Syarif Hidayatullah dan UIN Sunan
Gunung Djati jalur SPAN-PTKIN dan mengambil jurusan Ekonomi Syariah, Perbankan
Syariah, dan Pendidikan Bimbingan Konseling ketika pengumuman saya di tolak
untuk ketiga kalinya, kecewa lagi, nangis lagi, down lagi. Mental saya di uji sekali saat
itu. Setelah itu, saya Daftar ke Poltekkes Jakarta 3 jurusan Profesi Ners jalur PMDP,
dan ketika pengumuman Alhamdulilah saya DI TERIMA untuk pertama kalinya, saya
sangat bahagia, sangat bersyukur, setelah di tolak beberapa kali akhirnya saya di
terima juga. Selain itu saya juga Daftar PMDK-PN di Politeknik Jember dan Politeknik
Subang dan keempat kalinya saya di tolak lagi.
Tapi penolakan kali ini tidak terlalu membuat saya sedih. Karna saya sudah di terima
di Poltekkes Jakarta 3. Lalu saya juga ikut jalur USMI IPB dan Alhamdulilah saya di
terima di Pilihan kedua Manajemen Agribisnis, nah disitu saya bingung mau milih yang
mana, saya ingin IPB, tapi saya juga ingin menjadi Abdi Kesehatan. Akhirnya setelah
diskusi dengan orang tua saya memilih untuk tetap jadi abdi kesehatan dan memilih
Profesi Ners. Tetapi orang tua saya masih berharap lebih kepada saya ayah saya
sempat bilang "Ya kalo gabisa jadi Dokter minimal jadi Bidan" .
Saya tidak pernah mau mengecewakan orang tua saya, akhirnya saya ikut jalur UTUL
saya ikut ujian tulis untuk jurusan D4 Profesi Bidan yang pernah di tolak sebelumnya
di jalur PMDP. Saya berusaha sekali agar bisa di terima disini. Dan Alhamdulilah
berkat doa dan restu dari orang tua akhirnya saya DI TERIMA di D4 Profesi Bidan di
Poltekkes Bandung. Akhirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari D4
Profesi Ners di Jakarta dan memilih D4 Profesi Bidan di Bandung. Saat ini, saya sudah
memasuki masa perkuliahan, ternyata Bidan Poltekkes Bandung sangat terkenal di
lapangan kalo Bidan Poltekkes itu bagus, karena di Poltekkes ini bukan hanya di
ajarkan ilmu dan keterampilan tetapi juga Disiplin, dan Adab di ajarkan disini. Itulah
bedanya Bidan Poltekkes Bandung di banding bidan bidan lain.
Tingkat tatakrama dan dispilinnya sangat bagus disini. Selain itu untuk perkuliahannya
sendiri hampir 80% pengajar dosennya berasal dari UNPAD dan UNISBA. Jadi saya
juga merasakan rasanya di ajar oleh dosen UNPAD walaupun tidak kuliah di UNPAD.
Bisa merasakan di ajar oleh dosen Kedokteran di UNISBA walaupun saya bukan anak
kedokteran. Dan lebih hebatnya lagi bagi saya adalah pembelajaran mahasiswa
kebidanan terkadang di satu kelaskan dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran di
UNISBA. Bahagianya minta ampun, walaupun bukan kedokteran tapi bisa merasakan
bagaimana kuliah Kedokteran. Itu nilai tambahnya dari Kebidanan Bandung ini.
Setelah saya masuk kesini, saya merasa bangga bisa masuk kesini. Walaupun di luar
sana masih banyak yang sedikit nyinyir, itu karena mereka tidak tahu betapa hebatnya
Poltekkes Bandung ini. Nah terakhir yang ke 8 saya ikut SBMPTN dan saya tetap
memilih Kedokteran. Saya memilih kedokteran di Universitas Tadulako. Tapi mungkin
belum rejeki .
Akhirnya saya ikhlas. Dan mulai memfokuskan diri untuk kuliah di Kebidanan
Bandung. Intinya untuk adik adik kelasku, perbanyaklah kalian mencari informasi
tentang perkuliahan, doanya kencengin, sholat tahajudnya rajinin, minta doa dan restu
dari orang tua, karna doa orang tua cepet di jabah sama Allah dan terakhir jangan
lupa untuk selalu Bersyukur. Nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan? . Yang
selalu saya ingat dari Pak Rohman adalah Balon terbang itu karena isinya, bukan
warnanya. Terimakasih untuk Pak Rohman yang membimbing saya untuk bisa sampai
ke tahap ini. Untuk adik adik kelasku. Semangat !! Optimis tapi jangan lupa Realistis
:) Sekian cerita saya, Wassalamualaikum Wr. Wb...
NAMA : MOCHAMMAD FAROUK ALFANSURI
KELAS : XII IPS 2
PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN : AKUNTANSI KEUANGAN

Halo adik-adik! Perkenalkan nama kakak


Mochammad Farouk Alfansuri, biasa dipanggil
“Farouk”. Kakak dari jurusan IPS kelas 12 IPS 2,
pada saat itu wali kelas kakak adalah Sensei
Dina, sepertinya pada saat adik-adik membaca
tulisan kakak ini sensei sudah tidak lagi mengajar
di Smanida ya.
Latar belakang pendidikan kakak di Smanida
bisa dibilang bagus, kakak selalu mendapat
ranking tiga besar di tiap semester, tentu hal ini
kakak persiapkan untuk SNMPTN nanti. Bisa
dibilang kakak sudah merawat nilai sejak kelas
10. Kakak telah melakukan apa yang kakak bisa
dalam merawat nilai.
SNMPTN tiba, kakak lolos tahap pertama. Dan mulai saatnya kakak
menentukan pilihan universitas. Sebenarnya kakak ingin ke Universitas Siliwangi
jurusan Ekonomi Pembangunan. Tapi, setelah kakak meminta restu kepada orang tua
kakak, mereka tidak setuju. Terjadilah kebimbangan kakak dalam memilih PTN.
Akhirnya setelah berdiskusi dengan orang tua, kakak memutuskan untuk memilih
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Ekonomi Pembangunan di pilihan
pertama, dan pilihan kedua UPN Veteran Jakarta dengan jurusan yang sama.
Status kakak dalam SNMPTN ini adalah sebagai siswa unggulan, dengan nilai
rapot yang tinggi, dan terawat di tiap semester. Banyak guru me-rekomendasikan
kakak untuk mengambil PTN top sepuluh, akan tetapi kakak mencari aman dengan
mengambil diluar top sepuluh. Kakak sangat optimis dengan SNMPTN kali ini. Ibu
Ratih dan Sensei Dina sangat mendukung dengan apa yang kakak pilih ini. Mereka
selalu menyemangati kakak dan yakin kalau kakak akan lolos.
Pengumuman SNMPTN tiba. Kakak gagal lolos. Semua harapan kakak dan
harapan orang-orang dipatahkan oleh hasil pengumuman SNMPTN kakak. Kakak
merupakan salah satu dari sekian ribu siswa yang gagal lolos SNMPTN. Mental kakak
sempat drop selama satu minggu setelah pengumuman. Banyak guru yang
memotivasi kakak agar kakak kembali semangat. Terlintas di pikiran kakak, apa yang
salah di diri kakak, mengapa kakak bisa tidak lolos SNMPTN. Setelah berpikir
panjang, selama ini yang salah di diri kakak adalah kakak kurang mensyukuri apa
yang telah kakak terima. Kakak selalu mengeluh dengan apa yang terjadi, bukan
bersyukur. Dengan lapang dada kakak menerima dan mulai berpikir ke depan, apa
langkah kakak selanjutnya.
Setelah SNMPTN kakak mengikuti PMDK-PN, jalur rapot khusus politeknik
negeri. Kakak memilih akuntansi keuangan sebagai pilihan pertama dan administrasi
di pilihan kedua, dengan PTN Politeknik Negeri Jakarta. Sayangnya, kakak juga tidak
lolos di jalur tersebut. Kakak tidak sedih, tetapi mensyukuri apa yang kakak terima kali
ini. Kakak bertekad untuk ikhtiar dan kerja keras di jalur selanjutnya, jalur tes.
Setelah mengikuti Ujian Nasional perjuangan dan kerja keras kakak dimulai.
Kakak mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) gelombang satu pada tanggal
13 April 2019, lebih tepatnya tiga hari setelah Ujian Nasional. Berbekal materi dari
Ujian Nasional, kakak sukses mengikuti UTBK gelombang pertama dengan lancar.
Alhamdulillah, kakak mendapat skor rata-rata 577.
Selain UTBK gelombang satu, kakak juga mengikuti yang gelombang kedua,
yaitu pada tanggal 11 Mei 2019. Cukup lama memang, kakak manfaatkan waktu lama
tersebut dengan belajar dan latihan soal. Kakak tidak mengikuti bimbel, kakak hanya
bermodalkan pengetahuan di internet dan di buku latihan soal UTBK. Tak lupa kakak
juga suka bertukar pikiran dengan teman kakak yang mengikuti bimbel, membahas
soal bersama dan mencari jawabannya bersama.
Setelah persiapan kakak yang bisa dibilang matang, kakak mengakhiri UTBK
gelombang kedua dengan skor rata-rata 545, lebih kecil dari gelombang pertama,
akan tetapi kakak harus bersyukur. Hasil UTBK dua gelombang ini akan dipakai salah
satu yang terbaik, bukan dilihat dari skor rata-rata akan tetapi dilihat dari skor sub tes
yang terbaik. Lebih tepatnya kalian harus pasrahkan saja hasil UTBK kalian kepada
panitia.
Skor UTBK yang kakak peroleh ini kakak masukan ke SBMPTN, terlintas di
pikiran kakak hanya ada satu universitas, yaitu Universitas Siliwangi yang ada di
Tasikmalaya, Jawa Barat. Kakak diskusikan kembali dengan orang tua kakak dan kali
ini mereka setuju dengan kakak. Kakak memilih jurusan Ekonomi Pembangunan di
pilihan pertama dan Pendidikan Ekonomi di pilihan kedua.
Apa sih yang spesial di Ekonomi Pembangunan sampai kakak selalu memilih
jurusan ini baik di SNMPTN dan SBMPTN?
Sebenarnya jurusan ekonomi pembangunan ini merupakan jurusan gabungan
antara akuntansi dan ilmu ekonomi. Kakak tertarik dengan akuntansi akan tetapi
kakak juga ingin memperdalam ilmu ekonomi kakak, maka dari itu kakak pilih ini
sebagai pilihan utama kakak di universitas. Lulusan dari jurusan ini bisa menjadi
perancang ekonomi suatu wilayah, akuntan, dan pendidik (guru).
Sambil menunggu pengumuman SBMPTN kakak juga mengisi waktu dengan
mencari peluang apa saja yang muncul untuk masuk PTN. Dan akhirnya kakak
menemukan jalur seleksi khusus untuk politeknik negeri yang dinamakan UMPN
(Ujian Masuk Politeknik Negeri), mirip SBMPTN tetapi khusus politeknik negeri.
Sistem penilaiannya pun menggunakan sistem penilaian SBMPTN yang lama. Tentu
kakak tertarik karena kakak ingin memperjuangkan apa yang telah kakak hilangkan,
yaitu jurusan akuntansi keuangan di Politeknik Negeri Jakarta.
Kakak mulai mengulik soal yang di ujikan di tahun sebelumnya. Materi yang di
ujikan yaitu; bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, akuntansi, dan ekonomi
terapan. Kakak sangat antusias dengan hal yang berbau ekonomi. Karena kelak
kakak ingin menjadi ahli ekonomi, aminnn. Kakak belajar secara otodidak dan
berbekal internet. Hingga waktu tes tiba kakak takut karena bisa dibilang kakak ini
nekat. Kakak mengambil D4 yang setara dengan S1, dan hanya pilihan kesatu saja
tidak mengambil pilihan kedua. Tapi ya kakak percaya diri aja lah. Kalo rezeki kakak
disini ya terima kalo engga ya ikhlaskan. Tes ini dimulai pada 22 Juni 2019 di
Politeknik Negeri Jakarta.
Pengumuman UMPN ini pada tanggal 7 Juli 2019, sementara untuk SBMPTN
pada 9 Juli 2019. Sambil menunggu kakak isi hari-hari kakak dengan hal positif seperti
membantu orang tua merapihkan rumah, mengikuti organisasi karang taruna,
mengikuti kegiatan keagamaan, dan sebagainya.
Hari pengumuman tiba, pertama dari UMPN terlebih dahulu, alhamdulillah
kakak diterima, dan kemudian dua hari selanjutnya SBMPTN kakak juga diterima. Apa
yang kakak lakukan selama ini membuahkan hasil. Namun kebimbangan muncul
kembali. Apa yang harus kakak korbankan?
Banyak yang mengira kakak akan mengorbankan Politeknik Negeri Jakarta
daripada Universitas Siliwangi. Akan tetapi, kakak harus meminta restu orang tua
kakak terlebih dahulu, dan ya, orang tua kakak lebih merestui kakak di Politeknik
Negeri Jakarta. Kakak sebagai seorang anak harus mengikuti apa yang di restui oleh
orang tua ketimbang kakak harus egois, karena restu orang tua sama dengan restu
Allah s.w.t.
Sekarang, setelah apa yang telah kakak lalui kini kakak memulai lembaran baru
di Politeknik Negeri Jakarta jurusan Akuntansi Keuangan, kakak korbankan
Universitas Siliwangi. Sesuai dengan tujuan awal kakak masuk Smanida yaitu ingin
menjadi seorang akuntan. Kini kakak semakin dekat dengan tujuan awal kakak.
Kakak ucapkan terima kasih kepada Pak Rohman, guru BK yang selalu siap
memberikan masukan. Dan selalu memberikan motivasi. Selain itu kakak ucapkan
terima kasih juga kepada guru-guru Smanida, kepada Ibu Hamidah. Bu, saya mau jadi
calon akuntan nih bu!! ☺
NAMA : WANDA AGUSTIN
KELAS : XII IPS 3
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS AIRLANGGA
JURUSAN : AKUNTANSI

Puji syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan


yang maha esa karena dengan kebaikan dan
rahmat-Nya saya bisa menuliskan sebuah cerita
ini untuk kalian para pembaca.
Nama saya Wanda Agustin saya dulunya adalah
siswi kelas XII. IPS 3 yang dimana saat itu adalah
saat di mana guru bimbingan konseling mulai
mengisi data untuk melanjutkan atau tidak
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi ( dunia perkuliahan ) menurut saya memilih
jurusan bukanlah hal yang mudah seperti kita
memilih menu makanan, memilih jurusan harus
didasari dengan keinginan diri sendiri dan
kesanggupan dalam menjalaninya karena ketika
kita sudah memilih satu jurusan kita akan
mempelajari ilmu tersebut hingga 4 tahun penuh
atau mungkin 7 tahun penuh, yang paling penting harus di dasari dengan niat dari hati.
Pada saat kelas XII semester 2 saya mulai mendapatkan banyak tugas yang membuat
penat dikala bimbang dalam memilih jurusan, sejujurnya saya memang menyukai
akuntansi yang dimana saya ingin menjadi seorang akuntan publik dan akhirnya saya
memilih jurusan akuntansi. di kelas XII saya di binggung kan dengan jalur masuk ptn
yang dimana terdiri dari 3 seleksi yaitu SNMPTN,SBMPTN dan Jalur Mandiri. dari situ
saya mulai mencari informasi tentang 3 seleksi tersebut namun dari 3 seleksi tersebut
saya memiliki pemikiran bahwa saya akan mengikuti tes tulis, dari situ saya mulai
membeli buku seputar TPA Dan TPS supaya nantinya saya bisa lolos di SBMPTN
atau Jalur Mandiri .
Kemudian guru bimbingan saya memberikan informasi bahwa IPB membuka sekolah
Vokasi yang disebut USMI biaya pendaftarannya 300rb yang menggunakan Raport
sebagai nilai ukurnya dan saya pun menyiapkan berkas-berkasnya untuk mendaftar.
Pada pagi hari dimana saya masuk sekolah teman-temanku sibuk dengan hasil
seleksi siswa 40% dari sekolah yang dimana siswa tersebut akan mengikuti seleksi
SNMPTN, setelah di lihat senengnya bukan main ketika saya terpilih, kita bisa
mengikuti seleksi SNMPTN ketika kita terdata mendapatkan Rangking 1-10 minimal
di kelas. Dari situ saya mulai percaya bahwa saya memiliki peluang dan saya tidak
jadi mengikuti USMI.
Memilih Universitas menurut saya bukan lah hal yang mudah untuk saya karena saya
memang lebih menyukai traveling saya Berniat ingin memasuki Universitas di Luar
Jawa Barat seperti Universitas Diponegoro dan Universitas brawijaya. Namun
sayangnya orang tua menolak untuk pergi merantau di luar pantauan mereka.
Sebelumnya saya sudah menyiapkan bahwa saya Ingin mendaftar di Universitas
Indonesia dan Universitas Udayana, saya memilih Udayana karena dekat dengan
rumah nenek saya namun hal tersebut di tolak karena selain jauh pergaulan di bali
sangatlah tidak baik untuk saya, akhirnya saya mengusulkan diri untuk masuk UIN
bandung karena di pikiran saya, saya ingin kuliah di luar kota selain jabodetabek dan
akhirnya saya mendaftar konfirmasi orang tua untuk mendaftar di UIN Bandung.
Hari dimana mulai sibuk dengan perkuliahan, guru bimbingan konseling membuka
layanan Pendaftaran SPAN-PTKIN dan saya mendaftar di UIN Sunan Kalijaga tanpa
melakukan konfirmasi dengan orang tua,cukup di bilang saya sangat nekad waktu itu.
Namun yang namanya bermain di belakang pasti akan berakhir terbongkar dan saya
di tolak di SPAN-PTKIN. Pada saat SNMPTN saya sudah fix dan ingin memilih
Universitas Indonesia Jurusan Akuntansi dan UIN Bandung jurusan Ekonomi syariah
namun kemudian banyak rasa pesimis yang muncul dalam diri saya, saya melihat
teman-teman lain yang nilainya di atas saya turut ikut mendaftar di universitas
Indonesia, kebetulan saat itu saya memiliki teman seangkatan yang berasal dari
Padang Panjang, Sumatra Barat dan teman saya mengatakan bahwa banyak anak
dari Sumatra Barat memilih Universitas Indonesia dan disitu rasa pesimis saya mulai
meraja rela rasanya saya harus tahu diri dan mencari universitas lain yang sesuai
dengan kemampuan saya karena saya tidak ingin menyia-nyiakan nilai saya dan
kesempatan saya dalam mengikuti SNMPTN, saya mulai berbincang-bincang dengan
orang tua secara pribadi saya tidak ingin masuk Universitas Indonesia karena saya
tahu diri , sampai akhirnya bapa saya memerintah saya untuk mendaftar di Universitas
Airlangga, kagetnya bukan main di saat saya meminta mendaftar di Universitas yang
berada di Jawa tengah namun orang tua memerintah mendaftar di universitas di Jawa
Timur yang lebih jauh dari yang saya inginkan sungguh di luar dugaan.
Setelah hari dimana saya mendaftar Universitas Airlangga dan UIN Bandung. Saya
mulai menceritakan kepada teman dekat saya dan dia memberikan Info bahwa
Universitas Airlangga hanya menerima satu yang terbaik dari satu sekolah terkecuali
sekolah favorite, rasa pesimis mulai muncul karena saya tahu teman sekelas saya
yang menjadi juara kelas juga turut mendaftar di Universitas Airlangga saya yang
hanya bisa pasrah dari situ terus belajar untuk SBMPTN dan berdoa seperti
melakukan shalat wajib dan sunahnya yang sejujurnya jarang saya lakukan, saya
melakukan itu untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, karena saya yakin
doa dapat merubah segalanya. Jujur saya memang bukan orang yang agamis namun
disini saya mencoba menjadi lebih baik mungkin itu akan memberikan dampak yang
baik untuk saya sendiri.
Sampai hari dimana pengumuman SNMPTN mulai nunggu jam 13.00 untuk bisa di
akses sampai rasanya mau buka link itu rasanya deg-deg an setengah mati sampe
akhirnya cerita sama ibu dan ibu memerintah saya untuk melihat hasilnya disitu
rasanya mulai panik ketika saya ingin membuka link namun terdapat kesalahan
password dan saya langsung menghubungi guru bimbingan konseling untuk
membantu, sekitar satu jam dengan segala rasa gelisah dan pasrah menatap layar
handphone membuka aplikasi instagram, WhatsApp , line untuk mengurangi rasa
gelisah.
Saya terpaku atas satu WhatsApp yang masuk yang tak lain adalah guru bimbingan
konseling saya memberikan info bahwa saya di terima di universitas Airlangga,
rasanya saya tidak percaya sama diri saya sendiri, sampe akhirnya berkali-kali
menetralisasi setiap kata yang di berikan dan akhirnya rasanya jantung mau copot,
pengen nangis saya bangga sama diri saya sendiri dan di situlah saya yakin akan
kuatnya doa dan restu orang tua, saya bangga pada diri saya sendiri dan saya bangga
membuat orangtua saya bangga terhadap diri saya.
Pesan saya untuk adik-adik saya : hidup itu perjalanan tapi perlu permainan, kalian
boleh main-main tapi untuk cita-cita jangan pernah main-main. Kejarlah impianmu dan
cita-citamu dibarengi dengan doa dan usaha serta restu orang tua, untuk kalian semua
saya tunggu di Universitas Airlangga.
NAMA : ASYKAR FATHONY S.H
KELAS : XII IPS 3
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS INDONESIA
JURUSAN : ILMU SEJARAH

