Anda di halaman 1dari 6

Susunan Materi Sosiologi :

Nilai Norma
Pengertian Nilai dan Norma

Menurut Koentjaraningrat, nilai sosial atau nilai budaya merupakan pedoman


tertinggi kehidupan manusia.
Sementara menurut A.W Green, tokoh sosiologi dari Amerika Serikat mengatakan
bahwa nilai sebagai kesadaran secara efektif berlangsung disertai emosi terhadap
objek.
Tokoh sosiologi Indonesia, Soerjono Soekanto mengartikan nilai sosial sebagai
konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan
buruk.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai sosial
dapat diartikan sebagai Pedoman tinggi dalam kehidupan disertai dengan suatu
emosi yang diberikan pada suatu objek dimana Pedoman tersebut berdaya guna
fungsional bagi kehidupan bersama.

Sederhananya dapat dikatakan nilai sosial adalah suatu Pedoman dalam


bermasyarakat mengenai segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk. Dapat
dikatan juga nilai sosial adalah ketika kita dalam bermasyarakat.
Contoh nilai sosial yang baik seperti menyapa guru setiap berpapasan, berbahasa
yang sopan kepada kakak kelas atau guru, dan masih banyak lagi contoh-contoh
lainnya.

Sementara, contoh nilai sosial yang buruk seperti menindas adik kelas, mengejek
teman, dan masih banyak lagi contoh yang dapat kita temukan di kehidupan sekitar
kita.
Nilai: segala hal yang dianggap baik (positif ) dan buruk ( negatif ).

Sedangkan nilai sosial: aktualisasi dari kehendak masyarakat mengenai segala sesuatu yang baik dan
benar.

Nilai sosial bersumber pada 3 hal:

1) Tuhan

Nilai sosial yang bersumber dari tuhan adalah nilai sosial yang diketahui melalui ajaran agama yang
tertuang secara tertulis pada kitab suci.
Contohnya dalam agama hindu seperti ahimsa yang artinya tidak menyakiti mahkluk hidup, panca
SATYA atau ajaran mengenai kesetiaan/ kejujuran dalam berlaku, berkata, dengan teman dan selalu
menepati janji, masih banyak lagi contoh nilai sosial yang bersumber dari tuhan.

2) Masyarakat

Nilai sosial yang bersumber dari masyarakat adalah nilai-nilai sosial yang disepakati oleh masyarakat
dimana nilai tersebut dianggap baik serta luhur dan nilai-nilai tersebut dijadikan acuan dalam
berperilaku sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa nilai sosial yang bersumber dari masyarakat ini
berbeda-beda pada setiap daerah karena setiap daerah pasti punya perspektif yang berbeda tentang
perbuatan baik. Misal kelompok A menganggap memakan dengan berbicara dengan kasar kepada
semua lapangan masyarakat adalah hal yang wajar seperti di daerah Buleleng, tapi di daerah
Tabanan itu merupakan hal yang kurang baik, Kira harus berbicara dengan santun kepada
masyarakat khususnya ke orang yang lebih tua dari kita.

3) Individu

Pada dasarnya setiap individu memiliki sesuatu hal yang baik, penting serta luhur, kita semua pasti
punya definisi baik yang berbeda-beda, misal ada yang mengatakan orang baik itu adalah orang yang
suka berbagi dan menolong tapi ada yang mengatakan orang baik itu orang yang bisa mengerti
orang lain. Jadi dapat dikatakan nilai yang bersumber dari individu adalah bagaimana pendapat atau
definisi orang baik menurut kita sendiri.

Ciri-ciri nilai sosial:

1) Sesuatu yang abstrak yang ada dalam pikiran dan perasaan manusia. Artinya nilai sosial tidak
memiliki wujud seperti benda-benda yang ada disekitar kita, nilai sosial adalah sesuatu yang ada
dalam pikiran kita tentang baik buruknya perbuatan dan kelebihan kita sebagai manusia bisa
membedakan mana yang baik dan yang buruk.

2) Tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari oleh manusia. Nilai sosial tidak dibawa sejak lahir
karena saat kita lahir kita belum bisa mengidentifikasi mana yang baik dan yang buruk, seiring
berjalannya kita akan belajar dari lingkungan kita tumbuh apa definisi baik dan apa definisi buruk.
Biasanya kita akan diajari oleh orang tua kita tentang perbuatan baik dan buruk, seperti berbicara
yang sopan, bagaimana berlaku baik di masyarakat dll.

3) Dapat diteruskan atau dipindahkan di antara individu satu kelompok ke kelompok lain maupun
satu masyarakat ke masyarakat lain. Artinya nilai sosial dapat dipindahkan oleh satu orang kedalam
satu masyarakat atau oleh satu masyarakat ke masyarakat lain. Contoh kita bersekolah di SMA N 1
Tabanan memiliki cara mmeyapa yang unik dengan menaruh tangan kanan di dada kiri lalu bertegur
sapa dengan yang lain, setelah itu kita kelas 10 yang baru bersekolah di SMA Negeri 1 Tabanan harus
mulai mengubah cara kita dalam menyapa, yang awalnya hanya tersenyum, sekarang ditambah
dengan tangan kanan di dada kiri

4) Sistem nilai dapat berbeda-beda antar masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
setiap daerah punya nilai sosial yang berbeda-beda karena setiap daerah memiliki definisi yang
berbeda tentang apa itu perbuatan baik dan buruk. Seperti di daerah buleleng dan daerah tabanan.

5) Merupakan ciptaan masyarakat yang tercipta melalui interaksi. Artinya nilai sosial tidak bisa
diciptakan secara individual karena setiap individu punya perspektif yang berbeda mengenai definisi
baik dan buruk. Oleh sebab itu kita harus saling berinteraksi dan menyampaikan perspektif yang kita
punya sehingga terciptalah suatu nilai sosial.
Klasifikasi Nilai Sosial:

1) Nilai Material-> nilai yang berguna bagi jasmani/tubuh kita. Contohnya uang yang berguna bagi
manusia karena dapat digunakan untuk membeli kebutuhan hidupnya, seperti makanan, baju dan
rumah, sehingga kita bisa menjaga kesehatan tubuh kita.

2) Nilai Vital-> nilai yang berguna untuk menolong kita agar mempermudah dalam beraktivitas.
Contohnya kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi yang mempermudah kita dalam
bepergian ke tempat-tempat yang kita tuju.

3) Nilai Rohani-> nilai bagi pemenuhan kebutuhan rohani (spritual). Secara garis besar, nilai
kerohanian dapat dibagi ke dalam empat macam :

1) Nilai kebenaran (kenyataan), yaitu nilai yang bersumber pada unsur akal manusia atau
logika. Contohnya api dipadamkan oleh air, es batu terasa dingin, listrik dapat mengalir
melalui air, dan lain-lain.

2) Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada perasaan manusia (estetika). Contohnya
rumah akan terasa lebih asri apabila ditanami bunga, lukisan mona lisa, dll

3) Nilai moral (kebaikan), yaitu nilai yang berasal dari kehendak atau kemauan, bisa dibilang
nilai yang berkenan dengan kebaikan dan keburukan. Contohnya Ardi yang mendonirkan
darahnya, memberikan anak panti sumbangan pakaian bekas, membantu guru membawa
buku, dll

4) Nilai religius, yaitu nilai ketuhanan. Contohnya agama Islam mengakui Allah SWT sebagai
Tuhannya, agama Kristen mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhannya.

Norma: seperangkat aturan atau panduan hidup yang biasanya tak tertulis dan berlaku di
masyarakat.

Norma Sosial: Patokan berprilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi: Memberi batasan berupa perintah atau larangan dalam berprilaku.

Jenis-Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikatnya.

1) Usage, suatu perbuatan atau cara melakukan sesuatu. Contohnya, tidak mengeluarkan suara saat
mengunyah makanan, makan di trotoar, bersendawa saat selesai makan merupakan tanda atau
ekspresi rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma dan memakai pakaian minim di
lingkungan rumah.

2) Folkways, norma kebiasaan. Contohnya memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi
dalam suatu kegiatan atau memakai gaun atau dress yang bagus di waktu pesta, membantu
membersihkan masjid atau lazimnya anak laki-laki harus berambut pendek dan anak perempuan
harus berambut panjang, mencium tangan orang tua saat akan bepergian, mengantri untuk
membayar atau membeli barang dan menggunakan tangan kanan untuk makan dan berjabat tangan.

3) Mores, tata kelakuan dalam suatu kebiasaan. Contohnya melarang membunuh, mencuri,
menikahi kerabat dekat serta membuang sampah ke sungai.

4) Custom, identik dengan adat istiadat. Contohnya pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta
warisan, pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara-ucapara tradisional, pelanggaran melakukan
perbuatan asusila di tempat yang di sakralkan atau di sucikan dan pelanggaran merusak barang
untuk ibadah.

Jenis Norma Sosial:

1) Norma Agama

Norma yang berdasar pada ajaran suatu agama yang bersumber dari aturan-aturan Tuhan melalui
kitab suci. Ibadah adalah bagian dari norma agama yang aturannya mutlak, yaitu bersumber dari
kitab suci setiap agama.

2) Norma Hukum

Norma yang bersumber dari undang-undang tertulis yang dibuat secara resmi oleh pemerintah
dengan tujuan mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3) Norma Kesusilaan

Norma yang didasarkan atau bersumber dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan biasa juga
disebut norma moral, sehingga seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan disebut sebagai
orang yang tidak bermoral atau asusila

4) Norma Kesopanan

Norma yang bersumber dari hubungan sosial atau pergaulan hidup manusia sesuai dengan
kesepakatan bersama.

5) Norma Kebiasaan

adalah aturan mengikat yang terbentuk dari suatu perilaku yang dilakukan terus-menerus dan telah
ada dan disetujui di suatu warga kelompok masyarakat.

Perbedaan Nilai dan Norma :

1) Nilai lebih dahulu tercipta dibandingkan dengan norma. Norma muncul setelah adanya nilai dan
berfungsi untuk mengikat pelaksanaan nilai.

2) Tidak ada nilai yang tertulis. Sebaliknya, norma bisa berwujud tertulis dan tidak tertulis.

3) Nilai bersifat implisit alias tersamar/tersirat. Sedangkan sifat norma adalah eksplisit, nyata, tegas,
dan jelas.

4) Nilai belum dilengkapi dengan sanksi. Tetapi pelanggar norma akan memperoleh sanksi tertentu.

5) Nilai berfungsi sebagai pedoman seseorang dalam bermasyarakat. Di sisi lain, norma berguna
sebagai aturan yang ada di suatu kelompok masyarakat.

FYI: Nilai Sosial dan Norma Sosial memiliki perbedaan , antara lain.

1. Nilai adalah sesuatu yang dianggap tinggi di masyarakat sedangkan norma peraturan yang
dilakukan di masyarakat.

2. Perbedaannya juga terletak pada pengertian....


Nilai yang dianggap tinggi oleh masyarakat, dan norma merupakan landasan yang boleh diperbuat
atau tidak oleh masyarakat.

Contoh Nilai Sosial di Masyarakat


1) Warga saling bahu membahu membantu perbaikan jalan di gang desa
2) Mengunjungi jika ada tetangga yang sedang mengalami musibah
3) Menolong sesame tanpa membeda bedakan latar belakang, suku, agama, dan ras nya

Contoh Nilai Sosial di Linkungan Sekolah


1) Guru dan murid saling menghargai ketika proses belajar.
2) Melakukan 3S (senyum, salam, sapa) ketika berpapasan dengan guru maupun yang lebih
tua.
3) Membuang sampah pada tempatnya, karena kebersihan adalah tanggun jawab seluruh
warga sekolah
4) Tiba di Sekolah tepat waktu
5) Tidak membeda bedakan teman yang berbeda kepercayaan, latar belakang, adat, suku,
ras, dan budaya.

PELANGGARAN NILAI DAN NORMA SOSIAL BESERTA SOLUSINYA

A. Pelanggaran Nilai dan Norma


Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), perilaku pelanggaran norma dibedakan menjadi empat
macam, yaitu:

1) Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap sebagai kejahatan, misalnya: pemukulan,
pemerkosaan, penodongan, dan lain-lain.

2) Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan seksual, yaitu perzinahan,
homoseksualitas, dan pelacuran.

3) Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkohol, candu, morfin, dan lain-lain.

4) Gaya hidup yang lain dari yang lain, misalnya penjudi profesional, geng-geng, dan lain-lain.

B. Solusi Pelanggaran Norma

Dalam Sosiologi, solusi tepat dalam menangani pelanggaran norma menggunakan pengendalian
sosial. Pengendalian sosial adalah cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak
direncanakan, guna mengajak, mendidik, serta memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai
dengan norma sosial.

Berikut ini merupakan beberapa usaha agar masyarakat menaati aturan-aturan yang ada, seperti:

1) Mempertebal keyakinan para anggota masyarakat akan kebaikan adat istiadat yang ada

2) Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasa taat.

3) Mengembangkan rasa malu dalam jiwa masyarakat yang menyeleweng dari adat istiadat.

4) Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masyarakat yang hendak menyeleweng dari adat
istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan

Anda mungkin juga menyukai