Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT,BERBANGSA,DAN BERNEGARA

I. PENDAHULUAN
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila bukanlah hasil pemikiran secara spontan timbul dalam sidang BPUPKI.Pancasila yang
diusulkan bung karno sebagai dasar negara Indonesia merdeka telah dipikirkan secara mendalam
selama bertahun-tahun.apa yang dilakukan oleh bung karno telah memenuhi syarat-syarat
kefilsafatan,antara lain melalui deskripsi,berfikir yang kritik,evaluatif,dan
abstraksi.(sunoto,1943;48).
Pancasila sebagai dasar negara,dan sebagai ideologi mempunyai nilai nilai yang harus diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.mempelajari isi dari sila-sila pancasila
menunjukkan bahwa pancasila mengandung nilai nilai kehidupan bermasyarakat.
Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila secara garis besar terbagi atas beberapa
tingkatan.yang pertama adalah nilai dasar,nilai instrumental,dan nilai praktis.selain nilai yang
terkandung di dalam pancasila terdapat juga moral,dan norma.diterimanya pancasila sebagai
pandangan hidup dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai nilai pancasila harus
selalu dijadikan landasan pokok,landasan fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan
negara.
Meskipun pancasila terdiri atas lima sila berbeda,tetapi kelimanya merupakan satu kesatuan yang
utuh.setiap sila dari pancasila itu tidak dapat berdiri sendiri.kelima sila itu bersama sama
menyusun satu pengertian yang utuh yaitu pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Selain itu pancasila juga mempunyai fungsi untuk mempersatukan bangsa Indonesia dengan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam suku
bangsa,ras,agama,dan berbagai macam kebudayaan sangat membutuhkan sekali alat atau sarana
untuk mengikat keberagaman tersebut.
Tanpa adanya penerapan nilai-nilai dari pancasila di dalam kehidupan sehari-hari,maka pancasila
hanya tinggal nama tanpa makna,dan pancasila hanya sebagai hiasan dalam pembukaan undang-
undang dasar 1945.
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai , Moral dan Norma

1. Nilai dan Nilai Dasar

Menurut kamus Purwodarminto Nilai adalah harga dalam arti takaran, harga sesuatu, angka
kepandaian, kadar,mutu dan sifat-sifat yang berguna bagi manusia. Menurut Suyitno Nilai adalah
sesuatu yang kita alami sebagai ajakan dari panggilan untuk dihadapi. Nilai juga berseru pada
tingkah laku dan membangkitkan keaktifan siswa
Nilai tidak hanya tampak sebagai nilai bagi seorang saja, melainkan bagi segala umat manusia.
Nilai tampil sebagai sesuatu yang patut dikerjakan dan dilaksanakan oleh semua orang . Oleh
karena itu nilai dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Moedjanto,1989 : 77)
Sehingga nilai juga bisa diartikan sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna
bagi manusia.
Jenis-jenis Nilai

1. Nilai psikologis

Ialah nilai yang berhubungan dengan tingkah laku manusia.

1. Nilai Estetis (nilai indah)


2. Nilai Intelektual
3. Nilai Etis
4. Nilai Kerohanian
5. Nilai Agama

Nilai memiliki tingkatan tertentu , yaitu :

1. Nilai Dasar

ialah nilai yang mendasari nilai instrument .Nilai dasar ini tertuang dalam UUD 1945. Nilai ini
sifatnya sangat fundamental . Artinya nilai dasar pancasila keberadaannya tidak bisa ditawar-
tawar dan harus diyakini kebenarannya

1. Nilai Instrumental

Ialah manifestasi dari nilai dasar dan berupa pasal-pasal UUD 1945, peraturan perundang-
undangan, ketetapan dan peratuan lain yang berfungsi sebagai pedoman, kaidah, petunjuk
kepada masyarakat untuk menaatinya

1. Nilai Praksis

Ialah penjabaran dari instrumental dan nilai praksis ini berkaitan langsung dengan kehidupan
nyata yaitu suatu kehidupan yang penuh diwarnai oleh pertimbangan-pertimbangan tertentu.

2. Moral
Secara Etimologis kata moral berasal dari kata mos. Yang berarti cara, adat istiadat atau
kebiasaan, sedangkan jamaknya adalah mores . Dalam bahasa Arab, moral yang berarti budi
pekerti sama dengan pengertian akhlak, sedangkan dalam konsep Indonesia moral berarti
kesusilaan.
Menurut Driyarkara, moral atau kesusilaan adalah nilai yang sebenarnya .Dengan kata lain moral
atau kesusilaan adalah kesempurnaan sebagai manusia atau kesusilaan adalah tuntutan kodrat
manusia (Driyarkara,1966:25)
Dengan demikian moral atau kesusilaan adalah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku
manusia di masyarakat untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar.

