PENDAHULUAN
Di dunia zaman sekarang banyak sekali tugas yang harus dijalankan dan sangat
beraneka masalah, perasaan yang mencemaskan orang serta sering kali perlu mereka
segera pecahkan sehingga tidak jarang mereka terancam bahaya terombang-ambing kian
kemari. Para imam sendiri yang terlibat dalam tugas. Kewajiban yang bertubi-tubi dan
memadukan kehidupan batin dengan kegiatan lahiriah mereka. Kebutuhan itu tidak
tercapai melulu dengan mengatur secara lahiriah. Karya-karya pelayanan pun tidak
melalui latihan-latihan rohani semata-mata, betapa pun semua itu ikut mendukung
keselarasan hidup, akan tetapi para imam mampu mewujudkan keutuhan itu bila dalam
Imam sebagai orang yang biasa-biasa dari sudut profesi. Padahal imam ialah manusia
yang dikhususkan untuk memangku jabatan Kristus di dunia baik sebagai Nabi, Raja dan
Gembala. Dengan demikian harus ada penempatan khusus alias penghormatan kepada
seorang imam sebagai kedudukan yang lebih di masyarakat. Di lain pihak harus ada
Untuk menyukseskan hal ini, maka harus ada pedoman-pedoman dasar yang
dimiliki seorang imam dan pedoman itulah yang mampu menerangi tugasnya sebagai
imam dalam merangkul umat Allah. Dengan ini penulis mencoba mengkaji berbagai
Selain itu penulisan makalah ini juga memberikan wawasan bagi pembaca untuk
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana identitas sebagai pewarta Injil dan gembala seorang imam diosesan?
1.3.2 Menjelaskan cara kerja dan peranan para pelayan tertahbis dalam aspek
kehidupan.
1.3.3 Menjelaskan berbagai strategi untuk menjalankan pedoman pastoral bagi imam
diosesan.
metode:
‘Pertama kepustakaan Penulis mencari beberapa sumber referensi berupa buku atau
majalah yang bertemakan pelayanan pastoral dalam hubungannya dengan imam diosesan’.
Pada bab ini berisikan Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Metode
Pada bab ini berisikan tentang kajian teori yang menjelaskan teori-teori yang berkaitan
Pada bab ini menjelaskan tentang kajian teori yang berisikan teori-teori yang berkaitan
dengan masalah penelitian mencakup: para imam diosesan, para imam yang
2
menjalankan karya antar paroki, para pastor paroki, penunjuk, pemindahan,
pemberhentian dan pengunduran diri pastor paroki serta pembubaran dan pengubahan
paroki.
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan relevansi penelitian yang
berisikan pembahasan tentang hasil penelitian dan relevansi hasil penelitian, mencakup
: sabda Allah menantang imam, kehidupan intelektual, ketaatan imamat serta relevansi
dengan seminaris.
2.5.5 Penutup
3
BAB II
hanyalah bila gereja-gereja itu ikut ambil bagian dalam usaha misioner demi orang-orang
bukan Kristen baik di dalam wilayah mereka sendiri maupun di luar batas wilayah mereka.
Para imam karena tahbisan mereka telah menerima karunia khusus yang “menyiapkan
mereka bukan untuk perutusan yang terbatas dan sempit melainkan untuk lingkup yang terluas
dalam perutusan universal penyelamatan bahkan sampai ke ujung-ujung bumi” ( Kis 1:8).
yang menyebabkan dia cakap dan bersedia membaktikan dirinya secara efektif dan murah hati
guna mewartakan Injil kepada mereka yang tidak mengakui iman kepada kristus.( iman
secara khusus adalah seseorang “Misionaris bagi dunia” (Yohanes Paulus II , pidato pada
Di dalam pembagian tugas-tugas pastoral hendaknya jangan dijadikan aturan umum bahwa
imam-imam setempat diberi umat yang sudah terbentuk dan berkembang. Sedangkan para
misionaris diserahi tugas kepada mereka yang baru mulai, bersama dengan tanggung jawab
mereka yang belum Kristen, untuk sungguh-sungguh menjadi rasul di garis depan tanpa
mendambakan pos-pos yang lebih dihargai , lebih aman, sentral atau mendapatkan imbalan
lebih baik.
