TATA GEREJA
Hukum-hukum yang terdapat dalam ajaran agama Gereja Kristen Indonesia terdapat dalam
“TATA GEREJA DAN TATA LAKSANA GEREJA KRISTEN INDONESIA”.
Tata Gereja itu mengatur seluruh kegiatan baik yang bersifat liturgia ataupun yang
bersifat diakonia seperti pelawatan jemaat. Tata Gereja dan Tata Laksana GKI terdiri dari
tiga bagian,yaitu : Mukadimah, Tata Dasar, dan Tata Laksanana. Mukadimah memuat dasar -
dasar eklesiologi pada Tata dasar dan Tata Laksana GKI. Tata Dasar memuat definisi GKI
dalam bentuk peraturan dasar yang singkat, padat, dan tidak operasional. Tata Laksana
memuat peraturan yang bersifat operasional dan terperinci, yang berisi : pengertian/ketentuan
gerejawi, persyaratan gerejawi dan prosedur gerejawi. Dalam tata laksana juga dilengkapi
dengan peranti gerejawi GKI agar persyaratan dan prosedur dalam tata laksana GKI dapat
dipenuhi dan diwujudkan.
1. TATA GEREJA
A. Mukadimah
B. Tata Dasar
Didalamnya terdapat 14 pasal yang membahas tentang dasar-dasar pembangunan
suatu Gereja seperti hakikat, nama, pengakuan iman, tujuan, persekutuan, kesaksian
dan pelayanan, pembangunan Gereja, Keanggotaan, Jabatan Gerejawi,
Kepemimpinan, Harta Milik, Tata Laksana, Perubahan dan Penutup.
2. TATA LAKSANA
Dalam tata laksana, dijelaskan kembali tentang hal-hal yang terdapat dalam tata dasar
secara lebih terperinci dan lebih jelas. TATA LAKSANA terbagi menjadi 12 bagian
utama yaitu
a. Hakikat dan wujud : 9 pasal
b. Nama dan Logo : 2 pasal
9
c. Ajaran : 1 pasal
d. Persekutuan, terbagi menjadi
Kebaktian : 7 pasal
Sakramen : 6 pasal
Katekisasi : 6 pasal
Pernikahan Gerejawi : 5 pasal
Pelayanan : 1 pasal
Penggembalaan : 15 pasal
Perlawatan : 6 pasal
Gerakan Keesaan Gereja : 5 pasal
Berbeda dengan pemimpin agama umat Katolik, pendeta boleh menikah. Selain itu masa jabatan
pendeta seumur hidup kecuali diakhiri atau ditanggalkan. Menurut aturan dari Gereja Kristen
Indonesia, tugas pendeta terbagi menjadi tugas umum dan tugas khusus.
Tugas umum :
1. Memelajari dan mengajarkan firman Allah
11
2. Berdoa untuk dan bersama dengan anggota.
3. Mendorong anggota untuk mengikuti dan berperanserta dalam kebaktian
4. Memperlengkapi dan memberdayakan anggota bagi tugas-tugas mereka di Gereja dan
bagi tugas-tugas missioner mereka di masyarakat.
5. Melaksanakan penggembalaan umum dengan perhatian khusus kepada mereka yang
miskin, sakit, berduka, dalam kesulitan, dan menghadapi kematian.
6. Melaksanakan penggembalaan khusus.
7. Melaksanakan pelayanan ke dalam.
8. Melaksanakan kesaksian dan pelayanan ke luar
9. Melaksanakan pendidikan dan pembinaan
10. Memimpin katekisasi
11. Memperhatikan dan menjaga ajaran
Tugas khusus :
1. Melaksanakan pemberitaan firman Allah
2. Melayankan sakramen-sakramen
3. Menahbiskan atau meneguhkan pendeta
4. Meneguhkan penatua
5. Melaksanakan peneguhan dan pemberkatan pernikahan
6. Melantik badan pelayanan.
12