Hallo!!! Priviet!!!
Hai adik adikku yg penuh semangat mengejar
Perguruan Tinggi Negeri!! Bagaimana? sudah
menentukan PTN kamu nanti? Harus donggg!
apalagi kalian yg kelas tiga harus sudah
punya rencana nih mau lanjut kemana.
Sebelum saya menceritakan kisah inpiratif
saya, perkenankan saya memperkenalkan diri
melalui tulisan ini siapa sih kaka ini? okeh
nama kaka Asykar Fathony S.H., kaka dari
jurusan IPS angkatan 11 la undecima!!! buat
kalian yg kepo kaka dari kelas berapa silahkan
dicari dari buku tahunan kaka ya. biografi
singkat lainnya nih, kaka berasal dari SMP 1
Dramaga yg juga murid pindahan dari SMP 5
Kendari.
buat kalian yg angkatan 12 pasti harusnya udah ngga asing lagi ama kaka yaaa!!!
kaka sangat aktif disekolah, buat kalian angkatan 12 pasti sering banget lihat kaka
warawiri nugas OSIS baik infaq, panitia acara, rapat gabungan, ngurusin berkas dan
dispensasi sana sini dan masih banyak lagi karena kaka orangnya ngga bisa diem
dikelas.
Kaka berani sumpah kalau dalam sebulan kaka pasti pernah dispen 7 kali hingga lebih
tergantung ada kegiatan atau ngga. sibuk banget dan jadi siswa paling sering kabur
berkat dispen dari jam pelajaran wkwk sampe kena omel ama guru guru tercinta hehe.
selain pengurus OSIS kaka juga ikut eskul Nihongo kurabu sempat jadi wakil ketua
ketika masih kelas x dan sempat jadi ketua Niku sebentar pas kelas XI terus digantiin.
Kaka juga aktif dieskul English Club dan menjadi founder atau angkatan pertama
english club, jadi EC berdiri pas kaka kelas x dan diprakarsai sama kaka dan teman
teman lainnya. Ngga sampe disitu kaka juga sempat satu tahun bertugas sebagai
anggota PMR.
selain disekolah kaka aktif di Forum Komunikasi OSIS Kabupaten Bogor menjabat
sebagai Komandan Regional Wilayah V asik ngga sih itu cuman sebutan kerennya
dari singkatan Korwil V yg aslinya Koordinator Wilayah V. Dispen kaka bisa ampe
Bandung loh guys wkwk tiap diundang atau dipanggil sama Dispora ataupun mewakili
sekolah mengikuti kegiatan Kemdikbud. Okeh kaka rasa itu aja buat perkenalan yg
nyampe 1600 kata ya hehe masih banyak banget yang pengen banget kaka sharing
ke kalian nih para penerus siswa siswi Smanida yg penuh kebanggaan. baiklah
mungkin pasti kalian baca tulisan kaka ini karena PTN kaka ya? haha jangan cuman
karena PTN kaka UI kalian jadi bukanya kaka doang usahakan kalian juga baca kisah
inspiratif lainnya dari teman teman kaka ya.
kaka sebenarnya mengikuti kursus bimbingan belajar semenjak masuk kelas tiga,
sebab kaka merasa materi kaka tuh masih kurang dan bahan belajar kaka juga masih
sedikit. ketika SNM dimulai kaka sempat dapat kuota untuk mengikuti SNM dan kaka
memilih UI dan UNAIR masing masing jurusan yg sama yaitu jurusan kaka sekarang,
tetapi ternyata kaka ngga diterima. Setelah itu, kaka melanjutkan perjuangan di
SBMPTN. kaka mengintensifkan diri dibimbel selama persiapan UTBK dan ngga
jarang pulang jam 8 malam itu kalau kebagian kelas sore ya. setelah bulan bulan yang
melelahkan itu tibalah hari dimana UTBK kaka dilaksanakan. kaka mengikuti ujian
dengan penuh rasa gugup tapi selama prosesi ujian kaka terkejut dengan beragam
model soal yang berbeda dengan apa yang kaka selama ini coba di Tryout dan
lainnya. alhasil kaka merasa sulit mendapat kesempatan diterima. lalu ketika nilai
UTBK keluar hasil kaka pun tidak begitu bagus, tetapi teman teman kaka tuh pada
bagus nilainya, ada yang hoki, ada juga yang tidur pas ujian tapi malah bagus nilainya
hahaha orangnya jangan disebut deh pokoknya UTBK tuh perlu keberuntungan deh.
ketika SBM tiba karena nilai kaka yang ngga seberapa akhirnya mendaftar UNDIP
dijurusan yg sama juga pilihan keduanya jurusan sastra jepang. menunggu sebulan
kalau tidak salah lalu ketika hasilnya keluar degdegan yang teramat luar binasa itu
hampir membuat jantung kami copot.
bayangin hidup kalian ditentuin dipengumuman itu. sama kaka dulu pas diposisi kalian
ngga paham dengan degdegan yang dikasih tau senior tapi begitu ngerasain bener
mantap banget deh. cocok buat sport jantung selain nonton annabell ya. begitu
penguman keluar teman teman kaka bilang mereka pada keterima ada yang UI, PNJ,
UPN dll. sayangnya kaka ngga keterima juga saat itu, kaka sempat termenung melihat
nasib yang mau dibawa kemana ini? udah gagal lagi. kaka terbilang orang bodoh juga
sih, bodohnya tuh karena ngga punya cadangan. kalau orang orang kan selain SBM
ada yg daftar Usmi IPB, Politeknik, dan masih banyak lagi tapi kaka ngga sama sekali,
kaka over confident keknya. setelah itu kaka lupa ya pengumumannya tanggal berapa
kalau ngga salah banyak PTN yg udah tutup jalur mandirinya.
Patah semangat banget, udah pasrah dengan kehidupan menghabiskan hari hari
dengan makan tidur tanpa tujuan. kaka sempat membujuk orang tua untuk
mengizinkan kaka mengikuti ujian mandiri UNDIP, tetapi sayangnya ngga diizinkan
sebab memang orang tua kaka tidak begitu setuju kaka kuliah disemarang. kembali
jatuh kedalam depresi dan frustasi berat, hingga kaka sempat mencari sekolah tinggi
yang tersedia. hampir juga daftar di STBA di Bandung, tapi orang tua kurang setuju
dengan biaya yg harus dibayarkan. luntang lantung dalam hari hari yang berat, kaka
sering kali iri melihat teman yang sudah diterima di PTN.
mulai tumbuh rasa amarah dan kehampaan disertai hilangnya simpati pada teman
teman itu. kaka memalingkan wajah dan emosi kaka dari mereka dan memilih
menjauh dulu demi mengatur kembali mentalitas kaka yang masih porak poranda.
Karena orang tua kaka ini golongan pas pasan hidupnya, kaka mencari tempat kuliah
yang murah lalu sampailah kaka dihalaman Universitas Indonesia. sebenarnya
selama kaka menunggu SBM di undip yg lalu kaka juga masih sering tersilap UI
dipikiran kaka ketika shalat. lalu pada saat itu kaka mencoba menelusuri lebih dalam
kampus UI dan ternyata Uang Kuliah Tunggal UI itu sangat murah!!! dan yang paling
luar biasa sih ngga ada uang pangkal sama sekali.
PTN besar yang tidak meminta calon mahasiswanya membayar uang pangkal, Wow
banget dong kalian bisa kuliah disalah satu PTN terhebat dengan biaya terjangkau.
tepat dihari akhir pendaftaran SIMAK UI akhirnya kaka meminta izin kepada orang tua
untuk mengikuti tes seleksi mandiri UI atau SIMAK UI. alhamdulillah disetujui oleh
orang tua, tetapi persiapan SIMAK UI kaka cuman 7 hari!!!! bayangin dong kalian
semua!!! kaka hanya bisa belajar 7 hari buat ngisi SIMAK UI yang konon jauh lebih
susah dari UTBK dan ditambah ya gaes saingan kaka itu bukan hanya lulusan
seangkatan kerja kaka tapi sampai 3 tahun lebih tua dari kaka pun ikut bersaing di
SIMAK UI. bayangin coba kaka belajar 7 hari menghadapi orang orang yang udah
belajar ampe 1-3 tahun lamanya buat lolos SIMAK UI. Semangat kaka makin
berkobar, merasa buku buku dan bahan dari bimbel belum cukup kaka sampai
meminjam buku SBMPTN teman kaka. Itu bukunya ya adik adikku jumlahnya ada 8
buku yang halamannya sampe memuat lebih dari 500 soal setiap bukunya. bisa
kebayang dong dikali 8 dan harus tamat dalam 7 hari. kalau baca novel sih iya masih
enak tapi ini kan soal kudu mikir dulu tiap soalnya. di 7 hari itu perjuangan kaka benar
benar panas dalam artian benar benar habis habisan. dalam sehari kaka bisa belajar
dari pagi sampai jam 2 malam dihari esoknya, ya kurang lebih jam tidur kaka cuman
3 jam dah ditambah rehat rehat makan ketika siang. Kaka juga bergabung dengan
grup line yg isinya para pejuang SIMAK lainnya disitu kita berbagi soal dan dibahas
bareng bareng lumayan banget sangat membatu sebab kaka banyak dapat jawaban
dan soal soal SIMAK tahun sebelumnya.
Kaka juga memperbanyak ibadah. benar benar ikhtiar mati matian dan tawakal mati
matian. kaka tahajud dan duha rajin setiap hari berdoa memohon kelancarannya
selama ujian mandiri nanti. ketika hari SIMAK tiba kaka masih belum bisa
menamatkan buku buku yg kaka dipinjamkan itu. berangkat dengan penuh tekad kaka
bersumpah didalam hati bahwa lebih baik pulang bersimbah darah daripada pulang
dengan gagal menjawab soal ujian. ultimatum terakhir kaka sebelum SIMAK dimulai.
ketika prosesi ujian dimulai kaka memerhatikan kaka UI yg mengenakan Jakun, dan
terbisik didalam hati bahwa kaka harus bisa mengenakan jakun kebanggaan itu. Tes
terdiri dari TPA, ujian essay, dan TPS.
kaka menjawab soal yang bisa kaka jawab karena berbeda dengan UTBK yang tidak
ada nilai minus kalau di SIMAK salah satu dikasih minus satu dan benar empat poin.
sampe tes pertama selesai kaka tidak mampu menjawab setengah dari jumlah soal
karena terkalahkan oleh waktu yang pendek. tiba ujian essay kaka menghabiskan
sejam penuh menulis essay dan bahkan sampai kaka hampir lupa memberi judul pada
essay kaka. diujian terakhir menghadapi soal yang lebih banyak, tapi syukurnya
secara ajaib kaka bisa menjawab soal soal itu dengan baik. kalian pasti bisa
penasaran dari 60 soal itu kaka jawab berapa dan ngasal berapa. itu informasi rahasia
ya, tapi kaka jamin ngga sampai semua keisi bahkan ada tes tidak sampai separuh
berhasil kaka jawab.
setelah hari pertempuran itu, kaka masih bertawakal habis habisan juga. sepanjang
10 hari itu kaka kembali pada rutinitas pengangguran yang luar biasa penat. Bermain
game dan sebagainya kaka lakukan guna menghilangkan kejenuhan dan rasa cemas
menunggu pengumuman. ohiya di SIMAK soal soal yang kita jawab boleh dibawa
pulang. akan tetapi, entah karena takut meriksa jawaban kaka benar atau salah diujian
makai google atau memang karena susahnya nyari jawabannya digoogle. jujur aja ya
adik adikku soal soal SIMAK UI yang kurang lebih jumlahnya 105 soal dengan masing
masing pesertanya dapat paket berbeda beda, memang benar benar legenda ya
bahkan mau dicari sedalam apapun digoogle ngga bakal ada jawabannya dapat.
pokoknya untuk mencari satu jawaban soal SIMAK UI itu digoogle butuh waktu berjam
jam dan analisa pula karena tidak ada jawaban pasti disajikan digoogle, bahkan tidak
sedikit yang benar benar tidak ada sama sekali digoogle. Ternyata benar bilamana
dikatakan soal soal SIMAK UI itu bahkan memaksa para sarjana pun harus membuka
buku buku kuliah lagi untuk menjawab soal soal SIMAK UI. Tapi susah bukan berarti
patah semangat ya. karena soal SIMAK UI yang tergeletak dimeja kamar kaka, sering
sekali kaka merasa stress memikirkan apakah jawaban kaka itu benar atau tidak. hari
terus berjalan dan momentum degdegan selanjutnya hampir tiba. kaka mencoba
berpikir positif kalau kaka bisa lulus. ketika hari pengumuman tiba, kaka berserah diri
kepada yang kuasa. selama 9 hari kebelakang kaka sering sekali mendapat
pertanyaan dan cerita cerita dari orang tua, tetangga, dan bahkan orang orang luar
kota yang bercerita anak anaknya sudah diterima di IPB yang berjumpa dengan kaka
dijalan. hal itu kadang membuat berpikir down tapi kadang membuat semangat juga.
pengumuman jam 3 sore itu, kaka menghabiskan waktu dirumah. ketika tiba jam 3
sore kaka sedang tidur untuk menghilangkan rasa cemas. orang tua kaka
membangunkan jam 4 nya dan menanyakan kenapa pengumuman belum dibuka.
setelah itu kaka bangun dan mengerjakan shalat ashar terlebih dahulu lalu setelah itu
menengok grup sesama pejuang SIMAK UI.
banyak dari mereka ternyata tidak diterima dan terpaksa menganggur sepanjang
tahun, terbayang dipikiran kaka kalau mereka yang ngga jarang lebih pintar dari kaka
aja gagal apalagi kaka. tetapi ya mau diapalagi kaka udah berikhtiar dan bertawakal,
sekarang tibalah saatnya melihat apakah usaha kaka ini berbuah manis atau tidak.
membuka laptop saat itu, server kelihatannya tidak bermasalah dan langsung saja
login. kaka mengarahkan panah pada pilihan lihat hasil seleksi, lagi lagi degdegan
yang teramat mengguncang pikiran kaka. akan tetapi, kaka berserah diri kepada yang
kuasa. bang bang, pelan pelan kaka membaca dari atas sampai bawah dan kaka
dibuat membisu selama 5 menit menyaksikan hasil seleksi. Jelas sekali terpampang
tulisan selamat anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas
Indonesia. diam membisu selama 5 menit memastikan ini bukan mimpi saat kaka tidur
siang ini dan ya itu bukan mimpi sama sekali, berulang ulang kaka membaca ulang
bahwa benar kaka telah diterima sebagai camaba Universitas Indonesia di program
studi Ilmu Sejarah.
seketika kaka berteriak memberikan sebuah warcry yang mengagetkan seisi rumah
kaka, dan langsung kabar gembira itu kaka sampaikan kepada orang tua.
alhamdulillah kami pun bersyukur atas hasil yang kaka dapatkan, segera setelah itu
ekspresi senang membanjiri wajah dan perasaan kami, terutama kaka sendiri. kabar
gembira itupun kaka segera sebarkan pada teman teman dan ucapan selamat
berdatangan begitu saja. sungguh luar biasa semua usaha kaka tidak sia sia. lemas
terkulai dalam kegembiraan, tapi kaka tidak diberikan jeda waktu untuk merayakannya
sebab kaka diminta segera melakukan pendaftaran ulang dengan harus menyediakan
berkas berkas yang dibutuhkan dalam waktu 5 hari. itu adalah hari hari yang
melelahkan.
Nah sampe disitu saja cerita inspiratif kaka, sebab kaka diminta menyusun cerita ini
tepat 5 hari setelah penguman yaitu tanggal 5 agustus. kaka tidak bisa berbagi cerita
masa kuliah pertama kaka ya tapi semoga cerita kaka diatas bisa menginspirasi adik
adikku yang hendak melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri. pesan
terakhir kaka jangan lupa untuk terus terus menperdalan ilmu pengetahuan kalian baik
mata pelajaran dan informasi seputar PTN. jangan sampai kalian mengulang
kesalahan kaka ya yang teralu percaya diri tidak memerlukan cadangan jika gagal
diterina di SNM dan SBM, bahkan ketika SIMAK pun kaka ngga punya cadangan
sama sekali haha. kalau menunggu pengumuma, teman teman kaka bilang kaka
teralu pesimis dengan hasilnya tapi nyatanya saking optimisnya kaka ngga butuh
cadangan kalau gagal. karena kaka dimintanya menuliskan cerita inspiratif mungkin
itu saja yang bisa kaka ceritakan untuk memotivasi adik adikku para pejuang PTN.
buat kalian yang ingin mengikuti jejak kaka dan kaka humaidi di Universitas Indonesia
pastikan kalian mempersiapkan tekad dan usaha terbaik kalian ya. Kami menunggu
kalian di kampus perjuangan Universitas Indonesia!, jadikan diri kalian sebagai the
next UI generation dan kenakan jaket kuning kebanggaan dengan makara fakultas
impian teman teman.
Silahkan follow instagram kaka, kaka jarang update sih ya cuman kalau ada tugas dan
peristiwa penting baru kaka update story IG tapi silahkan follow kaka nanti bakal
usahain posting posting cerita dikampus perjuangan Universitas Indonesia. ig kaka
asykar_fathony_s_h dan buat kalian yang mungkin pengen tau selain dikampus bisa
ketemu dimana dengan kaka mungkin buat kalian para Wibu bisa ketemu kaka di
event Jepang seperti Ennichisai, Bonenkai, Comicfuro, juga jangan lupa untuk
mengikuti festival GJUI dikampus kaka, dan masih banyak lagi. okay guys thank you
very much for reading my story, i hope u guys enjoy it and dont forget subscribe my
channel okay! aha im just kidding. Please enjoy your high school time it was the
beautifull moment of your life so dont do something stupid and make sure at least you
participated in extra activity cause it will really help you to improve your softskill and
hardskill to compete in the globalization era. okay sampai disini saja gua Asykar
Fathony S.H. mahasiswa baru Universitas Indonesia Fakultas Ilmu pengetahuan
Budaya (FIB) dengan julukan fakultas kaka yaitu ksatria putih program studi Ilmu
sejarah, terima kasih banyak, arigatou gozaimasu, Vielen danke and once again Das
svidanya!!!
Nama : Aflora Charla Adriyanti
Diterima di : Institut Pertanian Bogor (IPB)
Prodi : Komunikasi
Kelas : XII IPS 4

