Anda di halaman 1dari 4

BAB II HUKUM-HUKUM

TATA GEREJA

Hukum-hukum yang terdapat dalam ajaran agama Gereja Kristen Indonesia terdapat dalam
“TATA GEREJA DAN TATA LAKSANA GEREJA KRISTEN INDONESIA”.
Tata Gereja itu mengatur seluruh kegiatan baik yang bersifat liturgia ataupun yang
bersifat diakonia seperti pelawatan jemaat. Tata Gereja dan Tata Laksana GKI terdiri dari
tiga bagian,yaitu : Mukadimah, Tata Dasar, dan Tata Laksanana. Mukadimah memuat dasar -
dasar eklesiologi pada Tata dasar dan Tata Laksana GKI. Tata Dasar memuat definisi GKI
dalam bentuk peraturan dasar yang singkat, padat, dan tidak operasional. Tata Laksana
memuat peraturan yang bersifat operasional dan terperinci, yang berisi : pengertian/ketentuan
gerejawi, persyaratan gerejawi dan prosedur gerejawi. Dalam tata laksana juga dilengkapi
dengan peranti gerejawi GKI agar persyaratan dan prosedur dalam tata laksana GKI dapat
dipenuhi dan diwujudkan.

1. TATA GEREJA
A. Mukadimah
B. Tata Dasar
Didalamnya terdapat 14 pasal yang membahas tentang dasar-dasar pembangunan
suatu Gereja seperti hakikat, nama, pengakuan iman, tujuan, persekutuan, kesaksian
dan pelayanan, pembangunan Gereja, Keanggotaan, Jabatan Gerejawi,
Kepemimpinan, Harta Milik, Tata Laksana, Perubahan dan Penutup.

2. TATA LAKSANA
Dalam tata laksana, dijelaskan kembali tentang hal-hal yang terdapat dalam tata dasar
secara lebih terperinci dan lebih jelas. TATA LAKSANA terbagi menjadi 12 bagian
utama yaitu
a. Hakikat dan wujud : 9 pasal
b. Nama dan Logo : 2 pasal

9
c. Ajaran : 1 pasal
d. Persekutuan, terbagi menjadi
 Kebaktian : 7 pasal
 Sakramen : 6 pasal
 Katekisasi : 6 pasal
 Pernikahan Gerejawi : 5 pasal
 Pelayanan : 1 pasal
 Penggembalaan : 15 pasal
 Perlawatan : 6 pasal
 Gerakan Keesaan Gereja : 5 pasal

e. Kesaksian dan Pelayanan : 4 pasal


f. Pembangunan Gereja : 4 pasal
g. Keanggotaan, terbagi menjadi :
 Keanggotaan : 3 pasal
 Perpindahan anggota : 6 pasal
 Simpatisan : 1 pasal

h. Jabatan Gerejawi, dibagi menjadi :


 Ketentuan pokok tentang jabatan penatua : 7 pasal
 Proses Kepenatuaan : 7 pasal
 Pengembangan Pelayanan Penatua : 2 pasal
 Pengakhiran dan Penanggalan Jabatan Penatua : 3 pasal
 Ketentuan Pokok Tentang Jabatan Pendeta : 8 pasal
 Proses Penyiapan Kader Pendeta : 3 pasal
 Persiapan Calon Pendeta Untuk Kader Pendeta : 3 pasal
 Proses Kependetaan untuk Kader Pendeta : 6 pasal
 Proses Kependetaan untuk Pendeta Dari Gereja Lain yang Seajaran : 5 pasal
 Pendeta Tugas Khusus : 5 pasal
 Pendeta Konsulen : 1 pasal
10
 Mutasi Pendeta 4 pasal
 Emeritasi Pendeta : 6 pasal
 Pengembangan, Pendampingan, dan Evaluasi Kinerja Pelayanan Pendeta : 3 pasal
 Pengakhiran dan Penanggalan Jabatan Pendeta : 5 pasal
 Tanggung Jawab Jemaat, Klasis, Sinode Wilyah, dan Sinode Mengenai Jaminan
Kebutuhan Hidup Pendeta : 15 pasal
 Tanggung Jawab Jemaat, Klasis, Sinode Wilyah, dan Sinode Terhadap Pendeta
Emeritus : 8 pasal

i. Kepemimpinan, dibagi menjadi


 Pimpinan : 4 pasal
 Tugas : 8 pasal
 Pertanggungjawaban : 5 pasal
 Persidangan : 4 pasal
 Rapat Kerja : 3 pasal
 Peninjauan Ulang dan Banding : 2 pasal
 Perwakilan : 4 pasal
 Badan Pelayanan : 5 pasal
 Tenaga Pelayanan Gerejawi : 3 pasal

j. Sarana Penunjang : 7 pasal


k. Peranti Gerejawi : 1 pasal
l. Perubahan dan Penutup : 2 pasal.

Berbeda dengan pemimpin agama umat Katolik, pendeta boleh menikah. Selain itu masa jabatan
pendeta seumur hidup kecuali diakhiri atau ditanggalkan. Menurut aturan dari Gereja Kristen
Indonesia, tugas pendeta terbagi menjadi tugas umum dan tugas khusus.
Tugas umum :
1. Memelajari dan mengajarkan firman Allah

11
2. Berdoa untuk dan bersama dengan anggota.
3. Mendorong anggota untuk mengikuti dan berperanserta dalam kebaktian
4. Memperlengkapi dan memberdayakan anggota bagi tugas-tugas mereka di Gereja dan
bagi tugas-tugas missioner mereka di masyarakat.
5. Melaksanakan penggembalaan umum dengan perhatian khusus kepada mereka yang
miskin, sakit, berduka, dalam kesulitan, dan menghadapi kematian.
6. Melaksanakan penggembalaan khusus.
7. Melaksanakan pelayanan ke dalam.
8. Melaksanakan kesaksian dan pelayanan ke luar
9. Melaksanakan pendidikan dan pembinaan
10. Memimpin katekisasi
11. Memperhatikan dan menjaga ajaran

Tugas khusus :
1. Melaksanakan pemberitaan firman Allah
2. Melayankan sakramen-sakramen
3. Menahbiskan atau meneguhkan pendeta
4. Meneguhkan penatua
5. Melaksanakan peneguhan dan pemberkatan pernikahan
6. Melantik badan pelayanan.

12

Anda mungkin juga menyukai