3. Norma
Selama kita hidup di dunia ini, ribuan norma ditawarkan atau diperkenalkan kepada kita.
Bahakan mungkin ada juga beberapa norma yang agak dipaksakan kepada kita. Norma itu dapat
berasal dari orang tua kita, yang tentu tidak lepas dari norma yang warisi dari kakek dan nenek
kita. Norma dapat juga berasal dari lingkungan yang lebih luas, seperti: masyarakat setempat,
sekolah, umat beragama, pemerintah daerah, Negara, dan pers serta media massa lainnya.
Sejak kita masih kecil kita belajar norma dari orang tua, misalnya kita dilatih untuk memakai
pakaian yang sesuai dengan jenis kelamin kita, untuk mengucapkan terima kasih bila menerima
sesuatu yang berharga dari orang lain,dll. Dari masyarakat setempat, misalnya dari kampung atau
kelompok suku bangsa, kita belajar norma lain yang belum diajarkan oleh orang tua kita. Di
sekolah kita belajar norma-norma lagi, yang barangkali tidak sempat diajarkan oleh orang tua
maupun masyarakat kampung. Di sana misalnya, kita dilatih untuk berdisiplin waktu dan
mengerjakan tugas-tugas secara sungguh-sungguh.
Norma secara normative mengandung arti aturan, kaidah, petunjuk, pedoman yang harus
dipatuhi oleh manusia agar perilakunya tidak menyimpang dan tidak merugikan pihak lain.
Sedangkan bagi pelanggarnya akan mendapat sanksi sesuai dengan aturan yag disepakati
bersama. Di dalam kehidupan masyarakat, dijumpai beberapa macam norma diantaranya adalah:

1. Norma Adat Sopan Santun

ialah aturan-aturan , kaidah-kaidah yang telah disepakati sekelompok masyarakat dan


pelanggarnya dapat sanksi adat, karena melanggar kesopanan adat atau aturan-aturan adat.
Contohnya

1. Menghormati orang yang lebih tua.


2. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
3. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
2. Norma Hukum

adalah suatu kaidah, suatu aturan yang pelaksanaanya dapat dipaksakan atau pelanggarnya dapat
ditindak dengan pasti oleh penguasa yang sah dalam masyarakat. Norma hukum biasanya (tetapi
tidak selalu) biasanya berlaku berdasarkan suatu perundang-undangan, peraturan pemerintah,
kepres,dsb.
Contohnya

1. Tidak melanggar rambu lalu-lintas walaupun tidak ada polantas


2. Menghormati pengadilan dan peradilan di Indonesia
3. Menghindari KKN / korupsi kolusi dan nepotisme.
2. Norma Moral atau disebut juga norma sosial

ialah aturan-aturan, kaidah-kaidah untuk berperilaku baik dan benar yang berlaku universal.
Artinya kaidah tersebut dapat diterima oleh manusia di seluruh dunia. Yang mendasari norma
moral adalah hati nurani atau hati kecil manusia. Sedangkan pelanggarnya mendapat sanksi
moral yaitu merasa bersalah, dan hal ini bisa berdampak pada pengucilan terhadap si pelanggar.
Misalnya dicaci maki seseorang, perbuatan ini oleh semua manusia di dunia dianggap melanggar
norma moral, dan pelakunya mendapat sanksi moral.
Contohnya

1. Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat
tetapi tidak secara terus-menerus.
Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.
- Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang
dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau
kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta. kesopanan dalam berperilaku /
berpenampilan sopan

1. Tata kelakuan (mores)

Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari
sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur
memaksa atau melarang suatu perbuatan.
Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi saudara kandung.

1. Adat istiadat (custom)

Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat
kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

1. Norma Agama

ialah kaidah, aturan, petunjuk, yang bersumber dari wahyu Tuhan lewat nabi/rosul. Kaidah ini
berisi petunjuk kepada manusia untuk mentaati dan menghindari laranganNya. Kaidah Tuhan ini
kebenarannya mutlak tak boleh diubah dan dibantah, jadi bersifat absolute.
Contohnya :
- Membayar zakat tepat pada waktunya bagi penganut agama islam
- Menjalankan perintah Tuhan YME
- Menjauhi apa-apa yang dilarang oleh agama

B. Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Makna yang Terkandung di Dalamnya

Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara, membawa konsekuensi logis
bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
peraturan serta penyelenggara negara.

1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti keyakinan dan pengakuan yang diekspresikan
dalam bentuk perbuatan terhadap zat yang maha Tunggal tiada duanya.Nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa memberikan kebebasan kepada pemeluk agama sesuai dengan keyakinanny, tidak ada
paksaan, dan antar penganut agama yang berbeda harus salaing menghormati dan bekerjasama.
Hal ini sejalan dengan pasal 29 UUD 1945 ayat (2) yang bunyinya : Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

1. Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung makna :kesadaran sikap dan perilaku
yang sesuai dengan niai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan mutlak hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.Manusia harus diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban asasinya.Perlu dikembangkan sikap saling
mencintai sesame manusia,sikap tenggang rasa atau tepo sliro.

