Pengertian kepribadian :
Kepribadian pada hakikatnya merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia secara umum yang tercermin
dari ucapan dan perbuatannya.
Menurut Horton:
Keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian situasi.
PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
1. Aliran Konvergensi, kepribadian merupakan hasil perpaduan antara pembawaan (faktor internal) dengan
pengalaman (faktor eksternal).
2. Aliran nativisme, kepribadian ditentukan oleh faktor pembawaan.
3. Aliran empirisme (tabularasa), kepribadian ditentukan oleh pengalaman dan lingkungannya
MENURUT JUNG, KEPRIBADIAN MENURUT FUNGSINYA ADA 4:
1. Kepribadian rasional, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh akal pikiran sehat.
2. Kepribadian intuitif, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau perasaan kira-kira.
3. Kepribadian emosional, kepribadian yang dipengaruhi oleh perasaan.
4. Kepribadian sensitif, kepribadian yang dipengaruhi oleh panca indera sehinggacepat bereaksi.
Pengertian Norma
• Norma adalah patokan perilaku dalam kelompok masyarakat tertentu, yang disebut juga peaturan sosial yang
menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
• Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia dalam masyarakat guna mencapai kedamaian.
B. CIRI-CIRI NORMA SOSIAL
1. Umumnya tidak tertulis ( lisan )
2. Hasil dari kesepakatan masyarakat
3. Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya
4. Apabila norma dilanggar, ia harus menghadapinya
5. Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial sehingga norma sosial bisa mengalami
perubahan
C. Berdasarkan tingkat daya pengikatnya terhadap masyarakat, norma terbagi menjadi enam yaitu :
1. NORMA CARA ( USAGE )
adalah bentuk perbuatan tertentu yang dilakuka nindividu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus
menerus dan daya ikatnya sangat lemah. Sanksinya ringan, hanya berupa celaan.
Contoh :
Cara makan berdecap (bersuara)
Sanksinya :
Ringan, hanya berupa celaan.
b. SUMBER-SUMBER NILAI
1. Sumber instrinsik (subjektif)
adl sumber nilai yang terletak di dalam orang atau benda yang bernilai.
d. JENIS-JENIS NILAI
Menurut Prof. Notonagoro
NILAI MATERIAL
adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
Ex : pangan, papan, sandang, dll
NILAI VITAL
adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas.
Ex : api, air, dll
NILAI KEROHANIAN
adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
a. Nilai kebenaran ( RATIO )
bersumber pada unsur akal manusia
b. Nilai keindahan (ESTETIKA)
bersumber pada perasaan manusia
c. Nilai moral ( ETIKA )
bersumber pada kehendak atau kemauan
d. Nilai Ketuhanan (RELIGIUS)
nilai yg tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi.
A. Teori Evolusi
- Premis-Premis (Pernyataan) Teori Evolusi:
1. Sebuah Masyarakat akan senantiasa mengalami perubahan.
2. Perubahan itu akan senantiasa bergerak maju dan tidak akan bergerak mundur.
3. Perubahan yang akan dilalui oleh setiap masyarakat, berjalan dalam tiga tahap:
- Tahap Teologis
Tahap Teologis adalah tahapan di mana masyarakat mencoba mencari penjelasan akan realitas alam dengan
berdasarkan pada kekuatan adikodrati. Tahapan teologis memiliki tiga sub-tahapan, yaitu tahap animisme,
politheisme, dan monotheisme.
Pada tahapan animisme, masyarakat memandang bahwa setiap benda itu berjiwa.
Pada tahapan politheisme, masyarakat percaya akan kekuatan banyak dewa.
Pada tahapan monotheisme, masyarakat percaya akan kekuatan satu Tuhan.
- Tahap Metafisis
Tahap Metafisis adalah tahapan di mana masyarakat mencoba mencari penjelasan akan realitas alam dengan
berdasarkan ide-ide abstrak.