mewartakan Injil ke seluruh dunia meskipun mereka sendiri menderita karena kekurangan
4
Demikianlah, di samping para imam yang menjadi anggota lembaga misionaris, maka
diosesan-diosesan hendaknya siap untuk mengirim para imam mereka sendiri keluar, yang
merasakan panggilan kristus sebagai fidei donum untuk ambil bagian dalam kegiatan misioner
yang sepatutnya disebut demikian. (Konsili Vatikan II, Dekrit Tentang Kegiatan Misioner)
Para imam semacam ini hendaknya dengan bahagia menghayati dengan sepenuhnya
kesatuan mereka dengan Kristus yang telah diutus oleh Bapa dan dengan gereja universal,
dengan menempatkan diri mereka pada kehendak uskup mereka, untuk diutus guna
Fungsi pastoral menuntut kesadaran pastoral yang matang dipihak para imam berdasarkan
pada identitas mereka sebagai manusia yang dikuduskan untuk mewartakan Injil,
Dalam ungkapan yang penuh kesadaran, pastoral menampakkan diri dalam perasaan ikut
termasuk dalam gereja universal. Dalam persekutuan penuh kasih karena ketaatan kepada paus
di roma, prinsip abadi dan kelihatan serta dasar kesatuan imam dan persekutuan.
Sebuah gereja lokal akan menjadi mandul bila dia tidak memberikan juga dirinya kepada
gereja yang menjadi saudara-saudarinya. Ini berarti bahwa para imam hendaknya siap sedia
untuk pergi keluar untuk bekerja sama dalam kasih dengan gereja-gereja yang lebih
membutuhkan. Lebih-lebih gereja-gereja yang baru sebagian diberi pewartaan Injil. (Konsili
Dalam ungkapan sekarang kesadaran pastoral kelihatan dalam perasaan ikut termasuk
dalam gereja lokalnya. dalam persekutuan dengan uskup, para imam lain, para diakon, dan
Persatuan dengan uskup hendaknya bersifat spiritual dan hierarkis dan mencakup sikap-
sikap tertentu seperti misalnya mengakui dalam diri uskup otoritas kristus gembala tertinggi :
menerima dengan hormat dan kasih. Peran uskup sebagai bapa umat keuskupan, begitu pun
para uskup hendaknya menganggap para imam mereka dan memperhatikan kesejahteraan
5
mereka baik jasmani maupun rohani.( Konsili Vatikan II Dekrit Para Imam Presbiterorum
Ordinis.)
Para imam hendaknya menghindari dengan hati-hati segala sesuatu yang dapat
kesaksian yang sejati mengenai keteguhan kristiani dalam memegang prinsip-prinsip sehingga
dapat menyampaikan sesuatu undangan yang terpercaya pada mereka yang masih jauh dan
Merupakan tugas imam, sebagai pendidik umat Allah dalam iman, ikut ambil bagian
dalam peranan kenabian kristus dan rekan kerja uskup, untuk mewartakan sabda penyelamatan
dan mengumpul bersama-sama berkat kuasanya umat beriman. (Howard Clinebell. 2002.
Kristen, kotbah bagi kaum beriman, katekese untuk para katekumen dan mereka yang sudah
dibaptis.
