Anda di halaman 1dari 14

BAB 4.

1
NILAI dan NORMA
1. NILAI SOSIAL
Dalam ilmu sosiologi nilai mengandung
pengertian yang luas. Nilai (value) dalam konteks
sosiologi berhubungan dengan pertanyaan
mengapa dan bagaimana suatu kondisi dapat
terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, mengapa
para pahlawan rela mengorbankan nyawa untuk
membela kepentingan rakyat Indonesia?
Mengapa seorang guru rela mengajar di daerah
terpencil? Mengapa seorang siswa mau berjalan
kaki menempuh jarak yang jauh untuk
bersekolah? Jawaban atas pertanyaan tersebut
merujuk pada kepedulian dan cita-cita (luhur)
yang ingin dicapai oleh seseorang atau
masyarakat.
Pendapat para ahli tentang pengertian nilai
1. Soerjono Soekanto 2. Kimball Young merumuskan
mendefinisikan nilai sebagai nilai sosial sebagai unsurunsur
konsepsi abstrak dalam diri abstrak dan sering tidak disadari
manusia mengenai apa yang mengenai apa yang benar dan
dianggap baik dan buruk. penting dalam masyarakat.
Dengan demikian, nilai sosial 3. Robert M. Z. Lawang
adalah nilai yang dianut oleh mengatakan bahwa nilai adalah
suatu kelompok masyarakat. gambaran mengenai apa yang
diinginkan, pantas, berharga, dan
memengaruhi perilaku sosial
orang-orang yang memiliki nilai
tersebut.
Ciri-ciri nilai sosial adalah
1. Konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat
2. Disebarkan antara sesama warga masyarakat (bukan bawaan individu sejak
lahir).
3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).
4. Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5. Dapat memengaruhi perkembangan diri seseorang.
6. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.
Prof. Dr. Notonegoro membagi nilai sosial menjadi tiga
• MATERIEL • VITAL
• Segala sesuatu yang berguna bagi • Segala sesuatu yang berguna bagi
unsur fisik manusia. Nilai material manusia untuk mengadakan
relatif lebih mudah diukur dengan kegiatan dan aktivitas. Contohnya,
alat ukur. Contohnya, makanan, buku dan alat tulis bagi pelajar
air, dan pakaian. atau mahasiswa; kalkulator bagi
auditor; motor bagi tukang ojek
motor
KEROHANIAN

• 1. Nilai kebenaran yang bersumber • 3. Nilai kebaikan atau nilai moral


pada akal manusia. yang bersumber pada kodrat
manusia, seperti kehendak dan
• 2. Nilai keindahan yang bersumber kemauan. Contohnya, menolong
pada rasa keindahan (estetis). orang yang terkena musibah.
Contohnya, lagu, lukisan, dan
ukiran atau karya-karya seni. • 4. Nilai religius yang bersumber
pada kepercayaan dan keyakinan
manusia. Nilai ini adalah nilai
ketuhanan yang tertinggi dan
mutlak.
Nilai juga dapat dibedakan berdasarkan cirinya, yaitu nilai
dominan dan nilai yang mendarah daging
• a. Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai
lainnya. Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal • b. Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi
berikut kepribadian dan kebiasaan sehingga seseorang menjalankannya tanpa
melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak
sadar. Nilai ini biasanya telah tersosialisasi sejak kecil. Dengan
• 1) Banyaknya penganut nilai tersebut. Contohnya, sebagian besar masyarakat demikian, apabila tidak melakukannya, seseorang akan merasa malu
menghendaki perubahan ke arah reformasi di segala bidang kehidupan, seperti atau bersalah. Nilai ini masuk ke diri seseorang karena keteladanan
bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial. yang diberikan orang yang dekat atau tokoh yang dikagumi.
Contohnya, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi
• 2) Lamanya nilai tersebut dianut atau digunakan. Contohnya, sejak dahulu nafkah keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak
hingga sekarang, tradisi sekaten dilaksanakan oleh masyarakat di Surakarta bertanggung jawab.
dan Yogyakarta untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

• 3) Tinggi rendahnya usaha pemberlakuan nilai tersebut. Contohnya,


menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu.
Oleh karena itu, umat Islam selalu berusaha untuk melaksanakannya.

