• Keterbatasan jumlah
kata yang tersedia untuk
mewakili objek.
• Kata-kata bersifat
ambigu dan kontekstual
• Kata-kata mengandung
bias budaya
• Pencampuradukan fakta,
penafsiran dan
penilaian.
Materi Kuliah, oleh Chontina Siahaan, SH.,M.Si.,2011
Kerumitan makna kata (1)
• R.Brown mendefenisikan makna sebagai
kecenderungan (disposisi) total untuk menggunakan
atau bereaksi terhadap suatu bentuk bahasa.
• Konsep makna itu sendiri memiliki berbagai makna
tanpa ada satu makna punlebih “betul” dari makna
lainnya.
• Makna muncul dari hubungan khusus antara kata
(sebagai simbol verbal) dan manusia. Makna tidak
melekat pada kata-kata, namun kata-kata
membangkitkan makna dalam pikiran orang. Jadi
tidak ada hubungan langsung antara suatu objek dan
simbol yang digunakan untuk mempresentasikannya.
Materi Kuliah, oleh Chontina Siahaan, SH.,M.Si.,2011
Kerumitan makna kata (2)
• Contohnya: ketika mengatakan “ saya sakit
perut”, pengalaman itu nyata, tetapi tidak
seorang pun dapat merasakan rasa sakit itu. Jadi
hubungan itu diciptakan dalam pikiran si
pembicara.
• C.K.Ogden dan I.A.Richards mengemukakan
hubungan ini secara dramatik dalam sebuah
segitiga makna:
Pikiran atau rujukan (orang)
Referen (objek)
Simbol (kata)
Inggris-
Inggris-Inggris
Amerika
Flat
Apartement
Biscuit
Cookie
Lif
Elevator
Autumn
Fall
Petrol
Gasoline
• Ragam Inggris muncul karena pengaruh perpaduan bahasa yang asli dan bahasa yang
dimiliki oleh bangsa yang menjajah daerah tersebut.
BAU-BAUAN
Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian
seperti: parfum, deodoran, kemenyan, dll) telah berabad-
abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan.
Bau parfum yang digunakan seseorang dapat menyampaikan
pesan bahwa ia berasal dari kelas tertentu: kaum eksekutif,
selebriti, wanita tunasusila; kelas atas atau kelas bawah.
Materi Kuliah, oleh Chontina Siahaan, SH.,M.Si.,2011
Orientas ruang dan jarak pribadi
• Setiap budaya punya cara khas dalam
mengkonseptualisasikan ruang, baik dalam
ruamh, di luar rumah ataupun dalam
berhubungan dengan orang lain.
• Edward T. Hall (antropolog) menciptakan istilah
proxemics (proksemika) sbg bidang studi yg
menelaah persepsi manusia atas ruang (pribadi
dan sosial).
Ruang pribadi vs Ruang Publik
Setiap orang, baik ia sadar atau tidak memiliki ruang pribadi (personal
space), imajiner yang bila dilanggar, akan membuatnya tidak nyaman.
Hall mengemukakan empat zona spasial dalam interaksi sosial di amerika :
zona intim (0-18 inci), zona pribadi (18 inci-4 kaki), zona sosial (4-10 kaki),
zona publik (10 kaki-tak terbatas).
Materi Kuliah, oleh Chontina Siahaan, SH.,M.Si.,2011
Konsep waktu
• Kronemika (chronemics) adalah studi dan interpretasi
atas waktu sebagai pesan.
• Pola hidup manusia dalam waktu dipengaruhi oleh
budayanya.
• Edward T.Hall membedakan konsep waktu menjadi dua:
waktu monokronik (M): cenderung mempersepsikan
waktu sebagai berjalan luruh dari masa silam ke masa
depan dan memperlakukannya sebagai entitas yang nyata
dan bisa dipilah-pilah, dihabiskan, dibuang, sehingga
cenderung lebih menghargai waktu. Sedangkan waktu
polikronik (P) memandang waktu sebagai suatu putaran
yang kembali dan kembali lagi, sehingga cenderung
mengabaikan waktu karena merasa masih ada waktu.