Imam hendaknya memberikan prioritas untuk mewartakan pesan Injil kepada mereka
yang tinggal di wilayah yang belum di baptis. Setiap imam berkat peranan
kenabiannya dan dalam kerja sama yang erat dengan tanggung jawab misioner pada
uskupnya mempunyai kewajiban berat untuk mewartakan “Allah yang hidup dan dia
yang telah di utusnya untuk penebusan semua orang. Demikianlah bila rohkudus
membuka hati mereka, orang-orang bukan Kristen agar percaya dan dengan bebas
Merupakan kewajiban pastor paroki bersama dengan rekan kerjanya untuk menyusun
program pewartaan yang menjangkau semua kaum beriman secara teratur dan kerap
kali dan termasuk kelompok yang tidak mungkin merayakan ekaristi setiap hari
6
minggu dan hari raya. Pewartaan hendaknya tidak pernah tanpa persiapan melainkan
abadi kitab suci, tradisi liturgi, kuasa mengajar gereja dan hidup gereja. Hendaknya
Pendidikan katekis yang dimengerti sebagai ajaran sistematis mengenai doktrin dan
sebagai pengelaman hidup Kristen secara bertahap. Merupakan kewajiban berat umat
dan lebih-lebih para pastornya. Para pastor paroki berkat jabatan mereka berkewajiban
mengawasi agar katekese berlangsung secara teratur dan tertib, menjangkau seluruh
kaum beriman dan semua tingkat usia.( Konsili Vatikan II Dekrit Tentang Para Imam
Presbiterorum Ordinis.)
Dalam bidang ini, kerja sama semua umat mutlak diperlukan tetapi secara khusus
a. Orang tua
menyiapkan merek yang akan kawin dan hendaknya membantu para pasangan
Kristen untuk memikul tanggung jawab dengan memberi mereka instruksi yang
b. Guru kelas
Guru kelas mempunyai peranan yang penting dalam membantu generasi baru
untuk bertumbuh dalam iman pelajaran agama di sekolah bagi banyak kaum
muda merupakan kanon pertama mereka yang serius dengan Injil oleh karena
sesuai untuk melakukan penginjilan yang pertama, pun pendidikan agama bagi
mereka yang sudah dibaptis dan penting ialah menyadari peranan kunci yang
7
dapat dimainkan pendidikan dalam rencana pastoral diosesan dan rencana
c. Dialog pribadi
efektif.
Imam yang ambil bagian secara khusus dalam imamat Kristus. Sebagai pelayan-Nya
dan dibawah atarikus Uskup mengungkapkan fungsi imamatnya terutama dalam liturgi
peristiwa yang penuh keyakinan atas kehidupan liturgi kaum beriman.( Konsili Vatikan II,
2.4.1 Sakramen-Sakramen
hendaknya jangan lupa bahwa hanyalah bertitik tolak dari pusat ekaristi ini,
8
mereka akan dapat mewartakan sabda dengan menghasilkan buah dan berkumpul
memberi semangat kepada kaum beriman untuk ambil bagian secara aktif di
menyembuhkan tubuh tanpa jiwa....karena bagian tertentu itu akan tidak pernah
sehat jika keseluruhannya tidak sehat...dan karena itu, jika kepala dan tubuh
tadi merupakan karya kristus mempunyai kekhasannya sendiri untuk ikut ambil
bagian seturut perbedaan tahbisan dan tugas. Kedua, perlunya partisipasi aktif
Merupakan tugas para imam menyiapkan umat yang bersangkutan dan para
Allah dan juga mungkin pembagian sakramen maha kudus sungguh merupakan
ungkapan doa liturgi yang dapat membantu kaum beriman menguduskan hari
Martabat liturgi dapat menjamin meskipun dalam keadaan yang sederhana atau
kemiskinan dalam hal yang menyangkut gedung dan peralatan, asalkan upacara
dilaksanakan devosi batin dan lahir dan menyadari segala sikap dan terburu-buru
9
dan kurang hati-hati. Jadi pemimpin liturgi hendaknya menjiwai liturgi dengan
aktif menyelanginya secara pribadi dengan penjelasan dan dorongan seperti yang
kepekaannya terhadap yang kudus dan mendidik umat dalam hal ini.
Para imam hendaknya menyadari bahwa mereka gagal dalam peranan mereka
merubah liturgi dengan tambah atau pengurangan tanpa alasan yang jelas, atau
merayakan liturgi tanpa pakaian suci dan peralatan suci atau di luar tempat yang
ditentukan.
Banyak orang sedang mencari telinga yang mau mendengar dengan sungguh-sungguh.
Sayangnya mereka tidak menemuinya di antara orang Kristen, sebab orang Kristen
berbicara ketika mereka seharusnya mendengar. Jika orang tidak lagi mendengar
saudaranya, maka dia juga tidak lagi mendengar Allah. Jika orang tidak mampu lagi
mendengar dengan sabar dan tekun, maka dia akan segera berbicara tentang hal-hal yang
tidak pokok, dan tidak akan berbicara dengan sungguh-sungguh kepada orang lain. Namun
2.5.1 Dasar dari suatu hubungan yang menyembuhkan dibangun atau diperkuat bila
2.5.2 Melalui pendengaran atau perhatian yang terpusat dan tanggapan yang empatik
atas peranan anggota jemaat maka mulai terjadi katarsis dan rasa sakit dan
10
2.5.3 Para imam memperoleh suatu pengertian sementara tentang gambaran batin
atau “internal frame of reference” orang tersebut. Artinya bagaimana orang itu
mengatasi situasinya.
Tugas konselor adalah mencapai tingkat tertinggi dari apa yang disebut regori
peneguhan dan pengertian akan gema suara hati manusia yang ditimbulkan oleh
diri ( self ). Empati adalah suatu kebutuhan psikologis yang hakiki dan tanpa itu
kita tidak mungkin menghayati hidup yang bernilai. (diuraikan dengan kata-
psychotherapy,5)
Ada bagian yang kekal dalam hidup, cuma sangat sulit bagi kita untuk menemukannya
sendiri. Urusan dan kepedulian kita setiap hari menyesatkan kita. Hanya sedikit sekali
orang yakni yang berada pada puncak kemanusiaan dan berusaha menghayati sesuatu
kekekalan bahkan dalam kehidupan yang fana didunia ini.( Clinebell, Tipe- Tipe Dasar
Tujuan dimensi religius dari penggembalaan dan konseling pastoral adalah untuk
menolong orang bertumbuh di dalam kedamaian dan kekuatan hidup rohaninya sehingga
Pertumbuhan ini terjadi jika dia belajar untuk membentuk hubungan dengan Allah, dengan
orang lain (anak-anak Allah), dengan alam (dunia Allah) dan dengan keberadaan batin
11
sendiri dalam cara yang memuaskan sembilan kebutuhan rohani mereka yang mendasar
2.6.2 Pengembangan gambaran dan nilai yang kreatif untuk membimbing gaya
2.6.3 Memperoleh suatu hubungan yang berkembang dan komitmen Allah yang
2.6.4 Mengembangkan jati dirinya yang lebih tinggi (Assagioli) atau jiwanya sebagai
pusat keberadaannya
2.6.6 Menemukan cara untuk bergerak dari keterasingan karena rasa bersalah menuju
2.6.7 Mengembangkan cara untuk menghargai harga diri dan mengurangi narsisme
2.6.9 Terisap pada suatu persekutuan yang mau memelihara (contohnya: gereja) yang
12
BAB III
KLERUS DIOSESAN
Memang semua imam diosesan maupun religius bersama dengan uskup ikut menerima dan
melaksanakan imamat kristus yang satu, dan karena itu diangkat menjadi rekan-rekan sekerja
Namun dalam menjalankan raksa jiwa-jiwa, peran utama ada pada para imam diosesan.
Sebab mereka itulah yang terinkardinasi atau terikat pada gereja khusus, merekalah yang
Hubungan antara para uskup dan para imam diosesan terutama harus bertumpuk pada
ikatan-ikatan cinta kasih adikodrati sedemikian rupa sehingga perpaduan kehendak para imam
Rekan-rekan kerja uskup yang lebih dekat ialah para imam juga yang olehnya diserahi
tugas pastoral atau karya kerasulan yang bersifat antar paroki, entah bagi wilayah tertentu
dalam keuskupan, entah bagi kelompok-kelompok khas umat beriman, entah untuk macam
kegiatan yang khusus. Bantuan kegiatan yang istimewa diberikan juga oleh para imam
yang oleh uskup dipercayai pelbagai tugas kerasulan entah disekolah-sekolah atau
pada karya antar keuskupan, karena mereka menjalankan karya kerasulan yang amat
Dalam arti amat khas para pastor paroki menjadi rekan sekerja uskup kepada mereka
selaku gembala yang sesungguhnya dipercayakan raksa jiwa-jiwa dalam bagian tertentu
13
dibawah kewibawaan uskup. ( Hardawiryana, SJ. 2004. Dokumen Konsili Vatikan II.