• 4) Prestise atau kebanggaan penganut nilai tersebut di masyarakat. Contohnya,


memiliki pendidikan yang tinggi dapat memberikan kebanggaan atau prestise
tersendiri bagi seseorang.
2. NORMA SOSIAL
Norma adalah aturan atau ketentuan yang • Norma berfungsi mengatur dan mengendalikan
mengikat warga kelompok dalam masyarakat. perilaku masyarakat demi terciptanya
Norma dipakai sebagai panduan, tatanan, dan keteraturan Norma menjadi panduan, tatanan,
pengendali tingkah laku yang sesuai dengan dan pengendali laku. Norma juga menjadi kriteria
harapan masyarakat. Kaidah atau norma yang
ada di dalam masyarakat adalah aplikasi atau bagi masyarakat mendukung atau menolak
perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh perilaku seseorang. Oleh itu, setiap pola
masyarakat. Contohnya, di sekolah terdapat kelakuan yang telah sesuai dengan norma selalu
norma yang melarang siswa menyontek. Norma mengandung unsur pembenaran. Artinya,
tersebut dibuat berdasarkan nilai kejujuran yang tindakan yang dilakukan sesuai norma dapat
dijunjung oleh masyarakat. Masyarakat dibenarkan atau diterima banyak orang; tindakan
menganggap bahwa kejujuran mutlak diperlukan di luar norma dilihat sebagai kesalahan atau
untuk menciptakan masyarakat yang adil, tindakan yang kurang baik. Oleh karena itu,
makmur, dan sejahtera. Jadi, terdapat hubungan norma selalu disertai sanksi berupa hukuman
yang erat antara nilai dan norma. Jika nilai adalah
sesuatu yang baik, diinginkan, dan dicita-citakan atau hadiah. Hal itu bertujuan agar orang
oleh masyarakat, norma adalah aturan bertindak mematuhinya dan terjadi perubahan tingkah laku
untuk mewujudkan cita-cita tersebut. pada orang tersebut. Dengan cara demikian,
kehidupan masyarakat dapat berlangsung baik
dan tertib.
Norma sosial yang mengatur masyarakat bersifat formal
dan nonformal.
a. Norma formal bersumber dari lembaga masyarakat (institusi) formal. Norma ini biasanya tertulis.
Contohnya, aturan-aturan negara, seperti konstitusi, surat keputusan, dan peraturan daerah.
b. Norma nonformal biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari norma formal.
Contohnya, kaidah dan aturan yang terdapat di masyarakat, seperti pantanganpantangan, aturan
keluarga, dan adat istiadat.
Tingkatan Norma Berdasarkan Kekuatan
Memaksanya:
1. Cara (Usage) • 2. Kebiasaan (Folkways)
Norma yang paling lemah daya • Aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat
pengikatnya karena orang yang melanggar dari pada usage. Kebiasaan adalah perbuatan yang
hanya mendapat sanksi dari masyarakat dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti
berupa cemoohan atau ejekan. Cara bahwa orang yang melakukannya menyukai dan
mengacu pada suatu perbuatan yang menyadari perbuatannya. Kebiasaan-kebiasaan ini
berkaitan dengan hubungan antarindividu disebut sebagai tradisi dan menjadi identitas dari
dalam masyarakat. Contohnya : dari masyarakat tersebut. Contohnya :

Orang yang bersendawa atau berdecap- • Mematuhi orang tua, menggunakan tangan kanan
decap ketika sedang makan dan meludah apabila hendak memberikan sesuatu, mengetuk
di sembarang tempat hanya mendapat pintu sebelum memasuki ruangan orang lain, dan
memberi salam pada saat bertamu.
sanksi berupa teguran.
3. Tata Kelakukan (Mores) • 4. Adat Istiadat (Custom)
Aturan yang sudah diterima masyarakat
• Norma ini pada umumnya tidak tertulis, tetapi
secara sadar atau tidak sadar dan dijadikan
alat pengawas atau kontrol terhadap memiliki sanksi, baik langsung maupun tidak
anggota-anggota masyarakat. Tata kelakuan langsung. Sanksinya berupa sikap penolakan
mengharuskan anggota masyarakat untuk dari masyarakat. Bagi masyarakat tradisional,
menyesuaikan tindakan dengan aturan yang penolakan masyarakat merupakan hal yang
berlaku. Pelanggaran terhadap tata kelakuan sangat menyakitkan karena sebelumnya mereka
akan diberi sanksi berat, seperti merupakan anggota masyarakat yang hidup dari
dipermalukan di muka umum. Contohnya : dan di dalam masyarakat. Contohnya:
Larangan melakukan kejahatan, seperti
mencuri atau menghilangkan nyawa orang • Di Lampung, terdapat hukum adat yang
lain; larangan berjudi atau menggunakan melarang perceraian. Jika aturan tersebut
obat-obatan terlarang. dilanggar, tidak hanya yang bersangkutan yang
tercemar namanya, tetapi seluruh keluarga dan
bahkan seluruh sukunya. Biasanya orang yang
melakukan pelanggaran tersebut akan
dikeluarkan dari masyarakat.
Norma-norma yang berlaku di masyarakat dapat
diklasifikasikan, yaitu
a. Norma agama adalah norma yang berdasarkan • C. Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal
atas ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat.
bersifat mutlak bagi para penganutnya. Orang Contohnya, cara berpakaian, bersikap, dan berbicara.
yang menaati norma agama akan diberikan Norma ini bersifat relatif, dalam arti penerapannya
keselamatan di dunia dan akhirat, sedangkan berbeda di berbagai tempat, lingkungan, dan waktu.
yang melanggar akan mendapat hukuman. Misalnya, kategori berbusana pantas antara tempat
yang satu dan yang lain terkadang berbeda.
b. Norma kesusilaan adalah norma yang didasarkan
pada hati nurani atau akhlak manusia. Norma ini • d. Norma kebiasaan (habit), adalah hasil dari
bersifat universal. Artinya, setiap orang di dunia melakukan perbuatan yang sama secara berulang-
memilikinya, hanya bentukdan perwujudannya ulang sehingga menjadi kebiasaan. Orang yang tidak
yang berbeda. Contohnya, jujur dalam perkataan menjalankan norma ini biasanya dianggap aneh oleh
lingkungan sekitarnya. Contohnya, kebiasaan
dan perbuatan, membantu orang lain yang
melakukan syukuran atau doa bagi anak yang baru
membutuhkan, dan menghormati sesama dilahirkan atau kegiatan mudik menjelang hari raya
manusia. keagamaan.
e. Norma hukum adalah himpunan petunjuk atau perintah dan larangan yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi pada norma hukum bersifat mengikat dan
memaksa. Sanksi ini dilaksanakan oleh suatu lembaga yang memiliki kedaulatan, yaitu
negara. Ciri norma hukum antara lain diakui oleh masyarakat sebagai ketentuan yang sah dan
terdapat lembaga penegak hukum sebagai pihak yang berwenang memberikan sanksi. Tujuan
norma hukum adalah menciptakan suasana aman dan tenteram dalam masyarakat. Contoh
norma hukum, antara lain larangan melakukan tindak kriminal, aturan wajib membayar pajak,
dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai