Anda di halaman 1dari 15

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

PERMASALAHAN SISWA DALAM BELAJAR

BIMBINGAN KONSELING

Disusun oleh :

Ayu purry purnama 1413032011

Lusia darasena 1413032036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya laporan
yang berjudul " Permasalahan Siswa Dalam Belajar”.

Selama pembuatan laporan pun kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs Nyata, selaku kepala sekolah SMP Gajah Mada, yang memberikan izin
untuk melakukan observasi.
2. Ibu Dede Rizkiani selaku guru BK SMP Gajah Mada yang memberikan bantuan serta
bimbingan kepada kami.
3. Ibu Shinta Mayasari, S.Psi, M.Psi, Psi., selaku dosen Bimbingan Konseling kami,
yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, dan bimbingan yang
bermanfaat kepada penulis.

       Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan laporan ini kedepannya. Terima kasih.

Bandar Lampung, 10 Januari 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................5
B. FUNGSI BK.................................................................................................................6
C. TUJUAN WAWANCARA.............................................................................................6
D. INDENTIFIKASI OBJEK..............................................................................................6

BAB II ANALISIS BIOGRAFI.............................................................................................8

BAB III DIAGNOSIS GANGGUAN......................................................................................9

BAB IV METODE PENELITIAN.......................................................................................12

BAB V PENUTUP..................................................................................................................13

A. KESIMPULAN.............................................................................................................13
B. SARAN........................................................................................................................14

BAB VI DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

BAB VI LAMPIRAN.............................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
   - Bimbingan

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri
secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh
Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-
anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari
atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan
dalam kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994:
94), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu
untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendir

- Konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang
dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia
ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi
maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-
masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno
2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya
bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua
orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap
ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Jadi disini saya simpulkan bahwa pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu
bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya

B. FUNGSI BK
a.       Fungsi Pemahaman
b.      Fungsi Preventif
c.       Fungsi Pengembangan
d.      Fungsi Penyembuhan
e.       Fungsi Penyaluran
f.       Fungsi Adaptasi
g.      Fungsi Penyesuaian.
h.      Fungsi Perbaikan
i.        Fungsi Fasilitasi
j.        Fungsi Pemeliharaan.

C. TUJUAN WAWANCARA

1. Untuk mengetahui kesulitan belajar pada siswa


2. Untuk mendiagnosis kesulitan belajar
3. Untuk memecahkan permasalahan belajar siswa
4. Untuk mengetahui karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar
D. INDENTIFIKASI OBJEK

1. Nama : Feny Reviana Dewi


2. Tempat/tanggal lahir : Tanjung Enim, 05 September 2002
3. Kelas : VIII B
4. Alamat : Jalan Cendana Gang Durian No 40A Tanjung Senang
5. Asal sekolah : SDN 1 Tanjung Senang
SMP Gajah Mada
6. Nama orang tua :
Ayah : Syafril Arifin
Ibu : Jawiyah
7. Pekerjaan orangtua :
Ayah : Pegawai PLN
Ibu : Ibu Rumah Tangga
8. Golongan Darah :O
9. Cita-Cita : Dokter
10. Hobi : Berenang
11. Pelajaran Yang Disukai : Matematika
12. Pelajaran Yang Tidak Disukai : Tapis
BAB II

ANALISIS BIOGRAFI

Nama pasien kami adalah Feni Reviana Dewi. Di lingkungan keluarganya, dia
dipanggil Feni, sedangkang di lingkungan luar sering dipanggil Dewi. Feni lahir di Tanjung
Enim, 05 september 2002. Dia adalah anak ke tiga dari 4 bersodara ,ayahnya bernama Safril
Arifin dan ibunya bernama Jawiyah .Pekerjaan ayah Feni adalah pegawai pln dan ibu Feni
sebagai ibu rumah tangga .Ia juga mempunyai dua orang kakak yang pertama bernama Randi
Arils yang bersekolah di Universitas Teknokrat semester 7 dan Viviana Dwi Lufika yang
bersekolah di Universitas Bandar Lampung semester 5.Feni juga memiliki seorang adik yang
bernama Firli Ardiansyah Putra, kini adiknya baru memasuki TK kecil. keluarga Feni
bertempat tinggal di Jln Cendana Gang Durian No 40 Tanjung Senang.Feni memasuki
jenjang pendidikan pada usia 4 tahun di Taman Kanak Kanak ,Ia menempuh pendidikan TK
selama 2 tahun , setelah lulus keinginan Feni adalah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
yaitu di Smp Gajah Mada sekarang ia telah duduk di kelas 8,tepatnya 8b.Ia mengikuti ekstra
kulikuler Rohis.Feni mempunyai hobi berenang dan mempunyai cita cita menjadi seorang
dokter. Rencananya Feni setelah lulus di Smp Gajah Mada ini ia akan melanjut kan ke SMA
Negeri 15 Bandar Lampung dan setelah lulus SMA ia akan melanjutkan ke Universitas
Lampung jurusan kedokteran . selama bersekolah feni tidak pernah mengikuti lomba lomba
yang ada di sekolahnya, dan selalu mendapatkan nilai yg kurang memuaskan namun ia telah
berusaha semaximal mungkin, ia selalu memilih liburan dari pada bersekolah, Feni sangat
senang membaca buku namun bukan buku pelajaran melainkan komik atau novel, begitu pula
saat ia dimarahi ibunya, Feni akan memilih membaca komik untuk menghindari jenuhnya, di
sekolah feni pernah mendapat mendapat pringkat 8 di semester dan mendapat pringkat 5 di
semester 2, Feni juga pernah berkelahi dengan temanya di sekolah dikarenakan saling
mengejek.
BAB III

