BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas ini telah disetujui dan disyahkan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Bimbingan
Konseling.
Meyetujui,
Dosen Pengampu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Studi Kasus ini di susun sebagai salah satu tugas
mata kuliah.
Selesainya studi kasus ini, tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Mega Arya Monika, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Konseling .
2. Semua rekan-rekan dan pihak-pihak terkait yang sudah membntu dalam Penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan studi kasus ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki dalam
kesempatan berikutnya.
Akhirnya penulis mengucapkan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bandar Lampung, November 2016
Penulis
Santiya Endasari
1511080297
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Profil Sekolah.....................................................................................2
C. Identifikasi Siswa...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Identifikasi Kesulitan Belajar.............................................................4
B. Layanan Yang Telah Diberikan...........................................................9
C. Layanan Yang Belum Diberikan.........................................................10
D. Hasil....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak jarang harus
menangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Anak-anak yang sepertinya sulit
sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, serta berhitung yang
merupakan kebutuhan dasar yang akan dipelajari pada saat sekolah dasar. Hal ini terkadang
membuat guru menjadi frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anak seperti ini.
Demikian juga para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar.
Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yang baik di sekolah
menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa anak-anak mereka kesulitan
dalam belajar.
Akan tetapi yang lebih menyedihkan adalah perlakuan yang diterima anak yang mengalami
kesulitan belajar dari orang tua dan guru yang tidak mengetahui masalah yang sebenarnya,
sehingga mereka memberikan cap kepada anak mereka sebagai anak yang bodoh, tolol, ataupun
gagal tanpa memahami dan menelusuri latar belakang, sebab akibat kenapa anka tersebut
mengalami kegagalan dalam belajar.
Fenomena ini kemudian menjadi perhatian para ilmuan yang tertarik dengan masalah
kesulitan belajar. Begitu juga para mahasiswa yang pada saat melakukan penelitian di sekolah
dasar melihat bahwa kebanyakan guru belum maksimal dalam upaya pemberian bantuan
terhadap kesulitan belajar ank di sekolah. Untuk itu penulis terpanggil untuk memberikan
beberapa masukan dan saran kepada pihak sekolah yang diteliti.
Adalah SD N I Perumnas Way Halim. Kalau dilihat dari profilnya, sekolah ini termasuk
sekolah unggulan. Hal ini dibuktikan dengan pemantauan peneliti sendiri setelah melihat
beberapa piagam dan piala baik itu di bidang akademiik, olahraga, maupun seni budaya.
Keunggulan sekolah ini juga ditandai dengan hasil dari Badan akreditasi Sekolah Kabupaten
Tanggamus Tahun 2016 dengan predikat nilai B (plus).
B. Profil Sekolah
Profil SD N I Perumnas Way Halim ini merupakan salah satu sekolah unggulan. Adapun
profil sekolah ini sebagaimana terlampir.
C. Identifikasi Siswa
1. Identifikasi Siswa A dan Orang Tua A
a. Siswa
Nama : Heri Ardani
Tempat Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 26 Oktober 2009
Nis : 9977236224
Kelas : V (lima)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan sebelumnya :
Alamat Siswa : Kelurahan Way Dadi
b. Orang Tua
Ayah : Irfan Hilmi
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu : Dewi Sulastri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Identifikasi Siswa B dan orang tua B
a. Siswa
Nama : Ananda Putri
Tempat Tanggal Lahir : Kota Bumi, 12 Mei 2009
Nis : 9987099945
Kelas : V (lima)
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan sebelumnya :-
Alamat Siswa : Kelurahan Way Dadi
2. Orang Tua
Ayah : Mulyadi
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu : Leni Wijaya
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penulis sudah
memahami bahwa murid tersebut mengalami kesulitan belajar yang berbeda. Seperti yang
disampaikan wali kelas V, kami menyimpulkan bahwa :
1) HA itu kesulitan belajarnya adalah Under Achiever yakni mengacu kepada siswa yang
sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi
belajarnya tergolong rendah.
2) AP itu kesulitan belajarnya Slow Learning atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam
proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok
siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
c. Diagnosis
Setelah menyimpulkan masalah yang dialami kedua murid tersebut. Timbulnya masalah yang
dihapi HA dan AP disebabkan oleh faktor yaitu :
1) HA
Setelah melihat data-data sendiri dan mendapat hasil home visit wali kelas, dapat dilihat bahwa
latar belakang keluarga yang berasal dari petani dan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga. Di
rumah HA jarang diperhatikan belajarnya. Dan perhatian khusus kedua orang tuanya tentang
perkembangan belajarnyapun jarang. Ibunya sendiri yang hanya di rumah sibuk ngurusin adik-
adiknya. Walaupun sebenarnya masih ada waktu banyak untuk meluangkan waktu untuk
memperhatikan belajarnya HA, namun itupun tidak dilakukan. Selain kurang perhatian, keluarga
HA juga sangat sederhana dan pas-pasan. Waktu home visite Ibunya menyampaikan HA sering
minta dibelikan buku, namu karena tidak ada maka tidak diberikan.
2) AP
Latar belakang keluarganya sama dengan HA, namun AP ini memang memiliki keterlambatan
menagkap pelajaran. Hal ini disebabkan kurang perhatiannya orang tuanya tetang kebutuhan gizi
dan vitamin bagi AP. Itu terbukti ketika melihat menu makanan sehari-hari sangatlah jauh dari 4
sehat lima sempurna. Ditambah lagi orang tuanya dirumah acuh-tak acuh terhadap proses
belajarnya
d. Prognosis
Setelah melakukan diagnosis kesulitan belajar murid tersebut, pihak sekolah melalui wali kelas
telah melakukan beberapa hal yakni :
1) Bimbingan Pribadi.
2) Kunjungan Rumah (home visit).
D. Hasil
Setelah melakukan tahapan untuk menyimpulkan masalah kesulitan belajar pada HA dan AP,
penulis menyarankan kepada wali kelas V (lima) agar memberikan layanan kepada dua murid
tersebut.
1. HA
Untuk mengatasi siswa underachiever (HA), model trifokal yang diajukan Rimm adalah salah
satu pendekatan yang paling komprehensif untuk mengatasi siswa yang underachiever. Model
ini melibatkan individu sendiri, lingkungan rumah dan sekolah. Masing-masing pihak yang
terlibat tersebut diikutsertakan dalam program trifokal ini, sehingga setiap orang yang
diperkirakan berkontribusi terhadap masalah underachiever dapat menyelesaikan masalah anak
dengan lebih komprehensif. Agar dapat mengatasi siswa underachiever dengan tepat, maka
diperlukan intervensi yang berbeda pada setiap kasus karena menurut Hansford
underachievement sangat spesifik pada individu masing-masing.
Underachievement adalah pola perilaku yang dipelajari dan tentunya dapat juga diubah dan
untuk meningkatkan prestasi anak underachiever dapat dilakukan dengan membangun self-
esteem, meningkatkan konsep diri, meningkatkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik, mengajari
cara belajar (study skills), manajemen waktu dan mengatasi kekurangannya dalam hal akademik.
2. AP
Sepeti yang sudah penulis sampaikan di atas. Bahwa kesulitan belajar AP tergolong pada Solw
Learner (lambat dalam belajar). Untuk itu cara yang tepat untuk menagani kesulitan belajar ini
adalah :
a. Pengulangan
AP ini susah dalam menagkap pelajaran dan lambat proses mentransfer ilmunya. Untuk itu sosuli
tepatnya adalah agar guru memberikan waktu khusus pada AP untuk melakukan pengulangan
pelajaran dengan tepat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis buat. Dapat disimpulkan bahwa murid di kelas V
SD SD N I Perumnas Way Halim yang memiliki kesulitan belajar adalah HA dan AP. Dan cara
menyelesaikan atau penanganan yang tepat terhadap kesulitan belajar tersebut adalah :
1. HA diberikan layanan model trifokal adalah salah satu pendekatan yang paling komprehensif
untuk mengatasi siswa yang underachiever. Model ini melibatkan individu sendiri, lingkungan
rumah dan sekolah. Masing-masing pihak yang terlibat tersebut diikutsertakan dalam program
trifokal ini, sehingga setiap orang yang diperkirakan berkontribusi terhadap masalah
underachiever dapat menyelesaikan masalah anak dengan lebih komprehensif.
2. AP yang memiliki masalah kesulitan belajar slow learner diberikan terapi pengulangan dan
bimbingan belajar khusus di rumah (di luar jam sekolah).
B. Saran
Pada kesempatan ini, penulis akan menyampaikan beberapa saran :
1. Kepada Sekolah
Secara umum penulis melihat bahwa tidak ada kesulitan belajar luar biasa pada murid, namun
beberapa individu mempunyai beberapa masalah dalam belajarnya. Untuk itu kami menyarankan
agar SD SD N I Perumnas Way Halim, agar memiliki seorang guru pembimbing khusus. Hal ini
agar bembingan belajar dapat difokuskan pada pembimbing tersebut.
2. Kepada Guru Kelas V
Kepada Guru Kelas V, diharapkan agar dapat memberikan tahapan penyelesaian seperti yang
kami gambarkan di atas. Tentunya hal itu akan berjalan efektif dengan kerjasama dengan pihak
orangtua murid.
3. Kepada Orangtua
Kepada kedua orang tua, baik orang tua HA dan AP, agar dapat memberikan perhatian penuh
kepada anaknya. Luangkanlah waktu untuk mengevaluasi hasil belajarnya di sekolah.
4. Kepada Murid
Untuk HA agar meningkatkan kualitas belajarnya dengan saran dari guru dan orangtua masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA
http://admanfd.files.wordpress.com/2008/02/makalah_klinik-pembelajaran.doc
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/27/usaha-mengatasi-kesulitan-belajar-siswa-di-
sekolah-dasar-tentang-anak-bodoh/.
http://edisicetak.solopos.co.id/jajawa/keluaran.asp?id=12146