Amalia Ramadhanty
Keluarga Baruku.
Kelompok 122 yang kami beri nama MAHAR dan memiliki arti yang mulia yaitu
(Mahasiswa Hari Rakyat) adalah keluarga baru saya selama saya menjalankan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Pagedangan Udik Kecamatan Kronjo Kabupaten Tanggerang
Provinsi Banten. Disini saya banyak belajar dalam segala hal, mulai dari pentingnya berkerja
sama, berkata jujur, bahkan pentingnya saling mengingatkan dan menjaga satu sama lain.
Kelompok saya yang diberi nama Mahar beranggotakan 17 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan
10 perempuan. Kelompok ini diketuai oleh Muhammad Rafif Mu’tashim, ia adalah mahasiswa
dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional. Rafif adalah ketua
yang sangat bertanggung jawab selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata berlangsung, baik itu hal
yang kecil maupun besar sekalipun. Selanjutnya ada Muhammad Farhan Fauzaan dari Fakultas
Syariah dan Hukum, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalat), Nabilah dari Fakultas
Dakwah , Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Muhamad Vicky dari Fakultas Sains
dan Teknologi Jurusan Teknik Informatika. mereka merupakan anggota kelompok 122 yang
memiliki tanggung jawab tentang segala dokumentasi kegiatan yang saya dan teman-teman saya
jalankan selama Kuliah Kerja Nyata berlangsung. Mereka menjalankan tugasnya dengan baik,
dan tidak pernah lepas matanya dari pandangan komputer yang menyala setiap harinya.
Selanjutnya ada Reza Nugraha, ia merupakan anggota kelompok KKN 122 yang memiliki
tanggung jawab dalam segala kebutuhan perlengkapan saya dan teman-teman saya selama
kegitan Kuliah Kerja Nyata berlangsung. Reza anaknya tegas, dan dia selalu menjadi penengah
apabila kami kebingungan dalam mencari jalan keluar, segala masukan yang ia berikan akan
menjadi akhir dari kebingungan yang saya dan teman-teman saya rasakan. Dan kebetulan juga ia
adalah ketua dari Himpunan Mahasiswa Jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Perbankan Syariah. Dan cowok dua terakhir yaitu Hijru Falahani dari Fakultas Adab dan
Humaniora, Jurusan Tarjamah dan Fahrudin Azzahrowi dari Fakultas Dirasat Islamiyah Jurusan
Dirasat Islam, mereka adalah kordinasi lapangan selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata
berlangsung, ia bertanggung jawab akan tugasnya, dan siap mengantar jemput saya dan teman-
teman ketika ada kegiatan di lingkungan masyarakat setempat karena mengingat akses yang
ditempuh sangat jauh, walaupun bisa diakses dengan menggunakan jalan kaki, namun itu dapat
membutuhkan waktu yang lama. Selanjutnya Sarah Nurmala yang merupakan mahasiswi kaka
tingkat saya dan teman-teman yang lainnya dari Fakuktas Adab dan Humaniora, Jurusan Sastra
Inggris angkatan 2015, Choirunnisa Salsabila dari Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan
Agribisnis, dan Maya Novalia Pulungan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Mereka adalah anggota kelompok yang bertanggung jawab
dalam segala kegiatan acara yang saya dan teman-teman lakukan di Desa Pagedangan Udik
selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata berlangsung, mereka menjalankan tugasnya dengan baik
walaupun mungkin mereka seringkali merasa pusing untuk mengatur segala sesuatu hal yang
memang tidak mudah untuk diselesaikan. Selanjutnya Ajeng Dwi Pramesti yang merupakan
mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah). Ajeng adalah
bendahara dikelompok saya, ia anak yang jujur dan dapat menjalankan amanah dengan baik.
Walau terkadang memang terlihat sedikit pelit dalam mengeluarkan uang kebutuhan, namun hal
itu ia lakukan agar saya dan teman-teman bisa membiasakan diri untuk hidup tidak boros. Dan
selalu mengingatkan bahwa kebutuhan kita masih banyak jadi jangan asal dalam mengeluarkan
uang. Selanjutnya Aqmarina Khairiah dari Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Matematika. Ia
adalah humas dikelompok saya, ia bertanggung jawab dan mampu menjalankan tugasnya dengan
baik, walau terkadang ia sering merasa dirinya masih kurang baik dalam menjalankan tugasnya.
Selanjutnya ada Mega Safira dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan
Biologi, Ayu Aprilia Charera dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, dan Vony
Nurathika dari Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan. Mereka bertiga
bertanggung jawab untuk memberikan konsumsi kepada saya dan teman-teman selama satu
bulan kegiatan Kulia Kerja Nyata berlangsung. Mereka tegas dalam mejalankan tugasnya,
bahkan ketika salah satu teman saya ingin makan makanan persediaan harus izin terlebih dahulu,
ya walaupun mereka tidak pernah mempermasalahkan makanan yang ada, akan tetapi tetap izin
itu penting. Selanjutnya ada Maurin Puspitasari dari Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Fisika
yang merupakan sekertaris utama dikelompok saya. Maurin adalah sekertaris pertama dan saya
sendiri adalah partnernya, bisa dibilang sebagai sekertaris kedua. Saya dan Maurin mampu
bekerjasama dengan baik, dan mencoba bersikap tegas dalam menjalankan tugas contohnya
seperti saat pengumpulan laporan mingguan kelompok tiba. Saya dan Maurin mampunyai
perjanjian untuk tidak memasukan laporan mingguan teman ke dalam file yang akan dikirim ke
PPM apabila mereka menyerahkan laporan tersebut ewat dari deadline yang saya dan Maurin
buat. Padahal tidak mungkin kami setega itu, itu hanya gertakan agar teman-teman saya mampu
bersikap disiplin.
Itulah gambaran atau persepsi saya pada anggota kelompok KKN 122, mereka sudah
saya anggap sebagai keluarga saya sendiri. Bahkan seusai kegiatan Kuliah Kernyata Nyata
selesai saya merasa sangat kehilangan mereka. Mereka dapat menerima saya dengan baik di
dalam kelompok, mereka begitu istimewa. Adapun keberagaman yang mereka miliki tentu
bermacam-macam dan berbeda-beda satu sama lain. Dan Kisah yang mungkin memang tidak
bisa saya lupakan yaitu ketika ada salah satu teman saya yang mengalami kesurupan hingga seisi
rumah panik, namun ada satu teman laki-laki anggota kelompok saya yang bisa membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut. Peristiwa itu terjadi dua kali dalam satu bulan. Pertama
ketika mati lampu, dan kedua ketika saya dan teman-teman saya pulang dari sawah seusai foto
untuk membuat dokumentasi akhir. Mengingat Desa yang kami datangi dan diami selama satu
bulan adalah Desa yang menurut saya dan teman-teman adalah seram, dan menurut warga
setempat juga banyak terjadi hal-hal aneh yang terjadi diluar nalar. Namun semua bisa teratasi
karena adanya saling mengingatkan antar sesama.