Pada tahapan metafisis ini, masyarakat selangkah lebih maju dibanding dengan mereka yang berada pada
tahapan teologis. Pada tahapan ini, orang sudah mulai menggunakan jalan pemikiran yang logis untuk
menemukan penyebab dari realitas alam yang ada.
Orang-orang pada tahapan ini, belum mampu membahasakan penyebab itu dengan bahasa yang jelas.
- Tahap Positivisme
Tahap positivism adalah tahapan di mana masyarakat mencoba mencari penjelasan akan realitas alam dengan
berdasarkan pada ilmu-ilmu positif. Ini adalah tahapan yang paling modern karena sudah berdasarkan pada alur
pemikiran yang logis rasional dan pemikiran itu mampu dibahasakan dengan bahasa-bahasa yang jelas.
4. Perubahan itu akan senantiasa berjalan secara beruntun dan bertahap.
C. Teori Konflik
- Premis-premis:
1. Setiap orang memiliki kepentingannya sendiri-sendiri.
2. Masing-masing orang akan berusaha mewujudnyatakan kepentingannya itu.
3. Cara yang digunakan untuk mewujudkan kepentingan itu adalah dengan menggunakan Power (kekuatan).
Orang akan sebisa mungkin menguasai orang lain terlebih dahulu agar ia dapat mewujudnyatakan kepentingan
pribadinya itu. Hanya dengan menguasai orang lain itulah, ia dapat mencapai kepentingan pribadinya itu. Di
sinilah, saling terjadi konflik untuk menguasai.
Catatan: Teori Konflik muncul sebagai kritik atas Teori Struktural Fungsional. Apa yang dikritik teori konflik?
Yang dikritik teori konflik adalah pemahaman teori structural fungsional terhadap konsensus. Teori structural
fungsional menganggap bahwa consensus (nilai-nilai bersama) adalah sesuatu yang mengikat sebuah
masyarakat. Tapi, teori konflik mengkritik bahwa yang mengikat sebuah masyarakat bukanlah consensus itu.
Yang mengikat sebuah masyarakat adalah penguasa (si pemilik kekuasaan). Konsensus hanyalah alat buatan si
penguasa itu sendiri.
5. Urbanisasi
Urbanisasi adalah gerakan perpindahan masyarakat dari desa ke kota. Arus urbanisasi menjadi meningkat
drastis pada situasi setelah revolusi industry. Banyak orang berbondong-bondong ke kota untuk mencari
pekerjaan dan meninggalkan desanya dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Pada titik ini, urbanisasi
telah membuat desa kehilangan tenaga potensialnya untuk mengolah sumber dayanya sehingga itu membuat
desa kehilangan penghasilannya. Selain itu, urbanisasi juga telah memunculkan serangkaian masalah sosial
yang negative, seperti kepadatan penduduk di kota, angka pengangguran yang tinggi di kota, tingginya angka
kriminalitas di daerah perkotaan, serta kemacetan yang tak terkendali.
Masalah-masalah sosial itulah yang pada akhirnya menjadi bahan kajian yang membuat sosiologi muncul di
tengah masyarakat ini.
6. Perubahan Keagamaan
Perubahan keagamaan bukanlah sebuah masalah sosial. Perubahan keagamaan hanyalah suatu wacana yang ikut
menentukan perkembangan pesat ilmu sosiologi. Perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi politik,
revolusi industry, dan urbanisasi, telah berpengaruh besar terhadap religiositas masyarakat. Pada waktu itu pun,
ide-ide keagamaan juga masih menjadi paham yang banyak dipercaya dan diikuti oleh banyak orang.
Kecenderungan umum itu yang dimanfaatkan oleh para sosiolog-sosiolog awal. Mereka memasukkan ide-ide
agama agar teori itu mudah diterima oleh masyarakat saat itu. Sebab, masyarakat saat itu, lebih mudah
menerima kebenaran yang terbungkus dalam pemikiran agama.-