Halo semuanya berikut pengalaman saya, mulai


dari mencari prodi yang cocok dengan saya,
sampai akhirnya saya diterima di PTN tersebut.
Selamat membaca.
Semuanya berawal dari kelas XI, dulu saya di
kelas tersebut benar – benar belum mengetahui
“Saya itu cocok di bidang apa?” masih “buta”
sama yang namanya prodi, alias masih bingung
banget deh. Tapi guru BK saya waktu itu sudah mulai membahas tentang lanjut
sekolah, Universitas (PTN/PTS), jalur masuk yang dapat ditempuh (SNMPTN,
SBMPTN, & Mandiri) , dan lain – lainnya. Akhirnya saya sudah mulai dan tertarik
dengan mencari tahu saya ini cocok dibidang apa. Mungkin ada yang berfikir, “Kenapa
sih char udah mulai cari tahu minat bakat kamu saat kelas XI? Kenapa enggak di kelas
XII aja biar gak lama – lama”. Menurut saya, mencari minat bakat yang kalian punya
itu gak semudah yang dipikirin, kayak tinggal milih itu, milih ini dengan gampangnya.
Karena milih prodi atau minat bakat yang kalian miliki itu, harus kalian persiapkan dan
dipikirkan dengan matang – matang. Jangan sampai kalian menyesal nantinya saat
kuliah dengan prodi yang kalian ambil, karena kalau sudah salah milih jurusan, pasti
kalian ngejalaninnya dengan setengah hati, gak maksimal dan gak enjoy
menjalaninya. Saran saya sih, jangan milih prodi itu karena ikut – ikutan temen atau
hanya mengincar Universitasnya aja.
Oke lanjut ke cerita saya, mungkin mulai peduli dengan hal – hal seperti itu sekitar
semester 2 kelas XI, saya mulai serius dengan mulai mencari prodi apa yang cocok.
Mulai dari konsultasi dengan guru BK sepulang sekolah atau saat jam kosong, kita
saling diskusiin tentang minat dan bakat ku, selain itu aku pun bertanya dengan teman
– teman dekat ku “Menurut kalian aku tuh orangnya seperti apa sih?”, rata – rata
jawaban mereka adalah Charla itu orangnya suka banyak ngomong, hobi banget
bicara, dan hobi banget ngobrol. Setelah itu saya konsultasi lagi dengan BK ku,
akhirnya aku menemukan prodi yang cocok dengan ku yaitu Komunikasi. Selain itu
aku juga sempat berfikir kalau bukan komunikasi, aku punya cadangan menjadi
seorang Guru, karena memang saya menyukai anak – anak, dan sering mengajar di
gereja ku.
Singkat cerita, akhirnya saya kelas XII, dan guru BK ku adalah Bapak Rohman.
Semakin kelas XII, semakin dalam dan banyak pula bahasan tentang perkuliahan.
Tapi di kelas XII pun masih bingung, mau masuk ke Universitas mana saya ini. Sempat
saya tertarik dengan Universitas Veteran Yogyakarta, tapi tidak jadi mendaftar karena
katanya univ tersebut memprioritaskan bagi mereka yang memiliki keluarga Veteran.
Kemudian saya mencari – cari peluang, persentase, dllnya di internet seputar PTN
yang mungkin bisa saya daftarkan disana saat itu.
Sampai akhirnya mendaftarkan diri di SNMPTN, tahap pertama yaitu lolos dari seleksi
sekolah seangkatan itu, masuk lah saya saat itu, mungkin yang bisa mendaftarkan ke
SNMPTN hanya 100 orangan lebih dari satu sekolahan. Senang luar biasa saat itu,
karena sudah bisa lolos dari hampir setengahnya di angkatan itu. Tapi perjuangan itu
belum selesai dengan mudah, saya bersaing lagi akhirnya dengan murid lain, bukan
dengan teman seangkatan atau sekolahan saja, tapi seluruh sekolah di Indonesia,
bayangkan saja 1 kursi itu bisa direbutkan oleh 20-60 orang se-Indonesia. Luar biasa
tegang dan deg – degannya itu. Kesempatan ini harus dilakukan matang – matang
dan sebaik – baiknya. Kita harus pintar – pintar memilih strategi agar bisa diterima di
PTN.
Sampai saatnya, satu hari dimana saya mendaftarkan diri di SNMPTN. Awalnya saya
sudah berkonsultasi dengan guru BK dan orang tua saya, Puji Tuhan saya memiliki
orang tua yang tidak menuntut dan menyerahkan seluruhnya pada saya, dengan
catatan harus bisa menerima konsekuensi yang telah diambil serta bertanggung
jawab dengan keputusan yang sudah saya ambil. Memang awalnya, mereka ingin
saya menjadi guru, dengan alasan seorang guru itu memiliki waktu luang yang banyak
dan tidak terlalu berat pekerjaannya, karena beralasan saya ini perempuan yang
nantinya berkeluarga, jadi harus punya waktu banyak dengan keluarga nantinya.
Memang keluarga ibu saya (adik & kakak ibu saya) semuanya berprofesi sebagai
guru. Tapi saya berfikir kalau menjadi guru, saya hanya bisa stuck disitu saja, menjadi
seorang PNS pun menunggu waktu yang lama. Saya ingin mengeksplor dunia ini lebih
jauh nantinya. Profesi seorang guru bukan yang salah, malah pekerjaan itu pekerjaan
yang mulia, tapi bagi saya guru mungkin tidak terlalu cocok dengan saya saja. Toh
menjadi guru, tidak hanya mengajar di sekolah – sekolah formal atau swasta saja.
Menjadi guru bisa dilakukan disekitar kita, dengan teman, kerabat atau lingkungan
kita, itu juga bisa menjadi guru tanpa adanya gelar seorang guru.
Singkat cerita akhirnya saya mantap dengan prodi komunikasi. Saat mendaftar
SNMPTN, saya mendaftar komunikasi menjadi pilihan pertama di Universitas
Brawijaya dan pilihan kedua yaitu (kalau gak salah) Hubungan masyarakat di
Universitas Padjajaran. Saat milih univ ini pun dari pulang sekolah sampai jam 19.00
di sekolah, karena masih galau dan bimbang banget saat itu.
Ditengah – tengan pendaftaran SNMPTN itu, pak rohman mengenali saya dengan
Sekolah Vokasi IPB (D3). Selain itu ada demo unversitas yang datang ke sekolah,
bahkan ke kelas – kelas. Salah satunya dari sekolah vokasi IPB, yang dibawakan oleh
alumni SMAN 1 DRAMAGA dan beberapa mahasiswa sekolah vokasi IPB ke kelas
saya. Saya tertarik dengan jalur itu, karena awalnya untuk cadangan saja, saat itu pun
tidak ada pikiran saya akan diterima di Vokasi IPB, saya mendaftar di kampus
sukabumi (karena melihat peluang saat itu) dengan pilihan pertama Komunikasi, yang
kedua ekowisata dan pilihan ketiga yaitu manajemen agribisnis.
Pengumuman SNMPTN pun akhirnya tiba, saat membuka linknya dan login,
jawabannya tidak diterima dengan garis berwarna merah. Sedih saat itu? Pasti ,
merasa kecewa? Ada, Kesel? Juga ada. Tapi saya harus berfikir jernih saat itu,
akhirnya saya menerima kenyataan itu, dan memang jangan terpaku dengan satu jalur
saja.
Dibalik kesedihan itu, saya diberikan berkat oleh Tuhan yaitu diterima di sekolah
vokasi IPB dengan prodi komunikasi, yaitu prodi yang saya gemari dan saya incar.
Tapi tidak semudah dipikirkan setelah di terima, kita sudah menjadi mahasiswa disitu.
Ternyata harus mendaftar ulang dengan baik dan lengkap, setelah itu dengan tahap
– tahapan lainnya baru kita dinyatakan sebagai mahasiswa. Puji Tuhan sampai saat
ini saya diberi kelancaran dalam urusannya.
Akhirnya saya memantapkan untuk melanjutkan pendidikan saya di sekolah vokasi
IPB ini, mungkin lewat sekolah vokasi IPB ini, saya sedang di proses oleh Tuhan
sampai nantinya saya menjadi manusia sesuai yang direncakan Tuhan kedepannya.
Sekian cerita saya, Terima kasih banyak kepada bapak Rohman dan Sekolah SMAN
1 DRAMAGA atas dukungan & dorongan yang kalian berikan pada saya hingga saat
ini, sampai akhirnya saya bisa melanjutkan pendidikan.
Saya percaya segala sesuatu yang dilakukan dengan penuh usaha dan maksimal
akan berbuah manis nantinya. Terlebih disela – sela perjuangan kita ini, diselingi oleh
doa dan dukungan dari orang – orang terdekat kita, dan pedoman saya adalah ketika
sudah melakukan sesuatu dengan baik dan maksimal, hasilnya tinggal kita berdoa
pada Tuhan saja, dan kita serahkan semuanya pada Tuhan, biar Tuhan yang bekerja.
Itulah cerita saya, semoga menjadi inspiratif bagi kalian yang membacanya, Terima
kasih.
Nama : Putri
Diterima di : Universitas Lampung
Prodi : Sumberdaya Akuatik
Kelas : XII MIPA 3

Hai, perkenalkan saya Putri alumni SMA Negeri 1 Dramaga lulusan tahun 2019. Saat
ini saya menjadi maba Universitas Lampung(Unila) prodi Sumberdaya Akuatik.
Saya ingin membagikan sedikit kisah inspiratif yang semoga bisa menginspirasi kalian
mengenai perjuangan saya untuk bisa diterima di perguruan tinggi negri.
Jadi begini awalnya, dari kelas 10,11 hingga awal kelas 12 saya berimpian untuk bisa
kuliah di perguruan tinggi negri. Kenapa?karena saya berpikir kalau dari sd,smp,sma
saya sekolah di negeri, berarti saya harus bisa lanjut ke perguruan tinggi negeri. Kelas
10,11 itu masa-masanya mulai timbul pertanyaan "Mau lanjut kemana?" "Mau ambil
jurusan apa?" "Mau jadi apa nantinya?" dan pertanyaan lain semacam itu.
Nah mulai dari situ saya mulai mencari jurusan yang sesuai dengan minat bakat saya
di berbagai sumber. Singkat cerita saya sudah menemukan jurusan yang saya minati,
yaitu Ilmu Gizi beserta kampusnya.
Kemudian di awal kelas 12 mendekati pendaftaran SNMPTN saya mulai
memantapkan pilihan saya dengan bantuan guru bk yaitu Bapak Rohman.
Sebelum pendaftaran SNMPTN, saya mengikuti pendaftaran Poltekkes Kemenkes
Bandung jalur PMDP jurusan D4 Gizi.
Tetapi hasilnya tidak lulus, first time di tolak PTN tuh. Kemudian saya juga mengikuti
pendaftaran Poltekkes Kemenkes Jakarta II jalur PMDP jurusan D4 Gizi juga, dan
hasilnya juga tidak lulus. Kedua kali di tolak tuh ceritanya.
Tidak lama kemudian Puji Tuhan saya masuk pemeringkatan 40% di sekolah untuk
bisa mendaftar jalur SNMPTN. Saat itu saya sudah fix dengan jurusan yang saya pilih
dan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru bk tentunya. Akan tetapi, semuanya
tidak berjalan mulus begitu saja. Sebelum saya menentukan pilihan untuk mendaftar
di jalur SNMPTN, saya juga berbincang-bincang dengan orangtua saya bagaimana
dengan pilihan saya. Saat itu mereka menjawab secara tidak langsung artiannya
adalah terserah saya untuk pilihan jurusan, apa yang saya minati, karena saya yang
akan menjalani nantinya, asal pilih IPB jangan yang jauh-jauh. Mendengar ucapan itu
saya masih biasa-biasa saja, karena saya pikir oh berarti masih bisa nego untuk
memilih kampus lain dengan berlandaskan jurusan yg saya minati. Seiring berjalannya
waktu semakin dekat dengan pendaftaran SNMPTN, saya terus mencari kampus
sekitaran Jawa Barat yang ada jurusan yang saya minati sambil konsultasi dengan
guru bk dan orang tua di rumah juga tentunya. Saya hanya mencari ptn yang berada
di Jawa karena berdasarkan biaya hidup dan biaya transportasi yang cukup murah.
Saat-saat mendekati pendaftaran SNMPTN itu bahkan sampai ingin finalisasi, saya
masih bingung untuk memilih jurusan yang saya minati dengan pilihan pertama IPB
dan pilihan kedua kampus lain atau pilihan pertama dan kedua tetap IPB dengan
jurusan yang berbeda. Sampai akhirnya saya memilih Ilmu Gizi IPB sebagai pilihan
pertama dan pilihan kedua Nutrisi dan Teknologi Pakan. Saya nekat menjadikan IPB
sebagai pil 1 dan 2 karena saat itu sebagian orang mensupport saya dengan kalimat
"coba aja put gapapa,siapa tau rezeki." Saya juga berpikir yaudahlah nekat, siapa tau
rezekinya IPB dan saya bisa mewujudkan salah satu impian keluarga saya terlebih
orangtua saya. Tetapi kenyataannya tidak. Saat membuka pengunguman SNMPTN,
ternyata saya tidak lulus. Nah untuk ketiga kalinya di tolak PTN, agak sedih dan
hopeless sebenarnya tapi ya harus terus kuat dan berharap dong. Berdoa dan
berusaha juga harus.
Di saat saya berusaha untuk tidak hopeless saat itu juga ada beberapa orang yang
menemui saya dan menanyakan "gimana hasilnya?" "Kenapa pilih jurusan itu, pilih
jurusan lain aja padahal tadinya kan yang penting nama dan almet dulu nanti juga bisa
pindah jurusan dll." Jujur agak kesel dengernya dan dalam hati "Gua yg jalanin kok
situ yang ngatur." Toh masih ada jalur lain selain itu. Ya udahlah ya.
Kemudian setelah SNMPTN saya juga mengikuti pendaftaran jalur PMDK tetapi tidak
lulus juga hehe. Saat itu saya terus belajar untuk persiapan UTBK yang hasilnya nanti
digunakan untuk mendaftar SBMPTN. Saya mengikuti UTBK sebanyak 2 kali. Tidak
lama setelah pengunguman hasil UTBK saya mendaftar SBMPTN. Ceritanya masih
sama kaya waktu pendaftaran SNMPTN, yaitu bingung mau pilih jurusan apa dan di
mana. Yang beda cuma gak lagi pilih jurusan Ilmu Gizi. Kenapa? Karena nilainya tidak
mendukung dan saya memilih untuk cari aman.
Di waktu yang bisa dibilang singkat, saya membuat tabel yang berisi kampus pilihan,
jurusan pilihan, daya tampung, peminat, keketatan, dan akreditasi jurusan dan
kampusnya. Setelah itu saya memilih beberapa yang sesuai dengan nilai saya dan
saya mengkonsultasikannya dengan guru bk di waktu yang bisa dibilang tidak tepat
alias tengah malam wkwk hingga pada akhirnya saya mendaftar SBMPTN dengan
pilihan pertama Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan pilihan kedua
Sumberdaya Akuatik Universitas Lampung. Saat penantian pengunguman SBMPTN
saya terus berdoa dan berharap untuk diterima di PTN jalur SBMPTN, dan Puji Tuhan
doa dan harapan saya Tuhan iyakan. Saat saya membuka pengunguman SBMPTN,
9 Juli 2019 pukul 15:00 saya diterima jalur SBMPTN pada pilihan kedua, yaitu
Universitas Lampung jurusan Sumberdaya Akuatik.
Kurang lebih seperti itulah perjuangan saya masuk PTN. Untuk kalian yang sedang
berjuang masuk PTN semangat yaa, mantapkan pilihan jurusan dan kampus kalian.
Ikuti kata hati kalian dulu, baru kata orang lain hehe. Bijak-bijak cari peluang yang
sesuai dengan minat atau pilihan kalian yaa. Semoga kisah ini bisa sedikit
menginspirasi kalian.
Terimakasih untuk yang sudah membaca kisah ini.
Terimakasih untuk Bapak Rohman(guru BK) sudah memberi kesempatan untuk
berbagi kisah ini dan turut berperan dalam kisah perjuangan ini.
NAMA : NURHAKIM SISWANTO
KELAS : XII MIPA 1
PERGURUAN TINGGI : INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN : BISNIS

Ridha Allah Terletak Pada Ridha Orang


Tua

Hai! Nama saya Nurhakim Siswanto. Dan inilah


kisah perjuangan saya mencapai kampus pertanian
terbaik bangsa.
Saya lulusan dari SMA Negeri 1 Dramaga. Ya,
sekolah pilihan terakhir saya. Sejujurnya saya tidak ingin bersekolah disini. Tadinya
saya ingin melanjutkan SMA ke kota. Tapi apa daya, Nilai Ujian Nasional SMP saya
berkata lain. Ketika pertama kali masuk ke SMA Negeri 1 Dramaga, rasa
ketidakpercayadirian mulai muncul dalam diri saya. Kemudian di benak saya mulai
bermunculan pikiran-pikiran negatif tentang masa depan saya. Bukannya bermaksud
merendahkan SMA Negeri 1 Dramaga, tetapi saya mencoba berpikir realistis, karena
SMA Negeri 1 Dramaga merupakan sekolah yang masih tergolong cukup muda, baru
didirikan pada tahun 2006. Dengan usia yang masih muda, saya pikir sekolah ini
belum cukup pengalaman dalam upaya untuk mencetak siswa/i yang berprestasi, baik
itu prestasi akademik maupun prestasi non-akademik dan juga yang memiliki karakter.
Kemudian saya juga berpikir akan sulit bagi saya untuk masuk ke perguruan tinggi
negeri favorit melalui jalur SNMPTN. Karena belum banyak lulusan dari sekolah ini
yang diterima di perguruan tinggi negeri favorit lewat jalur tersebut. Dengan berat hati,
saya harus mengesampingkan pikiran-pikiran negatif saya tersebut. Mau tidak mau
saya harus tetap bersekolah di SMA Negeri 1 Dramaga ini. Daripada saya harus putus
sekolah.
Hari demi hari saya lalui di SMA Negeri 1 Dramaga. Bertemu dengan orang-
orang baru dengan karakter, kepribadian dan latar belakang yang beraneka ragam.
Saya harus beradaptasi dengan lingkungan baru ini. Selama Masa Orientasi Peserta
Didik Baru (MOPDB), saya menemukan teman baru, bisa disebut teman dekat saya
di SMA, namanya Akmal dan Raffi. Saya sekelas dengan mereka berdua. Mereka
orangnya asyik. Dan yang paling mengesankan, saya sekelas juga dengan seorang
perempuan yang sangat menarik, dia berasal dari kota. Ketika berada di dalam kelas,
saya sering memperhatikan dia. Lama-kelamaan saya pun mulai dekat dengannya.
Tapi sayangnya, dia pindah sekolah ke SMA kota pada akhir semester pertama.
Sudah saya duga, dia masuk SMA Negeri 1 Dramaga itu hanya sebagai batu loncatan
saja. Melihat kejadian seperti itu, saya berpikir, kenapa saya tidak pindah juga ke SMA
kota, agar saya dapat menghilangkan pikiran-pikiran negatif tentang masa depan saya
yang suram. Kemudian saya pun mendiskusikan hal ini dengan kedua orang tua saya.
Saya menjelaskan bahwa saya ingin pindah sekolah ke SMA kota. Lalu kedua orang
saya menolak permintaan itu. Alasan orang tua saya menolak permintaan tersebut
adalah karena keberatan dengan biayanya. Karena biaya untuk pindah sekolah ke
kota itu sangat mahal, bisa sampai belasan hingga puluhan juta rupiah. Sungguh
biaya yang tidak sedikit. Kata orang tua saya, daripada uangnya dipakai untuk pindah
sekolah, lebih baik di tabung untuk kuliah nanti. Saya pun tidak ingin memaksakan
kehendak dan ingin menuruti apa kata orang tua saja.
Melihat kondisi yang seperti itu, saya pun tidak berputus asa. Saya menjalani
hari-hari di SMA Negeri 1 Dramaga dengan penuh semangat dan ambisi yang tinggi.
Karena saya yakin keputusan orang tua saya adalah yang terbaik dan merupakan
bagian dari rencana Allah SWT. Pada saat kelas X, saya belajar dengan giat dan
tekun agar bisa menjadi siswa terbaik. Dan alhamdulillah saya berhasil menjadi juara
umum di angkatan saya. Ternyata ada hikmahnya orang tua saya melarang saya
pindah sekolah. Apabila saya pindah sekolah ke kota, belum tentu saya bisa jadi juara
umum, karena di sana akan lebih banyak saingannya. Di kelas X ini, saya belum
terpikirkan untuk masuk perguruan tinggi mana, yang saya pikirkan hanya saya harus
bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit.
Lanjut ke tahun kedua di SMA Negeri 1 Dramaga, saya naik ke kelas XI. Di
tingkat ini saya lagi-lagi harus beradaptasi dengan orang-orang baru. Karena ketika
naik ke kelas XI itu, teman-temannya di acak lagi, jadi tidak sama seperti kelas X.
Tentunya ada hal positif dan negatif dari diberlakukannya sistem seperti ini. Hal
Positifnya adalah saya jadi tidak sekelas lagi dengan orang yang saya kurang suka
waktu di kelas X. Dan hal negatifnya adalah saya tidak sekelas lagi dengan teman
dekat saya, yaitu Akmal dan Raffi. Kemudian saya harus terbiasa dengan suasana
baru, orang-orang baru, dan wali kelas yang baru. Berbicara soal wali kelas saya
waktu kelas XI ini, jujur saya dan teman-teman yang lainnya kaget ketika tahu bahwa
beliau menjadi wali kelas kami. Beliau adalah Bapak Uci Sugianto. Menurut saya dan
mungkin teman-teman yang lainnya, pak Uci ini adalah salah satu guru yang unik di
SMA Negeri 1 Dramaga. Ada beberapa hal yang unik dari wali kelas saya waktu kelas
XI ini, diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, beliau adalah guru Matematika
Peminatan di sekolah saya. Walaupun beliau mengajar mapel tersebut, tapi beliau
lebih sering mengajarkan kepada kami tentang bagaimana caranya kita menjalani
kehidupan ini dengan baik dan benar (tricks of life). Kedua, kalau beliau mengajar di
kelas, 30% menerangkan pelajaran dan sisanya beliau hanya bercerita tentang
pengalaman hidupnya. Ketiga, beliau itu orangnya suka usil ke anak muridnya.
Misalkan ada anak muridnya yang lagi melamun, lalu beliau menegur murid tersebut
dan meledeknya dengan candaannya. Pak Uci juga suka mencampuri uruan pribadi
anak muridnya, termasuk saya. Apalagi kalau urusan percintaan, pasti saya terkena
guyonannya. Selama di SMA saya belum pernah pacaran lagi, terakhir pacaran itu
waktu di SMP. Kenapa saya tidak pacaran di SMA? Karena saya ingin fokus dengan
prestasi akademik saya di SMA. Saya tidak mau kalau prestasi saya menurun hanya
karena pacaran.
Di kelas XI ini saya mulai memikirkan mau kuliah di Perguruan Tinggi Negeri mana.
Dengan pikiran yang masih polos akan pengetahuan tentang perguruan tinggi negeri,
saya ingin kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), tapi belum tahu mau mengambil
jurusan apa. Kemudian saya rajin pergi ke ruang BK (Bimbingan konseling) untuk
berkonsultasi dengan guru BK saya. Lalu guru BK bertanya kepada saya, saya ini
sukanya apa. Saya jawab, saya suka berbicara, suka berhitung, saya suka mengelola
uang dan saya suka bekerja di dalam ruangan. Saya tidak suka bekerja di luar
ruangan dengan pekerjaan yang berat dan saya tidak mau jadi guru. Karena saya lahir
di keluarga yang latar belakang pekerjaannya mayoritas menjadi seorang guru. Lalu
guru BK saya menyarankan saya untuk mengambil jurusan Komunikasi /perbankan
/akuntansi /administrasi keuangan.
Lalu saya pikir, ini pilihan jurusan IPS semua. Tidak ada IPA-IPA nya. Apa saya salah
ambil jurusan di SMA ya? Entahlah. Lalu saya bertanya kembali ke guru BK saya,
berarti saya harus lintas jurusan. Kemudian guru BK saya menjawab, ya harus lintas
jurusan, dan itu cukup berat. Saya harus mempelajari materi jurusan IPS, yang sama
sekali tidak saya dapatkan selama di SMA. Guru BK juga menyarankan saya untuk
menelusuri apakah ada mata pelajaran IPA yang saya paling minati. Saya bingung,
karena hampir semua mapel saya sukai. Setelah itu saya pun belajar seperti biasa,
agar bisa terus menjadi yang terbaik, sembari menelusuri saran dari guru BK saya
tadi.
Alhamdulillah saya berhasil naik ke kelas XII dengan mempertahankan prestasi saya.
Di tingkat ini saya tidak perlu repot-repot untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Karena teman-teman di kelas XII masih sama dengan teman-teman di kelas XI. Itu
membuat perasaan saya sedikit lega. Ya, sedikit saja, karena sisanya tegang. Tingkat
ini merupakan titik puncak dari perjalanan menimba ilmu saya selama di SMA. Di
tingkat ini juga saya akan menghadapi berbagai macam ujian. Diantaranya Ujian
Sekolah, Ujian Praktik dan Ujian Nasional. Ujian-ujian tersebut tentunya bukan hal
baru bagi saya, saya yakin saya pasti bisa melaluinya dengan baik dan benar. Pada
semester pertama di tingkat ini, sensasinya sama saja seperti pada saat kelas X dan
kelas XI. Nah pada semester kedua baru terasa geregetnya. Di semester pertama
saya masih bisa fokus belajar tanpa ada suatu hal yang mengganjal. Sedangkan di
semester kedua itu pikiran saya terbelah-belah. Saya harus memikirkan belajar, Ujian
Praktik, Ujian Sekolah, Ujian Nasional, ditambah lagi harus memikirkan tentang
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mana yang harus saya pilih. Saya mulai sadar dan
tahu diri, sepertinya saya tidak akan di Universitas Gajah Mada (UGM). Karena di lihat
dari berbagai aspek, sepertinya saya belum bisa masuk universitas tersebut.
Diantaranya adalah lulusan dari SMA Negeri 1 Dramaga belum ada yang diterima di
universitas tersebut. Tentunya hal ini dapat memperkecil peluang saya untuk masuk
ke sana. Kemudian dilihat dari nilai saya dari semester 1-5 yang rata-ratanya tidak
lebih dari 90, saya rasa akan mudah tersingkir oleh orang-orang yang mempunyai nilai
‘gila’ yang rata-rata nilainya itu 90 ke atas. Lalu keluarga saya juga tidak mengizinkan
saya untuk kuliah di luar Bogor, terutama mamah saya. Mereka khawatir saya tidak
bisa hidup mandiri di luar sana dan mereka tidak mau jauh dari saya. Mengingat saya
ini adalah anak bungsu dan anak laki-laki satu-satunya di keluarga saya. Dengan
adanya beberapa faktor di atas, semakin memantapkan saya untuk berkuliah di
sekitar Bogor saja. Saya tidak ingin membantah kedua orang tua saya dan juga
keluarga saya. Tapi, ketika saya ceritakan tentang hal ini ke Pak Uci, beliau malah
tidak sependapat dengan saya. Menurut beliau, saya harusnya daftar dulu saja untuk
kuliah di luar Bogor. Masalah diizinkan atau tidaknya itu urusan belakangan. Jika tidak
diterima, ya sudah tidak apa-apa. Dan jika diterima, mau tidak mau kedua orang tua
saya harus mengizinkan anak laki-laki satu-satunya untuk merantau ke luar Kota
Bogor. Tentunya saya tidak mengikuti pendapat Pak Uci tersebut. Karena menurut
saya ridha orang tua adalah yang utama, agar alurnya menjadi berkah.
Di kelas XII ini juga saya berhasil memilih mata pelajaran eksak yang saya sukai. Saya
memilih mata pelajaran Kimia. Di kelas XII ini, tidak tahu kenapa saya begitu
menikmati pelajaran ini. Mungkin karena gurunya sangat mengasyikan. Ya, guru kimia
ini menjadi guru favorit saya di kelas XII, namanya Ibu Titi. Lalu saya memutuskan
untuk mengambil jurusan Kimia di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ya, Perguruan Tinggi
Negeri yang terdekat dari tempat tinggal saya.
Waktu terus berlalu, telah tiba saatnya pengumuman siswa yang lolos 40% untuk
mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Alhamdulillah
saya lolos di tahap tersebut. Saya semakin gencar untuk terus berkonsultasi dengan
guru BK saya, Pak Rohman. Karena saya tidak ingin salah mengambil jurusan dan
kampus. Pada saat itu, Pak Rohman membuat suatu program yang namanya
Konseling Kelompok. Jadi setiap kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Nantinya
setiap anggota kelompok akan mempresentasikan jurusan dan kampus yang akan
dipilih dan anggota kelompok yang lainnya beserta Pak Rohman akan menilai apakah
yang dipilih itu sesuai dengan diri kita masing-masing atau tidak. Ketika saya
mempresentasikan jurusan Kimia di IPB, teman-teman saya agak kurang setuju,
begitupun dengan Pak Rohman. Teman-teman saya lebih condong kalau saya
mengambil jurusan komunikasi, tapi saya tidak mau lintas jurusan, karena itu akan
memperkecil peluang saya unuk bisa lolos SNMPTN 2019. Kemudian saya juga
mengutarakan bahwa saya suka berbicara dan menghitung. Lalu tiba-tiba Pak
Rohman menyarankan saya untuk mengambil jurusan bisnis. Bisnis? Bukannya itu
masuk ke kategori soshum ya? Kata Pak Rohman memang betul bisnis itu masuk ke
kategori soshum tapi pengecualian untuk bisnis di IPB. Saya baru tahu kalau di IPB
itu ada jurusan bisnis. Saya langsung senang dan cepat-cepat memberi tahu orang
tua saya, karena pilihan ini saya rasa sudah sangat cocok dengan saya dan kedua
orang tua saya.
Di kelas XII ini juga saya mengikuti bimbingan belajar di luar, yaitu di Primagama
Dramaga untuk memperluas pengetahuan saya. Di sini saya bisa mendapatkan ilmu
baru yang tidak diajarkan di sekolah, teman-teman baru dan guru-guru baru. Banyak
yang bilang bahwa SNMPTN sistemnya ghaib, untung-untungan, nilai besar tidak
akan menjamin untuk di terima di PTN. Hal itu membuat saya menjadi sedikit khawatir.
Akhirnya saya juga mendaftarkan diri ke IPB melalui jalur USMI sebagai cadangan
seandainya saya tidak lolos SNMPTN.
Pengumuman hasil SNMPTN pun tiba. Saya sangat gugup sekali ketika akan
membuka hasil pengumumannya. Dan Alhamdulillah, ketika saya buka webnya,
warna hijau yang keluar yang menyatakan bahwa saya di terima di IPB jurusan Bisnis.
Terima kasih Ya Allah, terima kasih mah, pak dan semua orang yang telah
mendoakan serta mendukung saya untuk menjadi salah satu mahasiswa di kampus
pertanian terbaik bangsa. Semoga kedepannya saya bisa menjadi orang sukses dan
berguna bagi orang-orang di sekitar saya, Aamiin. Sekarang saya sadar, balon udara
terbang tinggi itu bukan karena warnanya, tetapi karena isinya dan jika kedua orang
tua telah meridhai anaknya, niscaya Allah SWT akan meridhainya juga.
Salam Andamaru Jayantara 56!
Nama : Zein Septian Cahya
Kelas : XII MIPA 6
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
(Vokasi)
Jurusan : Perikanan Budidaya

Assalammualaikum wr.wb. Kenalin nama gua Zein


Septian Cahya, Dulunya kelas 12 mipa 6 perwalian bu
Damis. Disini gua bakalan cerita” selama gua ngejar
impian gua masuk PTN pas di kelas 12.. oiya kalo ada
yang mau nanya boleh w a 081219104056/line
zeincahya/ig : gozzein.
SMA kelas 12 itu masa” bagi gua buat ambis ambisan belajar buat masuk PTN((“:. Gua
rela banget ngabisin waktu gua buat belajar di waktu liburan/kosong. Tapi ya kalian abis
boleh tapi harus bisa bagi waktu juga, jangan sampe gitu belajar terus terusan sampe
gaada waktu liburnya lah. Dibawa enjoy aja wkwkwkwkwk. Kalian sering sering ke bk
ya itu penting banget buat konsul PTN apalagi skrg bk nya masih sama kaya angkatan
gua. Pa rohman dabest lah emang. Semangat ya bapak wkwkwk^^.
Dari kelas 11 gua mutusin pengennya sih ke IPB . kenapa? Karna gua liat waktu itu
story ig kakel gua yg lolos SNMPTN di ipb waahh banget pokonya lah gua jadi
termotivasi disitu. karna disitu juga ada jurusan yg gua pengen banget.perikanan sama
kedokteran hewan,karna gua sadar otak gua standar buat masuk fkh akhirnya gua
mutusin buat masuk perikanan budidaya. Pas kelas 12 nya gua mulai susun rencana
dari awal sampe ke hari pengumuman. hari demi hari berlalu dan pengisian pdss mulai
diisi. Pdss gua kecil sih bisa dibilang sekitar 84 lah. Dan setelah di peringkat gua ke 14
seangkatan. Terus abis ngisi snmptn kan disitu gua pilih ipb jurusan perikanan budidaya
dan perikanan tangkap, pas pengumuman muncul kata “maaf” yaudah lah gapapa kali
ya masih banyak jalur lain.
Gua gatau mau ngapain disitu, lemes banget pokonya, ini webnya eror bukan sih apa
gimana ya allah. Soalnya kan sebelumnya juga web snm ngeprank seindonesia kan
jadi gua usaha deh refresh web nya tetep aja kata maaf. Karna gua apa ya banyak jalur
lain yaudah deh gua coba jalur lain. eh kebetulan di sekolah vokasi ipb ada jurusan
yang gua pingin juga kan. Daftar lah gua di jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB). Oiya
ketika lu ditolak SNMPTN gapapa sih wajar lu pengen jungkir balik kek, mewek kek,atau
apalah yang aneh-aneh. Tapi lu jangan berlebihan ya soalnya banyak jalur lain yg masih
bisa buat lu pada ikut dan siapa tau SNMPTN bukan rezeki lu pada. Inget aja Allah
bakalan ngasih yang lu butuhin bukan yang lu pengen. Oke? Jadi semangaaaattt!!!!!!!!
Oiya flashback gua selama di SMA Alhamdulilah gua dari kelas 10 semester 1 sampe
semester 5 gua selalu naik peringkat alhamdulilah. Semester 1 ke 10, semester 2 ke 7.
Semester 3 ke 5, semester 4 ke 3, semester 5 ke 2. Itu ngaruh banget ya temen’ buat
kalian kalau nanti kalian coba’ di PTN manapun . jadi usahain nilai kalian harus ningkat
terus ya. Contohnya pas daftar pmdk itu disuruh nyertaiin peringkat juga loh , selain itu
UIN juga, sama kalau kalian pake bidik misi juga katanya nyantumin peringkat. USMI
apalagi disuruh pake peringkat. Jadi yaa usaha dulu aja.
Di Usmi gua pilih Paramedik Veteriner dan perikanan budidaya. Seperti biasa ngisi data-
data yg diperlukan buat usmi. Pas pengumuman alhamdulilah gua lolos di jurusan yang
gua pengen. Tadinya gua lolos di paramedik veteriner seneng banget tuh gua lolos
disitu mana buka nya pas hujan kan ya sampe lompat-lompat wkwk. Eh besoknya
jurusan gua keganti jadi perikanan budidaya. IPB doang lah yang kayak gini wkwk. Tapi
gapapa sans wkwk karna gua bersyukur banget bisa masuk perikanan budidaya atau
biasa disebut IKN , Karna Jurusan gua IKN/perikanan budidaya di vokasi itu jurusan
yang akreditasinya A dibandingkan yang lain masih B. Nah jadi di vokasi itu Perikanan
& Ternak aja yang udh A akreditasinya, selain itu 15 prodi akreditasi B. Makanya Masuk
Perikanan ya adik” biar ospek ketemu gua awokawokawok. Gak sih bebas deng itukan
pilihan kalian ya wkwk.
Kenapa sih vokasi?kan nanggung?kenapa gak sarjana aja?
Sebelum kalian mutusin buat kuliah kalian harus tau dulu sistem pendidikan di
Indonesia ya adik”.
Jadi di Indonesia ada 3 sistem pendidiikan.
• Yang pertama itu ada pendidikan vokasi yang tujuannya bisa mengaplikasikan
keahlianya ketika lulus nanti.
• Yang kedua itu pendidikan sarjana yang tujuannya menguasai ilmu pengetahuan
yang luas.
• Yang ke tiga itu pendidikan profesi, nahh pendidikan profesi ini untuk program
sarjana saja loh temen-temen.
Jadi gua ambil contoh aja ya tmn” untuk yang pendidikan profesi. Jadi gua tuh punya
kaka. Dia kuliah di universitas indonesia jurusan keperawatan, nahh ketika dia ingin
melamar pekerjaan di suatu rumah sakit dann ternyata rumah sakit tersebut
membutuhkan orang yang udh menempuh pendidikan profesi. Terus dia kuliah lagi deh
ngambil pendidikan profesi untuk mendapatkan gelar nurse atau perawat profesional.
Gitu temen” ya.

Tapi kalau kalian ngambil sekolah vokasi itu kalian gak perlu lagi ngambil pendidikan
profesi ya. Ibaratnya kalian dikasih 2 kurikulum pada saat lulus kuliah nanti. Ada
kurikulum praktek atau pendidikan profesi, ada kurikulum akademik atau pendidikan
sarjana. Kalian bebas bisa pilih yang mana, gak ada yang lebih baik dan gaada yang
lebih buruk, semua nya sama. Itu kembali lagi ke minat dan bakat yang muncul di
potensi temen”. Jadi jangan dengerin apa kata orang ya , karna yang kuliah itu kalian,
bukan orang lain.

Tips dari gua pas kelas 12. Kalian ya pokoknya harus nekenin di mapel mtk
wajib,bing,bindo,fisika,kimia,bio. Kalo bisa sih rata” msk sarjana ipb harus 85 soalnya
kemaren” yang lolos SNMPTN di sarjana IPB rata” nilainya 85. Tapi ada 1 orang sih
yang nilainya 84 dia jurusan Teknik pertanian dan biosistem gatau kenapa sumpah gua
ge iri kenapa dia bisa lolos sedangkan gua nggak, padahal peringkatnya sama sih.
Sorry ya curhat wkwk. Jadi ya usahain aja kalo mau SNMPTN ke IPB diatas 85, itu juga
gua baru dikasih tau sama bu ratih sih katanya rata” msk ipb itu 85. Tapi kakel gua juga
ada sih angkatan 10 masuk ipb SNMPTN jurusan Teknologi Hasil Ternak. Nah Buat
kalian yang nilainya dibawah 85 Atau pas pasan ,isalkan 84. Kalian boleh ambil jurusan
di IPB teknik pertanian dan biosistem sama Teknologi hasil Ternak tadi yang udh punya
gerbang buat masuk situ. Yang nilainya 85 bebas lah mau pilih apa wkwk.

Oiya gua mau ngasih tau juga jurusan yang fav di IPB itu ada beberapa sih. Kaya
sekolah bisnis,teknologi pangan.agronomi dan holtikultura,Manajemen, itu aja sih yang
gua tau hehe. Terus lu pada harus sering sering main / belajar bareng sama guru” di 6
mapel yang ditekenin itu supaya nanti deket lah sama guru itu pokonya apa ya nilainya
lah harus bagus bismilah, tapi kalian juga harus mulai nyicil belajar UN dan SBMPTN.
Jangan sampe kalian ngefokusin di SNMPTN itu kesalahan besar banget. Kalian harus
bisa bagi waktu antara UN, SBMPTN, DAN SNMPTN. Itu kalian uhh harus berpikir keras
sih, tapi sans aja gaberat kok kalo kalian nya pinter mah.

Oiya tadi kan di vokasi IPB jurusan yg udh A cuman Ada 2 dari 17 program studi ,
perikanan dan ternak. Bayangin anjir prodi gua A (:kalau kurang yakin bisa di cek kok
di google akreditasi jurusan di sekolah vokasi IPB. kirain gua di sekolah vokasi
semuanya udh A tapi ternyata ehh ternyataa (((“: . Alhamdulilah gua bersyukur banget,
ada malahan kating gua pas di s m a pengen masuk perikanan soalnya semuanya itu
udh bisa disentuh robot kan kecuali ikan kan kalo robot nyentuh ikan kan ikannya ada
di aer mati lah tuh robot kalo kena aerr. Gitu sih kata kating kelas gua pas di smanida.

Vokasi IPB gakalah hebatnya kok sama sarjana toh kemaren aja pas wisuda tahap 1
juara nasionak nya dari vokasi namanya safira terus juara OMI (olimpiade mahasiswa
ipb) yg jumumnya vokasi wkwk. keren lah pokonya vokasi. Oiya omi tuh kaya kejuaraan
olahraga di ipb jadi nanti setiap fakultas bakalan di aduin cabang olahraganya buat
tanding sama sekolah lain, nah buat kalian yg suka sama olahraga bisa tuh masuk
vokasi dijamin dah bakalan ningkat prestasi olahraga lu sumpah.

Pas gua MPKMB dateng tuh rektor vokasi nya langsung kata dia untuk tahun depan
vokasi udh jadi D4 alias Sarjana Terapan atau Str WAAAHHHHHH Mantep tuh setara
sama sarjana gaess, keren kan . makanya gausah takut kalian buat daftar vokasi ipb
dijamin dah lulusannnya . sebelum lulus juga kalian nanti bisa magang di jepang selama
1 tahun tuh tanpa biaya dari kalian. Semua biaya di tanggung sama institusi dah keren
pokonya , gua juga lagi ngincer itu sih di vokasi. Segitu aja sih cerita” dari gua pokonya
semangatlah jangan ngeluh nanti juga bakalan kebayar hasilnya, berdoa dulu aja terus
usaha abis itu biarlah tangan tuhan yang ngatur. Motivasi dari gua berharap menjadi
yang terbaik dan bersiap menjadi yang terburuk.

Sekali lagi deh buat yang minat masuk perikanan di sekolah vokasi IPB mangga bisa
tanya” ke gua ya , luas banget pokonya perikanan & asik juga. Jangan lupa sering sering
solat duha dan tahajud , tobat woy udh kelas 12 waktunya mikirin masa depan, minta
doa juga ke semua orang supaya diberikan yang terbaik ke ibu terutama , ksiapa aja
dah pokonya . tukang grab pas turun dari grab kek, satpam kek. Minta doa kesiapa aja
dah pokonya. Solat 5 waktunya ya jangan di tinggalin, sering” deket sama sang pencipta
ya. Jangan lupa juga istikhoroh kalau masih bingung.

OIYAA gua saranin juga yang masih cari bimbel yang bagus di alumnitutorial ya disitu
tempatnya bagus banget pengajarnya apa lagi beuhh banyak banget testimoni dari
mereka langsung aja cek ig nya @alumnitutoria. Kalau kalian mau belajar online juga
saran gua sih zenius aja itu keren banget zenius sampe” temen gua ada yang lolos
jurusan soshum padahal dia dari ipa , keren bat dah pokonya.

Udah segini aja ya cerita” dari gua kalo ada kesalah mohon di maapkeun ya (: ..

Sekian wassalammualaikum wr.wb


Nama : Gina Hanifah
Kelas : XII MIPA 1
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian
Bogor ( Vokasi)
Jurusan : Analisis Kimia
Ig : @gina.haaa
Perkenalkan saya Gina Hanifah alumni SMAN
1 DRAMAGA angkatan 10 kelas 12 Mipa 1.
Ketika saya duduk di bangku kelas 10 SMA
tujuan saya adalah melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu ke perguruan
tinggi. Dan saya memiliki tekad untuk diterima
di perguruan tinggi negeri. Bukan hal yang
mudah untuk bisa diterima di sebuah PTN, kerja keras saja tidak cukup untuk
mewujudkannya. Perlu usaha yang lebih dan do'a yang berkesinambungan. Dan satu
hal yang paling penting adalah restu dari kedua orang tua.
Sebelum saya mendaftar ke sebuah institusi, saya merasakan dilema yang cukup
berat dalam memilih program studi. Karena apa? Karena sampai kelas 12 SMA saya
belum mengetahui passion saya ada dimana. Banyak hal yang saya lakukan untuk
mencari passion saya. Contohnya mulai dari tes kepribadian, mencari- cari program
studi yang sekiranya cocok dengan kepribadian saya, mencoba mempelajari program
studi yang telah saya pilah, dan lainnya.
Sampai akhirnya pendaftaran snmptn, saya mendaftar di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember jurusan Teknik Biomedik dan Universitas Negeri Semarang jurusan Teknik
Kimia. Kenapa saya memilih teknik? Karena saya merasa cocok dengan fakultas
teknik, dan saya tertarik untuk mempelajarinya. Tetapi sayangnya saya belum
mendapatkan rezeki itu. Dari situ saya mulai untuk daftar di institusi lainnya (bukan
universitas) karena saya yakin kesempatan itu selalu ada bagi orang yang percaya
dan mau usaha.
Dan akhirnya saya mencoba untuk mendaftar di AKA Bogor jalur rapot untuk jurusan
analisis kimia, PMDK-PN Untuk jurusan manajemen perbankan. Dan Sekolah Vokasi
IPB jalur USMI untuk Jurusan Analisis Kimia, Supervisor Jaminan Mutu Pangan, dan
Gizi.
Sebenarnya saya mendaftar SV IPB itu jauh sebelum pendaftaran SNMPTN dengan
pikiran "iseng-iseng berhadiah". Karena saya tidak bisa hanya mengandalkan
SNMPTN dan SBMPTN saja. Singkat cerita saya di tolak di tiga jalur yang saya ikut
sertakan yaitu SNMPTN, PMDK-PN dan AKA Bogor.
Hanya tersisa satu yaitu SV IPB. Jujur ketika pengumuman saya tidak berharap
karena saya sudah pasrah dan berpikir "di AKA ajah saya ditolak apalagi di IPB".
Hingga akhirnya saya mendapat kabar dari guru bk kita ter-the best bahwa saya di
terima di SV IPB untuk jurusan Analisis Kimia yang mana Analisis Kimia adalah
option kedua prodi yang saya minati.
Di situ saya sangat bersyukur karena akhirnya saya mendapatkan rezeki yang selama
ini saya impikan, tujuan saya untuk meneruskan di PTN akhirnya terwujud.
Dan bagi teman-teman semua yang sedang berjuang menggapai mimpinya.
Ayo terus usaha, terus belajar, terus berdoa, dan jangan menyerah!!!
Karena apa? Karena sejatinya masa depan hanya milik mereka yang percaya akan
mimpi-mimpinya.
Nama : Zaid Mustofa Kamil
Kelas : XII MIPA 3
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian
Bogor (Vokasi)
Jurusan : Supervisor Jaminan
Mutu Pangan

BERSUJUDLAH SAAT KAMU BERADA


DALAM TEKANAN DAN BERSUJUDLAH
SAAT KAMU SUDAH BERADA DIATAS
PUNCAK.

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu. Perkenalkan teman-teman gua zaid


mustofa kamil alumni sman 1 dramaga angkatan 11. Gua masuk dikelas X MIPA 6, XI
MIPA 3, dan XII MIPA 3. Seperti layaknya anak SMA pada umumnya. Gua adalah
seorang laki2 dan Gua sangat sangat menjalani masa SMA dengan penuh keseruan
dan kebahagiaan. Tertawa bersama teman teman, kumpul bersama teman teman,
bertemu dengan seorang yang saya cintai,dan merayakan setiap acara acara yang
diselenggarakan oleh sekolah. Saat pertama kali masuk SMA, gua sudah
merencanakan tujuan .Walaupun hanya sebuah rencana, tetapi rencana itu akan
terus di tempel dalam otak gua. Tapi gua juga sadar, ini adalah masa SMA, masa
dimana sebuah kebahagiaan terjalin dimana sebuah keindahan terbentuk. Gua
menjalani masa sma gua dengan kegilaan bersama teman teman.
Saat sma gua berfikir kalau masa muda hanya ada di SMA dan gua sudah
berkomitmen bahwa gua bakal menjalani masa sma dengan penuh keindahan. Seiring
berjalannya waktu. Gua udah duduk dikelas 12. Kelas 12 merupakan sebuah
keseruan hampir selesai., dan gua sudah mulai beranjak dewasa. Sudah tau kapan
waktunya tertawa kapan waktunya serius, mana yang benar dan mana yang salah.
Rencana yang udah gua buat saat masuk sma sudah mulai gua lakukan satu demi
satu. Saat duduk dikelas 12 gua sudah follow semua ptn-ptn gua udh follow ig info-
info tentang kampus, gua udh follow ig tentang pembelajaran mengenai materi ujian.
Buat temen temen, mulai dari sekarang follow lah ig dan info mengenai kampus. Info
merupakan hal terpenting dan tidak boleh terlewatkan.
Gua tau lu semua sedang menikmati masa sma, tapi lu juga harus sadar bahwa lu
udah berada diunjung tanduk dalam proses kedewasaan. Nikmatin masa sma lu,
masa sma cuma sekali dalam hidup lu. Tapi satu catatan penting, lu harus sudah
punya rencana, lu harus sudah punya tujuan, dan lu juga harus nyicil materi
pembelajaran SBMPTN. Disekolah silahkan kumpul bersama teman, tapi dikamar lu
harus udah pajang tujuan hidup lu, mimpi mimpi lu, dan kampus yang bakal lu
masukin. Prinsip gua sih simple “nikmatin masa sma lu, tapi lu harus sudah punya
rencana dengan tujuan tujuan yang bakal lu capai kedepannya” simple kan. Lu udah
kelas 12, gak perlu terlalu mikirin ujian-ujian di SMA, selama lu memahami materi,
selama lu mempunyai skill, dan doa lu kenceng, Insha Allah lu bakal menjalani titik
akhir lu dengan santuy. Gua tau lu cape, berangkat pagi pulang sore, gua tau mata
pelajaran lu banyak, gua tau lu semua pada ngantuk dikelas, yaa itu hal yang wajar.
Jalani semua dengan penuh rasa syukur jalani dengan santuy gak usah dibawa
pusing. Gak perlu pelajari semua mata pelajaran, itu hanya membuang-buang
kapasitas otak doang. Nah lu udah dikaruniai otak, lu punya skill dan setiap orang
yang hidup didunia ini pasti mempunyai potensi dalam diri.
Setiap orang punya jalannya masing- masing, gak perlu lu liat kesuksesan orang lain,
lu udah punya hidup lu sendiri, lu punya jalan cerita lu sendiri, lu punya apa yang bisa
lu bisa, lu punya apa yang lu mau lakukan. Lu punya potensi, dan lu harus kembangin
potensi lu di sma. Lu suka futsal atau lu suka basket atau lu suka beladiri, atau lu suka
matematik atau lu suka biologi. Fokuslah dalam satu hal yang lu suka, untuk pelajaran
yang lain ikuti saja, jalani saja, gak usah dibawa pusing. Inget yaa, fokuslah pada
potensi dalam diri lu, kembangkan potensi lu di sma. Jangan pernah buat penyesalan,
penyesalan hanya ada diakhir cerita. Lakukan sekarang jangan pernah jadi orang
yang hanya menunggu. Kesuksesan itu diraih ya teman teman bukan ditunggu. Waktu
gua udah duduk dikelas 12 semester 1, gua udah follow IG PTN, info kampus,dan info
materi SBMPTN/ujian mandiri.
Gua udah punya tujuan tujuan, gua udah focus dalam 1 hal itu, gua belajar sekaligus
cari cari info mengenai jurusan yang bakal gua tuju. Gua buat catatan kecil dalam
buku gua, gua cari cari info mengenai jurusan gua, gua catat PTN PTN yang
mempunyai jurusan yang bakal gua ambil, gua cek info info peluang kelulusan gua
dalam setiap jalur. Peluang jalur SNMPTN, jalur SBMPTN ataupun jalur Ujian Mandiri.
Itu semua udah gua rangkum dalam catatan kecil, dan catatan itu gua tempel didinding
kamar gua. Gua tempel didinding biar jadi motivasi gua untuk selalu belajar. Karna
gua sadar, untuk masuk di PTN bukanlah hal yang mudah, bukan sesuatu yang bisa
didapat secara instan, semua ada prosesnya semua ada rintangannya, gua jalani
proses itu. Ketika lu udah membulatkan tekad, silahkan lu obrolin sama orang tua lu,
komunikasiin sama orang tua lu.
Komunikasi dengan orang tua merupakan hal terpenting dalam meraih kesuksesan,
karna doa terbesar berada diorang tua kita, ridha allah ridha orang tua juga. Gua yakin
ada sebagian orang tua yang gak setuju sama pilihan lu, lu jangan drop ketika orang
tua lu gak setuju sama pilihan lu, disitu lu harus kuat dan lu harus bisa membuktikan,
dan lu harus membulatkan tekad bahwa lu mau masuk kesitu. Dan satu catatan
penting, bagi temen temen yang belum menabung, silahkan nabung. Biaya juga pasti
akan jadi sebuah halangan dalam kesuksesan lu, silahkan lu obrolin sama orang tua
lu, lu harus punya tabungan khusus untuk persiapan masuk kuliah , soalnya proses
untuk masuk kuliah tidak menggunakan biaya yang sedikit. Jadi berkomunikasi
bersama orang tua untuk biaya kuyliah itu sudah dipersiapkan ya temen temen. Dan
untuk temen temen yang sulit dalam hal pembiayaan dan berkeinginan untuk masuk
kuliah, jangan drop, banyak jalan menuju roma, ada banyak sekali beasiswa
beasiswa. Silahkan cari cari info dalam beasiswa itu. Sekarang lu belajar untuk
persiapan test tulis. Inget ya teman teman, konsisten merupakan hal terpenting dalam
proses pembelajaran. Belajarlah , semua butuh proses, jalani proses itu. Lu udah
kelas 12 lu udah berada diujung tanjuk menuju kesuksesan lu, lakukan sekarang dan
jangan pernah buat penyesalan.
Kesusksesan diraih bukan ditunggu. Jangan pernah buat penyesalan dalam hidup lu,
penyesalan hanya berada di akhir sebuah cerita, lakukan sekarang, persiapkan dari
sekarang. Kelas 12 semester 2 merupakan waktu yang singkat, ada banyak sekali
ujian ujian yang bakal lu lalui, gak perlu pusing gak perlu stress, jalani saja proses itu,
selembar kertas nilai tidak menentukan kesuksesan lu, tapi skill merupakan kunci
pintu menuju kesuksesan lu. Semua mempunyai rencananya masing masing dalam
menentukan pilihan PTN. Kalau rencana gua diawali dengan menabung, karna gua
tau biaya kuliah bukanlah hal yang sedikit. Sistem gua waktu itu dengan mendaftarkan
semua PTN PTN yang mempunyai jurusan yang gua udah gua pilih.
Waktu itu gua daftar 7 PTN maupun PTS gua ikutin semua jalur disetiap PTN maupun
PTS, dan gua laksanain semua. Jadi ketika semua sudah ditestkan nantinya kita
hanya menunggu pengumuman. Berakit rakit dahulu berenang berenang ketepian.
Itulah kata kata ygn selalu ada dibenak gua ketika sedang proses daftar perkuliahan.
Saat pengumuman SNMPTN gua daftar diprogram studi teknologi hasil pertanian.
Dan saat pengumuman gua ditolak, dihari itu gua merasa down, gua sedih , gua gak
makan seharian. Bagi temen temen yang ditolak diSNMPTN gapapa lu down, gapapa
lu nangis, tapi menangislah dalam 1 hari, besoknya lu harus bangkit lagi,masih
banyak jalur yang bakal lu perjuangkan lagi.
Alhamdulillah gua diterima disekolah vokasi IPB jurusan Supervisor Jaminan Mutu
Pangan.saat pengumuman sore itu dikala hujan, gua lari kerumah dan orang pertama
yang gua temui adalah mamah gua. Disitu hasil kerja keras mamah saya yang sudah
membiayai proses pendaftaran saya terbayarkan. Sekolah vokasi diperuntukan untuk
menjadi mahasiswa yang mengembangkan potensi skill. Karna gua disana Cuma
belajar 50 menit mata kuliah, dan praktikumnya 4 jam. Jangan pernah iri sama orang
lain , buatlah cerita hidup lu sendiri. Luy mau kerja ya lu harus cari info lowongan kerja,
lu mau kuliah yaa lu harus belajar , dan kalau lu mau nikah yaa cari calon yang udah
direstui sama orang tua lu, hehe. Silahkan lu pilih jalan cerita lu sendiri
KESUKSESAN DIDAPAT DENGAN ADANYA SEBUAH PROSES, JALANI SEMUA
PROSES ITU, TETAPLAH BERSYKUR DAN BERDOALAH.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarukatu
NAMA : Cindy Elsy Nugraha
KELAS : XII IPS 4
PERGURUAN TINGGI : Universitas Negeri Jakarta
JURUSAN : Seni Tari

Haiiiihaaiii!!! Aku Cindy Elsy Nugraha dari kelas XII


IPS 4 aku ingin membagi cerita perjuanganku
untuk masuk ke perguruan tinggi. Saat semester 2
di kelas 12 hal yang sangat aku tunggu itu
pengumuman SNMPTN, aku ingin sekali bisa lolos
seleksi dari SNMPTN. Alhamdulillah saat itu aku
lolos dari seleksi SNMPTN dari sekolah. Rasanya
senang sekali dan bersyukur, namun ada
kebingungan dalam diri ketika memilih universitas
dan jurusan yang pas untuk aku, dimana keinginan
orang tua dan keinginanku berbeda. Mamihku
ingin sekali aku kuliah di UI tapi daddyku sih yaa
terserah aku mau masuk dimana dan jurusan apa
sesuai yang aku pengen.
Dan akhirnya aku memilih Universitas Indonesia jurusan Psikologi di pilihan pertama
dan Universitas Padjajaran jurusan Hubungan Masyarakat sebagai pilihan kedua.
Memang ku akui itu pilihan yang berat karna semua PTN yang ku pilih semuanya
Favorite tetapi yaa gimana lagi mamihku tetep nyuruh aku ambil PTN itu, katanya sih
yaa jangan putus asa dulu. Saat pengumuman SNMPTN tiba rasanya tegang sekalii,
tapi aku udh punya feeling kayaknya ga keterima soalnya semua PTN dan jurusan
yang aku ambil favorite semua dan ternyataaa benarrrr aku tidak diterima. Sedih
rasanyaaa kecewaaaa dengan hasil itu penyesalan dan rasa takut pun ada. Ketika
aku memberi tahu kabar kepada mamih ia pun sangat marah, kecewa,banyak cacian
yang diberikan kepada ku dan banyak juga keluarga yang kecewa kepadaku. Namun
aku berifkir lagi mungkin ini belum redzeki jangan putus asa pasti ada jalain lain,masih
ada SBMPTN dan Allah punya rencana yang lebih indah buat kita, aku harus buktikan
bahwa aku bisa masuk PTN kepada orang tuaku,keluarga dan orang2 yang sudah
mencaci aku.
Saat ku tidak diterima di SNMPTN aku mencoba mengikuti lagi SBMPTN dan
mengikuti ujian UTBK, saat UTBK aku sedang sakit mata dua2nya dan kurang enak
badan dimana aku bener bener sendiri keluarga aku gaada yang support karna udah
kecewa sama aku gak diterima di SNMPTN tetapi aku tetep fight aku ingin ngebuktiin
ke keluargaku. Waktu tes UTBK bertepatan dengan hari ulangtahunku dimana
keluargaku pun lupa hari ulangtahunku tidak ada yang ngucapin rasanya sedih sekalii
tapi untungnya aku masih punya banyak teman teman yang peduli dan membuatku
jadi semangat. Tes demi tes aku lewati dengan kondisi badan aku yang seperti itu
sampai ujian selesai. Seiring berjalannya waktu sambil aku menunggu pengumuman
SBMPTN, aku mengikuti tes kedinasan POLTEKIM.
Pada proses verifikasi Alhamdulillah aku lolos, saat itu mamih dan keluargaku senang
sekali sampai di saat tes aku ditemani dan diantar oleh mamih. Namun saat di tes
tersebut sayangnya aku tidak lolos karna tinggi badanku kurang 0,5 cm sedih sekali
rasanyaa nyesekkkk bangett dimana mamih aku dan keluargaku lagi lagi kecewa
kepadaku. Sedih rasanya terpuruk di dalam keluarga yang sama sekali tidak
mendukungku semuanya pada kecewa. Waktu demi waktu ku jalani di keadaan
tersebut, sampai saatnya waktu di pengumuman SBMPTN tiba dimana aku memilih
Universitas Tirtayasa jurusan hukum dipilihan pertama dan UPN Veteran Jakarta
jurusan hukum juga dipilihan ke-2.
Namun aku lagi lagi tidak diterima oleh kedua PTN tersebut rasanyaa sudah pupus
dan sudah berakhir harapanku, semua keluarga lagi lagi kecewa kepadaku semua
mengucilkanku dimana aku selalu diberikan kata2 yang membuatku semakin down
dan terpuruk sehari dua hari ku selalu nangis ada rasa kesal, kecewa, dan malu pada
diri sendiri. Lama kelamaan aku sadar tidak ada gunanya selalu menangis menyesali
yang sudah terjadi dan sadar mungkin ini memang belum rezeki, Allah punya rencana
lain yang lebih baik buat aku. Dimana saatnya sekarang aku harus berjuang sendirian
masih ada jalur mandiri dan membuktikan jepada orang tua dan keluargaku. Memang
rasanya sangat berat saat itu ketika mau mencoba ujian mandiri karna kan daftarnya
pun harus bayar dimana aku tidak punya uang, mau minta juga gaenak dan pasti ga
akan dikasih juga,soalnya ketika aku bilang ke ortu mau coba ujian mandiri mereka
malah mengecilkan ku dan sangat tidak mendukung kata katanya yang sangat
membuat sakit hati. Namun aku ingin tetep berjuang gimana caranya supaya bisa ikut
jalur mandiri tanpa bantuan dari orang tua, aku ingin sekali membuktikan kepada
orang tua dan keluargaku bahwa aku bisa masuk PTN dan membanggakan mereka.
Alhamdulillahnya aku memiliki bakat menari yaitu berdansa dan sudah menjadi
instruktur. Aku diam diam mengajar langkah dansa di sanggar sanggar, hasil dari aku
mengajar uangnya selalu aku kumpulin untuk bayar ujian mandiri. Setelah uangnya
kekumpul akupun diam diam mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian mandiri di
Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan pertama Pendidikan Seni Tari dan jurusan
kedua Bimbingan Konseling. Aku mendapatkan dua kali tes yaitu tes ujian tulis dan
tes ujian keterampilan untuk jurusan pendidikan seni tari. Saat ujian tulis aku
berangkat bareng teman teman, dengan uang ongkos dan jajan yang pas pasan karna
aku diem diem tidak bilang ke ortuku. Lalu dihari kedua untuk ujian tes keterampilan
aku sangat bingung sekali karna uang aku sudah habis tidak akan cukup buat ongkos
dan jajan.
Akhirnya mau gak mau aku bilang dan minta tolong ke om aku untuk mengantar dan
menemaniku saat ujian tes keterampilan. Ternyata saat aku bilang ke om aku semua
keluarga aku jadi tau kalau aku ikut ujan mandiri, semua lagi lagi marah kepadaku dan
lagi lagi ku direndahkan diberikan kata kata yang tidak enak yang membuat aku down.
Namun mau gimana lagi semua sudah terlanjur tidak mungkin aku berhentikan sampai
sini dimana besok sudah ujian tes keterampilan. Semua caci maki keluarga aku
tampung, aku hanya bisa diam,sabar,dan berdoa curhat kepada Allah swt. Aku hanya
ingin membuktikan kepada semuanya bahwa aku bisa. Alhamdulillah di hari aku ujian
tes keterampilan aku diantar dan ditemani oleh om dan omah aku. Ada rasa senang
dan bersyukur jugaa akhirnyaa dari keluarga aku ada yang mendukung walaupun
orang tua sendiri tidak. Saat itu aku sangat bersemangat karna harus memberikan
hasil yang maksimal dan harus membuktikan juga kepada keluargaku.
Setelah selesai aku ujian tes keterampilan dan pulang ke rumah Alhamdulillah omah
dan om aku memberikan penjelasan kepada orang tua aku apa yang sudah aku jalani.
Akhirnya keluarga dan ortuku sudah mulai mengerti walaupun tetep saja selalu
merendahkanku, yaa setidaknya tidak seperti awal awal. Waktu demi waktu
menunggu pengumuman penerimaan dari hasil ujian mandiri UNJ aku hanya selalu
berikhtiar dan tetap selalu bersikap baik kepada keluarga dan orang tuaku walaupun
mereka tidak berperilaku baik kepadaku.
Sampai saatnya tiba di waktu pengumuman UNJ dan Alhamdulillah hasilnya aku
LOLOS DITERIMA di Universitas Negeri Jakarta jurusan pendidikan seni tari. Saat itu
rasanyaa sangat senang sekali sangat terharuuu dan akhirnya aku bisa membuktikan
kepada keluarga dan ortuku. Namun tetap saja saat ku memberitahu bahwa aku lolos
diterima aortu ku dan keluarga ada yang bersikap tidak baik, rasanya memang berat
sakit hati dan sedih. Cumaa yaaa aku harus tetep berfikir positive mungkin mereka
masih belum bisa menerimanya, nanti dengan seiringnya waktu juga mereka akan
kembali baik kepadaku.
Dan hingga saat ini Alhamdulillah ortu dan keluargaku sudah mulai menerima dan
baik. Dan aku tersadar bahwa mungkin ini jalan yang terbaik dari Allah untukku,
mungkin kemarin kemarin usahaku belum maksimal. Memang benar apa yang kita
pilih dan kita inginkan belum tentu indah seIndah pilihan pilihan Allah Swt. Sekian
cerita kisah perjuanganku untuk masuk mendapatkan PTN ☺. Loveee Cindy….
NAMA : Haifa Maulidia
KELAS : XII MIPA 3
PERGURUAN TINGGI : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN : Ilmu Keperawatan

Assalamualaikum, nama aku Haifa Maulidia yang


sebelumnya dari kelas xii ipa 3 dengan walas Ibu Een
Aeniah. Disini aku mau cerita sedikit tentang
bagaimana aku bisa masuk PTN. Sekarang aku
adalah mahasiswa baru di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dari fakultas ilmu kesehatan jurusan atau prodi
ilmu keperawatan. Sebelum akhirnya aku masuk UIN
Jakarta aku melewati beberapa seleksi masuk PTN.
Jika ditotal aku sudah mencoba 6 kali seleksi masuk
PTN dan percobaan yang ke 6 lah yang akhirnya
membuahkan hasil yang aku harapkan.
Diseleksi pertama aku ikut SNMPTN ya pasti kalian
tahu ya itu seleksi apa, diseleksi itu aku daftar hanya
disatu universitas yaitu UIN Jakarta ini dengan jurusan Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan Masyarakat tapi diseleksi itu tidak membuahkan hasil yang menyenangkan
alias aku gagal.
Seleksi kedua yaitu SBMPTN dan disana aku mendaftar di dua universitas yaitu UIN
Jakarta dan UPN Veteran Jakarta dengan 2 jurusan yang tetap sama seperti di
SNMPTN, tapi tetap disana aku gagal lagi. Yang ketiga aku ikut seleksi undangan
Poltekkes Bandung dengan jurusan Keperawatan lagi. Oh ya sebelumnya aku mau
cerita kenapa aku hanya memilih dua jurusan yaitu Keperawatan dan kesehatan
masyarakat, itu karena mungkin dari aku sendiri suka sama hal-hal tentang dunia
rumah sakit seneng liat perawat yang kerja dirumah sakit atau liat para penyuluh
kesehatan lagi ngadain penyuluhan tentang kesehatan. Tapi dari dua jurusan itu aku
lebih menjurus ke keperawatan karena ada satu alasan yang benar-benar buat aku
itu alasan terbesar buat jadi seorang perawat yaitu karena ibuku. Mungkin ibuku
sekarang sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena sebuah penyakit keras aku
merasa saat itu aku benar-benar kurang maksimal merawat ibu mau itu dirumah sakit
atau dirumah yah pasti kalian paham rasanya seperti apa sebuah penyesalan itu
terjadi. Setelah ibuku meninggal aku sadar dan makin mantap aku ingin jadi seorang
perawat yang sangat profesional dalam pekerjaannya, dan itulah alasan kenapa aku
pilih hanya dua jurusan itu saja.
Lanjut lagi diseleksi undangan poltekkes itu masih tetap saja hasilnya aku gagal,
akhirnya aku coba ikut lagi yang seleksi ujian tulis dari poltekkes dengan mendaftar
jurusan yang sama dan ini pun percobaanku yang keempat dan masih tetap gagal.
Rasa sedih, kesal, semuanya campur aduk dan nangis itu pasti karena sudah yang
keempat tapi terus-menerus gagal. Aku banyak disemangatin sama teman-teman
sama keluarga untuk sabar dan mungkin memang belum rejekiku. Setelah gagal disitu
aku mencoba kembali untuk mengikti 2 Ujian Mandiri dan memilh jurusan yang masih
sama dan universitas yang sama.
Di ujian mandiri itu ada perbedaan ada yang hanya menggunakan nilai utbk yang
sebelumnya digunakan buat mendaftar SBMPTN ada yang dites langgung
dikampusnya. Aku ikuti semua dan PTN yang mengumumkan hasilnya duluan yaitu
UPN veteran Jakarta dan di sana pun aku masih tetap sama masih tetap gagal di
percobaan kelimaku. Rasa sedih, kesal, menyesal makin menjadi-jadi ke diri sendiri
sampai merasa kalau aku bener-bener ga ada harapan buat masuk PTN. Aku
banyakin doa, sholat selalu diawal waktu, ngaji pokoknya banyakin ibadah deh karena
pengumuman ujian mandiriku yang satu lagi ini adalah harapan aku yang terakhir buat
bisa masuk PTN. Hingga akhirnya hari pengumuman pun datang dan saat aku mau
cek aku benar-benar takut apa hasilnya tetap sama alias konsisten aku gagal atau
ada hasil yang berbeda.
Dan akhirnya aku menguatkan hati dan minta doa restu dari ayah saya akhirnya aku
cek pengumuman nya siang hari dan hasilnya ada tulisan SELAMAT disana dan ada
tulisan LOLOS. Seketika aku cuma bisa diam dan akhirnya nangis terharu akhirnya
aku lolos dipercobaan seleksi PTNku yang ke 6.Aku diam dan mereview saat-saat
dimana aku ikuti semua seleksi yang ada, saat dimana aku lihat tulisan kata "Maaf"
sebanyak 5 kali akhirnya aku bisa melihat kata "Selamat" itu sangat membuatku
seneng tanpa batas. Dari semua perjalanan dan usahaku mengikuti setiap seleksi
hingga percobaan yang ke 6 itu membuatku terpikir satu hal yaitu untuk selalu
bersabar atas apa yang sudah ditentukan oleh Allah SWT karena mungkin apa yang
kita minta kadang tidak bisa saat itu juga kita menerimanya karena Allah SWT ingin
melihat seberapa sabar hamba-Nya dalam menghadapi ujian dan seberapa besarnya
usaha kita untuk mendapatkan apa yang kita mau. Jadi mungkin ada beberapa pesan
yang mau aku sampein buat kalian adik-adik kelas yang setelah SMA mau
melanjutkan kuliah.
Carilah sejak dini bidang apa yang benar-benar kamu sukai, carilah jurusan yang
berkaitan dengan hal-hal yang kamu sukai dan fokuslah pada apa yang kamu tuju
karena jika tidak seperti itu apapun yang kita kerjakan dan jalankan nanti tidak bisa
maksimal dan tidak dapat menyenangkan hati dan hanya akan menjadi beban dihati,
pikiran dan jiwa yang akan berujung pada stress.
Berusahalah semaksimal mungkin dan perbanyaklah beribadah karena Allah SWT.
tidak akan memberikan apa yang hamba-Nya pinta kecuali kepada dia yang ingin
berusaha dan selalu mengingat-Nya. Dan yang selalu aku ingat dari ucapan ayahku
yaitu " masuk universitas itu susah saat masuknya, kalau udah keterima susah atau
mudahnya tergantung pada diri masing-masing yang menjalankannya" . Semangat
terus dan berusahalah karena seberapa besar usaha kita insyaallah hasil yang kita
dapat nanti tidak akan mengkhianati usaha kita. Cemungudddd.......
NAMA : Dyah Ayu Wulandari
KELAS : XII MIPA 6
PERGURUAN TINGGI : Institut Pertanian Bogor
JURUSAN : Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

“ Mimpi Seorang Anak SD ”

Sebelum kita mulai ceritanya,alangkah baiknya


kita saling mengenal dulu temen-teman,karena
ada pepatah yang mengatakan “tak kenal maka
tak sayang”😊okee perkenalan dulu yaa...

Perkenalkan nama aku Dyah Ayu Wulandari.aku


merupakan Mahasiswa baru di Institut Pertanian
Bogor angkatan 56, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Departemen Sumberdaya dan
Lingkungan.
Ohh iya yang seperti aku katakan,Aku masuk IPB
jalur UTM(Ujian Talenta Mandiri),Sebenernya aku tidak pernah membayangkan jika
aku akan diterima di PTN ini.Menjadi salah satu Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor
yang merupakan PTN terbaik ke-3 di Indonesia merupakan sebuah keberuntungan
bagiku.namun,perlu kalian tahu,bahwa aku pun sama sekali tidak ada bayangan atau
berharap akan di terima di PTN ini.karena apa? Karena aku sadar,aku bukan
seseorang yang rajin dan gemar belajar,dan bukan tergolong orang yang sangat pintar
di bidang akademik.
Tapi kalian jangan salah sangka masuk IPB ini merupakan salah satu Mimpi lamaku
sejak kelas 5 Sd.gini lohh ceritanya “....ketika saat itu ada seorang Ibu yang
menceritakan bahwa anaknya diterima di IPB dan setelah lulus anak tersebut menjadi
orang sukses,yang memiliki banyak uang.Ketika aku menyaksikan hal itu terlintaslah
dalam hatiku “Aku ingin seperti itu,aku ingin masuk IPB,aku ingin menjadi orang yang
memiliki banyak uang”.”(mungkin kalian akan berpikir Rejeki itu sudah ada yang
mengatur,tapi begitulah pikiranku saat itu).
Setelah selang beberapa tahun,akhinya aku sudah menempati kelas 10 dimana
masa-masa menegangkan dimulai,masa-masa yang harus menetukan pilihan yang
tepat.
Pada saat kelas 10 ini aku masih bermimpi untuk masuk IPB,akan tetapi setelah
selang beberapa bulan mimpiku ini sedikit demi sedikit mulai memudar.karena
apa?karena aku merasa aku sudah malas memikirkan hal ini,aku sudah malas belajar
giat seperti dahulu,dan juga aku ingin bersenang-senang seperti teman-teman yang
lain yang menikmati masa-masa sekolah.akibat hal itu banyak materi yang tidak aku
pahami/tertinggal sehingga nilaiku menurun secara drastis.karena sebab itu aku
langsung pesimis,dan berangggapan bahwa mimpi kecilku ini tidak akan
terjadi/terwujud.

• Kini aku memasuki kelas 11,


Pada tahun inilah aku benar-benar melupakan mimpi kecilku itu.aku masih
sama seperti saat kelas 10,yang memikirkan masa-masanya dan tidak
memikirkan masa depan.

• Setelah melewati masa 2 tahun itu dan akhirnya aku beranjak kelas 12.
pada tahun ini sebenernya aku belum begitu berubah,aku masih sama seperti
sebelumnya.akan tetapi,ketika disetiap 1 pertemuan oleh guru BK,hatiku mulai
tergoyahkan untuk menentukan masa depan.Guru BK ini bernama Abdur
rohman.,beliau lah yang selalu mengajak muridnya untuk “ayo kita berjuang
bersama” “ayo kita suksek bereng-bareng”.dan dari beliau lah aku
mendapatkan pencerahan untuk menentukan masa depan.
Dan entah mengapa?ketika saat itu aku melihat dan membaca kalimat inspiratif
dari Andrea Hirata yaitu “Bermimpilah dalam hidup,Jangan hidup dalam
mimpi”.dan dari kalimat itu serta guru BK lah aku mulai berubah
sepenuhnya,Aku kembali terhadap mimpi lamaku yang menginginkan masuk
IPB.dari sinilah aku mulai berjuang kembali,dan mulai mempelajari materi-
materi yang tertinggal untuk mempersiapkan SBMPTN karena aku sudah yakin
jalur SNMPTN sudah tidak bisa diharapkan.

• Waktu cepat berlalu hingga akhirnya tiba ujian SBMPTN.


Ujian kali ini berbeda dengan tahun lalu,tahun ini soal-soal lebih susah atau
bisa dikatakan HOTS.Awalnya aku yakin dengan ujian ini,karena aku rasa ini
tidak sesusah yang aku bayangkan,tapi apa yang terjadi?aku gagal untuk
mendapatkan jalur SBMPTN ke IPB.dan ketika itu aku tidak bisa berkata apa-
apa,aku hanya menangis dan menangis,hingga berburuk sangka terhadap
Allah.ketika kesedihan itu mulai mereda,aku langsung sadar bahwa Allah tidak
salah,inilah salahku yang tidak menghargai waktu,dan usahaku tidak disiapkan
dengan matang-matang.
Karena aku ngebet/ingin sekali masuk IPB yang merupakan mimpiku,tetap saja
aku tidak berpaling ke PTN lain meskipun sudah ditolak.dan memang...IPB juga
masih memberi kesempatan untuk ujian kembali,yang bernama Ujian Talenta
Mandiri atau yang biasa disebut UTM.kebetulan ujian ini waktunya tidak begitu
jauh dari pengumuman SBMPTN,sehingga waktu yang harus dipersiapkan
tidak lama.karena aku mendaftar UTM saat 1 hari penutupan,waktu belajarku
hanya 3 hari.yaa..sangat sebentar bukan?tetapi waktu 3 hari itu aku
pergunakan dengan baik,untungnya aku masih mengingat dengan jelas materi-
materi yang aku pelajari ketika mengikuti ujian SBMPTN,sehingga aku hanya
mengulang kembali materi-materi itu.ohh iya..selama 3 hari itu aku hanya tidur
selama 2 jam lohh setiap harinya sisanya aku pergunakan untuk belajar.
Ketika ujian sudah aku lewati....entah mengapa 2 hari setelahnya aku bermimpi
sedang bermain,tetapi anehnya permainan ini dilakukan seperti ujian dan
ketika pengumuman aku dinyatakan lolos.hal ini aku ceritakan kepada temanku
dan dia berkata “mungkin ini pertanda Allah bahwa kamu akan lolos UTM ini”.
5 hari kemudian setelah ujian....hari ini
merupakan hari yang sangat
menegangkan,hari yang membuatku takut
untuk menghadapi kenyataan.karena hari
ini,hari pengumuman Ujian Talenta Mandiri
IPB.ketika waktu sudah menempati pukul
18.00,kedua orang tuaku dan satu kakaku ikut
menyaksikan pengumuman ini,ketika detik-
detik pembukaan dan apa yang terjadi?!aku
Lolos....................
kini salah satu mimpi kecilku terwujud teman-
temannn😊

Jadi kesimpulan dari cerita ini:teman teman


harus pergunakan waktu sebaik-
baiknya,bermimpilah setinggi
mungkin,berusaha,kerja keras,serta berdo’a
lah kepada Allah karena yang menentukan
hanyalah Allah semata.
dan juga contoh yang tidak baik dari ceritaku ini
jangan di contoh yaa teman-teman.
NAMA : Lusiani
KELAS : XII MIPA 5
PERGURUAN TINGGI : Politeknik AKA Bogor
JURUSAN : Penjaminan Mutu Industri Pangan

Assalamualaikum, nama aku Lusiyani. Aku dari


kelas 12 Mipa 5 angkatan 11. Sekarang Aku
berkuliah di Politeknik AKA Bogor, awal aku
memilih Politeknik AKA Bogor itu sejak Aku
masih duduk dibangku kelas 10, ketika itu Pa
Rohman menjelaskan tentang PTN, setelah
pelajaran BK Aku merasa penasaran dengan
perguruan Tinggi yang ada di Bogor. Kenapa
hanya di Bogor? Karena Aku tidak diizinkan
untuk keluar dari daerah Bogor, itu menjadi salah
satu hambatanku. Aku search di google dengan
judul "Perguruan Tinggi Di Bogor" dari hasil itu
muncul lah berbagai Perguruan Tinggi seperti,
IPB, UNPAK, UIKA, dan AKA. Kebetulan Aku
memang menyukai pelajaran Kimia, ntah kenapa
aku bisa menyukai pelajaran itu yang ketika
siswa lain tidak menyukai pelajaran Kimia. Aku
merasa diriku ini tidak mampu untuk berjuang masuk ke IPB, disitu lah Aku mulai
penasaran dengan AKA, yaa dulu namanya AKA, sekarang berubah menjadi
politeknik AKA Bogor, awalnya aku mencari tahu kepanjangan AKA, ternyata AKA itu
Akademik Kimia Analis. Aku merasa ingin berkuliah dikampus itu, ketika aku memberi
tahu kepada Ayahku bahwa Aku ingin melanjutkan sekolahku ke AKA, tetapi Ayahku
ragu, apakah aku bisa dibidang kimia? Jujur aku sakit hati, ya tetapi tidak apa. Setelah
beberapa minggu, aku UTS dan hasilnya nilai tertinggiku itu kimia. Akhirnya Ayahku
mengizinkanku untuk berkuliah di AKA.
Berlanjut ke kelas 11, Aku makin menyukai kimia, ya walaupun aku ga pinter pinter
amat gitu di kimia. Tapi kan syarat untuk kita bisa mengerti pelajaran tersebut adalah
menyukai pelajarannya. Aku berusaha untuk tidak bercanda ketika pelajaran kimia,
agar aku memang benar benar mengerti. Lalu ketika aku bertemu dengan Bu Dina,
beliau menanyakan aku menyukai pelajaran apa, dan aku menjawab kimia, dan beliau
berkata "kamu pasti mau masuk AKA kan?" aku hanya tersenyum dan menjawab
"Iya". Ketika aku kelas 12, ketika aku bilang kepada temanku bahwa aku ingin
melanjutkan kuliah di AKA, ada salah satu temanku yang bilang jika masuk AKA itu
sangat sulit, jadi itu akan menjadi beban untukku. Tetapi dengan dia bilang seperti itu,
aku malah makin berusaha untuk serius ketika pelajaran kimia. Aku juga berpikir ingin
masuk IPB, karena Orangtua ku menginginkan aku berkuliah di IPB. Aku memilih
jurusan kimia ipb dan biokimia ipb, tu impian baru aku, tetapi dengan sejalannya
waktu, aku mengetahui bahwa Politeknik AKA Bogor membuka pendaftaran jalur
undangan, aku kira sekolah kita termasuk yang mendapat undangan itu ternyata tidak.
Karena kata Pa Rohman belum ada alumni SMANIDA yang masuk ke Politeknik AKA
Bogor, aku ragu jika ingin mengikuti jalur raport, karena snmptn pun aku tidak lolos.
Aku hanya mengandalkan jalur ujian mandirinya saja. Tetapi disamping itu aku juga
mengikuti UTBK, aku melaksanakan UTBK yang pertama di Bekasi, Aku diantarkan
oleh kedua orang tua ku. Sesampainya di lokasi, aku merasa gugup dan tidak percaya
diri bahwa aku bisa, karena melihat disekelilingku banyak orang yang terlihat lebih
pintar dari aku, aku pesimis. Tetapi ayahku bilang wajar saja kita punya rasa seperti
itu, tetapi itu jangan menjadi penurun kepercayaan diri kita, seharusnya itu menjadi
motivasi agar kita juga bisa seperti mereka yang pintar. Dan percaya diri saja karena
kita kan sudah berusaha dan berdoa, sisanya kita serahkan kepada Allah SWT.
Aku menyesal karena aku terlalu malas untuk belajar hanya karena alasan aku sudah
cape belajar untuk UN, menurutku soal UTBK lumayan gampang,karena itu hari
pertama diselenggarakannya UTBK, mungkin jika aku belajar lebih giat pasti nilaiku
lebih tinggi dari hasil ini. Setelah itu aku ujian mandiri di AKA, sebelumnya aku sudah
tanya-tanya ke mahasiswa AKA lewat instagram, dan dia mengirimkan soal ujian
tahun kemarin. Jujur aku belajar hanya sedikit,tapi benar-benar dari jauh-jauh hari.
Ketika itu Ujian Mandirinya berlangsung dibulan suci Ramadhan, sesudah subuh aku
tidak tidur lagi, aku berangkat dari rumah jam 06:30 WIB diantar oleh Kakak, lokasi
AKA cukup jauh. Di AKA aku merasa seperti anak hilang, ya memang karena aku
sendirian saja. Kakakku sudah pulang, ujian dilaksanakan setengah jam lagi. Aku
merasa pesimis (lagi), tetapi aku ingat perkataan ayahku ketika di Bekasi waktu itu,
aku berusaha untuk percaya diri. Ketika ujian berlangsung aku diberikan kelancaran,
menurutku ujian mandiri ini lebih mudah daripada UTBK.
Setelah 3 hari selepas ujian, pengumuman diterima atau tidaknya sudah muncul, aku
awalnya tidak ingat bahwa hari itu adalah hari pengumuman, dan ketika aku buka
instagram, pengumuman dari instagram AKA itu paling atas, aku langsung mencari
namaku, dan ternyata ada nama aku di jurusan penjaminan mutu industri pangan, aku
bersyukur karena impian ku dari kelas 10 bisa tercapai. Salahnya aku adalah sesudah
aku diterima di AKA aku merasa puas, dan sebenarnya aku masih ada UTBK sekali
lagi di SMKN 3 Bogor, aku menyepelekan itu, sebelum ujian berlangsung ketika
malamnya aku tidak belajar,aku merasa sudah punya kampus yang menerimaku jadi
untuk apa aku berjuang lagi. Keesokan harinya aku tidak bisa mengerjakan ujian itu,
yang ada hanya mengantuk, karena waktu itu bulan suci Ramadhan, mungkin
awalnya aku tidak menyesal tetapi seeringnya waktu berjalan aku menyesal, dan
akhirnya ketika aku mengikuti SBMPTN ditolak oleh IPB. Dan sekarang aku yang
begitu penasaran rasanya memegang alat-alat laboratorium kini aku sudah
merasakannya, dan setiap hari aku kuliah lebih banyak di laboratorium, dan aku baru
lihat sebegitu banyaknya alat-alat lab itu.
NAMA : Yeni Trivita Ariyanti
KELAS : XII MIPA 2
PERGURUAN TINGGI : Institut Pertanian Bogor (Vokasi)
JURUSAN : Teknologi Manajemen Ternak