Jakarta).
3.3.1 Dalam menjalankan raksa pastoral ini hendaklah para pastor paroki bersama
sedemikian rupa sehingga umat beriman dan jemaat paroki sungguh menyadari
kehidupan bersama para imam terutama yang bertugas di paroki yang sama.
teladan cinta kasih dan kesatuan bagi umat beriman. Dalam menjalankan
tugas mengajar, pastor paroki bertugas mewartakan sabda Allah kepada segenap
umat beriman, supaya mereka berakar dalam ian, harapan, serta cinta kasih dan
menjadi pusat dan puncak seluruh kehidupan jemaat Kristen. Dalam menuaikan
kawanannya sendiri.
3.3.2 Sebagai rekan sekerja pastor kepala paroki, para pastor pembantu setiap hari
Dalam menilai kecakapan imam untuk memimpin suatu paroki hendaknya uskup
kerasulannya, dan bakat-bakat serta sifat-sifat lainnya. Yang diperlukan untuk menuaikan
14
raksa jiwa-jiwa sebagaimana mestinya. Tatalaksana pemindahan dan pemberhentian
pastor paroki hendaklah ditinjau kembali dan disederhanakan sedemikian rupa sehingga
dengan tetap mengindahkan kewajaran menurut kenyataan dan menurut hukum kanonik,
uskup dapat dengan lebih memadai menanggapi kebutuhan demi kesejahteraan jiwa-jiwa.
Para pastor paroki yang karena lanjut usia atau alasan berat lainnya terhalang untuk
menuaikan tugas mereka sebagaimana mestinya dan dengan hasil yang baik, dimohon
dengan sangat supaya dengan sukarela atau atas ajakan uskup meletakan jabatan mereka.
Hendaknya mereka yang mengundurkan diri itu oleh uskup dijamin nafkah hidupnya
15
BAB IV
Ada hubungan erat antara sabda Allah dan hidup imam. Dari perkataan ini sesungguhnya
identitas imam berawal mula dan memiliki maknanya: di dalam sabda termuat kekuatan untuk
imamnya dan santapan hidup rohaninya. (Konsili Vatikan II Konstitusi Dokmatik Tentang
Oleh karena itu gereja merekomendasikan secara khusus kepada para imam untuk terus
menerus berhubungan dengan kitab suci, dengan membaca, mempelajari dan berdoa, untuk
memperoleh pengetahuan yang semakin dalam mengenai Tuhan dan makna pesan-Nya.
Untuk dapat menerima, mengasimilasikan dan mewartakan sabda, hendaknya para imam
meluangkan waktu untuk hening dan meditasi. Meskipun karya-karya pastoral terus menerus
menuntut macam-macam hal. Para imam yang tahu cara meluangkan waktu agar bertumbuh
secara batiniah, haruslah dipuji. Di dalam merencanakan hidup hendaknya menyisihkan waktu
untuk berefleksi mengenai kitab suci dan mempelajari ilmu-ilmu kitab suci.
Selain doa di dalam dan bersama umat Kristen, imam hendaknya memupuk hidup
Ekaristi yang oleh para imam dirayakan in peranna Christi merupakan puncak hidup
rohani. Oleh karena itu hendaknya mereka setia untuk merayakan perayaan ekaristi setiap hari,
dengan persiapan yang sesuai dan ucapan syukur. (Konsili Vatikan II, Konstitusi Tentang
Pendasaran ibadat harian, doa resmi gereja yang diserahkan kepada kesalehan para imam,
hendaknya lengkap dan teratur sehingga menguduskan tahapan-tahapan hari untuk memuji
Allah, dalam persatuan dengan semua umat dalam doa. Devosi kepada Maria hendaknya
mempunyai tempat terhormat dan mengungkapkan diri spontan dan penuh kasih kepada bunda
Allah dan gereja. Para imam hendaknya melihat kepada Maria sebagai contoh pengudusan
16
Mereka hendaknya mengungkapkan cinta kasih mereka dengan merayakan pesta-pestanya
dengan penuh semangat dengan mendaraskan rosario setiap hari, dan dalam bentuk devosi
pada Maria yang lain, termasuk hal-hal yang disarankan oleh devosi populer yang sehat.
Sebagai pelayan rekonsiliasi hendaknya para imam sendiri kerap kali menerima sakramen
pengakuan dosa dan juga secara teratur dan jika mungkin dengan bapa pengakuan yang sama,
sehingga dapat dikenal dengan lebih baik dan dibantu. (Konsili Vatikan II Dekrit Tentang
Studi para imam hendaknya pertama-tama berhubungan dengan ilmu-ilmu suci dan
disiplin lain yang berkaitan dengannya dan yang dapat membantu dalam melaksanakan
pelayanan, atau dengan disiplin-disiplin ilmu tempat mereka bekerja secara profesional.
Para imam hendaknya diingatkan perlunya mengungkapkan pesan Injil dalam bahasa
juga penggunaan sarana-sarana yang memadai secara teratur seperti misalnya : waktu yang
disisihkan untuk studi, partisipasi aktif dalam inisiatif dan pertemuan yang diorganisir oleh
keuskupan.
negeri merupakan tugas uskup demi kesatuan kerasulan dalam keuskupan. Setiap imam
hendaknya menyediakan diri dalam hal ini, dengan sukarela menyesuaikan diri denga
rencana keuskupan Konferensi Wali Gereja, tanpa ambisi-ambisi pribadi. (Konsili Vatikan
Ketaatan bagi seorang imam, pertama-tama sikap batin yang menjadi kebiasaan yang
menghubungkan dia dengan kehendak Allah, melalui kewibawaan para pemimpinnya dan
yang memungkinkan dia untuk mengatasi suatu konsep otonomi pribadi yang terlalu
duniawi.
17
Bidang- bidang tempat ketaatan imam hendaknya menampakkan diri secara khusus
Berdasarkan pada identitas kristiani dan sebagai imam, kesetiaan ini hendaknya
menampakkan diri secara konkret dalam sikap taat pada ajaran otoritas baik Paus di
Roma maupun para uskup, dengan demikian para imam hendaknya tidak menyimpang
Pastor membimbing kawanannya dengan ajaran yang sehat dan hendaknya jangan
kelihatan dalam kesediaannya untuk menerima dan memenuhi perutusan apa saja yang
diserahkan kepadanya oleh uskupnya. Semangat imam dan ketaatan diperlukan dalam
ini serta siap sedia untuk dimanfaatkan, bukan dengan mendesak untuk ditempatkan
menuntut para imam untuk teratur dan setia dalam memenuhi tugas-tugas mereka yang
rutin dan juga dalam tingkah laku mereka. Dalam hal menyangkut intensi misa. Gereja
telah menggariskan peraturan-peraturan mengenai hal ini dalam kitab hukum kanonik
yang baru dan hendaknya para imam mengikuti dengan sesama. KHK canon 1945-958
Mengenai baptis, perkawinan, kematian dan hal-hal lain yang diperintahkan oleh
konferensi wali gereja dan uskup, penting untuk dilaksanakan dengan seksama hak-
agar itu semua dilaksanakan dengan seksama. Di setiap paroki hendaknya ada arsip-
arsip yang dipelihara dengan aman termasuk catatan paroki : surat-surat dari uskup dan
18
dokumen-dokumen lain yang penting. (Konsili Vatikan II Dekrit Tentang Kegiatan
Misioner Ad Gentes)
Pembinaan dengan pastoral, aspek integral pembinaan calon imam seperti yang tellah
ditekankan, seluruh pembinaan calon imam hendaknya berorientasi pastoral. Dalam rangka
atau rasa persekutuan dan persaudaraan hendaknya dikembangkan melalui dari penghayatan
sejati hidup komunitas. Namun dalam seluruh proses pembinaan pastoral tidak kalah
pentingnya peran serta masyarakat luas, khasnya umat yang dijumpai calon dalam paroki