1. Nilai Persatuan Indonesia

Nilai Persatuan Indonesia mengandung arti usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina Nasionalisme dalam Negara. Dalam nilai persatuan terkandung adanya perbedaan –
perbedaan yang biasa terjadi di dalam kehidupan masyarakat dan bangsa, baik itu perbedaan
bahasa, kebudayaan,adat-istiadat, agama, maupun suku .Perbedaan itu tidak dijadikan untuk
berselisih, tetapi justru menjadi daya tarik kea rah ,kerjasama yang sesuai dengan semboyan”
Bhineka Tunggal Ika”.

1. Nilai Kerakyatan Ynag Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


permusyawaratan/Pewakilan.

Nilai sila ke empat mengandung makna :suatu pemerintahan rakyat dengan cara melalui badan-
badan tertentu yang dalam menetapkan sesuatu peraturan ditempuh dengan jalan musyawarah
untuk mufakat atas dasar kebenaran dari Tuhan dan putusan akal sesuai dengan rasa
kemanusiaan yang mem;perhatikan dan mempertimbangkan kehendak rakyat untuk mencapau
kebaikan hidup bersama.

1. Nilai keadilan sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna yang terkandung di dalam nilai-nilai sila ke lima ini adalah sebagai berikut:suatu tata
masyarakat adil dan makmur sejahteralahiriah, batiniah, yang setiap warga negaramendapat
segala sesuatu yang telah menjadi haknya sesuai dengan esensi adil dan beradab. Dalam wujud
pelaksananaannya adalah bahwa setiap warga harus mengembangkan sikap adil terhadap
sesama,menjaga keseimbangan,keserasian, keselarasan, antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.

C. Pancasila sebagai Sistem Filsafat

1. Pengertian Sistem dan Sistem Filsafat

“Sistem” dapat didefinisikan sebagai satu keseluruhan yang terdiri dari aneka bagian yang
bersama-sama membentuk satu kesatuan yang utuh.
Suatu sistem harus memenuhi 5 persyaratan :
1. Merupakan satu kesatuan utuh dari unsur-unsurnya.
2. Bersifat konsisten dan koheren, tidak mengandung kontraduktif.
3. Ada hubungan antara bagian satu dengan bagian yangg lain.
4. Ada keseimbangan dalam kerja sama.
5. Semua mengabdi pada tujuan yang satu yaitu tujuan bersama.

(Sri Soeprapto Wirodiningrat, 1980 : 94)


Sedangkan “filsafat” berasal dari bahasa Yunani philosophia, philein berarti cinta dan sophia
berarti kebijaksanaan,dengan kata lain filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan.
Atau dalam artian luas filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat dari segala
sesuatu yang memperoleh kebenaran.
Pancasila dipikirkan secara mendalam selama bertahun-tahun oleh Bung Karno dan telah
memenuhi syarat kefilsafatan,antara lain melalui deskripsi, berfikir yang kritik, evaluatif, dan
abstraksi. (Sunoto, 1943:48)
Pancasila sebagai sistem filsafat bertitik tolak pada hakekat kodrat manusia yang “monopluralis”
yaitu terdiri dari :

1. Susunan kodrat kodrat monodualis jiwa (raga).


2. Kedudukan kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri (makhuk Tuhan)
3. Sifat kodrat monodualis makhluk individu (sosial).

II. PENUTUP

1. Kesimpulan

Pancasila merupakan nilai dasar kehidupan kita sehari-hari baik dimasyarakat, Bangsa dan
Negara sehingga kita perlu mengaplikasikan nilai nilai yang ada didalam pancasila.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.
Jenis-jenis Nilai yaitu Nilai psikologis, Nilai Estetis (nilai indah), Nilai Intelektual, Nilai Etis,
Nilai Kerohanian, Nilai Agama
Tingkatan nilai yaitu ada 2

1. Nilai Dasar yaitu nilai yang menjadi dasar seperti UUD 45


2. Nilai instrumental Ialah manifestasi dari nilai dasar
3. Nilai praktis merupakan penjabaran dari nilai instrumental

Moral adalah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku manusia di masyarakat untuk
melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar.
Norma ialah aturan-aturan, kaidah-kaidah untuk berperilaku baik dan benar yang berlaku
universal. Artinya kaidah tersebut dapat diterima oleh manusia di seluruh dunia
Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Makna yang Terkandung di Dalamnya yaitu pada 5 sila
dipancasila.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat bertitik tolak pada hakekat kodrat manusia yang “monopluralis”
yaitu terdiri dari :
1. Susunan kodrat kodrat monodualis jiwa (raga).
2. Kedudukan kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri (makhuk Tuhan)
3. Sifat kodrat monodualis makhluk individu (sosial).

D. DAFTAR PUSTAKA

A.T. Soegito. 2012. Pendidikan Pancasila. Semarang: Unnes Press


Fauzi, Rahmat “Pengertian Nilai”, uzey.blogspot.com/2009/09/pengertian-nilai.html, (diunduh
19 maret 2013).

Indra, Bayu. Pancasila Sebagai Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara”, 04 Oktaber 2012,
http://politik.kompasiana.com/2012/10/04/pancasila-sebagai-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara-493018.html (diunduh 19 maret 2013).

Anda mungkin juga menyukai