“We can do it! “


Assalamualaikumwarahmatullahi
wabarakatuh,
Hai nama saya Yeni Trivita Ariyanti dari prodi
Teknologi dan Manajemen ternak di sekolah
vokasi IPB. Awalnya bener-bener ngga ngira
bakal masuk kesini karena waktu awal-awal
SMA pengen nya masuk jurusan psikologi di
Universitas Diponegoro, beda banget kan
sama plan awal. Nah, pas kelas 12 mulai tuh
pada nyari-nyari dan bingung tentang jurusan
dan Universitas tapi saya tetep pengen di
Undip dengan jurusan psikologi. Dan sewaktu
ada kelompok konseling aku harus mikirin lagi jurusan dan univ lain karena kan pilihan
nya kalau ngga salah waktu itu 3 jadi aku milih jurusan radiologi dan gizi ( lupa
universitas nya) dan waktu selesai konseling itu bener bener bikin mental breakdown
karena temen temen kurang setuju kalau aku di ketiga prodi itu. Alasannya "karena
bukan passion" dan temen temen nyaranin untuk ke arsitektur karena aku ada passion
di bidang seni seni gitu lah jadi sedikit nyambung.
Waktu itu sempet bingung nerusin plan awal atau ikutin kata temen-temen. Akhirnya
saat snmptn aku ambil arsitektur di universitas sebelas maret dan di universitas negeri
Semarang. Karena snmptn kecil kemungkinan nya jadi ngga terlalu berharap dan pas
hasilnya keluar kata kata yang muncul adalah "mohon maaf". Yaudah mau gimana
lagi gaboleh patah semangat kan masih ada sbmptn dan ujian mandiri.
Setelah Snmptn selesai, aku ngobrol-ngobrol sama keluarga banyak kritik dan saran
yang aku terima saat itu. Beragam kalimat yang aku dapetin ada yang membangun
ada juga yang ngejatuhin. Disitu keluarga juga ada yang nyaranin daftar ke ipb dan
keperawatan. Nah, pas sbmptn aku ambil IPB jurusan Nutrisi pakan dan Perikanan
tangkap dan untuk keperawatannya aku daftar ke poltekkes bandung. sebenarnya
ngga pengen sama sekali ke IPB tapi karena suruhan orang tua dan dilihat dari snmptn
sma 1 dramaga lumayan yang keterima di ipb jadi yaudah akhirnya daftar ke IPB. Pas
tes itu soal nya ya kaya Sbmptn hehe (nanti kalian tau sendiri) dan waktu ujian yang
lumayan lama bikin mata lelah badan pegel duduk terus. Saat itu udah makin bingung
mau kemana kalau sbm ga ketrima.
Waktu pengumuman hasil sbmptn itu sengaja buka bareng bareng sama temen biar
ga terlalu patah hati, pertama buka punya temen dulu dan dia alhamdulillah ketrima di
Itera. Saat itu antara seneng banget dan masih khawatir sama hasil sendiri. Dan
hasilnya ngga diterima begitu juga sama poltekkes. Disitu drop lagi karena lagi lagi
ngecewain keluarga. Tapi waktu itu nenek sempet bilang "gausah sedih gapapa kamu
ngga ngecewain siapapun, kalau kamu diterima belum tentu kamu bahagia. Tetep
semangat terus." Yaudah waktu itu lagi lagi mencoba nerima keadaan. Dan ga lama
keluarga aku kembali nyaranin aku untuk ikut ujian mandiri di ipb sarjana jurusan yang
sama dengan sbmptn dan vokasi nya jurusan Ekowisata, Teknologi dan manajemen
ternak, dan manajemen agribisnis. yaudah saat itu pasrah dan akhirnya daftar.
Setelah tes kedua nya selesai aku lebih yakin ke vokasi daripada sarjana karena soal
sarjana ga beda jauh sama sbmptn jadi tau lah ya gimana nya. Setelah tes itu aku
minta doa ke semua orang temen temen, sahabat, keluarga. Ibadah dan Doa ga putus
putus. Sampai hari H pengumuman yang pertama dilihat adalah sarjana dan hasilnya
ngga ketrima. Untuk yang vokasi sengaja ngga diliat dulu sampai ada temen aku yang
ngebocorin kalau aku ketrima di vokasi karena dia punya nomor pendaftaran aku. Aku
masih ngga percaya sampai liat hasil nya sendiri dan alhamdulillah bener ketrima di
prodi Teknologi dan manajemen ternak. Saat itu langsung bersyukur dan bahagia
banget dan langsung ngabarin keluarga. Bener bener banyak pelajaran yang bisa
diambil dari semua kegagalan. Dan kelas 12 ini bisa dibilang kaya rollercoaster ada
saat saat naik dan turun nya.
Aku harap kalian adik-adik kelas bisa lebih hebat dari aku, dan bisa dipersiapkan lebih
matang. Bisa lebih berlapang dada menghadapi kegagalan apapun yang akan datang
nantinya. Dan kalian harus pinter mencari jurusan dan Universitas jangan lupa untuk
realistis, sadar dengan kemampuan dan passion kalian. Tapi bukan berarti kalau
kalian gagal kalian ngga mampu. Kalian harus lebih meningkatkan semangat belajar
kalian. Bukan nya malah down. banyakin konseling juga sama keluarga ataupun guru
bk disekolah itu sangat membantu banget.
Dan yang paling penting jangan pernah ngegampangin apapun. Kedepan nya kalau
kalian masuk PTN kalian juga jangan lupain perjuangan kalian sampai bisa masuk
PTN kalian juga jangan lupa untuk berterima kasih sama siapapun yang udah
ngebantu kalian dari Tuhan, orang tua, keluarga, sampai guru bk sekalipun. Dan harus
banyak bersyukur. Dan untuk yang masuk PTS jangan rendah diri kalian sama sama
menemba ilmu gaada yang perlu di rendahin kalian sama sama hebat. "Emas
dimanapun akan tetap menjadi emas yang berharga" Dimanapun kalian kuliah kalau
kalian hebat tetep akan hebat ngga peduli PTN atau PTS. Dan yang kerja kalian juga
perlu berjuang untuk sampai ke titik ini kok jangan rendah diri juga. Gaada yang salah
dari apa yang akan kalian ambil kedepannya selama itu positif. Semangat ya adik adik
kalian itu berharga untuk keluarga dan negara ini jadi jangan putus di tengah jalan
kalian harus bisa banggain SMAN 1 Dramaga. Terima kasih. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Salam cinta dari ujung kandang =D.
NAMA : Humaidi Raul Akmal
KELAS : XII IPS 2
PERGURUAN TINGGI : Universitas Indonesia
JURUSAN : Arkeologi Indonesia

Hallo guys, kenalin gua Humaidi Raul Akmal.


Gua yg udah berhasil ngejebol pintu masuk
Universitas Indonesia. Tapi gua disini gabakal
menceritakan pengalaman gua di Universitas
Indonesia. Disini, gua bakal menceritakan
perjuangan gua untuk masuk Universitas
Indonesia.
Cerita ini bermula dari gua umur lima tahun. Gua
inget banget, dulu sering nontonin film tema-
tema dinosaurus, kaya Jurassic Park.
Dari situ gua uda mulai dapet feeling buat
mendalami bidang dinosaurus. Mulailah dengan
mengoleksi buku tentang dinaousurs dan
binatang-binatang dinosaurus. Itu tu langkah awal dari cita-cita gua. Berlanjut ke smp,
dari situ gua udah mulai tuh mendalami lagi soal dinosaurus dan di smp itu pula gua
nemuin nick name gua, yaitu raulosaurus karena cita-cita gua pengen nemuin fosil
dinosaurus yg belum teridentifikasi dan pengen gua namain dengan nickname gua itu.
Dari situ gua udah mulai nyari universitas yang mengarah ke dinosaurus, abis itu gua
nemu salah satu jurusan yang gua rasa cocok banget sama gua, yaitu arkeologi.
Jurusan arkeologi ini ternyata cuma ada di enam universitas di indonesia, yaitu :
Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jambi, Univeristas
Hassanudin, Universitas Haluoleo, dan di Universitas Udayana.
Gua mulai punya keinginan untuk masuk arkeologi UI.
Sampe di sma ternyata banyak banget hal-hal yang bikin gua goyah buat lanjut milih
jurusan arkeologi, karena mulai di sma ini gua uda mulai kenal dengan dunia fotografi
dan turnamen game online. Di kelas sebelas kemarin, gua sering banget ikut loba
fotografi, cuma ternyata ada salah satu rintangan yang bikin gua susah untuk ikut
lomba, yaitu perizinan dari wali kelas. Diisitu gua bener-bener bingung harus gimana
lagi. Wali kelas gua udah nyuruh gua untuk fokus belajar dan ngejar univ, sampai
akhirnya gua pasrah dengan keadaan itu.
Berlanjut ke kelas duabelas, mulai nih rintangan-rintangan yang lebih besar datangg.
Mulai dari simulasi lah, to lah, atau yang lain.
Awalnya gua sempet mau ikut bimbel bareng temen, cuma entah karena gua mager,
atau gimana , akhirnya gua gaikut bimbel di kelas duabelas itu.
Lu kao mau tau kisah kelas duabelas gua, bener-bener apa ya? Ga ada yang patut
dijadikan contoh sebenernya. Mulai dari gua cabut kekantin, gua bolos plelajaran,
same gua bucinan terus.
Di kelas duabelas ini juga gua bener-bener ga ada fokus buat belajar dan ngejar univ
deh pokonya. Gua malah lebih sering ikutan game online daripada belajar.
Nah, setelah itu sekitar bulan Januari mulai dibukalah seleksi snmptn. Disitu guru bk
gua udah bilang kegua "udah, masukin aja UI. Siapa tau keterima." Dan dengan
pedenya gua milih UI di pilihan pertama dan tanpa mempertimbangkan nilai rapot gua.
Guys, gua bener-bener incer banget arkeologi. Ampe pilihan kedua gua juga
Universitas Jambi.
Alesan gua milih jurusan initu karena gua udah ngerasa klop banget sama jurusan ini
dan jurusan ini juga peminatnya belum terlalu banyak.
Di negara kita ini, sebenernya masih butuh banget tenaga arkeolog.
Karena di Indonesia masih banyak fosil-fosil yang belum ditemukan dan untungnya
orang tua gua setuju sama pilihan gua, bahkan orang tua gua ngebolehin gua untu
ngerantau.
Pada hari pengumuman, disitu gua udah bener-bener pede banget karena gua
mikirnya presentasi gua masuk UI tuh lumayan tinggi.
Setelah berekspektasi tinggi, ternyata gua dapet kata 'mohin maaf, ....' dari snmptn.
Disitu gua bener-bener down banget, gua nyaris nangis man.
Datanglah temen-temen gua dan mereka yang nyemangatin gua.
Ga lama dari itu, akhirnya gua memutuskan untuk moveon dari pengumuman snmptn
itu.
Selesai snmptn, gua mulai fokus untuk belajar un dan ujian sekolah. Gua juga galupa
untuk ikutan sbmptn. Hari demi hari berlalu, ujian demi ujian udah gua lewatin. Tibalah
satu minggu sebelum gua utbk. Setelah gua ngerasa gua uda siap utbk, ternyata gua
dapet moment yang bikin gua down banget. Disitu gua ada masalah sama cewe gua,
yang dimana masalah itu berujung pada gua yang harus mutusin dia. Gua bener-
bener ngerasa down banget, gua patah semangat, gua bener-bener gabisa fokus. Tp
satu kalimat yg gua inget dari wali kelas gua 'mai, jgn sampe gara-gara masalah ini
kamu gaikut utbk.'
Gua disitu udah mikir 'yaudalah, gua bakal pake teknik yang diajarin waktu gua smp,
yaitu datang, kerjakan, dan lupakan.'
Gua beer-bener pasrah, ga ada persiapan sama sekali untuk tgl 13 nanti.
Disaar orang lain tegang dan milih belajar untuk utbk nanti, gua dengan segenap
kesantuyan, gua lebih milih untuk nongkrong sama temen, begadang ngegalauin dia,
dan main game sampe jam tiga pagi. Gua uda menyerahkan diri banget sama Allah,
kalo gua udah gatau apa yang harus gua lakuin. Karena kalo belajar gua ga akan
fokus dan akhirnya tibalah tgl 13 April. Tanggal perjuangan gua.
Gua berangkat ke lokasi tujuan gua, bareng sama temen yang satu lokasi. Ternyata
kita sampe terlalu cepet, jadi gua memutuskan untuk nyari warkop dulu sama temen
gua untuk nongkrong. Entah gua yang terlalu santuy atau gimana, gua udah bener-
bener ga ada yang ngebahas soal yang bakal muncul di utbk nanti.
Selesai ngopi dan sebelum gua balik ke tempat utbk, gua solat dulu bareng temen
gua. Disitu permintaan gua ke Tuhan cuma satu 'yaAllah, yaAllah, yaAllah, hamba
cuma minta satu dari engkau, apapun yang terjadi dan apapun hasilnya, hamba
memasrahkan diri kepada engkau yaAllah. Engkau lebih mengetahui mana yang
terbaik untuk hambamu ini yaAllah. Aamiin yaa robbal aalamin.'
Beres gua solat, gua langsung menuju ke lokasi utbk gua lagi. Ujianpun dimulai dan
gua ngisi soal tersebut sebisanya. Selesai ujian, gua dan temen-temen memutuskan
untuk makan sebelum pulang ke bogor. Sesampainya di bogor, gua dijemput sama
keluarga gua untuk ikut acara keluarga di daerah Ciapus. Guapun akhirnya otw
kesana dan nginep satu malem di satu villa daerah Ciapus. Sesampainya gua disana,
gua ditanya sm sodara-sodara gua tentang utbk tadi. Guapun cuma bisa jawab
sekenanya aja, karena gua gayakin nilai gua bakal tinggi terlebih apa yangg baru gua
alamin kemarin-kemarin. Akhirnya gua memutuskan untuk ga ambil pusing, terkait
utbk gua hari ini. Hari demi hari gua lewatin dengan kumpul sama temen-temen dan
main game tanpa ada pikiran sama sekali tentang utbk kemarin. Bahkan gua sampe
telat daftar utbk gelombang dua. Hari-hari terlewati, tiba saat pengumuman utbk gua.
Disitu gua bener-bener ganyangka dengan hasil utbk gua, gua inget banget waktu itu
gua ngerjain utbk bener-bener asal-asalan. Terlebih di nilai geografi, gua sm sekali
gapernah ngedalmein geografi, tapi nilai tinggi. Disitu gua ngasitau ke guru soal hasil
utbk dan itung bareng nilai rata-rata utbk gua. Ga disangka-sangka, ternyata rata-rata
niai gua masuk kuartil tiga. Guapun ngerasa seneng campur heran, kenapa gua dapet
nilai setinggi ini. Gua disini uda bener-bener percaya diri, kalo gua bisa nembusin UI.
Sampai pada saat pendaftaran sbm dibuka, gua beraniin diri untuk masukin UI
dipilihan yang ada. Beberapa minggu sebelum pengumuman, ibu nyuruh buat daftar
simak. Katanya untuk jaga-jaga aja. Guapun ikut pendaftaran simak dan ngisi jurusan
arkeologi di UI. Gila ya, secinta itu gua sama arkeologi dan ampe bener-bener dikejar.
Hari berganti hari, tibalah disaat hari gua ulangtahun. Dihari ulangthan gua ini, gua
cuma berharap dapet berita baik di tanggal sembilan besok. Sampai di tanggal
sembilan, gua bener-bener exited banget dihari itu untuk buka pengumuman. Posisi
gua hari itu lagi ikut ibu ke Jakarta. Gua jadi fotografer diacara kantor ibu gua. Ya
lumayan, itung-itung buat nambah uang jajan hehe. Sampai di jam tiga, jam dimana
pengumuman sbmptn keluar. Gua yang tadinya exited tiba-tiba ngerasa khawatir dan
takut gua ga diterima. Gua bahkan gaberani untuk buka website dan login supaya gua
gatau hasilnya. Selang beberapa menit, gua akhirnya memberanikan diri untuk buka
hasil pngumuman sbmptn. Akhirnya gua buka website dan login dan ternyata gua dpt
kado terindah dihari ulangtahun gua yaitu keterima di UI jurusan arkeologi. Saking
senengnya gua sempet teriak waktu orang-orang lagi rapat dan ibu gua langsung
nyamperin dan nanyain hasilnya. Disini, gua berdua bener-bener seneng bukan main
dengan hasil yang gua dapet. Gua inget banget, dulu temen-temen gua bahkan
mantan gua yang blg untuk lebih realistis aja. Tp disini gua bisa ngebuktiin kalo gua
bisa ngedapetin apa yang gua mau.
Dari cerita gua, sebenernya ga ada yang harus kalian contoh, karena semuanya ga
baik. Tapi balik lagi, sama ketentuan-Nya. Mungkin ini jalan yang menurut-Nya terbaik
buat gua.
Buat lu lu pada yang lagi ngejar PTN, perjuangin baik-baik ya. Belajar yang bener,
jangan kaya gua.
Satu lagi, Allah bersama hamba-hambanya yang santuy hahahahahaha.
NAMA : Delvia Okvianti
KELAS : XII IPS 4
PERGURUAN TINGGI : Universitas Singaperbangsa Karawang
JURUSAN : Ilmu Pemerintahan

Assalamualaikum Wr.Wb. Annyeong.