intelektual dan pembinaan pastoral, merupakan tanggung jawab para pembina maupun para
calon sendiri. Calon imam bukan hanya harus mengatasi ketegangan antara tuntutan-tuntutan
hidup rohani, hendaknya ketiganya saling mempengaruhi. (Komisi Seminari KWI: Pedoman
Hendaknya para calon makin mengalami kebudayaan zaman sekarang dan semakin dalam
menghayati semangat dan jiwa perayaan sakramen, agar dikemudian hari maupun
mengintegrasikan kekayaan budaya yang masih relevan dalam liturgi, dalam pengakuan
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tekanan-tekanan dalam hidup seorang iman itu banyak dan dia harus menemukan waktu
untuk berdoa, pengabdian kerasulan, studi, istirahat, dan kontak dengan orang lain. Oleh
karena itu, baiklah menyusun suatu program termasuk suatu acara harian, terhadap maria
hendaknya seseorang berusaha untuk setia. Namun hendaknya ini jangan membatasi
kemerdekaan dan spontanitas atau mengikat seseorang pada skema-skema tertentu yang
bekerja dengan metode, dengan menghindari improvisasi dan risiko untuk menghilangkan
kewajiban-kewajiban penting. Oleh karena itu hendaknya merupakan suatu program yang
teratur yang menekankan pada hal-hal hakiki dan menyediakan suatu keseimbangan yang adil
Para imam akan menemukan suatu teladan yang sederhana dan efektif dalam maria yang
dapat merumuskan dan mengungkapkan semua partisipasi pribadinya dalam perutusan Yesus
melalui kasih keibuan. (J. Nadiwikarta, Pr. Kehidupan Pastoral Bagi Para Imam Diosesan,
5.2 Saran
sebagai imam diosesan harus selaras dengan pedoman-pedoman yang telah disahkan oleh
gereja, maka dari itu ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu :
Imam adalah manusia yang dimeterai dan diberi tugas yaitu sebagai nabi , raja dan
diosesan.
20
5.2.2 Bagi para Seminaris
Segala usaha yang dilakukan oleh para seminaris dalam menata masa depan
yang lebih baik hendaknya juga berorientasi pada penghayatan pastoral. Berupa
partisipasi secara aktif akan segala kegiatan yang ada di paroki-paroki masing-masing.
region keuskupan, yang dilayani oleh para imam diosesan. Hendaknya mereka juga
memberi pengaruh dan mendukung kesuksesan karya pastoral para imam diosesan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Hardawiryana. R. SJ. 2012. Dokumen Konsili Vatikan II. Bogor : Percetakan Grafika
Mardi Yuana
J.Nadiwikarta. Pr. 1992. Kehidupan pastoral Bagi Imam Diosesan. Bogor : Percetakan
Kirchberger, Georg. SVD. 1992. Gereja Dalam Perubahan. Ende : Nusa Indah
Kirchberger, Georg. SVD. 1985. Gereja Yesus Kristus Sakramen Roh Kudus. Ende:
Nusa Indah
Luzbetak, Louis. SVD. 1984. Kerasulan dan Kebudayaan. Ende : Nusa Indah
Clinebell Howord, dkk. 2006. Tipe-tipe Dasar Pendampingan dan Konseling Pastoral.
22
PROFIL PENULIS
Ia telah mengikuti berbagai pendidikan mulai dari tingkat SD, yakni SDN Aegela (2009-
2013), SMPS Seminari St. Yoh. Berkhmans Todabelu (2014-2016). Selama di jenjang
SMP ia juga turut ambil bagian dan aktif berpartisipasi aktif dalam Organisasi OSIS, ia
dipercaya sebagai Sie Penjaga Waktu. Pernah juga menjalani masa pendidikan di SMA
(2017-2019) di Seminari St. Yoh. Berkhmans Todabelu. Ia juga dipercayakan sebagai Sie
MC.
23