DIAGNOSIS GANGGUAN

 Diagnosis kesulitan belajar


a. Kesulitan belajar ringan
b. Kesulitan belajar sedang
c. Kesulitn belajar berat ( tuna rungu , tuna netra)

Proses penentukan masalah peserta didik dengan mencari latar belakang penyebabnya.

 Permsalahan belajar :
a. Kekacauan belajar ( learning disosder )
b. Ketidakmampuan belajar ( lerning disability)
c. Lerning disfuncions ( proses belajar tidak berfungsi )
d. Under achiever
e. Slow learning

Karekteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar :

a. Prestasi belajar rendah


b. Usaha yang dilakukan dalam belajar tidak sebanding dengan hasil
c. Lamban
d. Sikap acuh dalam mengikuti pelajaran
e. Menunjukkan prilaku menyimpang
f. Emosional ( negatif )

Faktor mempengaruhi kesulitan belajar

Environment input

Raw input Learning teaching process output

Instrumental input
1) Learning disability : siswa yang tidak mampu belajar ( neurologis ) yang
menyebabkannya ciri-ciri :
a) Daya ingat terbatas
b) Saat mengeja / membaca sering salah melafalkannya
c) Melafalkan hurufnya sering salah
d) Dalam pelajaran matematika, dia sering bingung dengan tanda tanda operasional .
e) Sulit mengurutkan angka
f) Sulit mempelajari keterampilan baru
g) Anak yang aktif , namun tugas tugasnya tak terselesaikan
h) Anak imfulsif , tidak berfikir terlebih dahulu
i) Sulit onsentrasi
j) Sering melanggar aturan
k) Emosional
l) Menolak untuk sekolah
m) Memegang alat tulis tidak stabil

Factor penyebab :

a) Factor genetic ( keturunan ) dan koordinasi otak


b) Kira kira ada 14 area di otak tidk berfungsi
2) Under achiver : kemampuan belajar di bawah standar

Macam macam underachiever :

a) Ronis underachiever
b) Situatioan underachiever
c) Hidden underachiever

Ciri-ciri

a) Mudah cemas
b) Kurang mampu adaptasi dan tidak pede
c) Sulit menaati otoritas ( guru )
d) Kurang mampu dalam penerimaan sosial
e) Aktivitasnya kurang berorientasi pada sekolah
f) Mengalami konflik ketergantungan ( dependen )
g) Sikaf negatif pada sekolah
h) Tidak senang membaca dan menghitung
i) Kurang memanfaatkan waktu luang
j) Gejala psikotik / neurologi

Factor penyebab :

a) Kurang mendapat dukungan orangtua


b) Kebiasan belajar yang buruk
c) Lingkungan belajar tidak kondusif

Slow learner : anak yang lambat dalam proses belajar

Ciri-ciri :

a) perhatian / konsentrasi yang singkat


b) lambat dalam merespon
c) kemampuan terbatas dalam mengerjakan hal hal abstrak
d) penilaian terhadap sesuatu kurang (terbatas)
e) sulit menyampaikan ide / pendapat
f) gagal mengenal unsur dalam situasi baru
g) belajar lambat dan mudah lupa
h) berwawasan sempit
i) tidak mampu berfikir tinggi ( menganalisis, problem solving,dll)

faktr penyebab :

a) sebelum lahir ( masa pranata )


b) masalah pada ibunya (penyakit, kecelakaan , tidak stabil)
c) masa kelahiran (masa natal)
d) masalah pada saat lahir ( premature, pendarahan otak, dll)
e) masa setelah melahirkan (masa prenatal)
f) masalah kecelakaan ( kecelakaan, penyakit akut, avitaminesis)
BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini, metode penelitiaan yang kami gunakan adalah metode wawancara . metode
penelitian yang kami gunakan pada laporan hasil penelitian kami ini juga meliputi beberapa
indikator .

a. jenis penelitian

Jenis penelitian yang kelompok kami terapkan pada laporan hasil penelitian ini adalah
wawancara . kami memilih metode ini karena kami menginginkan melihat pasien dengan cara
face to face

b. Lokasi penelitian

Lokasi yang menjadi tempat bagi kami untuk melakukan penelitian adalah lingkungan SMP
Gajah Mada kelas VIII b.

c. Metode pengumpulan data

Metode yang ksmi lakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Metode observasi

Yaitu dilakukan dengan cara melalukan pengamatan secara langsung terhadap aktifitas di
lapangan.

2. Metode non tes

Metode non tes ada berapa macam salah satu yang kita gunakan adalah wawancara yang
dilakukan secara face to face.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, peneliti dapat menyimpulkan


beberapa hal sebagai berikut:
1. pasien kami adalah siswi penderita underachiever. Penyebabkan siswa underachiever di
SMP Gajah Mada ada 2 faktor yaitu: (1) Faktor lingkungan: Lingkungan Keluarga,
Lingkungan Sekolah, Lingkungan Masyarakat. (2) Faktor diri sendiri.
2. Upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi siswa underachiever melalui
beberapa langkah, yaitu: (1) Mengenali siswa yang mengalami kesulitan belajar: mencari
data-data siswa dari absensi, prestasi belajar, catatan dari wali kelas, (2) Memahami sifat dan
jenis kesulitan belajarnya: guru bimbingan dan konseling memanggil siswa tersebut secara
pribadi ke ruang BK, dalam hal ini guru bimbingan dan konseling tidak menanyakan
langsung kepada siswa tentang permasalahan yang dialaminya, hanya mengajaknya bicara.
(3) Menetapkan Latar Belakang
Kesulitan Belajar: Dari hasil pembicaraan dengan siswa, guru bimbingan dan konseling dapat
mengetahui apa penyebab siswa tersebut menjadi underachiever, sehingga guru bimbingan
dan konseling bisa menetapkan bidang kecapakan tertentu yang dianggap bermasalah dan
memerlukan perbaikan, (4) Menetapkan Usaha-usaha Bantuan: menganalisis hasil diagnosis,
mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan perbaikan,
menyunsun program perbaikan, (5) Pelaksanaan Bantuan: guru bimbingan dan konseling di
SMP Gajah Mada melakukan pendekatan dengan siswa tersebut, dalam pendekatan ini, guru
bimbingan dan konseling menyesuaikan dengan faktor penyebabnya, baik itu dari faktor
lingkungan ataupun faktor diri sendiri. (6) Tindak Lanjut: menindak lanjuti siswa yang masih
berprestasi rendah meskipun sudah diberikan bimbingan dan pengarahan oleh guru
bimbingan dan konseling, dalam hal ini guru bimbingan dan konseling Memberikan surat
peryataan kepada siswa, Panggilan orang tua, Pengalihan siswa yang bermasalah kepada
Tatib, akan tetapi guru bimbingan dan konseling terus melakukan koordinasi dengan tatib
untuk mengetahui perkembangan siswa tersebut.
3. Faktor pendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mengatasi siswa
underachiever di SMP Gajah Mada adalah wali kelas, guru, tatib, orang tua atau wali murid
dan juga fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya
adalah kurang terbukanya siswa untuk menceritakan permasalahannya kepada guru
bimbingan dan konseling dan kurangnya komunikasi antara orang tua dan guru

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis akan memberikan saran yang akan menjadi masukan
dan pertimbangan untuk mengatasi permasalahan belajar siswa terutama siswa yang termasuk
underachiever, antara lain:
1. Siswa underachiever ini adalah siswa yang membutuhkan penanganan khusus, alangkah
baiknya membuat program khusus untuk mengatasi siswa yang mengalami underachiever,
sehingga dalam pelaksanaan program bantuan lebih maksimal.
2. Melihat lingkungan siswa yang kebanyakan dari anak sekitar Bandar Lampung, alangkah
baiknya untuk lebih meningkatkan lagi pertemuan dengan orang tua atau wali murid, agar
orang tua atau wali murid mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
3. Melihat karakteristik siswa yang berbeda-beda alangkah baiknya untuk lebih menanamkan
kepada siswa arti penting bimbingan dan konseling di sekolah, supaya guru bimbingan dan
konseling lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/penderita+underachiever&ie=utf-8&oe=utf-8

http://fitrika1127.blogspot.co.id/2012/05/uncerachiever.html

https://www.google.com/penderita+underachiever&ie=utf-8&oe=utf-8

http://ajenganjar.blogspot.co.id/2012/04/underachiever.html
BAB VI

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai