Disusun Oleh :
Dosen :
FAKULTAS TEOLOGI
2023
PERATURAN TENTANG PELAYAN KHUSUS
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pelayan Khusus adalah anugerah Tuhan yang diyakini sebagai hikmat Allah dalam
Roh Kudus dan bukan hikmat manusia.
2. Pelayanan Pelayan Khusus adalah dalam rangka mewujudkan amanat Yesus Kristus
untuk melayani, bersaksi, dan bersekutu yang berpola pada Yesus kristus sendiri sebagai
Imam, Nabi, Raja, Guru dan Hamba.
3. Pelayan Khusus adalah anggota sidi jemaat yang dipanggil oleh Yesus Kristus dari
antara seluruh anggota jemaat dan dipercayakan tugas pelayanan untuk memperlengkapi
seluruh anggota jemaat agar mereka mampu melaksanakan panggilan Gereja sebagaimana
diatur dalam Tata Dasar Bab II Pasal 5 ayat 1.
7. Syamas dan Penatua melaksanakan tugas jabatan gerejawi sesuai periode pelayanan.
8. Guru Agama dan Pendeta dipanggil untuk me-laksanakan pelayanan seumur hidup.
9. Syamas, Penatua, Guru Agama dan Pendeta adalah panggilan pelayanan kehambaan.
Penjelasan
7. Istilah syamas berasal dari bahasa Ibrani: Shemas (band: Daniel 7:9-10), artinya yang
melakukan pekerjaan shamar, yaitu pekerjaan untuk memelihara taman/bumi seperti
dimaksudkan Kejadian 2:15. Dalam bahasa Yunani disebut “diakonos” yang sama artinya
dengan diaken.
Istilah Penatua dari bahasa Yunani: Presbyteros, yang berarti tua-tua atau yang
dituakan.
8. Cukup Jelas.
BAB II
PASAL 2
Tugas Bersama
6. Memimpin dan mengajarkan kepada anggota - anggota jemaat agar mereka dapat
menggembalakan dan menyaksikan imannya kepada masyarakat sekitar.
11. Merencanakan dan melaksanakan hubungan kerja sama dengan jemaat-jemaat GMIM,
Gereja-gereja, Pemerintah dan Masyarakat yang meliputi segala bidang Pelayanan Gereja.
12. Tugas-tugas lainnya yang dipercayakan oleh Sidang Majelis Sinode atau Badan
Pekerja Majelis Sinode.
Penjelasan
Pasal 3
Tugas Syamas
Penjelasan
1. Perawatan kepada orang sakit, lanjut usia, yatim piatu, janda-janda, duda-duda dan
anak-anak terlantan termasuk orang cacat dan putus sekolah;
2. Bimbingan bagi rumah tangga-rumah tangga baru, mereka yang terancam hidupnya
karena pengaruh narkotik, minuman keras, pelacuran dan tindakan kriminalitas lainnya dan
keluarga yang terancam cerai.
4. Bantuan darurat bagi mereka yang mengalami kesulitan sosial, ekonomi karena
bencana alam dan sebagainya.
1. Untuk menyadarkan warga masyarakat akan hak dan kewajiban mereka sebagai warga
negara dalam segala bidang kehidupan: politik, sosial, ekonomi,kebudayaan,pertahanan dan
keamanan;
Pasal 4
Tugas Penatua
Penjelasan
Pasal 5
2. Melaksanakan tugas lainnya yang dipercayakan oleh Badan Pekerja Majelis Sinode.
Penjelasan
1. Yang dimaksud dengan sekolah-sekolah ialah baik sekolah yang diasuh oleh GMIM
maupun sekolah lainnya.
2. Cukup jelas.
Pasal 6
Tugas Pendeta
3. Melaksanakan sakramen-sakramen.
8. Melaksanakan tugas lainnya yang dipercayakan oleh Badan Pekerja Majelis Sinode.
Penjelasan
1. Pelayanan sakramen dan peneguhan pemberkatan nikah adalah tugas pendeta. Jika
dalam tugas pelayanan itu tiba-tiba pendeta berhalangan dan tidak ada penggantinya
maka Majelis Jemaat melalui Badan Pekerja Majelis Jemaat berunding dan menunjuk
pendeta diwilayah bersangkutan.
8. Cukup jelas.
BAB III
Pasal 7
Calon syamas dan calon penatua adalah anggota sidi jemaat yang memenuhi kriteria
sebagaimana diatur dalam pasal 8 peraturan ini.
Penjelasan
Disebut calon sebab syamas dan penatua melaksanakan tugas setelah ditetapkan dan
diteguhkan oleh Badan pekerja Majelis Sinode.
Pasal 8
1. Bakal calon syamas dan penatua ialah anggota sidi jemaat yang berumur sekurang-
kurangnya 25 tahun dan setinggi-tingginya 65 tahun.
2. Terdaftar dan tinggal tetap di jemaat dan kolom yang bersangkutan sekurang-
kurangnya enam bulan secara terus menerus sebelum pemilihan.
6. Kriteria calon mengacu pada kesksian Alkitab, antara lain I Timotius 3: 1 – 13 dan
titus 1 : 5-9.
Penjelasan
PASAL 9
1. Calon guru agama harus melalui masa vikariat selama satu tahun di sekolah
sebelum diteguhkan dan ditetapkan.
2. Calon pendeta harus melalui masa vikariat selama dua tahun di jemaat sebelum
diteguhkan dan ditetapkan.
3. Calon guru agama dan pendeta yang diterima ialah lulusan sekolah teologia yang
diakui oleh GMIM dan berasal dari jemaat GMIM.
4. Calon guru agama dan pendeta kriteria usianya memperhatikan Peraturan Tentang
Pekerja GMIM.
Penjelasan
1-2. Badan Pekerja Majelis Sinode mengeluarkan panduan untuk masa vikariat. Vikariat
berasal dari kata Latin Vicaria/vicarius yang artinya wakil,pengganti, pembantu, penjabat.
4 Cukup jelas.
Pasal 10
Pemilih
Pemilih calon syamas dan penatua ialah semua anggota sidi jemaat GMIM yang tercantum
dalam daftar sidi jemaat di kolom yang bersangkutan.
Penjelasan
Setiap pemilih berhak memeriksa daftar sidi jemaat yang didalamnya tercantum namanya.
Pasal 11
Cara Pemilihan
2. Calon syamas dan penatua dipilih oleh dan dari anggota sidi jemaat dalam kolom
yang bersangkutan.
3. Pemilihan calon syamas dan penatua dilaksanakan sekali dalam satu periode
pelayanan untuk empat tahun.
4. Calon penatua yang karena keketuaan dalam Komisi Pelayanan Kategorial ialah
mereka yang dimaksud dalam Peraturan Tentang Jemaat Bab VIII pasal 34.
Penjelasan
Pasal 12
Panitia Pemilihan
1. Panitia Pemilihan ditetapkan oleh sidang majelis jemaat atas usul Badan Pekerja
Majelis Jemaat.
Penjelasan
Pasal 13
2. Kelowongan syamas dan atau penatua diisi melalui pemilihan dengan memperhatikan
ketentuan dalam pasal 8 Peraturan ini.
3. Masa pelayanan syamas dan penatua yang mengisi lowong sama dengan masa
pelayanan yang sedang berjalan.
Penjelasan
1. Masa pelayanan yang dimaksud ialah dari 1 januari tahun pertama sampai dengan 31
Desember tahun trakhir.
3. Cukup jelas.
4. Kelowongan oleh karena meninggal dunia, tidak harus menunggu tiga bulan.
BAB IV
Pasal 14
1. Pelayan khusus harus memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Tata
Dasar Bab V pasal 19 ayat 1-3 dan hidup serta melayani sesuai pengakuan dan janji
peneguhan.
Penjelasan
4. Wajib hadir dalam hal ini mengharuskan pelayan khusus hadir dalam setiap sidang
majelis jemaat, tetapi dalam hal berhalangan hendaknya memberitahukan secara tertulis
ketidakhadirannya kepada Badan Pekerja Majelis Jemaat.
BAB V
Pasal 15
Badan pekerja majelis sinode, Badan Pekerja Majelis Wilayah dan Badan Pekerja Majelis
Jemaat, merencanakan dan melaksanakan perlengkapan pelayan-pelayan khusus.
Penjelasan
BAB VI
Pasal 16
a. meninggal dunia;
a. Meninggal dunia;
c. Diberhentikan karena mengingkari pengakuan iman dan ajaran Gereja dan melanggar
Tata Gereja;
Penjelasan
BAB VII
PERALIHAN
Pasal 17
Perubahan
1. Perubahan peraturan ini hanya dapat dilakukan dan ditetapkan oleh sidang majelis
sinode.
2. Usul perubahan dapat diajukan oleh Badan pekerja Majelis Jemaat melalui Badan
Pekerja Majelis Wilayah ke Badan Pekerja Majelis Sinode dan selanjutnya diteruskan ke
sidang majelis sinode.
3. Usul perubahan yang disampaikan oleh Badan Pekerja Majelis Sinode, dapat dibahas
jika didukung oleh sekurang-kurangnya duapertiga jumlah anggota Majelis Sinode.
Penjelasan
Pasal 18
Lain-lain
Hal-hal lain mengenai pelayan khusus yang belum diatur dalam peraturan ini, dapat diatur
oleh Badan Pekerja Majelis Sinode dengan Keputusan Badan Pekerja Majelis Sinode yang
tidak bertentangan dengan Tata Gereja GMIM.
Penjelasan
Cukup jelas.
Pasal 19
Ketentuan Peralihan
1. Peraturan ini ditetapkan oleh Sidang Sinode Istimewa tahun 2007 dan berlaku mulai 1
Januari 2009.
2. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Tentang Pelayan khusus dalam Tata
gereja GMIM tahun 1999 dinyatakan tidak berlaku lagi.
4. Hasil addendum dari Peraturan ini diberlakukan setelah ditetapkan dalam Sidang
Majelis Sinode ke-76 Istimewa.
Penjelasan
1-4. Cukup jelas.