Perkenalkan nama saya Delvia Okvianti,
waktu sekolah saya kelas 12 IPS 4.
Perwalian Pak Komar, guru PAI, tau kan
pastinya. Disini saya akan membagikan
cerita saya dari kebingungan memilih jurusan
dan universitas, sampai pada akhirnya
alhamdulillah diterima. Sebelumnya saya
mau mengucapkan terima kasih untuk orang-
orang yang selama ini mendukung saya. Pak
rohman, makasih ya sudah banyak
membantu mengatasi kebimbangan saya
hehe. Oke kita mulai ceritanya, cekidot.
Pertama, jujur saya bingung sama cita-cita dan mimpi sendiri. Kelas 10 pengen jadi
psikolog, terus tiba-tiba temen juga pengen jadi psikolog. Saya mikir, ah masa cita-
cita kita harus sama. Akhirnya berubah, saya udah ga mau lagi jadi psikolog. Ga tau
mau jadi apa pada saat itu. Yang saya mau pokonya nanti saya pengen jadi orang
yang sukses!! Tapi ya saya mau sukses di bidang apa coba, kalo di tanya cita-cita aja
saya bingung mau jawab apa. Dari situ banyak muncul pertanyaan di kepala saya.
Saya tuh mau jadi apa sih nanti setelah lulus? Setiap malem saya mikirin pertanyaan
yang belum ada jawabannya.
Sampai pada akhirnya, saya nanya ke teman-teman cocoknya jadi apa. Menurut
pandangan temen-temen, saya cocoknya jadi penulis. Waktu saya tanya alasannya
apa, katanya saya itu hobi banget baca buku dan sering bikin puisi. Apa iya saya
cocok jadi penulis? Baca dan nulis puisi kan cuma iseng aja. Walaupun ya sempet
ada pemikiran pengen nulis buku, pengen nerbitin buku, pengen liat buku karya saya
ada di toko buku. Oke akhirnya saya simpan jawaban dari teman-teman.
Saya ingat waktu itu, sore lagi nonton berita bareng ayah. Beritanya tentang seorang
nenek yang di penjara karna ngambil kayu atau singkong gitu saya lupa di kebun
anaknya. Miris ya memang, padahal kan itu kebun milik anaknya tapi malah di
penjarakan. Lalu saya nanya ke ayah,
“Kok di penjara sih yah? Kan itu punya anaknya”
“Walaupun kebun itu punya anaknya, kalau ngambil tanpa izin juga kan salah”
“Iya sih, tapi kan bisa di selesaikan secara musyawarah. Kenapa harus di selesaikan
di pengadilan gitu, kasian itu neneknya”
“Ya ayah mana tau, kan ayah ga ada di tempat itu waktu kejadian. Jadi ayah ga tau
kronoloogisnya kaya gimana”
Habis nonton berita itu saya masuk kamar, masih mikir tentang nasib nenek yang ada
di berita tadi. Saya ngerasa heran gitu, nenek itu di penjara karna ngambil kayu atau
singkong di kebun anaknya. Itu kebun punya anaknya loh, bukan punya orang lain.
Hukuman penjaranya juga ga ringan, 4 tahun kalo ga salah. Menurut saya itu
hukuman berat banget buat nenek yang ngambil barang di kebun anaknya. Hukuman
itu ga sebanding dengan hukuman yang ngambil uang negara. Coba deh liat, yang
ngambil uang negara terus di penjara aja masih bisa jalan-jalan ke luar negeri di masa
hukumannya. Itu membuktikan bahwa hukum di negara kita tajam ke bawah dan
tumpul ke atas. Orang yang punya uang lebih punya kuasa di banding orang yang
tidak punya uang. Itu yang ada di pikiran saya waktu itu.
Saya punya keinginan mengubah tatanan hukum gitu, bukan mengubah sih kayanya,
memperbaiki. Saya pengen hukum di negara kita itu sama rata. Ga peduli dia siapa,
punya jabatan apa, kalo dia salah ya harus diberi hukuman yang sesuai sama apa
yang ada di peraturan perundang-undangan. Cita-cita saya berubah lagi. Tadinya
mau jadi penulis, lalu berubah pengen jadi jaksa atau pengacara. Malah tadinya
pengen jadi hakim, cuma saya takut. Takut kalo nantinya saya ga bisa berlaku adil.
Semuanya juga punya resiko kalo memutuskan buat kerja di bidang hukum itu. Salah
langkah aja, udah deh dapet dosa. Itu yang ada di pikiran saya haha. Tapi saya ga
terlalu mikirin itu, yang saya pikirin gimana caranya biar saya di kasih restu sama
orang tua buat terjun ke dunia hukum menghukum itu.
Dari dulu saya termasuk orang yang agak tertutup sama orang tua. Bahkan tentang
mimpi dan cita-cita pun saya ga pernah ngomong sama mereka. Apa ya, ga berani
bilang, takut. Ayah saya tipikal orang yang santai, santai banget sampe saya jarang
liat dia marah. Sedangkan mama, dia tipikal orang yang serius pake banget, susah
buat diajak bercanda. Dia juga perfectionist, segala sesuatu di mata dia harus
sempurna. Ga terlalu parah emang, tapi ya gitu. Kalau dia bilang A, kita sebagai anak
harus nurut sama apa yang dia pinta. Itu yang jadi alasan kenapa saya ga pernah mau
cerita tentang mimpi dan cita-cita saya sama mama. Waswas, takut, khawatir kalo
semua itu bertentangan sama apa yang ada di pikiran dia.
Saya mulai kasih kode gitu ke orang tua, sering nonton berita, sampe ikutin sidang
kasus kopi sianida. Tau kan? Jessica dan Mirna, kasus mereka heboh banget pada
jamannya. Bikin orang nebak siapa pelakunya. Saya ikutin kasus itu dari awal sampe
akhir, sampai ayah saya nanya kenapa antusias banget ikutin kasusnya. Saya jawab
aja karna seru, pengen kerja disana. Ayah saya bingung, maksudnya kerja dimana.
Saya bilang mau kerja di pengadilan, gatau jadi apa tapi saya sebutin hakim, jaksa,
dan pengacara. Saya pengen jadi salah satu dari mereka, pengen jadi salah satu
orang hebat yang terlibat disana. Disitu saya baru bilang sama ayah tentang cita-cita
saya, belum sampai ke telinga mama. Karna harus menyiapkan mental lebih, harus
lebih mantap buat bilang sama mama. Waktu itu ayah saya ga menjawab apa-apa,
cuma diem. Saya mulai ragu dikasih restu atau engga. Karna kalau diliat dari respon
yang seperti itu, pesimis untuk dapet kata iya.
Kelas 12 semester ganjil, itu waktu dimana semua drama kebimbangan dimulai. Saya
mulai bilang pelan-pelan sama orang tua kalau saya mau masuk jurusan ilmu hukum.
Baru jurusan, belum kampusnya. Itu aja udah bikin stress setengah mati. Mama saya
dengan tegas melarang untuk ngambil jurusan itu. Mulai dari penolakan pertama,
kedua, ketiga, sampai akhirnya saya ga pernah mau lagi membahas tentang
keinginan saya sama orang tua. Jujur waktu itu sempet stress mikirin itu, akhirnya
saya hilangkan stress itu dengan nulis cerita, bikin puisi, ikut lomba tentang sastra,
dan persiapan lengser dari organisasi. Tapi lebih dominan persiapan untuk lengser
organisasi.
Organisasi menyita waktu saya sejak kelas 10, saya ikut OSIS, saya ikut Paskibra di
sekolah, dan saya juga ikut organisasi Paskibra di luar sekolah. Anak dispen, itu
sebutan untuk saya karna terlalu sering dispen karna kegiatan non-akademik. Pernah
waktu kelas 11 diancam salah satu guru bakalan dapet SP (Surat Peringatan) 1. Karna
dispen saya sudah melebihi peraturan yang ditentukan pihak sekolah. Kelas 11
semester ganjil itu waktu yang bener-bener paling banyak ga masuk kelas. Ada 13
hari saya dispen karna kegiatan luar sekolah, dari pagi sampai sore ga ikut pelajaran
di kelas. Itu baru yang dari pagi sampai sore full, belum lagi dispen setengah hari dari
siang sampai sore yang udah ga keitung lagi jumlahnya berapa. Pelatihan sana sini,
rapat, latihan buat persiapan lomba itu udah jadi makanan sehari-hari.
Banyak yang bilang katanya saya ga cocok buat terjun di dunia hukum. Alasannya,
karna galak dan pemarah. Masa sih? Ah engga juga padahal. Februari 2019,
pengumuman 40% yang bisa ikut SNMPTN. Saya berharap lolos, tapi pasrah gitu.
Kalau ga lolos yaudah berarti saya masuk swasta. Jeng jeng..... lolos alhamdulillah.
Galau lagi mau masuk mana dan jurusan apa.
Mama saya maksa buat masuk IPB jurusan manajemen atau akuntansi, sedangkan
ayah saya menyerahkan semua pilihan di tangan saya. Saya dari jurusan IPS,
otomatis ga bisa buat masuk sana. Bersyukur, karna saya sama sekali ga ada niatan
buat masuk sana. Tapi mama saya tetep maksa saya buat nyoba dulu, saya jelasin
berkali-kali sampai mama nyerah sendiri. Itu baru ujian pertama dari mama, masih
ada lagi. Lalu saya bilang lagi niatan saya mau masuk ilmu hukum, di UNPAD. Mama
nolak karna katanya itu terlalu jauh. Please, cuma Bandung loh itu. Mama saya mau
anaknya kuliah di Bogor aja. Sedangkan PTN di Bogor cuma IPB.
Saya cerita tentang masalah saya ke BK, Pak Rohman. Saya beruntung banget
punya guru BK kaya bapak. Waktu itu Pak Rohman bilang sama saya buat
mendiskusikan semuanya bareng orang tua. Jujur saat itu ga berani bilang sama
orang tua, ga pernah ada waktu buat ngobrol sama mereka. Akhirnya saya bilang ke
mama, lewat chat, tolong jangan di tiru. Mama tetep kekeuh sama pilihannya ga boleh
kuliah di luar kota, sama sekali ga ngasih izin. Kata mama ikut seleksi D3 IPB aja,
yaudah saya nurut ikutan daftar. Terus saya cerita ke ayah, lolos seleksi 40%. Beliau
seneng, tapi bingung juga kalau saya pilih di luar kota. Biaya hidupnya gimana? Kata
ayah saya gitu. Lalu saya jelasin tentang program bidikmisi. Oke ayah saya setuju,
tapi batas paling jauh di Bandung. Soal mama, katanya nanti ayah yang urus. Tapi ya
tetep aja, belum merasa tenang.
Mama saya setuju, paling jauh di Bandung. Dan beruntungnya membebaskan pilihan
jurusan. Alhamdulillah. Saya pilih di UPI dan UNJ, jurusan Sastra Indonesia. Niat buat
daftar di jurusan Hukum jadi ga ada, karna peluangnya kecil. Saya cari aman aja.
Selesai pendaftaran, saya nyoba buat fokus sama ujian yang udah ada di depan mata.
Tapi ternyata buat fokus 100% itu susahnya minta ampun, ga bisa saya fokus semua
ke ujian. Sekitar pertengahan bulan Maret, kalo ga salah ya. Di buka pendaftaran
PMDK-PN, kaya semacam SNMPTN cuma ini yang politeknik. Awalnya sama sama
sekali ga kepikiran buat ikutan. Tapi waktu itu Pak Rohman ngasih tau saya, di
Politeknik Negeri Jakarta ada jurusan penerbitan. Saya langsung nyari tau saat itu
juga, dan ketemu. Ga tau kenapa saya tertarik buat ikut seleksi itu. Lalu bilang ke
orang tua, katanya yaudah ikut aja. Saya langsung siapin persyaratan dan bilang ke
Pak Rohman. Akhirnya daftar deh.
Waktu pengumuman SNMPTN, pas banget lagi ujian sekolah. Deg degan, takut,
intinya campur aduk gitu deh. Saya buka web SNMPTN di ruang BK, bareng temen-
temen. Eh ternyata dapet tanda merah, ga lolos. Mungkin bukan rejeki, it’s okay. Saya
bilang ke orang tua saya, katanya yaudah gapapa, semangat terus. Saat itu
pendaftaran UTBK gelombang 1 udah di tutup. Jujur awalnya ga mau ikut UTBK,
alesannya males ikut tes, males buat belajar lagi. Waktu itu saya kira mama ga minta
untuk ikut tes masuk lagi, pasrah masuk swasta aja. Ternyata mama nyuruh buat
nyoba tes UTBK, katanya coba dulu aja. Saya nurut, langsung bilang ke Pak Rohman
mau ikut UTBK gelombang 2. Akhirnya di daftarin, dapat tempat tes di Sekolah Vokasi
IPB.
Ujian sekolah, UN, dan segala macam ujian yang lain udah selesai. Disaat temen-
temen yang lain persiapan buat tes UTBK, saya malah gencar-gencarnya nulis cerita.
Sama sekali ga ada pegang buku buat belajar. Bahkan buku SBMPTN yang besar itu
pun saya ga punya. Pinjamlah ke teman, karna dia ga ikut UTBK. Dibawa pulang ke
rumah, tapi sama sekali belum dibaca. Karna waktu itu lagi mempersiapkan lomba
Meswara yang diadain paskibra. Saya jadi panitia, dan makin ga sempatlah itu baca
buku SBMPTN. Karna emang udah niat ga niat sebenernya, udah ngerasa cape
sendiri gitu. Waktu pengumuman PMDK-PN (seleksi nasional politeknik negeri) pun,
saya pasrah aja sama hasilnya. Sama aja, ga keterima. Itu yang bikin saya makin
males buat pegang buku, udah hampir nyerah. Jadi cari kesibukan lain dengan nulis
cerita, dan sibuk mondar-mandir nyiapin lomba.
Waktu udah hampir nyerah, ada satu orang yang selalu support saya. Bukan dari
keluarga, karna ga pernah cerita dan ga pernah bilang kalo saya udah hampir nyerah.
Dia selalu kasih motivasi, dorongan, dan selalu kasih dukungan buat saya selama
yang saya jalanin itu hal positif. Orang ini selalu kasih tips gimana caranya buat
bangkit. Nah, saya bakalan kasih tips buat kalian yang sekarang lagi berjuang ngejar
mimpi.
Pertama, kamu harus ikhlas ngejalanin hal itu. Dengan ikhlas, kamu ga ngerasa ada
beban berat yang ditanggung waktu ngejar mimpi. Kedua, pasrahin semuanya sama
Tuhan. Di terima atau engga, pasrahin aja semuanya. Karna kita boleh berencana,
cuma kan yang nentuin ke depannya kaya gimana itu Tuhan. Ketiga, santai. Ambisius
boleh, tapi jangan berlebihan juga ya. Biar kalo hasilnya ga sesuai sama yang kita
inginkan itu ga terlalu kecewa. Keempat, percaya diri dan selalu berpikiran positif.
Kamu harus percaya diri sama mimpi kamu.
Tes UTBK selesai, saya masih inget waktu itu pulangnya hujan-hujanan naik gojek.
Btw, saya belajar H-2 tes UTBK dan itupun cuma selewat aja. Waktu nilainya keluar,
cuma bisa pasrah karna hasilnya kurang memuaskan. Bingung lagi mau masuk
kemana. Karena selain mikirin peluang keterima atau engganya, saya itu udah mikirin
prospek kerja ke depannya bakalan jadi apa. Oh iya, sebelum tes UTBK itu
pengumuman Vokasi IPB dulu. Di tolak lagi, saya ga kecewa. Karena dari awal saya
kurang sreg sama jurusan yang diambil disana.
Pendaftaran SBMPTN udah dibuka, tapi saya masih bimbang sama pilihan saya. Mau
daftar sendiri di rumah takutnya nanti malah asal-asalan pilih jurusan. Jadi ya saya
pergi ke BK, minta bantuan dan pencerahan dari guru BK tercinta. Saya udah nulis
beberapa pilihan jurusan dan PTN. Pilihan jurusannya ada Ilmu Hukum, Ilmu Politik,
dan Ilmu Pemerintahan. Sastra Indonesia ga masuk dalam list pilihan, karna ga
dikasih restu. Kalau pilihan PTN ada UPN Veteran Jakarta, Universitas Siliwangi,
Universitas Singaperbangsa Karawang. Peluangnya cukup besar buat nilai yang
lumayan pas-pasan, 537. Akhirnya pilihan saya pertama jatuh di Ilmu Pemerintahan
Universitas Singaperbangsa Karawang, dan pilihan kedua Ilmu Politik Universitas
Siliwangi.
Pengumuman lolos atau engganya itu saya buka di jalan, abis main ke rumah temen.
Alhamdulillah lolos di pilihan pertama. Ilmu Pemerintahan Universitas
Singaperbangsa Karawang, tapi masih ga percaya takut kena prank doang wkwk.
Nanya ke temen itu beneran apa engga, eh ternyata beneran haha. Sebenernya cerita
ini kurang lengkap, bakalan panjang banget kalo diceritain secara detail. Tapi ya
semoga bermanfaat ya buat kalian semua.
Buat kalian yang lagi berjuang, atau yang baru akan mulai berjuang. Semangat ya,
jangan jadiin impian kalian sebagai beban. Enjoy aja. Kita sebagai manusia emang
boleh berencana, tapi balik lagi Tuhan yang nentuin semuanya. Tetep berjuang buat
mimpi kalian, jangan gampang putus asa, dan harus percaya diri. Usaha ga akan
mengkhianati hasil. SEMANGAT SEMANGAT SEMANGAT!!!! SAYA TUNGGU
KALIAN DI PTN YAAAAAAAA
Assalamualaikum,
Hai untuk kalian semua yang bakal baca cerita aku, Perkenalkan nama aku Radya
Camila N.I dari SMANIDA’11. Sekarang aku sedang menjadi mahasiswa aktif di
Universitas Pendidikan Indonesia di jurusan Administrasi Pendidikan. Alhamdulillah
aku diterima lewat jalur SBMPTN. Ya, jalur tes UTBK yang sejak awal sudah
menghantui seluruh anak kelas 12 di Indonesia, haha ga juga si sebenernya. Di
SMANIDA aku dari jurusan IPA. Nahkan, kenapa jadi Administrasi Pendidikan ya. Iya
teman teman, saya termasuk yang mengkhianati IPA setelah 3 tahun belajar di
jurusan tersebut.
Awalnya memilih soshum karna aku minat dengan Bahasa, Bahasa negara lain aja
pokoknya. Jepang, Spanyol, Korea, sampe Cina. Walaupun ga jago jago amat, ya
namanya juga minat ya. Karna itulah saat UTBK sudah mulai banyak diperbincangan
aku pun memutuskan untuk mengambil UTBK Soshum. Dengan tujuan mau ambil
Bahasa dan Kebudayaan Korea UI dan Pendidikan Bahasa Korea UNJ. Saat itu aku
cuman punya waktu sekitar 3 bulan untuk mempelajari “SOSHUM” itu, 1 bulan untuk
tes UTBK yang pertama. Dan 2 bulan untuk tes UTBK yang kedua. Panik? Engga
akumah ga panikan orangnya. Resah? NAH INI. Dalam waktu 3 bulan aku harus
mempelajari yang orang lain pelajari selama 3 tahun. Yang awalnya resah galau
lumayan terbantu karna aku suka belajar bareng dengan yang lintas jurusan juga
bareng anak soshum aslinya. Sering bolak balik ke Ruang BK untuk konsultasi ini itu
dengan Wali Kelas 12 terbaik Bapak Abdur Rohman yang sangat sabar menghadapi
semua anak kelas 12.
Paragraf apresiasi untuk Nadia Nursintha yang udah sabar ngajarin aku sama Hafidh
Firdaus anak XII IPA 3 yang katanya mau masuk Sastra Cina dan berujung Kuliah
Perbankan di PNJ. Dan semangat juga buat Nadia kuliah Ekowisata di IPB Sukabumi.
Oiya, Terimakasih juga buat teman duduk ku selama dua tahun, Meidy Xaviera yang
sekarang udah kuliah di Sekolah Tinggi Tekstil Bandung. Yang dulu selalu solat dhuha
bareng, ke ruang guru bareng, kemana mana bareng. UTBK pertama bareng bareng
di Bandung. Semangat menjalani kehidupan baru kalian menjadi mahasiswa. <3
Balik lagi,dalam waktu sesingkat itu ya aku gaada pilihan lain selain belajar. Karna itu
udah konsekuensi yang aku dapet dari lintas jurusan ke SOSHUM. Dari les, sering
belajar bareng dengan yang lain, beli buku sbm dan ya yang biasa anak kelas 12
lakukan kalo ambis lah. Walaupun kadang cape, kadang mager, yang paling sering
rasa takut. “Gimana kalau sudah lelah seperti ini, tapi hasilnya tidak memuaskan”.
Sempet minder juga karna lintas jurusan ketika sedang belajar dengan anak yang
notabene sudah soshum sejak awal, kita bengong sendiri karna gangerti hahaha.
Sampe akhirnya aku punya prinsip sendiri dalam belajar, dan itu bener bener
ngebantu aku buat survive sampe sekarang. “Jangan mikirin gimana nanti, tapi pikirin
nanti gimana”. Ya, Nanti gimana kalau ga lulus sbm? Nanti gimana kalau sampe aku
ga kuliah?. Walaupun semua nya pasti sudah diatur oleh Allah SWT, Tapi aku harus
tetep berusaha buat mewujudkan tujuan aku masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jadi itu
yang jadi pemicu aku buat belajar. Dan menurut aku, kalian juga harus punya suatu
pemicu yang bisa bikin kalian belajar lebih giat ya, karna semua yang kalian lakukan
dengan usaha sendiri, dengan lelah sendiri, ketika hasilnya sesuai keinginan rasanya
akan jauh lebih lebih lebih lebih bahagia.
Sehabis pengumuman SNMPTN, aku dan temen ku yang belum rezeki alias belom
jodoh pun mulai gencar nyari PTK yang sudah buka. Karna biasanya
Politeknik/Kedinasan dibuka setelah SNMPTN. Namun ada juga yang dibuka setelah
itu. Sebagai ‘pegangan’ katanya. Waktu itu, aku daftar ke AKA, Poltek APP,
STIMLOG, STT Bandung. Cerita sedikit waktu aku daftar AKA itu aku sama Meidy
baru daftar di hari terakhir jadi tidak bisalah kirim lewat pos. Akhirnya kita kesana di
menit menit terakhir. Kenangan yang seru kalau nanti reuni bisa diceritakan kembali.
Akhirnya tidak lolos di AKA dan POLTEK APP JAKARTA. Aku makin serius di jalur
SBMPTN.
Tes UTBK pertama aku waktu itu di SMKN 3 Bandung, jauh kan. Sebenernya itu
termasuk kesalahan aku juga sih karna daftar di hari akhir akhir. Jadilah di Bogor dan
Jakarta sudah tidak tersedia. Akhirnya aku kesana dan tes UTBK disana. Jadi
pelajaran buat aku di tes UTBK yang kedua. Tes UTBK kedua aku di FKM UI. Waktu
itu bulan puasa jadi lumayan challenge buat aku mengerjakan soal soal akutansi dan
sosiologi itu dalam perut kosong :). Yang paling aku ingat, pengumuman UTBK
pertama itu saat perpisahan. Yang membuat aku nggak fokus saat perpisahan yang
ada panas dingin nungguin hasil UTBK pertama keluar.
Akhirnya pendaftaran SBMPTN dibuka, disitu aku berusaha engga buru buru dalem
nentuin jurusan buat SBMPTN. Setelah berdiskusi lumayan lama, bahkan sampe ayah
aku ke sekolah untuk ikut konsultasi juga ke Wali Kelas kesayangan Ibu Damis Dewi
Sundari, hehe. Akupun memilih Administrasi Pendidikan UPI dan Kesejahteraan
Keluarga UNJ. Berat emang awalnya ngelepas BKK UI dan PBK UNJ yang awalnya
memang minat aku. Namun, setelah berdiskusi tentang prospek kerja dan lainnya
akupun memutuskan memilih Adpend UPI dan KK UNJ. Karna aku orangnya emang
engga panikan, jadi dari pendaftaran SBMPTN aku cuma bisa tawakal dan pasrah
sama yang nanti Allah SWT kasih buat aku. Perbanyak doa dan minta doa orang tua
pastinya.
Tanggal 9 Juli 2019 pun tiba, pengumumannya pun jam 3 sore jadi masih bisa doa
doa terakhir. Dan Alhamdulillah tertulis lah disitu nomor peserta aku, nama aku, dan
tanggal lahir dan tulisan Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SBMPTN LTMPT
2019 di PTN Universitas Pendidikan Indonesi dengan Program Studi Administrasi
Pendidikan. Sangat teramat senang sampai nangis video call bunda ku tentang kabar
ini. Alhamdulillah, semua terbayar. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Terakhir, semoga kalian terinspirasi ya kan judulnya aja kisah inspiratif. Eh gaada
judulnya ding.
Paragraf Apresiasi Khusus untuk 4 orang yang sangat berjasa dalam kehidupan SMA
sampe Pra-Kuliah aku.
1. Ayah dan Mama, hadiah yang paling berharga yang Allah SWT kasih buat aku,
penjaga kedua anaknya dari kecil. Supporter paling keras di dua hidup
anaknya. Apapun dilakukan mereka berdua agar aku dan kakak ku jadi orang
sukses dunia dan akhirat. Segala doa, usaha, kerja keras, dan material mereka
lakukan hanya untuk anak anaknya. Dan, Semoga aku bisa membahagiakan
mereka sampai tua nanti, Amiin
2. Ibu Damis Dewi Sundari, wali kelas dari kelas 11. Dua tahun jadi di wali kan
dengan beliau tidak pernah ada bosannya. 11 IPA 6 dan 12 IPA 6 menjadi dua
tahun yang menyenangkan dan berkesan. Beliau yang kadang banyak
bercerita tentang alumni, tentang pengalaman beliau. Wali Kelas yang sangat
sabar menghadapi anak anak IPA 6 yang begitu semua kelakuannya hahaha.
Walau pernah ada masalah, beliau tetep sayang sama semua anak IPA 6.
Jangan lupa sama IPA 6 angkatan 11 ya bu. Semoga sehat selalu. Doakan kita
semua sukses karna kesuksesan kita berkat doa Ibu juga. <3
3. Bapak Abdur Rohman, yang selalu sabar dan selalu bersedia melayani segala
keluh kesah dan cerita anak kelas 12. Selalu punya cara tersendiri untuk
mengetahui anak muridnya, cara menyemangati anak muridnya, yang seakan
tidak terlihat lelah padahal tugas beliau sangat berat dan banyak sekali, yang
suka main badminton, eh iya kan pak? hahaha. Berkat beliau juga anak kelas
12 tidak pernah ketinggalan info apapun tentang SNMPTN, SBMPTN, dan info
penting lainnya untuk kuliah. Terimakasih bapak atas segala kerja keras
bapak, sampai malam di ruang BK sama anak anak, atau ditanyai info di malam
hari. Semoga semua kerja keras bapak menjadi pahala untuk bapak karna
sudah membantu kita semua menuju kesuksesan. Semoga sehat selalu ya
bapak dan keluarga bapak. Semangat juga menjalani kuliah psikologinya
bapak!<3

Anda mungkin juga menyukai